Jumlah pe-longok :

Senin, 13 Juni 2011

Analisis perdagangan BERAS - 1

(104). Karakteristik RT petani dalam hal perilaku terhadap penjualan padi , 2006. (Sumber: Jamal dkk.., 2006. Analisis Kebijakan Penentuan Harga Pembelian Gabah. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006).

Keterangan : *) dominan menyimpan gabah di penggilingan padi.

Analisis usahatani PADI - 8

(103). Hasil produksi padi dan input usahatani yang dihitung dalam bentuk gabah untuk setiap hektar usahatani, di Sumbar, Jabar, DIY, dan Sulsel, tahun 2005/2006. (Sumber: Jamal dkk.., 2006. Analisis Kebijakan Penentuan Harga Pembelian Gabah. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006).



Keterangan *) : untuk lokasi Sawahlunto/Sijunjung dominan sawah tadah hujan
**) : MK 2005

Analisis usaha perdagangan PADI - 3

(102). Rata-rata harga pembelian, biaya yang dikeluarkan dan margin keuntungan pedagang pengumpul beras di tingkat Kabupaten di SUmbar, Jabar, DIY, dan Sulsel , 2006. (Sumber: Jamal dkk.., 2006. Analisis Kebijakan Penentuan Harga Pembelian Gabah. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006).

Analisis usaha perdagangan PADI - 2

(101). Perhitungan input-output untuk setiap kilogram gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) yang dibeli oleh Pedagang Desa (Pengilingan) dan diolah menjadi beras selama MK 2006 di Sumatera Barat dan Jawa Barat. (Sumber: Jamal dkk.., 2006. Analisis Kebijakan Penentuan Harga Pembelian Gabah. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006).



Keterangan : *) dihitung dari harga jual beras perkilogram dikali rendemen gabah-beras
**) meliputi biaya bongkar muat, transportasi, jemur, giling dan lainnya.

Analisis margin perdagangan PADI - 1

(100). Perhitungan input-output untuk setiap kilogram gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) yang dibeli oleh Pedagang Desa (Pengilingan) dan diolah menjadi beras selama MH 2005/2006 di Lokasi Penelitian. (Sumber: Jamal dkk.., 2006. Analisis Kebijakan Penentuan Harga Pembelian Gabah. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006).

Keterangan : *) dihitung dari harga jual beras perkilogram dikali rendemen gabah-beras
**) meliputi biaya bongkar muat, transportasi, jemur, giling dan lainnya.

Analisis pendapatan RUMAH TANGGA petani - 3

(99). Rataan pendapatan rumahtangga petani di lokasi penelitian, tahun 2006. (Sumber: Swastika dkk.. 2006. Analisis Pengembangan Multiusaha Rumah Tangga Pertanian. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006)

Analisis usahatani PADI dan palawija - 7

(98). Analisa usahatani padi dan palawija per hektar di tiga agro-ekosistem,
tahun 2006. (Sumber: Swastika dkk.. 2006. Analisis Pengembangan Multiusaha Rumah Tangga Pertanian. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2006)


Analisis usahatani PADI - 6

(97). Penerimaan, Biaya, dan Keuntungan Usahatani Padi di Lokasi Penelitian (Ribu Rupiah/Ha) (Sumber: Sumaryanto, 2006. Evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan upaya perbaikannya)

Analisis agroindustri tepung TAPIOKA - 1

(96). Perbandingan harga input, harga output, dan nilai tambah pada berbagai kasus agroindustri tepung tapioka di Provinsi Lampung (Sumber: Supriyati dkk. 2006. Analisis peningkatan nilai tambah melalui pengembangan agroindustri di pedesaan) (Rp/Kg).

Keterangan :
Kasus 1 : ITTARA berbahan baku kupas kulit
Kasus 2 : ITTARA berbahan baku tanpa kupas kulit
Kasus 3 : IKM non ITTARA
Kasus 4 : Perusahaan besar/sedang

Analisis usahatani JARAK - 2

(84). NPV, IRR dan BCR Usahatani Jarak Pagar, Harga Minyak Mentah Dunia US$70/barel, Nilai Tukar Rp 9.183, Rendemen Biji-CJO 30%. (Sumber: Hadi dkk.,. 2006. Prospek Pengembangan Sumber Energi Alternatif (biofuel). Laporan penelitian PSEKP, tahun 2006).

Analisis usahatani JARAK - 1

(83). NPV, IRR dan BCR Usahatani Jarak Pagar, Harga Minyak Mentah Dunia US$70/barel, Nilai Tukar Rp 9.183, Rendemen Biji-CJO 25%. (Sumber: Hadi dkk.,. 2006. Prospek Pengembangan Sumber Energi Alternatif (biofuel). Laporan penelitian PSEKP, tahun 2006).


Perkembangan HET PUPUK - 1

(82). Nilai Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk sepanjang tahun 2002-2007 (Rp/kg).


Analisis penggunaan PUPUK - 6

(81). Jenis pupuk yang digunakan responden, tingkat partisipasi, tingkat penggunaan per hektar, dan pangsanya terhadap biaya total tunai di provinsi-provinsi lokasi penelitian, 2007. (Sumber: Syafaat dkk., 2007. Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan Penelitian PSEKP, tahun 2007).

Analisis usaha ternak SAPI potong dan DOMBA - 3

(80). Jumlah Ternak dan Rata-rata Penggunaan Pakan pada Sapi Potong dan Domba menurut Jenis dan Wilayah di Indonesia, 2003. (Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), Sensus Pertanian (2003), Jakarta)

Analisis penggunaan PUPUK pada karet dan kelapa - 5

(79). Persentase rumah tangga menurut tingkat penggunaan pupuk TSP/SP36 pada komoditas Karet dan Kelapa di Indonesia, 2003. (Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), Sensus Pertanian (2003), Jakarta)

Analisis penggunaan PUPUK pada perkebunan - 4

(78). Persentase rumah tangga menurut tingkat penggunaan pupuk Urea pada komoditas Karet, Kelapa dan Kakao di Indonesia, 2003. (Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), Sensus Pertanian (2003), Jakarta)

Analisis usahatani BAWANG dan CABE merah - 5

(77). Luas tanam dan rata-rata penggunaan benih dan pupuk pada Bawang Merah dan Cabe Merah menurut jenis dan wilayah, 2003. (Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), Sensus Pertanian (2003), Jakarta)

Analisis penggunaan PUPUK pada padi - 3

(76). Luas Tanam dan Rata-rata Penggunaan Pupuk Padi Sawah dan Padi Ladang menurut Jenis dan Wilayah, 2003. (Sumber : Survei Rumah Tangga Usaha Padi (SPD 04-S))

Analisis penggunaan benih JAGUNG dan KEDELAI - 1

(75). Partisipasi rumah tangga dalam menggunakan benih jagung dan kedelai menurut tingkat penggunaan dan wilayah, 2003 (persen). (Sumber : Survei Rumah Tangga Usaha Padi (SPW 04-S)).

Analisis penggunaan BENIH - 1

(74). Luas Tanam Padi dan Rata-rata Penggunaan Benih menurut Wilayah, 2003 (Sumber : Survei Rumah Tangga Usaha Padi (SPD 04-S))

Analisis penguasaan LAHAN - 1

(73). Banyak Rumah Tangga Petani Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai pada Sensus Pertanian 1983, 1993 dan 2003 (Sumber: Sensus Pertanian 1983,1993 dan 2003, BPS, Jakarta).

KONVERSI lahan pertanian - 1

(72). Konversi Lahan Pertanian di Indonesia, 1983-2003 (Hektar).

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta:
1) Sensus Pertanian Seri J3, 1983;
2) Sensus Pertanian Seri J3, 1993;
3) Sensus Pertanian Seri A3, 2003.

Analisis konsumsi BERAS - 1

(71). Konsumsi Beras Keluarga Petani dan Non Petani Tingkat Nasional, Tahun 2002 dan 2005. (Sumber: Susenas 2002 dan 2005).

Analisis usahatani KARET - 1

(70). Partisipasi Petani Menggunakan Berbagai Jenis Pupuk pada Usahatani Karet Berdasarkan Agroekosistem/Etnis di Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2007 (%).(Sumber: Ilham dkk. 2007. Analisis profil petani dan pertanian indonesia. Laporan penelitian PSEKP, 2007)

Analisis penggunaan PUPUK - 2

(69). Penggunaan Pupuk Anorganik pada Tanaman Padi, Jagung dan Bawang Merah di Tingkat Nasional dan Lokasi Penelitian (sumber: Data Sensus Pertanian Tahun 2003).

Analisis usahatani BAWANG MERAH - 4

(68) Partisipasi dan Dosis Penggunaan Berbagai Jenis Pupuk pada Usahatani Bawang Merah Berdasarkan Agroekosistem di Kabupaten Brebes, Tahun 2007 (%).(Sumber: Ilham dkk. 2007. Analisis profil petani dan pertanian Indonesia. Laporan penelitian PSEKP, 2007)

Analisis pendapatan RUMAH TANGGA - 2

(67). Struktur Pendapatan Rumah Tangga dan Hubungannya dengan Penguasaan Lahan di Lokasi Penelitian Jawa dan Luar Jawa, 2004. (Sumber: Mayrowani dkk. 2004. Studi prospek dan kendala penerapan reforma agraria Di sektor pertanian. Laporan penelitian PSEKP, tahun 2004)

Analisis pendapatan RUMAH TANGGA - 1

(66). Pangsa Pendapatan Usahatani terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Penelitian Jawa dan Luar Jawa, 2004. (Sumber: Mayrowani dkk. 2004. Studi prospek dan kendala penerapan reforma agraria Di sektor pertanian. Laporan penelitian PSEKP, tahun 2004)

Minggu, 12 Juni 2011

Analisis usahatani PALAWIJA - 2

(65). Pendapatan usahatani beberapa komoditas palawija terpenting yang diusahakan petani di lokasi penelitian, 2000/2001. (sumber: Sumaryanto, dkk. 2003. Penelitian Penentuan Alokasi Beban Pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dalam Era Otonomi Daerah. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Analisis usahatani PADI - 5

(64). Pendapatan usahatani padi di Kabupaten Karawang, Subang, Kediri, Jombang, Tabanan dan Badung tahun 2002-2003 (Rp 000/hektar). (sumber: Sumaryanto, dkk. 2003. Penelitian Penentuan Alokasi Beban Pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dalam Era Otonomi Daerah. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Analisis usahatani PALAWIJA - 1

(63). Produktivitas usahatani beberapa komoditas palawija (Ton/Ha). (sumber: Sumaryanto, dkk. 2003. Penelitian Penentuan Alokasi Beban Pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dalam Era Otonomi Daerah. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Analisis usahatani PADI - 4

(62). Produktivitas usahatani padi di beberapa lokasi (Ton/hektar). (sumber: Sumaryanto, dkk. 2003. Penelitian Penentuan Alokasi Beban Pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dalam Era Otonomi Daerah. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Analisis usahatani PADI - 3

(61). Simulasi Dampak Kenaikan HET Pupuk Bersubsidi dan HPP Gabah Terhadap Keuntungan Usahatani Padi. (Sumber: Syafaat, dkk. 2006. Penelitian Analisis Besaran Subsidi Pupuk dan Pola Distribusinya. Laporan Penelitian PSEKP, Bogor).

Harga tunai vs yarnen PUPUK di tingkat petani - 2

(60). Proporsi dan Harga Menurut Cara Pembelian dan Jenis Pupuk di Provinsi Sulawesi Selatan, 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)



Tingkat partisipasi dan penggunaan PUPUK - 4

(59). Jenis Pupuk yang Digunakan Responden, Tingkat Partisipasi, Tingkat Penggunaan per Hektar, dan Pangsanya terhadap Biaya Total Tunai di Kecamatan Madastana, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

HET versus harga rill PUPUK - 1

(58). Harga Referensi dan Harga Riil Pupuk Urea Bersubsidi di Tingkat Distributor dan Pengecer di Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat , Tahun 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)


Keterangan: *) Distributor mengangkut sampai depan kios pengecer (diatas truk).
Dalam hal ini biaya bongkar dari truk distributor dan biaya
memasukkan ke gudang kios menjadi tanggungan kios.

Tingkat partisipasi dan penggunaan PUPUK - 3

(57) Jenis pupuk yang digunakan responden, tingkat partisipasi, tingkat penggunaan per hektar, dan pangsanya terhadap biaya total tunai di Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat, Tahun 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Tingkat partisipasi dan penggunaan PUPUK - 2

(56) Jenis Pupuk yang Digunakan Responden, Tingkat Partisipasi, Penggunaan per hektar dan Pangsanya terhadap Biaya Total Tunai di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Analisis penggunaan PUPUK - 1

(55) Rekomendasi Penggunaan dan Kebiasaan Petani Berkaitan dengan Jumlah Pupuk dalam Kegiatan Usahatani Padi di Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, Tahun 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)



Cara pembayaran dan harga PUPUK - 1

(54). Cara Pembayaran dalam Pembelian Pupuk dan Harga Pupuk Rata-rata Menurut Jenis Pupuk di Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2007 (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)


Sumber : Data primer (diolah) 2007
Keterangan: *) Berdasarkan Permentan: No. 66/OT.140/12/2006
**) KCl tidak termasuk kedalam pupuk yang disubsidi.

Analisis partisipasi dan penggunaan PUPUK - 1

(53). Tingkat Partisipasi dan Tingkat Penggunaan Pupuk per Hektar Menurut Jenis Pupuk di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Tahun 2007. (Sumber: Syafaat dkk. 2007. Penelitian Kaji Ulang Sistem Subsidi dan Distribusi Pupuk. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)



Analisis keuntungan dagang SAYURAN - 1

(52). Analisis profit margin pedagang sayuran di Kabupaten Cianjur, 2004 (Sumber: Rusastra dkk. 2004. Evaluasi konsep dan kinerja program Rintisan Agropolitan. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Keterangan:
i) Harga beli Rp.400 dikurangi penyusutan 11-15%.
ii) Karung, plastik ,dll.
iii) Nilai penyusutan (sekitar 30%)
iv) Hasilakhir kualitas I (15%) dan Kualitas II (85%)

Analisis usaha perdagangan INPUT - 1

(51). Analisis profit margin pedagang input produksi di Kabupaten Cianjur, 2004 (Sumber: Rusastra dkk. 2004. Evaluasi konsep dan kinerja program Rintisan Agropolitan. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)


Keterangan:
1) Bongkar barang
2) Tenaga kerja pemilahan kuallitas dan pengarungan kembali
3) Pembelian karung dan tali
4) Kualitas I dan II masing-masing 50%

Analisis agroindustri WORTEL - 1

(50). Profit margin industri pengolah hasil komoditas wortel di Kabupaten Cianjur, 2004 (Sumber: Rusastra dkk. 2004. Evaluasi konsep dan kinerja program Rintisan Agropolitan. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)

Keterangan: 1) Lainnya: biaya penyusutan, labeling/packing, dll.

Analisis usahatani SAYURAN - 1

(49). Analisis Usahatani Sayuran Sebelum dan Sesudah Program Agropolitan di Kabupaten Cianjur, 2004. (Sumber: Rusastra dkk. 2004. Evaluasi konsep dan kinerja program Rintisan Agropolitan. Laporan penelitian PSEKP, Bogor)



Keterangan:
i) Pupuk bokhasi dan pupuk cair
ii) Tenaga memasang plastik, ajir, dan tali
iii) Biaya pengadaan plastik, ajir, tali dan pajak

Analisis usaha ternak PUYUH - 1

(48) Analisis usaha ternak puyuh untuk skala kecil dan skala besar





Analisis usahatani MANGGA - 2

(47). Analisis Usahatani Tanaman Mangga di Kabupaten Majalengka, Tahun 2005 (Per Hektar Per Tahun) (Sumber: Saptana dkk., 2005. Analisis Kinerja Kelembagaan Kemitraan Usaha Agribisnis Hortikultura. Laporan Penelitian Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor)