tag:blogger.com,1999:blog-78323213018627260852024-03-06T12:02:11.958-08:00SyahYUTI - catatan PERTANIAN dan PENYULUHAN Rupa dan kronologis fakta pertanian Indonesia. Memberi makna pada yang biasa, agar kita tak terperosok jadi keledai raja. Berisi rupa-rupa usahatani, lalu sejarah pertanian mencakup sejarah agraria, pupuk, benih, pestisida, beras, sapi, .... dst (sebagian in progress).DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.comBlogger169125tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-40153277682173441722022-05-28T18:17:00.004-07:002022-05-28T18:17:37.053-07:00Penyuluhan Pertanian dalam UU 11-2019 Sisnas Iptek<p><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">Pertanyaan yang </span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">menarik </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">kita </span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">bahas </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">saat ini adalah apakah penyuluhan pertanian masih akan
tetap di bawah Kementan? Lalu, bagaimana sosok penyuluh yang dibutuhkan sesuai
UU Sisnas Iptek yang baru saja melahirkan BRIN? Dua as</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">pek </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">ini
menarik dibahas, </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">meskipun biasanya
kita mengenal 5 aspek </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">dalam dunia penyuluhan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">(3 sapek yg lain adalah</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;">:</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif"; text-align: justify;"> penyelenggaraan,
sarana dan prasarana, dan anggaran). </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Selain
UU 11-2019 SISNASIPTEK, Saya kaitkan pula </span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">dengan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">PERPRES 35</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">-</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">2022</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian yang masih
hangat baru saja keluar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Satu, KELEMBAGAAN
Penyuluhan</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">:</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Sebagaimana kita tahu, UU 11-2019 Sisnas Iptek berbeda pandangan
dengan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Perpres
78-2021 </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">(</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">yang
sedang di uji materikan di MK</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> karena inkonstitusi bersyarat). Kita bahas yang UU saja.
I</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">ntinya</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">UU ini berkarakter
INKLUSIF</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">, karena memuat s</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">istem inovasi pertanian
(Agriculture Innovation System - AIS). Sisnas Iptek </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">yang terdiri atas 5 aspek (Litbangjirap) </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">sejatinya inkl</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">u</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">sif, partisipatif
dan ko</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">l</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">aboratif
koordinatif. Sebaliknya, Perpres 78-2021 begitu eklusif-integratif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Karater inklusif ini datang dari term </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">sistem inovasi
(pertanian)</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> yang menjadi ruh nya. Secara teori, </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">“innovation system” </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">sangat
</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">inklusif.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Sejak akhir tahun 2000-an orang-orang pakai
interactive learning atau “Agricultural Innovation System” (AIS)</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">;
sebelumnya ada transfer technology dll. Ini bisa ditelurusi dari d</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">efinisi AIS</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">
menurut FAO, OECD dll</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">.
Kata “inovasi” diulang</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">60 kali di UU </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">ini</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> I</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">nvensi dan inovasi
dibahas khusus di bagian kelima (pasal 34 - 38).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Pasal
1 menyebut bahwa Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah pola hubungan
yang membentuk keterkaitan …. antarunsur kelembagaan dan sumber daya sehingga
terbangun jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai satu kesatuan yang utuh …. “. Pasal 13 ayat 2: </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">“</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Penyelenggaraan
Iptek dapat dilakukan oleh perseorangan, kelompok, Badan Usaha, lembaga
pemerintah atau swasta, dan/atau perguruan tinggi”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Jadi,
semua masuk, semua </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">pihak bisa </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">terlibat. Maka, akan bertebaran lah nanti di
kantor-kantor, kampus, bahkan di saung kelompok tani kata-kata kunci
“teknologi”, “Iptek”, “inovasi”, “diseminasi”, dll. Ini akan menjadi buah bibir
masyarakat sehari-hari. Dengan ini lah inovasi menjadi landasan dan engine
ekonomi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Maka, </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Kementerian
Pertanian </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">sesungguhnya </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">WAJIB menggunakan nya dalam menyusun program</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">
berbasis kata-kata kunci tersebut</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">. Jika tidak, artinya tu pembangunan ga berbasis
inovasi. Coba bayangkan Kementerian Pertanian tidak menggunakan Iptek dan
inovasi dalam kegiatan nya sehari-hari</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">;</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">l</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">alu mereka pakai
basis apa? Kan katanya ekonomi berbasis inovasi, pertanian ya berbasis inovasi.
Inovasi teknologi dan knowledge tentunya. Hehe.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">S</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">iapa
</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">yang
harus menjalankan SISTEM INOVASI PERTANIAN INDONESIA? </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Membangun dan menjalan sistem inovasi pertanian
jelas bukan urusan kecil. Ini organisasi besar dengan banyak aktor, berlapis,
berjenjang, dan tersebar luas senusantara. Jika ada satu pihak mengklaim bisa
mengerjakan sendiri jelas keliru. Sesuai Pasal 14, Penyelenggaraan Iptek
dilakukan melalui Pendidikan, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan
Penerapan. Ini diurai dari pasal 15 sampai 33.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Artinya, s</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">emua pihak di luar BRIN sangat bisa bermain,
setidaknya di Pengkajian dan Penerapan
(Pasal 23-33) yakni pada kegiatan perekayasaan, kliring teknologi, audit
teknologi, pengujian, pengembangan teknologi, rancang bangun, alih teknologi,
intermediasi, difusi Iptek dan komersialisasi teknologi. </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Ini
tampaknya akan dijalankan peneliti dan penyuluh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Khusus untuk penyuluhan adalah bab Penerapan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">(Pasal 27-33). Ini
rumit dan berjenjang. Ada 4 cabang
kegiatan dan belasan ranting. Empat cabang tersebut adalah: transfer teknologi
, intermediasi, difusi, dan komersialisasi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Lalu, jika melihat p</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">ada Perpres 35-2022, bab
kelembagaan secara khusus ada di Bab III Penguatan Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian Kecamatan </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">d</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">an
Desa. Pasal 10 menyebutkan:</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">“Penguatan
kelembagaan Penyuluhan Pertanian kecamatan dan desa dilakukan dengan: (a)
pembentukan, penetapan, dan peningkatan kapasitas BPP; dan (b). penumbuhan dan
pemberdayaan Posluhdes</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">”</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Dua regulasi ini terlihat saling melengkapi. UU 11-2019
di bagian prinsip-prinsip kelembagaan
nya saja, sedangkan Perpres 35 hanya membahas kelembagaan di </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">level kecamatan dan
desa.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">UU Sisnas Iptek memberikan peluang kerjasama, dan khusus untuk
level kecamatan dan desa diperkuat melalui Perpres no 35. Aman, tidak masalah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Dua,
aspek KETENAGAAN Penyuluhan:</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Sosok penyuluh pertanian yang dibayangkan UU Sisnas
Iptek tampaknya cukup berbeda. Akan lebih banyak tantangan, harus lebih
kreatif, dan memiliki ilmu yang lebih luas. Ini kita telusuri dari apa yang
harus dijalankan dalam tahap “Penerapan”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Bab Penerapan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">(Pasal 27-33)</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">memuat
</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">4
cabang kegiatan dan belasan ranting. Empat cabang tersebut adalah: transfer
teknologi , intermediasi, difusi, dan komersialisasi. </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Naahhh, rasa-rananya penyuluh kita, terutama yang ASN,
belum faham ini apa. Term-term ini
tampak begitu pas utk penyuluh swasta.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Penyuluh misalnya dapat terlibat
pada kegiatan alih teknologi dan intermediasi. Pasal 30, intermediasi teknologi
merupakan upaya untuk menjembatani proses terjadinya Invensi dan Inovasi antara
penghasil dan calon pengguna Teknologi. Sosok penyuluh tentu sesuai dengan
fungsi yang diharapkan untuk kegiatan penerapan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Pasal 31 terkait Intermediasi
Teknologi berupa inkubasi Teknologi, temu bisnis Teknologi, kemitraan, dan/atau
promosi hasil Invensi. Lalu Pasal 33, komersialisasi teknologi berupa: inkubasi
Teknologi, kemitraan industri, dan/atau pengembangan kawasan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Jadi, penyuluh ke depan tidak hanya faham teknologi, namun ilmu
bisnis nya harus lebih kental.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Lalu,
apakah PPL swasta dan swadaya diterima di Sisnas Iptek? Jawabnya: ya,
diterima. Boleh. Merujuk ke Pasal 13, </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Penyelenggaraan Iptek dapat dilakukan oleh: perseorangan,
kelompok, Badan Usaha, lembaga
pemerintah, swasta, dan/atau perguruan tinggi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Perpres
35 </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">-</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">2022</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">,
pada </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">B</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">ab
</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">IV</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Pe</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">ny</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">ediaan </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">d</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">an Peningkatan
Kapasitas</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Ketenagaan
Penyuluh</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">, </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Pasal
14</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">menyebutkan: “</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Penyediaan dan peningkatan kapasitas ketenagaan</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Penyuluh
dilakukan oleh Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">melalui:</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">a.
penyediaan dan peningkatan kapasitas tenaga</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Penyuluh Pegawai
Negeri Sipil dan Penyuluh yang</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">berasal
dari PPPK;</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">b.
pengembangan dan pembinaan teknis Penyuluh</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Swadaya; dan</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">c.
pembinaan Penyuluh Swasta</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">”</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Pasal
12</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> Perpres 35</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">: “Peningkatan kapasitas BPP dilakukan melalui penyediaan
ketenagaan</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Penyuluh
Pegawai Negeri Sipil dan/atau Penyuluh yangberasal dari PPPK</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">
... dst</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">”.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Pasal
13 ayat (2):</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">“Penumbuhan
dan pemberdayaan Posluhdes dilakukan melaluipengembangan Penyuluh Swadaya</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">
.... dst</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Artinya, sesuai dengan semangat inklusif UU Sisnas Iptek</span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";"> yang
inklusif, serta kentalnya ruh bisnis dan sangat wellcome pada pelaku </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">bisnis</span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">
lalu disambut dengan semangat demokratif-partisipatif Perpres 35</span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">-2022</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">;
maka penyuluh SWASTA dan SWADAYA dapat dan bahkan PERLU diberi tempat yang luas
ke depan. </span><span style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Dunia penyuluhan pertanian Indonesia hanya akan
bertahan jika memberi ruang dan perhatian yang cukup kepada mereka, yang sampai
saat ini belum terlalu jelas pola nya mau dibagaimana-in. </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">Mungkin
demikian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">***</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", "serif";">****</span></p>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-74291721801538850052021-11-12T16:58:00.005-08:002021-11-12T16:58:43.958-08:00Bagaimana membangun Kelembagaan Agribisnis ?<p><span style="font-family: georgia;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v b1v8xokw oo9gr5id hzawbc8m" dir="auto"></span></span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Sedikit CATATAN KELEMBAGAAN DEMFARM KARAWANG</div></div><span style="font-family: georgia;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v b1v8xokw oo9gr5id hzawbc8m" dir="auto"><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Sengaja saya sampaikan secara ringkas tentang ini, sebagai catatan bersama. Secara ringkas, ini list yang sudah kita lakukan, sepanjang yang keingetan, berkenaan dengan kelembagaan saja: </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Tahun 2018: </div><div dir="auto" style="text-align: start;">- PRA dan baseline survey oleh Tim PSEKP</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Mengirim puluhan petani dan petugas studi banding ke Taiwan</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Studi banding ke Jateng dan DIY</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Bimtek petani dan petugas untuk berbagai teknologi</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Pelatihan petani di Balai Pelatihan Lembang</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Identifikasi bisnis dan potensi nya, termasuk potensi pasar dan kemitraan yang mungkin</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Dll</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Tahun 2019:</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Diskusi dan rembug bisnis petani, penandatanganan kesepakatan</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Workhsop dengan Sekjend, Pemda, pihak Taiwan, dll tentang badan hukum koprorasi</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Bimtek petani oleh berbagai UK/UPT Litbang</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Persiapan magang Polbangtan dan magang mahasiswa Polbangtan</div><div dir="auto" style="text-align: start;">- Dll</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Apa “kelembagaan”? </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Kelembagaan memiliki banyak makna. Yang paling luas adalah bermakna = social relation. Segala urusan yang memaksa dua orang harus berinteraksi karena sesuatu hal = merupakan urusan kelembagaan. Maka, ada yang menyebut bahwa kelembagaan seluas sosiologi itu sendiri. Bukan lagi sekedar cabangnya sosiologi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Pengertian yang agak sempit, adalah segala sesuatu yang membuat relasi sosial efektif. Kelembagaan disebut efektif bila transaction cost rendah.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Kalau “organisasi” lebih mudah difahami. Social organization = segala sesuatu yang ada pengurusnya, ketua, sekretaris, anggota. Dibentuk kapan, untuk tujuan apa. Itu lah dia kelompok tani, Gapoktan, koperasi, P3A, UPJA, dll.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Kekeliruan selama ini, membuat atau membenahi organisasi sering diklaim telah menyelesaikan urusan kelembagaan. Padahal BELUM. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Simplenya, kelembagaan = bagaimana menyelesaikan masalah. Ada 3 pertanyaan pokok, jangan dibolak balik ya: apa yang mau dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang akan melakukan? Ukurannya adalah mana yang paling baik secara teknis, ekonomi, dan manajerial.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Ga semua harus dibereskan di koperasi. Ada yang bisa diselesaikan melalui: </div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">(1) Sendiri oleh petani sendiri (menabur benih misalnya), </div><div dir="auto" style="text-align: start;">(2) Atau harus berelasi dengan orang lain namun berupa individual relation. Misalnya beli obat tikus dari kios saprodi, menghubungi buruh tani untuk membantu macul mopok galeng, dll</div><div dir="auto" style="text-align: start;">(3) Atau, melalui collective relation. Ya itu dia melalui kelompok tani, koperasi, dll. Disini petani MEWAKILKAN tindakannya ke pihak lain. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Ga semua harus melalui nomor 3, walau kita selalu berfikiran (sadar ga sadar) bahwa BERORGANISASI merupakan cara yang paling ideal. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Untuk pemaknaan lebih simple, “kelembagaan ...... ” diikuti kata kerja, misal “kelembagaan penyediaan benih”, “kelembegaan penyediaan TK”, “kelembagaan pemasaran”, dll. Maka ada “marketting institution” di google. </div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Kalo “kelembagaan petani” = SALAH. Buktinya, di google ga ada “farmer institution”.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Kalo “organisasi .... “ diikuti kata benda. “Organisasi petani” = OKE. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Bagaimana kami (Tim Kelembagaan PSEKP) memaknai “tugas tim kelembagaan” dalam Demfarm ini?</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Kami memaknai kelembagaan secara agak luas. Mencakup dua track sekaligus = track BISNIS dan track ORGANISASI.</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Jadi, kelembagaan bukan kami batasi hanya sekedar organization. Tidak sekedar membenahi kelompok tani, ganti pengurus Gapoktan, benahi P3A, atau bikin 3 atau 5 koperasi. Namun, lebih kepada bagaimana bisnis nya berjalan dulu. Apa bisnis yang akan kita buat, apa itu mungkin sec teknis, apa lebih untung, berapa potensi pendapatan, dan lalu siapa yang akan menjalankan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Setelah kira-kira bisnis jalan, baru organisasi nya akan dibentuk. Begitu niatnya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Namun apa yang telah disusun, direncanakan, dan disepakati dengan petani ga berjalan mulus. Selain keterlambatan dukungan prasarana dan sarana, juga dari masyarakat. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Berkenaan dengan organisasi, ada kesan kok Tim Kelembagaan lama sekali bikinnya. Memang benar. Alasan nya ada dua:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">1. Kita tidak ingin bikin organisasi sebelum bisnis yang akan diurusnya belum jelas bentuknya. Kita ga mau “koperasi pepesan kosong” misalnya. Bikin koperasi kalo dipaksa 2 minggu juga bisa, tapi kemudian nol ga ada kegiatan. Pastinya akan bubar juga.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">2. Kita ga ingin buru-buru, kuatir salah orang. Sekali seseorang sudah diangkat, tapi ternyata ga capable ga jujur dll; kan berabe. Jadi sambil mengembangkan bisnis kita lirik-lirik siapa nih yang pas untuk jadi ketua koperasi ntar nya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Berkenaan dengan bentuk badan hukum korporasi</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Demfarm ini diawali dengan meraba-raba. Meski sudah ada Permentan 18-2018 ttg korporasi, namun bagaimana bentuk yang pas kita belum satu suara. Maka, dengan segala ilmu yang ada, dihadapkan karakter bisnis yang akan kita kembangkan, maka lalu kita sepakat membentuk PERUSAHAAN. Pihak Taiwan seiya dengan ini, juga pihak Bank Mandiri sebagai calon mitra kita di pendanaan dan IT. Bahkan kita sudah mau sewa konsultan untuk membantu urus aspek legalnya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Namun tiba2, tampaknya lebih karena legalitas penyerahan asset Kementan, lalu berkembang ide BUMD dan BLU. Setelah diworkhsopkan (sekitar Ramadhan lalu), berubah lagi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Berkenaan dengan ini, saran Biro Hukum terakhir, setelah diskusi berkali-kali, adalah: “bantuan pemerintah masih bisa kalau berbentuk koperasi, kalau perusahaan ga”. Maka, jalan tengahnya adalah bisa saja kita bikin dulu koperasi, lalu besok-besok koperasi bikin lagi perusahaan. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Apa yang sudah kita kerjakan?</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Biar enak difahami, saya akan jelaskan dalam bisnis per bisnis. Setiap bisnis sudah dilakukan analisis potensi nya walau kasar, juga telah disepakati dengan petani siapa2 yang akan terlibat, ancar-ancar harga dan biaya, dll. Calon2 pelaku dan pengurusnya juga sudah diancar-ancar siapa orangnya? Belum diformalkan memang.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Satu, Bisnis penangkaran dan produksi benih bermutu </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Untuk bisnis ini, telah distusi potensi bisnis nya, juga mengidentifikasi petani yang berminat, lalu bersama BB Padi kita telah diadakan Bimtek perbenihan petani penangkar, pendampingan petani 10 ha (BB Padi dan BPSB). Tanam Sept 2019. Potensi pendapatan Rp 130 juta/th. Lumayan. Sementara 10 ha nanti akan berkembang lagi.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Panen calon benih 10 ha akan terjadi pada Des 2019. Disepakatai korporasi (jika sudah terbentuk) akan membeli calon benih dari petani penangkar. Butuh modal kerja: 50 ton x Rp 5.500 = Rp 275 juta. Lalu, korporasi akan melakukan prosessing benih, pelabelan, pemasaran benih secara komersial (di lokasi Demfarm dan keluar). </div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">PR kita sampai Des ini adalah: sosialisasi dan persiapan pembentukan koperasi, pembentukan koperasi primer (jenis koperasi produksi) benih padi unggul, lalu pendampingan manajemen dan administrasi koperasi.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Dua, bisnis produksi beras premium</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Tadinya ini akan jadi icon Demfarm kita. Kita telah adakan analisis potensi bisnis, sosialisasi, penyusunan bisnis plan, penyiapan petani serta KT dan Gapoktan sebagai suplier, kontrak dengan Food Station Jakarta, dan upaya pengajuan modal kerja ke Bank Mandiri. Potensi pendapatan 10,2 M / tahun </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Kebutuhan modal kerja: 30 ton gabah/hari x Rp 5.000 = Rp 150 juta per hari. Sebutlah Rp 3 M. Kita sudah sadar sejal awal, ini akan bisa jadi bottle neck serius, karena kementerian teknis secara teori ga boleh kasih uang cash sebesar itu. Pinjam atau pun cuma-Cuma. Karena itu, tim sudah beberapa kali diksui langsung ke Bank Mandiri, kira2 skim apa yg mungkin apa syaratnya, dll. Salah satunya adalah perusahaan korporasi harus berdiri dulu.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Untuk pemasaran sudah beberapa kali ngobrol ke food station Jakarta, dan mereka siap menampung 500 ton/ bulan. </div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">PR kita: sosialisasi bersama Dinas Koperasi dll, pembentukan koperasi sekunder (produksi) beras premium, serta pendampingan manajemen dan administrasi koperasi. Mendampingi KT dan Gapoktan membantu suplay gabah (memperoleh fee). Yang utama, bagaimana caranya RMU ada dan beroperasi. Ini juga butuh perbaikan bangunan, pengadaan RMU nya, test, dryer, dll.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Tiga, Usaha jasa Alsintan. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Sudah dilakukan analisis potensi bisnis, sosialisasi dan rembug petani dan pengelola UPJA, pembentukan penangung jawab, penyepakatan pengelolaan di bawah UPJA. Potensi pendapatan trakktor Rp 400 jt/th, combine Rp 960 jt/th.</div><div dir="auto" style="text-align: start;">Alat yang sudah ada: traktor, transplanter, dan combine harvester; gudang penyimpanan di Desa Jaya Makmur. Organisasi2 petani yang sudah pegang Alsintan bantuan siap bekerjasama dengan koperasi ini.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">PR kita: pengembangan jaringan pemasaran samlai ke luar kecamatan, sosialisasi dan persiapan pembentukan koperasi, pembentukan koperasi primer usaha (bidang jasa) Alsintan, serta pendampingan manajemen dan administrasi koperasi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Empat, Usaha produksi dan dagang sarana produksi (itik dan padi)</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Kita sudah studi potensi bisnis, nilainya, dan rembug, serta calon pengelola sementara. Koperasi bermaksud sebagai penyalur pupuk bersubidi, penjualan obat-obatan, produksi pakan itik. Kita telah observasi potensi pakan lokal, diskusi bisnis pakan dengan peternak, kesepakatan harga pakan (maks Rp 5.000 /kg). Penetasan telur (di Jayakerta dan Balitnak), penjualan telur segar, perbaikan manajemen kandang, pemindahan lokasi kandang, pendampingan manajemen usaha, bagi hasil, dll. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">PR kita: penyediaan dan operasional mixer; pembelian telur petani, penetasan, produksi DOD dan pullet; penjualan telur segar dan olahan; sosialisasi dan persiapan pembentukan koperasi; pembentukan koperasi primer (bidang produksi dan perdagangan) saprodi padi dan itik, serta pendampingan manajemen dan administrasi koperasi.</div><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Sedikit catatan, untuk usaha bisnis produk hortikultura, sudah dilakukan pemilihan petani kooperator, pembentukan kelompok petani kooperator, rembug petani, Bimtek oleh Balitsa dan Taiwan, pemilihan lahan, penanaman di lapang. Untuk sementara bidang ini masih di bawah pihak Balitsa dan Taiwan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Jadi, kita akan bentuk 3 koperasi primer + 1 koperasi sekunder. Satu koperasi satu bidang usaha. Tidak berbasis wilayah desa seperti ide sebelumnya. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Apakah ini tepat? Monggo didiskusikan lagi. Dalam urusan sosial ekonomi begini ga ada hitam putih. Ga ada salah total, ga ada benar mutlak.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Untuk organisasi lain:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"> </div><div dir="auto" style="text-align: start;">Untuk yang tergolong “kelembagaan petani” (istilah yang ga pas) yakni KT, Gapoktan, dst; kita telah lakukan pelatihan dan Bimtek manajemen organisais petani tahun 2018 di BPLPP Lembang, penguatan manajemen pengurus, dan kesepakatan bagaimana mitra dalam bisnis korporasi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">PR kita adalah: membuat kesepakatan lanjutan dan kontrak bisnis dengan korporasi (sebagai suplier), dan pembenahan P3A dan GP3A (penggalian masalah lagi, diskusi, kesepakatan revitaliasi, penguatan manajemen). Khusus P3A dan GP3A perlu mendapatkan dukungan dari pemerintahan desa (posisi sebagai aparat desa), pendampingan operasional micro dam dan OP irigasi, honor dari korporasi.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;">Demikian, maaf agak panjang, semoga mangfaat. Aamiin </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q"><div dir="auto" style="text-align: start;"><br /></div><div dir="auto" style="text-align: start;">*****<br /></div></div></span></span><p></p>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-56023093893741295562021-07-11T05:13:00.000-07:002021-07-11T05:13:04.579-07:00Penyuluh pertanian versus "PETUGAS PERTANIAN" <p> <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-ID</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="376">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Ini
masalah lama, yang sudah berlangsung sejak era Bimas. Penyuluh yang teorinya
untuk transfer teknologi, rupanya malah sibuk dengan "urusan rutin
sehari-hari", misalnya mengurus RDKK, CPCL, menyusun laporan, proposal,
mengurusi pupuk telat, kartu tani macet, dll. Apakah ini salah? Coba kita
dudukkan. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Ini
adalah indikasi betapa memang penyuluh pertanian selama ini lebih difungsikan
sebagai "PETUGAS PERTANIAN", dibanding sbg penyuluh. Terutama
semenjak penyuluh masuk di dinas, maka "tugas harian" seperti ini
semakin "tidak bisa dielakkan". </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Tapi,
kondisinya di lapang memang demikian. Yang sangat mendesak dibutuhkan saat ini,
adalah adanya petugas/personil yg harus menyelesaikan ini itu. Nah, karena yg
ada sehari2 di desa hanya penyuluh, yang hafal tiap petak sawah ya penyuluh, yang
tahu nomor HP ketua KT ya penyuluh; ya tentu saja penyuluh akhirnya yg
membereskan. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Sebenarnya,
jika di level BPP ada petugas lain, misal di propinsi yang masih ada UPT
pertanian nya, maka tugas ini masih bisa terbagi. Di Jabar kalo ga salah, utk
UPT di level kec minimal ada seorang kep UPT + seorang subbag kepegawaian +
seorang petugas pertanian kecamatan (PPK). Namun di daerah lain belum tentu
ada. Di Jateng misalnya (?), mohon koreksi, di level BPP/kecamatan benar2 hanya
penyuluh saja. Semua hanya fungsional PPL, tanpa ada sebutlah 1-2 orang tukang
ketik utk bantu2. Mungkin situasinya demikian. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Secara
teori, memang seorang penyuluh tidak hanya sekedar transfer teknologi, tapi
juga seorang PROBLEM SOLVER. Namun, apa yg dikerjakan di atas, mengurusi pupuk
terlambat, kartu tani macet, dll; tentu juga bukan "problem solver"
sbgaimana makna nya dalam ilmu penyuluhan. Dalam konteks manajemen itu mah
tugas seorang STAFF mungkin ya. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Dalam
referensi, rasanya tidak ada "extension staff", yang ada
"extension worker". Kalaupun ada extension staff, ya itu adalah staf
adm yang memperlancar kerja penyuluh. Di kita dulu ada, namun sekarang personil
di BPP semakin kurang.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Nah,
terkait KOSTRATANI yang keren ini, salah satu critical point dalam menjalankan
Kostratani adalah soal PERSONIL. Maka, jika di Kosratani ada 5
"pusat", tampaknya personilnya harus selengkap gambar berikut mungkin
ya. Semua pihak kudu bisa dimobilisasi dan dilibatkan dengan optimal. Mungkin
begitu. Mohon tanggapan Bapa Ibu penggiat, pengamat dan pelaku penyuluhan
nasional.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype",serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEcepicoZqfldlXQsBVhXC6T8WUBnIiSKFXLnw8AF4VtiXjvuGagnUJgjZqWTpdkQ2Sovk5DxSgJGbcK8Y1x_CeDJ4p-IZqm1K5ejV77FJIYgyaX1ldKAhXlRsQRawCo6aaCsYHFlFQbM/s624/pic+1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="624" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEcepicoZqfldlXQsBVhXC6T8WUBnIiSKFXLnw8AF4VtiXjvuGagnUJgjZqWTpdkQ2Sovk5DxSgJGbcK8Y1x_CeDJ4p-IZqm1K5ejV77FJIYgyaX1ldKAhXlRsQRawCo6aaCsYHFlFQbM/w400-h231/pic+1.png" width="400" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">****** <br /></div><br /><!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-ID</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="376">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri",sans-serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
</span><p></p>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-55348369196379549562021-03-29T05:57:00.002-07:002021-03-29T05:57:15.781-07:00Keniscayaan Sosok Baru PENYULUH PERTANIAN di Era New Normal Covid-19<p> <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowMarkup/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:"Table Grid";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-priority:39;
mso-style-unhide:no;
border:solid windowtext 1.0pt;
mso-border-alt:solid windowtext .5pt;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid windowtext;
mso-border-insidev:.5pt solid windowtext;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sesungguhnya dunia
pertanian telah dua kali mengalami era new normal. Pertama berkenaan dengan
perlunya tatanan baru menghadai perubahan iklim (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">climate changes</i>), dan yang kedua adalah pasca pandemic Covid-19 di
tahun 2020 ini. Jika kedua fenomena dihubungkan, tentu saat ini sbenarnya
pertanian sedang menghadapi “new normal berganda”. Penyuluh pertanian merupakan
organ dalam keseluruhan sistem pertanian yang berada di depan, dan bertanggung
hampir untuk seluruh urusan pembangunan pertanian. Meskipun pada awalnya
penyuluhan pertanian hanya pada urusan diseminasi dan adopsi teknologi
pertanian baru, namun faktanya, terlebih di Indonesia, penyuluh pertanian telah
berubah menjadi “petugas pertanian” (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">agricultural
officer</i>). Tulisan ini intinya memberi kesadaran bagaimana kompleksitas
masalah yang dihadapi dunia penyuluhan pertanian dalam mengefektifkan kegiatan
dalam era new normal, sebagai hasil dari berbagai tekanan sosial ekonomi dan
teknologi. Ini juga akan memberikan sedikit gambaran b</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">agaimana sosok yang dibutuhkan
untuk tenaga penyuluh pertanian saat ini ke depan, terlebih lagi dengan tekanan
untuk “penyuluhan baru” di Indonesia yang transisi nya tidak berjalan mulus
semenjak keluarnya UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Dunia sedang berjuang untuk melawan pandemi
COVID-19, dan penduduk pedesaan - terutama di negara berkembang - mungkin
menghadapi beban ganda: kurangnya informasi dan layanan kesehatan yang
dibarengi dengan kemiskinan, yang akan membuat mereka rentan terhadap risiko
kesehatan serta bencana sosial lebih besar. </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Ada </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">konsekuensi </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">kesehatan
dan </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">ekonomi </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">sekaligus</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">. Sementara itu, mereka perlu
terus bekerja di bidang pertanian untuk memastikan tidak hanya mata pencaharian
mereka tetapi juga pasokan pangan nasional dan global dan, pada gilirannya,
ketahanan pangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">New Normal </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">sebagai Keniscayaan Perilaku Baru </span></b></p>
<p style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">Secara sederhana, </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">new normal</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;"> adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“...</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">a new way of living and going about our lives, work
and interactions with other people</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">”. </span></i><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Kenormalan baru</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;"> (<i>new
normal</i>) </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">pada awalnya </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">adalah sebuah istilah dalam bisnis dan
ekonomi yang merujuk kepada kondisi-kondisi keuangan usai</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;"> krisis keuangan tahun 2007-2008, lalu resesi global 2008-2012.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;"> Sejak itu, istilah
</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">ini </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">dipakai pada berbagai konteks lain untuk
mengimplikasikan bahwa suatu hal yang sebelumnya dianggap tidak normal atau
tidak lazim, kini menjadi umum dilakukan. </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;"></span></p>
<p style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">Untuk dunia pertanian, sebelumnya kita telah mengenal new
normal perubahan iklim (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">climate changes</i>).
Sedangkan new normal pandemi Covid-19 ini sesungguhnya berlaku umum, dan
termasuk di bidang pertanian. Untuk Covid-19, perilaku hi</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">d</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">up <i style="mso-bidi-font-style: normal;">n</i></span><i><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">ew normal</span></i><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;"> dilakukan
sebagai upaya kesiapan untuk beraktivitas di luar rumah seoptimal mungkin,
sehingga dapat beradaptasi dalam menjalani perubahan perilaku yang baru.
Perubahan pola hidup ini dibarengi dengan menjalani protokol kesehatan sebagai
pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk urusan iklim,
Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim
Indonesia (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Indonesia Climate Change
Sectoral Road Map</i>) yang berisi rencana aksi menyeluruh untuk upaya adaptasi
perubahan iklim yang bersifat lintas sektor atau bidang untuk jangka waktu
2013-2025. Sebuah artikel berjudul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Agricultural
Extension and Adaptation Under the ‘New Normal’ of Climate Change” </i>(Januari
2015) menyebutkan betapa pentingnya pengelolaan sumber daya alam berbasis
komunitas secara partisipatif (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">community-based/participatory
natural resource management /</i> CB-PNRM) ) dalam mendukung adaptasi terhadap
dampak perubahan iklim saat ini dan masa depan. Masyarakat seperti itu
diharapkan mengalami perubahan signifikan dalam lingkungan alam tempat mata
pencaharian mereka bergantung. Dampak iklim diprediksi untuk mengintensifkan
lanskap risiko dinamis yang ada yang ditandai dengan kemiskinan yang
terus-menerus, marjinalisasi sosial dan politik, degradasi lahan, dan konflik
yang sebagian besar disebabkan oleh kegagalan kebijakan dan tata kelola yang
merusak produktivitas lahan pertanian. Pemerintah menyusun strategi adaptasi
yang membangun ketahanan iklim dan memberikan kapasitas adaptasi bagi para petani.
Di level global, hal ini dikaitkan dengan <em><span style="background: white; border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Sustainable Development Goals</span></em><span style="background: white;"> (<em><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">SDGs</span></em>) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB),
yang merupakan sebuah agenda pembangunan global yang terdiri dari 17 tujuan.</span></span></p>
<p style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: Arial;">New normal kedua adalah bekerja dalam tekanan
pandemi covid-19. Walaupun pada awalnya pandemi Covid-19 adalah masalah
kesehatan, namun kemudian berdampak luas pada berbagai sendi kehidupan. Untuk
dunia penyuluhan pertanian, perubahan yang dituntut adalah pada bagaimana cara
berkomunikasi dan berelasi. <i>“There will be a new normal to working remotely,
working from home and engaging online”. </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">Jadi, <i>n</i></span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">ew normal</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;">Covid-19 </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN;">adalah masa “hidup bersama Covid-19”, sebagaimana selama
ini kita hidup bersama nyamuk demam berdarah, nyamuk malaria, virus influenza,
dan lain-lain.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;"></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic;">Pandemi covid-19 intinya adalah menekan kita semua untuk semakin
membiasakan diri dengan komunikasi online tanpa interaksi tatap muka langsung. Demikian
pul, intinya penyuluhan adalah komunikasi. Maka, dunia penyuluhan lah yang
sesungguhnya harus paling cepat dan terdepan dalam perubahan, dan memanfaatkan
“tekanan positif” dari pandemi ini. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic;">Kita semua mahfum, disrupsi IT juga tidak dapat diabaikan. Pertanian
adalah sektor yang sering kali menjadi objek dan <i>follower</i> berbagai
perkembangan dunia di luarnya termasuk disrupsi Revolusi Industri 4.0. Kehadiran
teknologi 4.0, utamanya berupa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>internet
of things</i> (IoT) merupakan keniscayaan dan menjadi basis utama cara
berkomunikasi penyuluhan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Menghadapi ini, kapasitas
masyarakat harus meningkat untuk berkomunikasi secara online, disertai alat
online yang lebih canggih yang mampu memproduksi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">augmented reality</i> (realitas yang dibesarkan dan digandakan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">virtual reality</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">e-Learning. </i>Penyuluh juga harus mampu menangkap peluang ini, dimana
alat dan mesin yang memproduksi realitas jenis ini menjadi garis depan baru
dalam perluasan komunikasi, dan kemungkinan besar akan menjadi arus utama
dengan cukup cepat. Ya, kita akan semakin terbiasa dengan media video,
konferensi online dan webinar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic;">Bahkan sesungguhnya, tekanan “digitalisasi pertanian” ini sudah muncul
semenjak sebelum Covid-19, uytamanya pemanfaatan internet of things (IoT) yang
memberikan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>p</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">emantauan
secara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">real time</i> dan penyediaan data berskala
besar. Berbagai alat sensor di lapang tentang pemantauan kelembaban tanah misalnya,
menjadi bahan membuat keputusan kepada petani untuk kapan memulai menyebar
bibit dan bertanam. Ini akan memperkuat k</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">etangguhan
sosial petani yang dicirikan oleh: (1) sejauh mana sistem dapat bertahan dari
ganguan eksternal, (2) sejauh mana anggota dan elemen di dalamnya mampu
melakukan reorganisasi, dan (3) sejauh mana sistem mampu belajar dari
pengalaman sosial dan teknisnya. Sistem yang kuat akan mampu bertahan dan
menyesuaikan diri pada kondisi baru.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowMarkup/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--></span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="font-size: small;"><b>Peran Penyuluh Pertanian dalam Era New Normal Covid-19 </b></span><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Penyuluh pertanian Indonesia, sedang bertransisi dari dominannsi penyuluh
pemerintah ke penyuluh swadaya dan swasta, sebagaimana digambarkan tabel
berikut. Hal ini tentu menuntut pula perubahan sistem kerja, perencanaan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serta monitoring dan indikator
keberhasilannya. Berkenaan dengan optimalisasi penyuluh sawadaya dan swasta,
Kementan telah mengeluarkan Permentan No 61 tahun 2008 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tentang Pedoman Pembinaan Penyuluh Pertanian
Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta, serta Kepmentan No 26 tahun 2020 tentang
Pembinaan Penyuluhan Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta. </span><br /></span></p><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-weight: normal; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"></span></span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> </span></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Jumlah
penyuluh pertanian menurut jenisnya tahun 2012 dan 2020</span></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> </span></span></p>
<div align="center">
<span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody><tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 107.9pt;" valign="top" width="144">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Jenis
penyuluh pertanian</span></span></p>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Tahun
2012</span></span></p>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Tahun
2020</span></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 107.9pt;" valign="top" width="144">
<p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PPL PNS</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">28.494</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">26.587</span></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 107.9pt;" valign="top" width="144">
<p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PPL THL-TBPP</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">21.653</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">11.867</span></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 107.9pt;" valign="top" width="144">
<p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PPL swadaya </span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">8.344</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">29.268</span></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 107.9pt;" valign="top" width="144">
<p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PPL swasta</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">92</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="top" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">377</span></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 107.9pt;" valign="top" width="144">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Total
</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="bottom" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">58.583</span></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 89.9pt;" valign="bottom" width="120">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">68.099</span></span></p>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> </span></b></span></p>
<span style="mso-bookmark: _Toc40531595;"></span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Penyuluhan yang didunia akademis dibahasakan
sebagai “e<span style="background: lightgrey; mso-highlight: lightgrey;">xtension
and advisory services” (EAS) berada </span>di garis depan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="background: lightgrey; mso-highlight: lightgrey;">frontline</span></i>)
terhadap COVID-19 untuk memastikan keamanan pangan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penyuluh dapat memberikan kontribusi penting
untuk meminimalkan dampak COVID-19 melalui :</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Meningkatkan kesadaran tentang
COVID-19 di daerah pedesaan, yang akan membantu mengurangi penyebaran pandemi
sambil memastikan bahwa dukungan yang memadai diberikan kepada produsen
pedesaan dalam hal produksi dan kepatuhan terhadap aturan baru yang berlaku.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Menilai situasi lapangan dan
mengadvokasi solusi mendesak untuk kebutuhan petani. Sebagai mitra terpercaya
dari produsen dan masyarakat pedesaan, EAS diposisikan secara unik untuk
menilai situasi lapangan, menyediakan layanan yang disesuaikan, dan terus
memberi informasi kepada pemerintah, sehingga memungkinkan keputusan yang cepat
dan memadai untuk memastikan kesehatan dan pasokan makanan.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Memastikan dukungan berkelanjutan
untuk produsen pedesaan dalam situasi pembatasan fisik. Bantuan EAS bahkan
lebih penting daripada sebelumnya dalam mendukung produsen pedesaan untuk
mengatasi tantangan baru. EAS dapat memberikan sumber tepercaya dan kontak
untuk memastikan akses mudah ke input, benih, transportasi, dan keuangan yang
penting untuk memastikan jaminan produksi pangan selama pandemi di lapangan.
Untuk itu, EAS semakin ditantang untuk berinovasi dalam mengatasi jarak fisik,
khususnya saat menggunakan komunikasi jarak jauh dan ekstensi digital, atau
saat memainkan peran informasi dan perantara.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Membangun kemitraan untuk mengatasi
gangguan pasar dan memastikan rantai pasokan berfungsi: Menyadari bahwa banyak
pelaku EAS beroperasi pada tingkat produksi pertanian dari rantai nilai,
keharusan COVID-19 dapat mendorong mereka untuk mengambil tindakan dalam
mengatasi masalah kritis petani, dalam kemitraan dengan pemangku kepentingan
lainnya dalam sistem inovasi pertanian. Penyuluh memfasilitasi akses petani ke
fasilitas pasar sambil mendorong perdagangan elektronik.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-ID" style="background: lightgrey; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-highlight: lightgrey;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Membantu
mengatasi masalah sosial yang muncul, termasuk dengan memfasilitasi hubungan
dengan layanan perlindungan sosial, mengembangkan jaring pengaman sosial,
menerapkan skema asuransi, membantu dalam mengidentifikasi dan memberi nasihat
tentang peluang penciptaan pendapatan alternatif, dan menyelesaikan konflik
lokal.<span style="background: lightgrey; mso-highlight: lightgrey;"></span></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="background: white; font-family: "Palatino Linotype","serif"; letter-spacing: .15pt;">Penanganan
dampak pandemi untuk petani dapat dilakukan pada </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dua level</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> karena ada program yang dapat diberikan langsung kepada
individu, namun juga ada yang bersifat barang publik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(public good)</i> yangakan efektif bila dimanfaatkan bersama, misalnya
bantuan Alsintan pada kelompok tani. </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Calibri;">Petani harus dipahami dalam konteks<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai individu, keluarga dan komunitas.
Karena pandemi memiliki dampak berbeda pada ketiga level, sehingga akan berbeda
pula dalam menyusun strategi penanggulangan dampaknya. Sedangkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari sisi komunitas, petani diorganisasikan
dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>garis keorganisasian wilayah
(dusun, kampung dan desa); dan juga keorganisasian formal komoditas (kelompok
tani, Gapoktan, dll).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Agenda yang dapat
dijalankan sebagai instrumen penanggulangan dampak penting dalam dua hal,
yaitu: (1) mencegah dampak utamanya pada kesehatan dan produksi pangan; dan (2)
strategi penanggulangan ke depan yang mencakup proses pemulihan dan
akselerasi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Calibri;">Berkenaan dengan
pandemi, maka dampak yang dirasakan oleh petani, yang berkenaan dengan posisi
sebagai produsen sekaligus konsumen. Tantangan yang dihadapi petani pada masa
pandemi mencakup keseluruhan sistem produksi sampai pada distribusi dan
konsumsi, sebagaimana dijabarkan pada matrik beikut. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Potensi kemampuan petani melawan dampak pandemi
sangat lemah terutama pada rumah tangga petani miskin. Menurunnya aktivitas dan
anjloknya harga komoditas, akan menekan pendapatan, yang lalu secara berantai
akan memperlemah ketahanan pangan dan kecukupan gizi; yang bisa berakhir kepada
ancaman pada kesehatan. Tambahan lagi, petani miskin yang tinggal di pedesaan
pada kelompok atau komunitas yang didominasi oleh keluarga-keluarga miskin;
akan mendapatkan dampak yang lebih berat dibandingkan dengan keluarga petani
miskin yang tinggal pada kelompok masyarakat berpendapatan sedang. Ini
disebabkan semakin menurunnya kapasitas kesetikawanan kolektif dan lemahnya
kemampuan komunitas dalam melakukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">local
innovate </i>untuk melakukan resiliensi kolektif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Penyuluh
adalah lin</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">
terdepan di hadapan petani, harus mampu langsung menangani masalah petani
sehari-hari. Penyuluh harus siap misalnya dengan </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">alat pelindung diri </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">untuk
petani, menjamin </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">akses
ke layanan kesehatan</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">mengurangi tekanan </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">hilangnya
pendapatan dasar bagi petani</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">, mendampingi manajemen komunitas sehingga daya
resiliensi nya terjaga. Untuk menjaga usaha pertanian, maka penyuluh harus
dapat menjamin akses petani pada sarana input, permodalan, pasar, </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">kemampuan petani mengakses
informasi harga, jaringan pasar, dan teknologi </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(United Nation 2020)</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">. K</span><span style="background: white; color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">etika Covid nanti membaik</span><span lang="IN" style="background: white; color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">,
penyuluh </span><span lang="IN" style="background: white; color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="IN" style="background: white; color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">harus
melakukan </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">sosialisasi
penanganan Covid-19 di sektor pertanian.<span style="background: white; color: black;"></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Format </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Adaptasi </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">M</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">ekanisme </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Penyuluhan masa New Normal</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Selain
bahwa petugas penyuluh pertanian harus mengikuti prosedur kesehatan, beberapa
adaptasi yang harus<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dilakukan adalah
sebagai berikut:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Pertama,</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Go digital</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">A</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">lat dan teknologi digital
memungkinkan arus informasi berlangsung meskipun ada kendala jarak fisik dan
mobilitas. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">merupakan
keniscayaan, karena kan mengurangi relasi tatap muka langsung </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">memang
dibatasi dalam new normal Covid-19. Materi informasi digital </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">tersedia dan dapat diakses</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">
dan</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> mudah
diimplementasikan seperti layanan pesan singkat (SMS), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Interactive Voice Response</i> (IVR), radio dan TV, drone, pemasaran
online, platform e-extension, sosial media, dll.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Ini akan memungkinkan akses
inklusif ke layanan berbasis TIK untuk memastikan kelompok yang kurang
beruntung juga mendapat manfaat dari inovasi dan perkembangan digital.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">
Namun, teknologi juga bisa menyebabkan ketimpangan. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Di China, selain memberikan layanan konsultasi
kepada petani melalui We-chat, ponsel, telepon, dan aplikasi, serta kunjungan
lokasi untuk memastikan produksi dan pemasaran sayuran, melalui rantai pasokan
khusus yang dibentuk untuk menyediakan produk segar bagi mereka yang terkunci;
juga dijalankan konsultasi jarak jauh menggunakan ICT serta program siaran
langsung TV digunakan untuk memberikan layanan konsultasi kepada petani (FAO,
2020a). Indonesia telah memiliki “TV Tani” (<a href="http://www.tvtani.id/">http://www.tvtani.id/</a>)
yang berisi berita, program, dan pengetahuan popular. Sebagian berupa materi
pengetahuan dan teknologi, dan sebagian tentang aktivitas Kementerian
Pertanian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Kedua,</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Memanfaatkan kontak formal dan
informal yang ada, mekanisme dan jaringan lokal, seperti koperasi, organisasi
produsen, tokoh masyarakat dan petani, swadaya dan kelompok agama. Ini sangat
penting untuk memastikan informasi dan saran yang tepat waktu dan tersebar luas
ketika langkah-langkah yang membatasi mobilitas dilakukan.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Menyediakan persiapan penyedia
EAS yang tepat waktu sesuai kebutuhan. Tingkatkan kesadaran dan informasikan
penyedia garis depan tentang topik yang paling mendesak seperti tindakan pencegahan,
penggunaan TIK, manajemen konflik dan komunikasi yang efektif karena mereka
menangani konteks di bawah tekanan tinggi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Tiga,</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Bergabung dengan pelaku tanggap
darurat di tingkat nasional dan lokal, yakni <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>otoritas kesehatan, perlindungan sipil, peringatan
dini, dan lainnya di garis depan. Secara teratur, penyuluh harus memperbarui informasi
situasi di lapangan dan tantangan yang dihadapi petani, dan menerapkan
tanggapan dalam kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga lain di lapangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Sebagaimana di negara bagian di India, mereka
mendirikan iTeams berbasis cloud di Kementerian Pertanian (FAO, 2020a). iTeams
bekerja dengan banyak aktor di lapangan termasuk penasihat penyuluhan, pemimpin
lokal, dan bisnis swasta, serta pemerintah daerah, untuk menilai hasil,
menghubungkan petani ke rantai logistik melalui hotline khusus, dan mendapatkan
izin jam malam untuk personel dan kendaraan iTeam. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Empat,</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Membentuk mekanisme respons EAS
untuk menangani hal-hal mendesak yang disebabkan oleh COVID-19 dan krisis pasca
pandemi. Ini harus memperkuat koordinasi dan perencanaan bersama para pelaku
EAS di tingkat lokal dan nasional, dan membantu menyesuaikan kegiatan EAS
dengan kebijakan baru terkait krisis dan tindakan pemerintah.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Penyuluh (EAS) dapat meningkatkan
penggunaan sumber daya yang tersedia secara efisien dan mencari alternatif, bekerja
sama dengan sektor swasta, mendanai tanggap darurat dan pemulihan, mengadvokasi
dengan pemerintah dan donor.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Lima</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Memperkuat infrastruktur,
pengaturan kelembagaan dan kapasitas individu untuk memanfaatkan informasi dan
layanan digital.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">Satu
terobosan dalam kepemimpinan baru Kementerian Pertanian, di bawah Menteri Surya
Yasin Limpo, adalah Kostratani (Komando Strategi Pertanian). Ini sebuah
pendekatan manajemen baru dengan memperkuat fungsi lebih dari 6.400 unit Balai
Penyuluhan Pertanian di level kecamatan. Setiap BPP akan terhubung secara
online dengan pusat, dan sekaligus horizontal dengan sesama BPP lain. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">Pendekatan ini tentu sejalan dengan perkembangan bahwa Covid
mempercepat kesadaran terhadap komunikasi virtual. Salah satu artikel BBC
bertajuk “How coronavirus has transformed the way we communicate” menyebutkan
bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Our relationship with voice and
video chat is changing in the Covid-19 era.”</i> Ya, suara dan video, tanpa
tatap muka. Sesungguhnya tentu berkomunikasi seperti ini sudah bisa dilakukan
semenjak setidaknya 5 tahun terakhir, dan semakin terpaksa harus dilakukan saat
ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">Dengan demikian, adalah tepat sekali, jika Kostratani yang membangun
jaringan komunikasi dan mengkoneksikan seluruh BPP di Indonesia dengan tuntutan
komunikasi era new normal. </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">Jaringan komunikasi
ini tentu dapat dimanfaatkan pula untuk p</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;">enyebaran
materi informasi tentang wabah Covid-19 dan protokol pelaksanaan kegiatan
lapangan pada masa pandemi Covid-19</span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;">. Namun, agar media ini efektif, maka petani
membutuhkan dukungan </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;">sarana pendukung </span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;">berupa alat
komunikasi yang kompatible. Sebagaimana yang disarankan FAO (2020b), penyuluh
harus m</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">engembangkan pola
komunikasi multi-saluran untuk menjangkau berbagai tingkat sasaran</span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. Penyuluh juga harus m</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">embangun jejaring informasi dengan berbagai sumber informasi</span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">, serta k</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;">oordinasi dan sinkronisasi
multi-pihak</span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;">.</span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: DengXian; mso-fareast-language: EN-ID;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: Calibri;">Dalam skema Komando Strategis Pertanian
(KOSTRATANI), BPP menjadi koordinator pembangunan pertanian di tingkat
kecamatan. </span><span style="color: black; font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: Calibri;">Peran
BPP adalah sebagai lembaga penyuluhan, tempat pelatihan petani, sebagai simpul
koordinasi pembangunan pertanian dengan melibatkan seluruh <i>stakeholder</i>
pembangunan pertanian di daerah, dan sebagai pusat informasi bisnis yang
menyediakan informasi peluang pasar. Terkait dengan wabah Covid-19, maka: (1)
untuk meningkatkan kesiapan tenaga penyuluh pertanian, mereka difasilitasi
dengan kelengkapan kerja, dan peningkatan daya tahan tubuh, dan insentif kerja,
dan (2) reorientasi atau penambahan tugas khusus dalam upaya advokasi dan
bimbingan kepada petani dalam menyiapkan diri agar tidak terpapar Covid-19 pada
saat beraktivitas di lahan usahataninya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">Penutup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Pertanian mestilah dipandang sebagai multi-dimensi</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">(ICRISAT, 2020) yang menuntut
kepekaan, strategi, dan rencana yang berbeda.</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Ini tentu akan semakin rumit
untuk Indonesia yang sesungguhnya lebih tepat mengaplikasikan “pertanian
maritim” (Agromaritim) dibandingkan “pertanian kontinental”. Geografis,
topografis, kesuburan lahan, dan iklim mikro Indonesia begitu beragam; yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>semua menuntut pemahaman dan perlakuan yang
berbeda. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Jarak geografis yang terpencar dengan tipe
pertanian yang bervariasi tentu menuntut materi penyuluhan pertanian yang lebih
kaya dan membutuhkan usaha yang lebih berat. Merupakan langkah yang tepat bagi
dunia penyuluhan pertanian dengan mengoperasikan komunikasi virtual. Kondisi </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">dan
Program </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">penyuluhan
pertanian Indonesia</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN;">. </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Namun,
perlu dicatat bahwa instalasi komunikasi yang terbangun barus sebatas dari BPP
ke atas, namun belum pada bagaimana komunikasi ke bawah yakni dari BPP atau dari
PPL ke petani dan pelaku-pelaku sauah pertanian lainnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">Daftar bacaan: </span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">[FAO] Food and Agriculture Organization. 2020a.
Extension and advisory services: at the frontline of the response to COVID-19
to ensure food security. <a href="https://doi.org/10.4060/ca8710en"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">https://doi.org/10.4060/ca8710en</span></a>
17 April 2020. Rome (IT): FAO of the United Nations.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">[FAO] Food and Agriculture Organization. 2020b.
Guidelines to mitigate the impact of the COVID-19 pandemic on livestock
production and animal health. Rome (IT): FAO of the United Nations. </span></p>
<div style="border-bottom: solid #A2A9B1 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #A2A9B1 .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;">
<h1 style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-border-bottom-alt: solid #A2A9B1 .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowMarkup/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--></h1><h1 style="border: none; line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-border-bottom-alt: solid #A2A9B1 .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="font-weight: normal;">CRISAT] International Crops Research Institute for the Semi-Arid
Tropics. . 2020. Preparing For The ‘New Normal’ – Agriculture Amid The Covid-19
Pandemic. 8 May 2020. </span><a href="https://www.icrisat.org/preparing-for-the-new-normal-agriculture-amid-the-covid-19-pandemic/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="font-weight: normal;">https://www.icrisat.org/preparing-for-the-new-normal-agriculture-amid-the-covid-19-pandemic</span>/</span></a></span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt;"><a href="https://www.icrisat.org/preparing-for-the-new-normal-agriculture-amid-the-covid-19-pandemic/"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;"></span></a></span><span style="color: windowtext; font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"></span></h1>
</div>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">(telah
dimuat di "Opini Covid-19 PSEKP": http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/covid-19/opini/561-keniscayaan-sosok-baru-penyuluh-pertanian-di-era-new-normal?limitstart=0)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif";">*****</span></p>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-55084706297067840592020-11-21T14:57:00.010-08:002020-11-21T14:57:44.920-08:00Apa KP, apa KEP, korporasi petani?<p>Q dan A tentang Korporasi Petani (#2)</p><p>Secara istilah sebenarnya begini, sesuai UU 19-2013, dan saya gabung dengan sedikit teori:</p><p><br /></p><p>(1)<span style="white-space: pre;"> </span>Kelembagaan petani (KP) = badan usaha petani TIDAK berbadan hukum. Yaitu kelompok tani, P3A, UPJA, Gapoktan, Gabungan kelompok tani, KWT, Taruna Tani, Bumdes. Gapoktan tidak berbadan hukum. Memang ada yang mengaku punya akta dari notaris, namun mohon periksa apa hanya sekedar mendaftar sebagai organisasi sosial atau organisasi kemasyarakatan. Cek dulu sertifikat dari notarisnya</p><p>(2)<span style="white-space: pre;"> </span>Kelembagaan ekonomi petani (KEP) disebut juga BUMP (Badan Usaha Milik Petani) = badan usaha petani yang BERBADAN HUKUM. Secara UU Perdata, yang berbadan hukum selain individu (orang) hanya ada tiga, yakni Yayasan, perusahaan (CV, PT, NV, UD, dll), dan koperasi.</p><p>Selanjutnya, KEP/BUMP ini ada dua level pula: </p><p>(1) individual organization = organisasi ekonomi yg anggota nya individual, yakni orang. Kalau koperasi, ia koperasi primer. Kalo perusahaan ia perusahaan biasa, bisa PT, CV dll</p><p>(2) secondary level organization = organisasi ekonomi yg anggota nya "individual organization". Jika koperasi ia berbentuk koperasi sekunder (Induk, Gabungan, Pusat). Kalau perusahan, ia berupa HOLDING (induknya beberapa perusahaan). Ini lah dia KORPORASI tersebut. </p><p>Jadi, korporasi = ketika sudah terbentuk koperasi sekunder (yg membawahi beberapa kop primer) atau holding (yg membawahi beberapa perusahaan2). Ini korporasi dalam makna sebagai “benda/aktor”</p><p>(catatan: Gapoktan sesungguhnya adalah “secondary level organization” yang anggotanya kelompok2 tani + UPJA + P3A + KWT + taruna tani. Anggota nya BUKAN ORANG. Selama ini banyak yg keliru)</p><p>Nah, Korporasi (dalam bahasa Indonesia) sebenarnya berasal dari dua makna:</p><p>SATU, Sebagai kata SIFAT (dari “corporative”) = ini lah yang dimaksud dengan "mengkorporasikan petani" yang sering disebut-sebut pa Presiden. Yakni ketika semua nilai tambah pertanian, dari on farm dan dari off farm, semua digabung, lalu semua dinikmati petani. Indikasinya adalah pada sifat memaksimalkan pendapatannya, mengoptimalkan sumberdaya nya, dst. Bahasa sederhana nya adalah ketika sifat “gau mau ruginya” dan “kepengen kayanya” petani keluar. Serombongan petani yang ga mau berbagi ke orang lain. Semua yang kira-kira mendatangkan duit diolah dan diambilnya. Ya, ketika SIFAT KAPITALISNYA keluar.</p><p>Jadi, Korporasi petani secara SIFAT = koperasi primer/perusahaan benih + koperasi primer/perusahaan pupuk + koperasi primer/perusahaan pengelola Alsintan + koperasi primer/perusahaan pengolahan RMU + koperasi primer/perusahaan pemasaran.</p><p>DUA, sebagai kata BENDA (dari “corporation”) = yakni ketika sudah ada badan usaha besar sebagai pengelola utama yang menjalankan semua bisnis dalam satu kawasan. Itulah dia ketika sudah terbentuk INDUK Koperasi atau INDUK perusahaan (HOLDING).</p><p>Jadi, Korporasi petani secara BENDA = koperasi primer/perusahaan benih + koperasi primer/perusahaan pupuk + koperasi primer/perusahaan pengelola Alsintan + koperasi primer/perusahaan pengolahan RMU + koperasi primer/perusahaan pemasaran + KOPERASI SEKUNDER/HOLDING yang “memayungi” semua.</p><p>Lalu, mengapa harus “badan usaha berbadan hukum”?</p><p>Kita mendorong pembentukan korporasi petani, agar petani-petani punya badan usaha berbadan hukum. Ada banyak keuntungan jika petani memiliki badan usaha berbadan hukum. Setidaknya adalah: </p><p>1. Ia menjadi entitas hukum, sehingga berbagai pelanggaran bisa diminimalisir. Misalnya fenomena hilangnya asset bantuan, atau bantuan “dikuasai ketua”. Aparat hukum bisa mengawasi jalannya organisasi, dalam arti positif ya. Juga bisa dibawa ke ranah hukum. Lebih tertata. </p><p>2. Bisa memiliki asset secara resmi. Jika Gapoktan misalnya punya duit semilyar, mau beli tanah atas nama Gapoktan: tidak bisa. Karena ia tak berbadan hukum. Koperasi/perusahaan bisa.</p><p>3. Bisa berhubungan dengan lembaga permodalan. Kelompok tani datang ke bank ga akan dianggap. Buka rekening saja ga bisa, apalagi mau minjam. Koperasi/perusahaan bisa.</p><p><br /></p><p>4. Bisa duduk sejajar dengan entitas bisnis lain. Bisa bikin perjanjian resmi dengan mitra. Jadi eksportir pun bisa. </p><p><br /></p><p>Kira-kira demikian, mohon maaf. Semoga manfaat. </p><p><br /></p><p>****</p>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-74134665277859407202020-11-16T18:00:00.002-08:002020-11-16T18:00:31.562-08:00Banyak UU mendukung Penyuluhan Pertanian<p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"> </span></span><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowMarkup/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="color: black;">Dalam UU 23 tahun 2014</span><span lang="IN" style="color: black;"> tentang Pemda</span><span lang="EN-ID" style="color: black;">, penyuluhan perikanan dikembalikan ke pusat, penyuluhan kehutanan
ke provinsi, sedangkan penyuluhan pertanian menjadi tanggung jawab semua level
secara kongkurensi. Prinsip kongkurensi ini sejalan dengan kebijakan Perpres
Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan. </span><span style="color: black;">Peluang pembuatan kelembagaan penyuluhan
pertanian di daerah didasarkan atas urusan kongkurensi dalam UU No 23 tahun
2014, yaitu Pasal 15 berkenaan dengan perubahan terhadap pembagian urusan
pemerintahan konkuren antara pemerintah pusat dan daerah, Pasal 18 tentang SPM,
dan Pasal 21 berisi pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Pasal 15
menyebutkan bahwa penyuluhan pertanian merupakan urusan bersama antara
pemerintah pusat dan daerah, atau dilaksanakan secara konkurensi. </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;"> </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;">UU SP3K dan UU Pemda sesungguhnya sejalan
belaka. Urusan Penyuluhan Pertanian yang tidak menjadi bagian dalam lampiran UU
No 23 tahun 2014, bermakna bahwa penyuluhan pertanian tetap dijalankan dengan
berpedoman kepada UU No 16 tahun 2006.<span>
</span>Hal </span><span lang="IN" style="color: black;">ini<span>
</span>menjadi dasar </span><span style="color: black;">diterbitkannya Surat </span><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Menteri Pertanian Nomor: 02/SM.600/M/1/2015 kepada Gubernur
seluruh Indonesia perihal Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, yang
menyebutkan bahwa </span><strong><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-weight: normal;">penyelenggaraan urusan penyuluhan pertanian</span></strong><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"> </span></span><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">tetap dilaksanakan sesuai UU No. 16 tahun 2006 karena tidak
bertentangan dengan UU No 23 tahun 2014.</span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Namun demikian, </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">dalam perkembangannya
Pemerintah Daerah tidak sepenuhnya mengacu kepada surat dimaksud, sehingga k</span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">elembagaan penyuluhan pertanian </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">di daerah </span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">ditempatkan pada </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">eselonering </span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">yang </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">lebih </span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">rendah</span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"> dari sebelumnya</span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">. </span><span lang="IN" style="color: black;">Kondisi
ini secara nyata telah melemahkan kegiatan </span><span style="color: black;">penyelenggaraan </span><span lang="IN" style="color: black;">penyuluhan secara keseluruhan.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;"> </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;">Selain UU tentang SP3K, ada beberapa
regulasi lain yang sesungguhnya mendukung keberadaan penyuluhan pertanian. </span><span style="color: black;">UU 19 Tahun 2013 tentang </span><span lang="IN" style="color: black;">Perlindungan dan Pemberdayaan Petani </span><span style="color: black;">menyebutkan bahwa penyuluhan merupakan salah satu komponen
untuk melakukan pemberdayaan petani. Pasal 1 menjelaskan bahwa </span><span lang="IN" style="color: black;">“</span><i><span style="color: black;">pemberdayaan
petani dicapai melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan … dst</span></i><span lang="IN" style="color: black;">”</span><span style="color: black;">. </span><span lang="IN" style="color: black;">Lalu, </span><span style="color: black;">Pasal 7 ayat 3 point b menyebutkan
bahwa strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui penyuluhan dan
pendampingan. </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;"> </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;">Demikian pula, Undang-Undang </span><span style="color: black;">No. 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa penyuluhan
merupakan komponen yang melekat dalam pembangunan pedesaan, dimana desa
memiliki nuansa pertanian yang kental.<span>
</span>Penyebutan “penyuluhan” secara langsung terdapat dalam Pasal 112 ayat
(3), dimana: </span><em><span style="color: black;">“Pemerintah
memberdayakan masyarakat desa …. melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan</span></em><span style="color: black;">”.</span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;"> </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;">Terakhir, Undang-Undang</span><span style="color: black;"> No 22 tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian
Berkelanjutan</span><span lang="IN" style="color: black;"> juga mendukung
keber</span><span style="color: black;">a</span><span lang="IN" style="color: black;">daan penyuluhan pertanian</span><span style="color: black;">. Pasal 91 menyebutkan bahwa pembinaan penyelenggaraan
Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan dilakukan melalui pendidikan,
pelatihan, penyuluhan, dan diseminasi informasi. Pasal 101 menambahkan</span><span lang="IN" style="color: black;"> pula bahwa</span><span style="color: black;">:<span> </span>“<i>pengembangan SDM diselenggarakan melalui
penyuluhan pertanian</i>”.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Lalu, ayat 3: Penyelenggaraan
penyuluhan Pertanian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.</span></span></span></p><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;"> </span></span></span></p><p style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;">***** <br /></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-70206168390282076442020-11-16T17:58:00.004-08:002020-11-16T17:58:29.105-08:00Kondisi Empiris Penyuluhan Pertanian<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 3.0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Keluarnya U</span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">ndang Undang </span><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">No
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah berimplikasi luas terhadap
keberadaan kelembagaan penyuluhan di daerah, yang menyebabkan tidak optimalnya</span><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"> </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penyelenggaraan
penyuluhan pertanian di daerah,</span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"> dengan hilangnya </span><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Bakorluh di propinsi dan Bapeluh di Kabupaten/Kota.</span><span lang="EN-ID" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;"> </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">P</span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">enghapusan </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">kelembagaan penyuluhan </span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">ini merupakan pemahaman yang </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">tidak tepat </span><span lang="IN" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; color: black;">dalam memaknai UU No 16 tahun 2006 tentang SP3K dan UU No 23 tahun 2014
tentang Pemda. </span><span style="color: black;">Meskipun
sesungguhnya U</span><span lang="IN" style="color: black;">ndang-Undang
</span><span style="color: black;">tentang SP3K bersifat <i>lex specialis</i> dan oleh sebagian pihak
dipandang lebih kuat, namun prakteknya UU ini telah diposisikan tidak sama
pentingnya dengan UU tentang Pemerintahan Daerah.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;"> </span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;">Hasil
inventarisasi menunjukkan bahwa<s>,</s> </span><span lang="IN" style="color: black;">umumnya penyuluhan pertanian berada di level
eselon III dan IV, sebagian </span><span style="color: black;">sebagai
UPTD</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">dan sebagian lainnya pada Kelompok Jabatan
Fungsional (KJF). <span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;">Dari sisi kelembagaan, k</span><span style="color: black; line-height: 107%;">ondisi terakhir</span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;"> menunjukkan bahwa </span><span style="color: black; line-height: 107%;">dari total 34 propinsi</span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;"> di I</span><span style="color: black; line-height: 107%;">n</span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;">donesia</span><span style="color: black; line-height: 107%;">, 23 penyuluhan ada di </span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;">level </span><span style="color: black; line-height: 107%;">Bidang (eselon </span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;">I</span><span style="color: black; line-height: 107%;">II), 9 ada di Seksi (eselon I</span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;">V</span><span style="color: black; line-height: 107%;">), 9 sebagai UPTD, dan 3 bahkan hanya pada Kelompok Jabatan Fungsional
(KJF).<span> </span></span><span lang="IN" style="color: black; line-height: 107%;">Demikian pula di level kabupaten, </span><span style="color: black; line-height: 107%;">dari
total 530 kabupaten/kota, 184 lembaga penyuluhan berada di level Bidang, 317
berada di Seksi, 6 di UPTD, dan 7 ada di KJF. Sementara dari sisi ketenagaan,
semakin berkurangnya penyuluh ASN yang memasuki usia pensiun sehingga perlu
dirancang strategi pemenuhannya</span> <br /></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: black;">Kondisi ini
berimplikasi kepada lemahnya perhatian dan dukungan pemerintah daerah terh</span><span lang="IN" style="color: black;">a</span><span style="color: black;">dap kegiatan penyuluhan, baik dari sisi
anggaran, prasarana dan sarana, serta ketenagaan sehingga pada gilirannya, b</span><span lang="IN" style="color: black;">erbagai konsep dan target
penyuluhan pertanian dari pusat tidak dapat dijalankan secara efektif</span><span style="color: black;">.</span><span style="color: black;"> <s><span lang="IN"></span></s></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="color: black;">Kebijakan penyuluhan pertanian di
Indonesia mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke waktu. Semenjak
dikembangkannya kegiatan penyuluhan pertanian pada awal 1970-an, kelembagaan
penyuluhan baru mulai tertata dengan baik di era otonomi daerah dengan lahirnya
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan. Salah satu poin penting dalam UU ini adalah perlunya
membangun kelembagaan penyuluhan di daerah pada level propinsi maupun
kabupaten/kota. Besar harapan bahwa dengan undang-undang ini penyuluhan tidak
lagi sekedar proses alih teknologi, namun lebih kepada tercapainya
kemandirian petani (Sadono, 2008), serta kelembagaan penyuluhan yang tertata
dengan baik dan terorganisasi (Setiawan, 2005).</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="color: black;">Namun, meskipun sudah memiliki
landasan hukum, pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa dibutuhkan
waktu yang panjang dalam memperjuangkan keberadaan Badan Koordinasi Penyuluhan
(Bakorluh) di tingkat propinsi dan Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) di
tingkat kabupaten/kota. Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (2015) melaporkan
bahwa keberadaan kantor penyuluhan di daerah lemah dan memiliki nomenklatur
yang tidak seragam terutama di level kabupaten/kota. Sebagian wilayah telah
membentuk Bapeluh sendiri atau menggabungkan dengan BKP, namun masih banyak
yang menempatkan penyuluh terpisah-pisah di bawah dinas teknis masing-masing
sesuai komoditas, sehingga efektivitas penyuluhan rendah dan kurang
terkoordinasi. Margono dan Sugimoto (2011) menemukan belum optimalnya
relasi antara pemerintah dengan petugas penyuluhan.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="color: black;">Pada tahun 2014 diterbitkan UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang tidak
mengakomodasi secara jelas keberadaan kelembagaan penyuluhan di daerah,
sehingga mengakibatkan penyelenggaraan penyuluhan tidak lagi mengikuti UU No 16
tahun 2016. Pada dasarnya, UU No.23 tahun 2014 diterbitkan untuk menggantikan
Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah yang
lebih subjektif. Secara yuridis, UU 23 tahun 2014 seharusnya akan memperkuat
keberadaan kelembagaan penyuluhan pertanian, karena sejalan dengan UU No 16
tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Dengan
kata lain, kebijakan ini pada hakekatnya sejalan dan harmonis satu sama lain.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="color: black;">Aspek kelembagaan menjadi faktor
penentu dan berimplikasi kuat kepada elemen lain dalam sistem penyuluhan
pertanian secara keseluruhan. Efektivitas penyuluhan akan terjamin hanya dengan
pendirian kantor penyuluhan di daerah, karena akan berimplikasi kepada jaminan
penyelenggaraan penyuluhan yang lebih baik, penyediaan ketenagaan,
pengalokasian biaya, serta efektivitas monitoring dan evaluasi, serta
aspek-aspek manajemen lainnya. Penelitian Shahbaz and Ata (2014) misalnya,
menemukan adanya peningkatan efektivitas penyuluhan pertanian di Pakistan
setelah pelaksanaan desentraliasi (<em>era
post devolution) </em>kepada pemerintah lokal, yang dimulai sejak tahun
2001.</span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 63.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;"><span lang="EN-ID" style="color: black;"> ******</span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: georgia;">
</span></span>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-39202845200388473882020-10-10T04:47:00.001-07:002020-10-10T04:47:40.774-07:00Strategi untuk Mobilisasi Penyuluh Pertanian Swadaya dan Swasta<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">KEBUTUHAN,
STRATEGI MEMOBILISASI, DAN POLA KERJASAMA </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">PENYULUH PERTANIAN PEMERINTAH, SWADAYA,
DAN SWASTA<span style="mso-bidi-font-style: italic;"><o:p></o:p></span></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">Syahyuti<o:p></o:p></span></b></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", serif;">(Dalam buku Bunga Rampai: <b>"</b></span><i style="text-align: left;"><span style="font-family: "Palatino Linotype", serif;">Investasi
dan Perdagangan dalam Perspektif Transformasi Pertanian: Penguatan Usaha
Pertanian dan Revitalisasi Petani". IAARD Press, 2019)</span></i></p><p class="MsoFooter" style="line-height: 12.0pt; margin-right: 1.4pt; mso-line-height-rule: exactly;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Dunia pertanian Indonesia membutuhkan
penyuluhan pertanian modern. Meskipun sejak belasan tahun lalu UU No 16 tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan telah
mengamanatkan untuk melibatkan penyuluh pertanian swadaya dan swasta, namun
sampai saat ini mobilisasi dan optimalisasi penyuluh nonpemerintah tidak
bergerak. Pengetahuan dan program tentang penyuluhan pertanian Indonesia jalan
di tempat semenjak era pendampingan Bank Dunia berakhir di ujung tahun 1990 an.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kalangan ahli penyuluhan telah lama
mengkritik pendekatan penyuluhan klasik karena mahal sehinggga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menghabiskan anggaran pemerintah, tidak
efisien dalam penggunaan anggaran dibandingkan dengan bidang profesi lain, organisasinya
besar <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sehingga lamban dan kaku, serta
pola komunikasinya cenderung searah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">o<span style="mso-bidi-font-style: italic;">ne way communication). </span></i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">Karena itulah </span>Qamar (2005) menyatakan:
<i>“The fact remains, however, that <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">modernization
and reforms </span>are needed in the existing national extension systems as a
result of the many global forces that are changing socio-economic and political
conditions in the world, creating new challenges and learning needs for farmers
in developing countries”.</i> Demikian pula <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Singh (2009) yang menyatakan “<i>Public
extension services are no more solesource of information”</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Moderniasi penyuluhan salah satunya
didorong oleh aspek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">political-economic</i>,
yaitu pengaruh dari tahap perkembangan negara (<i>stage of economic development</i>),
berapa besar investasi pemerintah dalam kegiatan penyuluhan pertanian: seberapa
besar <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">ketergantungan </span>ekonomi
nasional kepada sektor pertanian? Berapa warga negara yang masih <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">bergantung </span>pada pertanian? (Swanson et
al. 2004).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Penyuluhan pertanian baru (<i>new
professionalism in extension) </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">menuntut
berbagai pendekatan </span>(Roche 1992</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">;</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> Pretty 1995), <span style="mso-bidi-font-style: italic;">yakni<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>p</span>endekaan
partisipatif, sistem baru (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">new systems of
participatory learning), </i>lingkungan pembelajar yang baru<span style="mso-bidi-font-weight: bold;"> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">n</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">ew learning environments for professionals
and local people</i>), lingkungan kelembagaan <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">baru (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">n</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">ew institutional settings), </i>serta</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">menciptakan organisasi penyuluhan yang bercirikan organisasi
pembelajar (<i>learning organizations</i>). Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(1999</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">: "Paradigma Penyuluhan Pertanian pada abad ke-21” pun
sudah menggariskan kebijakan perlunya penyuluhan pertanian sebagai sesuatu yang
lebih berfokus pada <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">pemberdayaan
masyarakat desa </span>dari pada sekadar <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">penyampaian teknologi.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Penyuluhan pertanian diharapkan tidak hanya membuat petani
mampu berproduksi, tetapi harus <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">berproduksi
secara mandiri</span>, dan sekaligus mampu mencapai kesejahteraan
keluarganya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pengalaman negera-negara lain (FAO 1990)
misalnya menyebutkan pemerintah Costa Rica memberikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">extension voucher</i> ke petani untuk mendapatkan layanan penyuluhan,
sedangkan di Inggris penyuluhan swasta sudah lama berperan dan terbukti mampu
mengefisienkan penggunaan staf pemerintah. Sementara di Holland, 60% biaya
penyuluhan dari petani dan hanya 40% yang ditanggung pemerintah. Nicaragua menerapkan
desentralisasi dan semi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">private-extension</i>,
dan Estonia menerapkan <i>public extension advisory service </i>untuk petani
lemah, dan penyuluh swasta untuk yang kuat. Sementara di Pakistan (Shahbaz and
Ata<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2014), desentraliasai penyuluhan
dimulai semenjak 2001 saat pemerintah menjalankan desetralisasi kepada
pemerintah lokal. Penyuluh swasta di Pakistan bergerak dalam berbagai bidang
mencakup proteksi tanaman oleh perusahaan pestisida, introduksi benih oleh
perusahaan benih, pabrik gula, perusahaan rokok untuk tembakau, perusahaan
pengolah untuk jagung, dan peternakan oleh perusahan peternakan nasional.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tulisan ini berupaya menggambarkan
“senja kala” kondisi penyuluhan pertanian Indonesia sehingga sangat membutuhkan
terobosan-terobosan dalam berbagai sisinya. Bahan tulisan berasal dari berbagai
sumber teori maupun laporan, serta dukungan data statistik sumber daya
pertanian utamanya tenaga penyuluh pertanian.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">PERMASALAHAN
SDM PENYULUHAN</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;"> </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">INDONESIA<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kenyataan yang dihadapi dunia penyuluhan
Indonesia adalah SDM penyuluh pertanian pemerintah yang terus berkurang dan
berumur tua, beban kerja semakin bertambah, rasio beban kerja semakin berat, sedangkan
pengangkatan PNS sengat dibatasi. Solusinya adalah pada mobilisasi dan
optimalisasi pelibatan penyuluh pertanian swadaya dan swasta. </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">P</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">enyuluh pertanian swadaya sesunggunya telah terlibat semenjak
dahulu, dapat dipandang sebagai bentuk penyuluhan yang Sali (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">genuine extension worker</i>) saat belum ada
penyuluh pemerintah. Penyuluh swadaya sangat berpotensi dikembangkan karena
memiliki berbagaia keunggulan dibandingkan yang lain. Demikian pula dengan PPL
swasta, dimana potensi perguruan tinggi di Indonesia sebagai penyuluh swasta
sangat besar, serta termasuk NGO dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">asosiasi-a</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">osiasi petani. <o:p></o:p></span></p>
<p class="Pa10" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Sepanjang tahun 2013-2017, d</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">ari ketiga jenis tenaga penyuluh
(PNS/THL-TB, Swadaya dan Swasta), ditemukan trend yang meningkat. Khusus untuk
Penyuluh Pertanian Pemerintah (PNS) selama ini selalu berkurang dari tahun ke
tahun, namun khusus untuk tahun 2017 mendapat tambahan yang sangat besar,
dengan pengangkatan sebanyak 6.033 orang THL-TB Penyuluh Pertanian menjadi
CPNS. Hal ini mengakibatkan berkurangnya secara drastis tenaga penyuluh THL-TB
Penyuluh Pertanian, sehingga hanya tersisa 12 ribu lebih, meskipun pada
waktunya pernah mencapai 27 ribu orang (KPPN 2018). </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="Pa8" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">Total
tenaga Penyuluh Pertanian sampai dengan tahun 2017 adalah 67.781 orang, belum
mencukup untuk skema “satu penyuluh untuk satu desa” sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang SP3K dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2013 Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Kekurangan tenaga Penyuluh Pertanian
pemerintah berlangsung terus setiap tahun, terutama karena banyak yang pensiun,
namun tidak digantikan dengan pengangkatan baru. Pangangkatan THL-TB Penyuluh
Pertanian menjadi Penyuluh Pertanian PNS cukup membantu kekurangan tersebut,
meskipun belum memadai. <o:p></o:p></span></p>
<p class="Pa8" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;"> 2013</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">) telah melakukan berbagai upaya untuk
memenuhinya, yakni dengan mengangkat SDM yang sudah berpengalaman (9-11 tahun)
dari THL-TB Penyuluh Pertanian yang berusia di bawah 35 tahun menjadi CPNS dan
di atas 35 tahun menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain itu, sudah dilakukan pengangkatan Penyuluh Pertanian melalui proses
impassing dan pengusulan kepada Menpan dan RB untuk memperpanjang proses
inpassing tenaga Penyuluh Pertanian tersebut sampai tahun 2021.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tabel 1. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jumlah SDM dan kelembagaan penyuluhan
pertanian di Indonesia, 2013-2017<o:p></o:p></span></p>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100%px;">
<tbody><tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" width="17%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Aspek<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td colspan="5" style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 63.18%;" valign="bottom" width="63%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Tahun<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td rowspan="2" style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" valign="bottom" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Rata-rata (% per th)<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" valign="bottom" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2013<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" valign="bottom" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2014<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" valign="bottom" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2015<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" valign="bottom" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2016<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" valign="bottom" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2017<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah BPP <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">5.016<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">5.251<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">5.430<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">5.430<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">5.515<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2,41<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah PPL PNS <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">27.476<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">27.153<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">25.713<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">25.290<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">30.621<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">3,24<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah THL TBPP <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">21.249<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">20.814<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">20.197<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">19.084<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">12.584<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">(3,51)<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah PPL swadaya <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">13.169<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">16.596<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">24.981<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">23.797<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">24.471<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">18,66<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah PPL swasta <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">92<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">92<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">92<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">92<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">105<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">3,53<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">TOTAL PPL <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">61.986<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">64.655<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">70.983<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">68.263<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">67.781<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">2,39<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">elompok </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">t</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">ani <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">318.453<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">322.390<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">422.770<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">531.287<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">561.791<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">13,51<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">g</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">apoktan <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">37.632<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">37.632<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">57.272<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">62.163<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">63.120<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">12,56<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 10; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 17.0%;" valign="bottom" width="17%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">Jumlah KEP <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">13.230<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">13.230<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">13.230<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">12.584<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 12.64%;" width="12%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">12.546<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.82%;" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">0,11<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sumber: <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>KPPN (2018)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">Dengan
kondisi demikian, rasio penyuluh pertanian terhadap jumlah petani sesungguhnya
tidak berubah drastis, kecuali pada beban penyuluh pertanian swadaya. Rasio
jumlah petani per tenaga penyuluh pertanian terlihat menurun, akan tetapi pada
tahun 2016 ke tahun 2017 sedikit mengalami peningkatan baik pada penyuluh pertanian
PNS dan </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-no-proof: yes;">wadaya,
dari 557 orang menjadi 585 orang petani per<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penyuluh pertanian.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", serif; text-align: justify;">Untuk
kelompok tani, rasio per penyuluh pertanian memperlihatkan peningkatan untuk penyuluh
pertanian PNS, yakni dari 11,59 unit kelompok menjadi 18,35 unit kelompok per
seorang tenaga penyuluh pertanian PNS. Angka ini terlihat cukup besar, namun
jika dikomparasikan dengan total tenaga penyuluh pertanian, angkanya hanya dari
5,14 kelompok per penyuluh pertanian tahun 2013, meningkat menjadi 8,29
kelompok tani per penyuluh pertanian di tahun 2017 (Tabel 2). Peningkatan ini
terjadi karena peningkatan jumlah kelompok tani yang meningkat cukup tinggi
(13,51</span><span style="font-family: "Palatino Linotype", serif; text-align: justify;">%/</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", serif; text-align: justify;">tahun)
dibandingkan dengan peningkatan tenaga Penyuluh Pertanian yang meningkat hanya
2,39</span><span style="font-family: "Palatino Linotype", serif; text-align: justify;">%/</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype", serif; text-align: justify;">tahun.</span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tabel 2. Rasio beban kerja penyuluh pertanian di Indonesia, 2013
- 2017<o:p></o:p></span></p>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100%px;">
<tbody><tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.98%;" valign="top" width="26%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Aspek<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td colspan="5" style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 73.02%;" valign="top" width="73%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tahun<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2013<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2014<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2015<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 13.62%;" valign="top" width="13%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2016<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.86%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2017<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.98%;" valign="top" width="26%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Desa/PPL PNS<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,67<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,58<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,72<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 13.62%;" valign="top" width="13%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,77<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.86%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,29<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.98%;" valign="top" width="26%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Desa/PPL total<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1,19<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1,09<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0,99<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 13.62%;" valign="top" width="13%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1,03<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.86%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1,03<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.98%;" valign="top" width="26%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Desa/PPL swadaya<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5,58<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">4,23<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,80<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 13.62%;" valign="top" width="13%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,94<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.86%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2,86<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.98%;" valign="top" width="26%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Keltani/PPL PNS<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">11,59<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">11,87<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">16,44<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 13.62%;" valign="top" width="13%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">21,01<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.86%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">18,35<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.98%;" valign="top" width="26%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Keltani/PPL total<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5,14<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">4,99<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.84%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5,96<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 13.62%;" valign="top" width="13%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">7,78<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.86%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">8,29<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">PENYULUHAN
PERTANIAN MODERN MEMBUTUHKAN PPL SWASTA DAN SWADAYA<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Bagaimana mewujudkan penyuluhan
pertanian Indonesia yang modern? Namun sebelumnya perlu difahami bahwa c<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">iri penyuluhan pertanian modern adalah
(Rivera 1997</span></span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">;</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;"> Qamar 2005):<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Penanggung
jawab penyuluhan tidak semata-mata pemerintah nasional</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">, namun dapat dijalankan oleh beragam pihak dan pada berbagai level. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Organisasi penyuluhan berbentuk “<i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">learning organization</span></i>”, pelaksana
penyuluhan tidak lagi terstruktur secara ketat, namun ada kesempatan terus
menerus untuk melakukan penyesuaian misi, pelayanan, produk, kultur, dan
prosedur organisasi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Fungsi
penyuluhan lebih luas </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">dari sekedar mentranfer teknologi, namun
juga mencakup upaya untuk memobilisasi, mengorganisasikan, dan sekaligus
mendidik petani.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Penyuluhan sebagai sistem pengetahuan
yang komprehensif, tidak terpisah antara penemuan teknologi dengan transfernya.
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Model transfer teknologi lebih
realistik, siklis, dan dinamis (antara petani, peneliti, penyuluh dan guru)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Desain penyuluhan memungkinkan untuk
mengembangkan <i>learning mode</i>l dengan melibatkan para <i>stakeholders</i>
utama. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pendekatan penyuluhan lebih pada <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">pemecahan masalah</span>, melibatkan
teknologi informasi eksperimental, mengaitkan penelitian, manajer penyuluhan,
dan organisasi petani.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Jenis penyuluh tidak terbatas hanya
pegawai pemerintah, namun juga penyuluh swadaya (dari petani) dan penyuluh
swasta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l37 level1 lfo42; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Posisi petani tidak hanya sebagai objek
penyuluhan, namun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">sebagai objek sekaligus subjek penyuluhan.</span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sesungguhnya paradigma<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penyuluhan pertanian modern sudah termuat
dalam UU No 16 tahun 2006 tentang S</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">istem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">, dengan ciri-ciri sebagai berikut: <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l7 level1 lfo43; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Demokrasi dan
partisipasi, sebagaimana terdapat dalam </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pasal 2
yakni: <i>“</i></span><i><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">p</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">enyuluhan diselenggarakan berasaskan
demokrasi, manfaat, kesetaraan, keterpaduan, keseimbangan, keterbukaan, kerja
sama, partisipatif, kemitraan, berkelanjutan, berkeadilan, pemerataan, dan
bertanggung gugat</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">”. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l7 level1 lfo43; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Penyuluhan tidak pada sekedar
peningkatan produksi pertanian, namun pada <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">manusianya</span>. Hal ini tercantum dalam Pasal 3: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“tujuan penyuluhan meliputi pengembangan sumber daya manusia dan
peningkatan modal sosial</i>”. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l7 level1 lfo43; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Menerapkan manajemen yang <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">terintegratif,</span> tidak lagi terpasung
ego sektoral. Hal ini termuat dalam Pasal 6: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“penyuluhan dilaksanakan secara terintegrasi dengan subsistem
pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan</i>”; serta Pasal 7: “<i>Dalam
menyusun strategi penyuluhan, pemerintah dan pemerintah daerah memperhatikan
kebijakan penyuluhan dengan melibatkan pemangku kepentingan di bidang
pertanian, perikanan, dan kehutanan”</i>. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l7 level1 lfo43; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pelibatan masyarakat petani, dan
menjadikan <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">petani sebagai subjek penyuluhan,
sebagaimana termuat dalam </span>Pasal 6 (b) : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“penyelenggaraan penyuluhan dapat dilaksanakan oleh pelaku utama
dan/atau warga masyarakat lainnya sebagai mitra pemerintah dan pemerintah
daerah, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerja sama, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dengan programa pada tiap-tiap tingkat administrasi
pemerintahan”</i>; serta Pasal 29: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“pemerintah
dan pemerintah daerah memfasilitasi dan mendorong peran serta pelaku utama dan
pelaku usaha dalam pelaksanaan penyuluhan”.</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-list: l7 level1 lfo43; text-align: justify; text-indent: 0in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Palatino Linotype"; mso-fareast-font-family: "Palatino Linotype"; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">P</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">enyuluhan tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah, dengan diakuinya</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">keberadaan penyuluh swadaya dan
swasta;</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> serta Komisi Penyuluhan sebagai
organisasi independen di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">KEBUTUHAN
TERHADAP PPL SWADAYA DAN SWASTA<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mengenal
Sosok Penyuluh Swadaya dan Swasta<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sesuai dengan UU No 19 tahun 2013, p<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">enyuluh pertanian swadayaadalah </span><i>“pelaku
utama yang berhasildalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yangdengan
kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadiPenyuluh”.</i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">Sedangkan</span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Penyuluh pertanian
swasta </span>adalah <i>“penyuluh yang berasal dari duniausaha dan/atau lembaga
yang mempunyai kompetensidalam bidang penyuluhan”.<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">Namun,
batasan ini belum terlalu jelas menerangkan s</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">iapakah penyuluh pertanian swasta. Menurut Schwartz</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> (1994</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">: “<i>The Role Of The Private Sector In
Agricultural Extension: Economic Analysis And Case Studies”</i></span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">;</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> penyuluh pertanian swasta mencakup perguruan tinggi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">public</i>, <i>contract farming schemes, </i><i style="mso-bidi-font-style: normal;">input supply companies</i> (<i>private
extension as part of commercial firm activities), </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">serta</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">NGO. Berbeda sedikit dengan ini, menurut <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Qamar</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">(2005: Modernizing National Agricultural Extension Systems A Practical
Guide for Policy-Makers of Developing Countries), </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">penyuluh swasta adalah p</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">erusahaan swasta (<i>private companies</i>), NGO, asosiasi petani, organisasi
komunitas petani (<i>rural community organizations</i>), perguruan tinggi (<i>agricultural
academic institutions</i>), serta kantor penelitian pertanian. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penyuluh
swasta mencakup tiga jenis yaitu <i>private bisnis (</i>penyedia input,</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">perusahaan pengolahan, dan perusahaan pemasaran), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">n<span style="mso-bidi-font-style: italic;">onprofit
sector (perguruan tinggi, NGO, dan asosiasi petani, </span></i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">serta<i>pay for service extension </i>yakni
penyuluh individual baik dengan skema <i>fee based</i></span></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic; mso-no-proof: yes;">atau pun <i>production based</i>.<i><o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Potensi penyuluh swasta dari kalangan
NGO sangat besar di Indonesia. Setidaknya saat ini ada 180 organisasi NGO
pertanian di Indonesia yang sangat potensial (<a href="http://www.smeru.or.id/en/"><span style="color: windowtext;">http://www.smeru.or.id/en/</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">content/ngo-database). </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">Salah satu d</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">i antaranya
adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Yayasan Bina Ketrampilan Pedesaan
Indonesia (BITRA Indonesia), Yayasan Insan Tani (YIT), Bina Desa, Yayasan
Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Rakyat Selaras Alam (Petrasa), Yayasan
Sejahtera Tani (Yaseni), Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Kompetensi Anak
Nagari (LPPKAN), Sumatra Sustainable Support Pundi Sumatra (SSS Pundi
Sumatra),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Yayasan Pengembangan
Masyarakat Transmigrasi (YP-Matra), Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Desa
(Kemasda), Aliansi Petani Indonesia (API), Aliansi Organi</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">k</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> <span lang="IN">Indonesia (AOI). <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Salah satu NGO yang sudah cukup lama
berperan dan berskala luasa adalah <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">PISAgro
(<i>Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture). </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">LSM yang lahir dari </span></span>World
Economic Forum (WEF) ini memiliki misi mengembangkan kerja</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">sama antara pihak pemerintah, swasta dan organisasi
internasional.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mereka memiliki berbagai target
berkenaan dengan peningkatan produksi, pengurangan emisi CO2, pengurangan
kemiskinan. Komoditas prioritasnya adalah kedelai, beras, kelapa sawit,
kentang, kakao, dan jagung. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sementara untuk perusahaan, ada sejumlah
perusahaan pertanian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>7.229 unit
meliputi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seluruh subsistem agribisnis,
yakni: 65 perusahaan di subsektor tanaman pangan, 322 perusahaan hortikultura,
1.877 perusahaan perkebunan, 2.408 perusahaan peternakan, 1.791 perusahaan
perikanan, dan 799 perusahaan kehutanan. Beberapa c<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">ontoh perusahaan pertanian terkemuka adalah Bayer </span>(no 1 pestisida
terbesar dunia, no 7 perusahaan benih se dunia), <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Syngenta </span>(nomor 2 perusahaan pestisida dunia, perusahaan benih ke
3 dunia), <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Monsanto</span> (salah satu
perusahaan benih terbesar dunia, nomor 5 sebagai perusahaan pestisida dunia),
dan <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Dupont </span>(no 2 perusahaan
benih sedunia, no 6 sebagai perusahaan pestisida dunia). Sementara untuk
perusahaan benih jagung adalah PT BISI International Tbk, PT Dupont
Indonesia,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PT Monsanto Indonesia, dan PT
Syngenta Indonesia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Contoh
perusahaan swasta yang menonjol misalnya adalah Danone and Cargill. </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mereka bergerak dalam hal nutrisi ternak dan HKSP (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dairy Farmers Cooperative at West Jawa with
700 cattles</i>). Aktivitasnya mencakup pelatihan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">affordable feed supplement</i>, peningkatan produksi susu, peningkatan
kandungan protein (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">protein content
increased</i>), serta akses konsumen pada susu yang yang lebih baik dan
berkualitas. Peternak memperoleh peningkatan pendapatan, sedangkan Cargill mendapatkan
perluasan pasar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Strategi </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">u</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">ntuk Memobilisasi Penyuluh Swadaya </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">d</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">an Swasta<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kebutuhan untuk memobilisasi penyuluh
pertanian swasta berbeda-beda. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Satu</i>, </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">u</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">ntuk perguruan tinggi sebagai lembaga resmi dibutuhkan
kesepakatan nasional mulai dari level atas. Setelah itu dibutuhkan perjanjian
kerja dengan pihak perguruan tinggi satu per satu sesuai wilayah kerja yang
akan dikelolanya. Bagaimana jenis penyuluhan dan seluas apa wilayah kerjanya
sangat bergantung kepada jumlah dan kapabilitas staf yang ditugaskan, namun
program penyuluhan yang akan dijalankan mesti menginduk kepada perencanaan
pembangunan pertanian kabupaten/kota. Selain itu, dukungan untuk pelatihan PPL
pemerintah dan swadaya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Dua,</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> untuk perusahaan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>input pertanian yang selama ini sudah sering terlibat, dibutuhkan terlebih
dahulu perjanjian kerja dengan pihak manajemen perusahaan, serta perjanjian
untuk menyerahkan dan mempublikasikan pelaksanaan Demplot. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tiga</i>, untuk </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">p</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">erusahaan swasta yang bergerak di bidang
pengolahan dan pemasaran, perjanjian kerja dengan perusahaan, dan kualitas mutu
yang dibutuhkan. Pendampingan sejak dari budi</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">daya petani sangat dibutuhkan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Empat,</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> untuk penyuluh komersial individu (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">payment extension services</i>), perjanjian kerja dan jasa harus dibuat
antara kelompok petani dengan individu profesional tersebut. Berbagai model
pembayaran dapat diterapkan misalnya berbasis hasil produksi, peningkatan
hasil, luas cakupan, jumlah kunjungan, dan lain-lain. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Lima</i>, untuk NGO dibutuhkan perjanjian kerja dengan lembaga
bersangkutan, termasuk kebutuhan data staf dan rencana aktivitas pendampingan
ke petani.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">KERJASAMA
PENYULUH PEMERINTAH, SWADAYA, DAN SWASTA<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Untuk mewujudkan penyuluhan pertanian
modern, dibutuhkan konfigurasi dan kerjasama PPL pemerintah, swadaya dan swasta
secara tepat. Konfigurasi tersebut harus bertolak dari perbedaan kategorial PPL
pemerintah, swadaya dan swasta yang cukup berbeda satu sama lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Penyuluhan
pemerintah</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> kelebihannya adalah jaringan dan
cakupan luas, menangani pertanian secara luas, dan sistem transfer teknologi
beragam. Namun kelemahannya adalah fokus perhatian sempit (PAJALE), kurang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">feed back</i> dari petani, kemampuan teknis
rendah, lemah kaitan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">research-extesion-market</i>,
dan kekurangan SDM dan anggaran. <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Untuk penyuluh
swasta, kelebihannya memiliki l</span>ayanan bagus untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">high value crops</i> dan mampu menangani value chain. Namun, PPL swasta
memiliki cakupan terbatas, jaringan terbatas, dan petani miskin tidak dicakup.
Penyuluh swadaya sesungguhnya memiliki karakter yang lengkap dalam dirinya,
karena melakukan ”bisnis dalam pelayanan” (Indraningsih et al. 2013).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Berkenaan dengan kebijakan satu penyuluh
untuk satu desa sebagaimana diamanatkan dalam UU No 16 tahun 2006 dan Permentan
No 61 tahun 2008, sesungguhnya sulit dipenuhi dan juga tidak memiliki
justifikasi yang kuat. Penetapan beban kerja penyuluh tidak cukup hanya pada
unit desa karena jumlah petani per desa dan luas lahan per</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">desa tidak sama. Selain itu, luas geografis desa serta sarana
transportasi dan komunikasi pun tidak sama. Secara logika, pengetahuan, sikap
dan keterampilan petani akan meningkat dari hari ke hari; sehingga kebutuhan
mereka terhadap penyuluh juga akan berubah. Bahkan, sebagaimana ditemukan saat
ini, akan lahir petani-petani maju yang bisa menjadi penyuluh swadaya. Alexandratos
(1995) mendapatkan bahwa di AS, Canada dan Eropa, satu penyuluh mampu melayani 400
orang petani, sedangkan di negara berkembang rata-rata 2500 petani. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Setiap penyuluh memiliki karakter yang
berbeda dari sisi basis kerjanya, sosoknya, serta peran dan tanggung jawab kewilayahannya.
Konfigurasi ke depan yang ideal adalah, dimana penyuluh pemerintah akan fokus
pada pelayanan dan administrasi, dengan sosok polivalent atau monovalent,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan berperan utamanya pada motivator dan
komunikator. Ke depan, keberadaan PPL pemerintah cukup untuk satu kawasan,
sehingga misalanya 1 orang penyuluh cukup untuk 3 sampai 5 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>desa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Penyuluh
swadaya adalah k</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">ontak tani, petani maju, dan pengurus
organisasi petani yang fokus kerjanya pada pelayanan, pendampingan, dan bisnis.
Sesuai dengan latar belakangnya, mereka akan lebih tepat memiliki sosok yang
kemampuannya spesialis atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">monovalent</i>
yakni spesifik komoditas atau bidang, misalnya pemupukan, pengolahan, atau
pengendalian hama tertentu. PPL ini memiliki kemampuan yang sempit dalam hal
teknis dibandingkan PPL pemerintah, namun memiliki soso pembaharu, motivator,
organisator komunitas, dan pemimpin lapang yang sudah bekerja di lingkungannya.
Karena kemampuannya yang khas, maka wilayah kerjanya tidak dapat dibatasi satu
desa, namun bisa difoku</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">kan untuk satu wilayah kecamatan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Terakhir, penyuluh swasta cukup variatif
sosoknya, karena terdiri atas pihak-pihak dan latar belakang yang berbeda. Sesuai
dengan referensi, PPL swasta mencakup kalangan perguruan tinggi, peneliti,
asosiasi komoditas, pegawai perusahaan swasta, NGO, atau penyuluh berbayar (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">payment extension service</i>). Dengan
demikian sosok PPL swasta sangat beragam, mulai dari yang sifatnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">charity</i> sampai dengan bisnis.</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mereka yang tergolong <i style="mso-bidi-font-style: normal;">charity</i>
melakukan pelayanan (perguruan tinggi, peneliti, NGO dan asosiasi) dan mencari
keuntungan (perusahaan swasta dan penyuluh berbayar). Dengan demikian, PPL swasta
cenderung memiliki kemampuan yang monovalent dan bahkan cenderung spesifik
komoditas dan bidang. Sama seperti PPL swadaya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>wilayah kerja mereka tidak dapat dibatasi pada satu desa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Dalam konteks penyuluhan berdasarkan
kebutuhan spesifik wilayah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">extension by
demand</i>), maka kebutuhan tenaga penyuluh berbeda jumlah maupun jenisnya.
Matrik berikut (Tabel 4)</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">memberikan opsi bagaimana menetapkan
kebutuhan penyuluh berdasarkan tiga tipe wilayah berdasarkan tingkat
ketersediaan prasarana fisik, tingkat penerapan teknologi dan kemajuan petani</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">(Mosher 1978). <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Tingkat
penerapan teknologi diindikasikan oleh tingkat produktivitas rata-rata yang
bisa dicapai, sedangkan kemajuan petani diukur misalnya dari tingkat
pengetahuan dan kemandirian dalam menga</span></span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">ses informasi. </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tabel 4. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tingkat kemajuan wilayah penyuluhan dan
kebutuhan jenis tenaga penyuluh <o:p></o:p></span></p>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-prop-change: "psekp 06" 20200325T1023; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 101%px;">
<tbody><tr style="height: 31.2pt; mso-prop-change: "psekp 06" 20200325T1023; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.24%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tipe Wilayah<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none !msorm; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 23.66%;" valign="top" width="23%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tingkat ketersediaan prasarana
fisik<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none !msorm; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.68%;" valign="top" width="19%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tingkat penerapan teknologi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none !msorm; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 16.5%;" valign="top" width="16%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Kemajuan petani<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none !msorm; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 25.92%;" valign="top" width="25%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Pilihan komposisi penyuluh<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 31.2pt; mso-prop-change: "psekp 06" 20200325T1023; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none !msorm; border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.24%;" valign="top" width="14%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tipe 1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 23.66%;" valign="top" width="23%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Rendah<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.68%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Rendah<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 16.5%;" valign="top" width="16%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Rendah<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 25.92%;" valign="top" width="25%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">PPL<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">p</span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">emerintah dan
swadaya<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 31.2pt; mso-prop-change: "psekp 06" 20200325T1023; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none !msorm; border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.24%;" valign="top" width="14%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tipe 2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 23.66%;" valign="top" width="23%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tinggi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.68%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Sedang<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 16.5%;" valign="top" width="16%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tinggi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 25.92%;" valign="top" width="25%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">PPL<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>swadaya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>swasta<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 31.2pt; mso-prop-change: "psekp 06" 20200325T1023; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none !msorm; border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt !msorm; border: solid windowtext 1.0pt; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.24%;" valign="top" width="14%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tipe 3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 23.66%;" valign="top" width="23%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tinggi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.68%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tinggi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 16.5%;" valign="top" width="16%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Tinggi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none !msorm; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt !msorm; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none !msorm; border-top: none; height: 31.2pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt !msorm; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt !msorm; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 25.92%;" valign="top" width="25%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">PPL swasta dan swadaya<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Indonesia perlu melakukan terobosan
dengan menggunakan pendekatan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan (penyuluhan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">by demand</i>), </span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">dengan</span><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> <span lang="IN">karakteristik kecamatan sebagai basis untuk menentukan
berapa dan apa jenis tenaga penyuluh yang dibutuhkan.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Misalnya dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi yang
diindikasikan oleh produkstivitas padi di wilayah tersebut, dan beban kerja
berupa luas sawah dan hambatan geografis (misalnya sebaran hamparan sawah).
Setiap indikator lalu dikelompokkan atas kategori rendah sampai tinggi. Dari
nilai tersebut lalu ditetapkan jumlah penyuluh.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Untuk wilayah dibagi atas yang dekat dan
jauh. Untuk yang dekat dengan perguruan tinggi pertanian, dapat seluruh kawasan
kabupaten/kota bisa diserahkan secara penuh kepada mereka. Perguruan tinggi
adalah salah satu penyuluh pertanian swasta. Sedangkan untuk yang jauh
dibutuhkan komposisi tenaga penyuluh yang berbeda. Untuk tanaman komersial,
membutuhkan keterlibatan PPL swasta, sedangkan pada tanaman pangan rakyat
mengutamakan PPL pemerintah dan swadaya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Trend</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> dunia penyuluhan adalah menuju <i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">market led-extension, </span></i><span style="mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">dimana motivasi dan mekanisme pasar menjadi basis
dalam pertanian yang akan membentuk bagaimana penyuluhan akan berjalan. </span>Intinya
adalah ketiga jenis penyuluh tetap dapat bekerjasama, tidak berkompetisi dan saling
meniadakan; meskipun eksistensi <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">PPL
swasta </span>(<i>private sector extension</i>) semakin mendominasi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Dalam perspektif mewujudkan penyuluhan
pertanian modern, khususnya perlunya memobilisasi penyuluh swadaya dan swasta,
agenda yang dibutuhkan ke depan berkenaan dengan riset <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">(</span><i>policy research</i> untuk level kebijakan dan level lapang), pengembangan
o<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">rganisasi (</span>pembagian peran
antara penyuluh yang lebih sesuai, dengan ciri <i>learning organization), </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">dukungan k</span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">ebijakan, komitmen, dan anggaran. </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Terkait dengan
aspek riset, agenda yang dibutuhkan adalah merumuskan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">p</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">olicy research</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> untuk merumuskan pola yang lebih sesuai di Indonesia,pada level kebijakan
dan level lapang. Sementara untuk konteks o<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">rganisasi, bagaimana merumsukan </span>pembagian peran antara penyuluh
yang lebih sesuai dengan semangat modernisasi dengan dimensi tingkat kemajuan
pembangunan pertanian, wilayah, dan waktu. Membangun struktur keorganisasian
penyuluhan yang efektif dengan ciri <i>learning organization</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-no-proof: yes;">Selanjutnya
dibutuhkan </span><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">basis kebijakan yang kuat yang
dijalankan dengan komitmen, yakni menyamakan persepsi dan langkah antar
stakeholders (internal Kementan, eksternal Kementan, dan daerah).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-no-proof: yes;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><a name="_Hlk36021703"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Alexandratos N, editor. 1995. Chapter
10, Human resources development in agriculture: developing country issues
[Internet]. Rome (IT): Food and Agriculture Organization of the United Nations;
[cited 2015 Oct 17]. Available from: http://www.fao.org/docre p/v4200e/v4200e11.htm
<o:p></o:p></span></a></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">[B</span></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">PP</span></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">SDMP] Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian. 2013. Data penyuluh pertanian swadaya sampai dengan Juli 2011. [Internet].
[cited 2013 Feb 27]. Available from: http://cybex.
deptan.go.id/page/penyuluh-swadaya. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">[B</span></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-no-proof: yes;">PP</span></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">SDMP] Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian. 1999. Paradigma penyuluhan pertanian pada abad ke-21. Jakarta (ID):
Kementerian Pertanian. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">[FAO] Food
and Agriculture Organization of the United Nations. 1990. Report of the global
consultation on agricultural extension. Rome (IT): Food and Agriculture
Organization of the United Nations. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">[FAO] Food
and Agriculture Organization of the United Nations. 1997. Improving
agricultural extension. Rome (IT): Food and Agriculture Organization of the
United Nations. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Indraningsih
KS, Syahyuti, Sunarsih, Ar-Rozi AM, Suharyono S, Sugiarto. 2013. Peran penyuluh
swadaya dalam implementasi Undang–Undang Sistem Penyuluhan Pertanian. Laporan
Hasil Penelitian.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bogor (ID): Pusat
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">[KPPN] Komisi
Penyuluhan Pertanian Nasional. 2018. Outlook penyuluhan pertanian Indonesia
2018-2022. Buku. Jakarta (ID): Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Pertanian,
Kementerian Pertanian. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><em><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-style: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-no-proof: yes;">Mosher</span></em></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span class="st"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> AT. </span></span></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><em><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-style: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-no-proof: yes;">1978</span></em></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span class="st"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">.</span></i></span></span><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span class="st"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> Menggerakkan dan membangun pertanian. Cetakan ke-12. Jakarta (ID): CV
Yasaguna. <o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Peraturan
Menteri Pertanian nomor 61/Permentan/ OT.140/11/2008 tentang Pedoman Pembinaan Penyuluh
Pertanian Swadaya Dan Penyuluh Pertanian Swasta. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pretty J.
1995. Participatory learning for sus-tainable agriculture. World Development
23(8): 1247-1263. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Qamar MK.
2005. Modernizing national agricultural extension systems: a practical guide
for policy-makers of developing countries Rome (IT): Food and Agriculture
Organization of the United Nations, Extension and Training Division <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Rivera WM.
1997. Agricultural extension into the next decade. Eur J Agr Educ Ext. 4(1):
29-38. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Roche C.
1992. Operationality in Turbulence.: The Need for Change. London (UK): ACORD. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Schwartz LA.
1994. The role of the private sector in agricultural extension: economic
analysis and case studies<i>. </i>Agricultural Administration (Research and
Extension) Network Paper 48. London (UK): Overseas Development Institute. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Shahbaz B,
Ata S. 2014. Enabling agricultural policies for benefiting smallholders in
dairy, citrus and mango industries of Pakistan Project No. ADP/2010/091.
Backgroud Paper (2014/1).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Singh B.
2009. Partnership in agricultural exten-sion: needed paradigm shift. Indian
Research Journal of Extension and Education 9(3). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Swanson BE,
Rajalahti R. 2010. Strengthening agricultural extension and advisory systems:
procedures for assessing, trans-forming, and evaluating extension systems. Agriculture
and Rural Development Discussion Paper 44. Washington DC (US): The
International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan. <o:p></o:p></span></span></p>
<span style="mso-bookmark: _Hlk36021703;"></span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Lampiran 1. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jumlah Perguruan Tinggi pertanian di
Indonesia per propinsi, 2018<o:p></o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p> </o:p></span></p>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100%px;">
<tbody><tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Propinsi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Politeknik, Sekolah Tinggi, atau
Akademi<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Universitas atau Institut<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Jumlah<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">NAD <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">6<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">9<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sumut <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">7<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">12<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sumbar <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">4<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Bengkulu <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Riau <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kepri <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Jambi <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sumsel <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">7<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Lampung <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">6<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kep Babel <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">DKI Jakarta <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Jabar <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">9<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">14<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 13;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Banten <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 14;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Jateng <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">12<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">8<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">20<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 15;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">DIY <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">4<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">7<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">11<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 16;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Jatim <o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">7<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">13<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">20<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 17;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kalteng<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 18;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kalsel<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">6<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 19;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kaltim<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 20;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kalbar<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">4<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 21;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Bali<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 22;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">NTT<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 23;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">NTB<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 24;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sulbar<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 25;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sulut<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">6<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">6<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 26;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sulteng<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 27;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sulsel<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">6<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">4<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">10<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 28;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Sultra<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 29;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Gorontalo<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 30;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Maluku<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">0<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 31;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Papua<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">5<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 32;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: -5.7pt; margin-top: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">PapuaBarat<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">2<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">1<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1.0pt; mso-yfti-irow: 33; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 19.56%;" valign="top" width="19%">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">TOTAL<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 38.36%;" valign="top" width="38%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">88<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 28.08%;" valign="top" width="28%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">97<o:p></o:p></span></p>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 14.0%;" valign="top" width="14%">
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">185<o:p></o:p></span></p>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p>*****</o:p></span></p>DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-64443547109425688262020-05-19T07:49:00.002-07:002020-05-19T07:49:36.282-07:00Buku (draft) BERTANI DAN BERDAGANG SECARA ISLAMI <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Syahyuti</span></b><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">. 2020. “BERTANI
DAN BERDAGANG SECARA ISLAMI”. Seri Buku Sosial Ekonomi Pertanian Islam. Draft I
– April 2020. Belum dipublish. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Buku
ini mengisi kekosongan yang panjang pada bahan-bahan bacaan berkaitan dengan
pertanian dan Islam, khususnya aspek relasi sosial di seputarnya, atau dalam
bahasa agama kita sebut “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">muamalah</i>-nya
bertani”. Pula, buku ini memiliki mimpi besar mengawali dan mengenalkan
berbagai konsep keilmuan yang kesannya begitu tabu kita diskursuskan selama ini.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Beratus
tahun kita berhenti pada “Ilmu Ekonomi”, “Ekonomi Pertanian”, dan “Ekonomi
Islam”. Dunia belum nengenal frasa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Islamic
Agricultural Socioeconomics", "Islamic Food Economy",
"Islamic land reform", "Islamic agrarian reform",</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Islamic Agricultural Sociology”,</i> dan sejenisnya.
Ya, kita sudah sangat akrab dengan Sosial Ekonomi Pertanian. Di buku ini lah Saya
mengenalkan sesuatu yang mestinya sudah harus kita mulai bentuk, bicarakan, dan
viralkan: SOSIAL EKONOMI PERTANIAN ISLAM.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Kita
sudah terlalu lama hanya meng-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">copy paste </i>belaka
segala ilmu dari Barat sana. Sudah seharusnya kita menyusun ilmu baru, menjadi PRODUSEN
ILMU. Kita pertanian dan kita Islam. Kalau bukan kita siapa lagi !!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">DAFTAR ISI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Bab I.
Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">1.1.
“Maksain” menulis <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">1.2.
Materi dan struktur isi buku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">1.3.
Metode penulisan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Bab II. Islam
dan Pertanian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">2.1.
Allah yang menghidupkan tanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">2.2.
Para Rasul pun bertani<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">2.3.
Sumbangan peradaban Islam pada pertanian dunia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">2.4.
Adab bertani Islami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">2.5.
Adab terhadap hewan dan ternak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Bab III.
Menjalankan Pertanian: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bertani yang
Islami<o:p></o:p></i></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.1.
Pada awalnya: tanah dan air<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.2.
Sewa menyewa tanah pertanian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.3.
Bagi hasil pertanian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.4.
Gadai lahan pertanian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.5.
Upah dan adab terhadap buruh tani<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.6.
Zakat hasil pertanian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">3.7.
“Kearifan Timur Reforma Agraria”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Bab IV. Sosial
Ekonomi Pertanian Islam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">4.1.
Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Pertanian <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">4.2.
Menjalankan agribisnis secara syariah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">4.3.
Pembiayaan usaha pertanian yang syariah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Bab V. Makan
dan Minum lah sesuai Islam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">5.1.
Halal dan haram nya makanan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">5.2.
Adab Makan dan Minum<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">5.3.
Memasak secara Islami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Bab VI. Adab
Berdagang dalam Islam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">6.1.
Nabi, Rasul dan Sahabat yang berdagang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">6.2.
Penyebar Islam ke Nusantara adalah pedagang-pedagang ulung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">6.3.
Etika berdagang Rasul<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">6.4.
Boleh dan tidak boleh dalam berdagang hasil pertanian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Dowload
full pdf disini: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1ccfTyPsf22Q0aKScW_H1flTfdMMhuow_/view">https://drive.google.com/file/d/1ccfTyPsf22Q0aKScW_H1flTfdMMhuow_/view</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">Versi
blog disini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;"><a href="https://sosekpertanianislam.blogspot.com/2020/05/daftar-isi.html">https://sosekpertanianislam.blogspot.com/2020/05/daftar-isi.html</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Palatino Linotype","serif"; font-size: 10.0pt;">******<o:p></o:p></span></div>
<br />DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-36581961273695033192017-12-30T06:05:00.000-08:002017-12-30T06:06:22.513-08:00BAGAIMANA MEMBANGUN PENYULUHAN PERTANIAN SWASTA<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span><span style="mso-bookmark: chapter_22___privatizing_agricultural_ex;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">(Diambil dari: </span></i></span><span style="mso-bookmark: chapter_22___privatizing_agricultural_ex;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">William M. Rivera and John W. Cary . 1997. Chapter 22 - Privatizing
agricultural extension</span></i></span><span style="mso-bookmark: chapter_22___privatizing_agricultural_ex;"></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">. Dalam buku: Burton E. Swanson; Robert P. Bentz; Andrew J.
Sofranko. 1007. </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Improving agricultural extension. A reference manual. Food and
Agriculture Organization of the United Nations</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;"> Rome)</span></i>
<br />
<h1 style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">(Diterjemahkan oleh
google text dengan sedikit editan)</span></i></h1>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></div>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berbagai tipe penyuluhan dan kebijakan penyuluhan
pertanian yang beragam telah berlangsung sejak pertengahan 1980an oleh
pemerintah di seluruh dunia atas nama "privatisasi" (membangun
pernyuluhan oleh swasta). Bab ini mengulas tindakan dan implikasinya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dalam dunia penyuluhan pertanian, istilah privatisasi
digunakan dalam arti luas <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam makna mengenalkan
atau meningkatkan partisipasi sektor swasta di penyuluhan. Bukan berarti pengalihan
aset milik negara ke sektor swasta sebagaimana kita kenal. Sebenarnya selama
ini, berbagai dukungan biaya, komersialisasi, dan alternatif privatisasi
lainnya telah berlangsung dalam penyuluhan pertanian.</span></div>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bab ini disusun menjadi lima bagian utama.
Yang pertama memperkenalkan kekuatan utama yang mengkatalisasi pemerintah untuk
menyusun pengaturan penyuluhan dan penyuluhan baru, atau yang umumnya disebut
sebagai "privatisasi". Bagian kedua membahas strategi perubahan yang
dihasilkan. Yang ketiga membahas dan mengkategorikan jenis-jenis perubahan
institusional utama dalam perubahan kelembagaan dalam pendanaan dan penyampaian
pertanian. Bagian keempat mempertimbangkan alasan yang mendasari perubahan
institusional perpanjangan, dan yang kelima meneliti implikasi dari perubahan
ini. Bab ini diakhiri dengan rekomendasi bahwa negara-negara memeriksa
perubahan kelembagaan yang dibuat oleh orang lain, kemudian melakukan analisis
terhadap situasi mereka sendiri dan, atas dasar itu, mengembangkan panduan
untuk pengembangan penyuluhan pertanian di masa depan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tekanan untuk perubahan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Evolusi
perpanjangan pertanian publik sampai pada titik balik di seluruh dunia pada
tahun 1980an, yang merupakan akhir fase utama dalam pertumbuhan perpanjangan yang
didanai publik di negara maju dan berkembang. Penyuluhan pertanian semakin
banyak didefinisikan sebagai satu atau lainnya kegiatan pembauran teknologi
atau pembangunan pedesaan yang berbeda. Dalam banyak situasi, transfer
teknologi, yang selama ini dianggap sebagai pandangan sistem sektor publik,
telah ditemukan kembali. Perubahan tersebut menyarankan pemfilteran paradigma
untuk penyampaian penyuluhan sektor publik.<br />
Di negara-negara industri maju, yang sering menyediakan model untuk penyampaian
layanan penyuluhan di tempat lain, penurunan kepentingan pertanian secara
relatif untuk pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendidikan dan kemakmuran
produsen pedesaan yang lebih kecil, dan meningkatnya penggunaan input yang
dibeli secara eksternal telah mengubah sifat layanan penyuluhan yang didanai
publik dan menyebabkan pertanyaan tentang cara penyampaian layanan penyuluhan
oleh pemerintah (Cary, 1993a). Di negara-negara berkembang, di mana
perpanjangan yang didanai publik seringkali lebih penting, ada banyak pertanyaan
mengenai struktur dan bentuk penyuluhan.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Persaingan Global<br />
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Konsekuensi
dari ratifikasi Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT) adalah
bahwa negara-negara harus lebih aktif mengembangkan keunggulan pertanian
komparatif dalam produksi dan pemasaran makanan dan serat. Kebetulan dengan
pergeseran ke arah ideologi politik yang lebih konservatif dan ekonomi pasar
bebas, perkembangan global menunjukkan peningkatan persaingan di bidang
pertanian. Sementara negara-negara akan lebih fokus pada keunggulan komparatif
mereka, mereka juga, dalam banyak kasus, masih menghadapi masalah ketahanan
pangan nasional dan kemiskinan pedesaan yang parah.<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Peninjauan Ulang tentang </span></b><b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Public
Extension</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sementara
perpanjangan "modern" telah ada sejak abad kesembilan belas,
perpanjangan pertanian cukup muda di seluruh dunia sebagai institusi formal,
dengan sebagian besar negara memulai layanan semacam itu sejak tahun 1950an dan
1960an. Bahkan di negara-negara berpenghasilan tinggi di mana perpanjangan
dimulai pada tanggal-tanggal sebelumnya, komitmen fiskal mendapat kenaikan
signifikan setelah Perang Dunia II ketika simpanan sains dan teknologi telah
terakumulasi. Dalam sebuah survei FAO terhadap 207 organisasi penyuluhan
pertanian di 115 negara (Swanson, Farner, & Bahal, 1990), 50 persen dari
organisasi-organisasi ini telah dibentuk atau direorganisasi dalam dua dekade
sebelumnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan
latar belakang ini, pemerintah akhir-akhir ini telah menemukan bahwa mereka
kurang dapat terus memberikan semua layanan yang diberikan sebelumnya. Dengan
meningkatnya biaya, terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan perubahan dalam
filosofi yang berlaku mengenai intervensi pemerintah yang sesuai, pemerintah
lamban meningkatkan alokasi untuk banyak kegiatan yang didanai publik. Beberapa
fungsi pemerintahan telah dibatasi, dan yang lainnya diprivatisasi. Perubahan semacam
itu sangat penting di ekonomi yang sebelumnya dikelola secara terpusat.<br />
Karena perpanjangan di seluruh dunia memiliki jumlah staf yang besar, biaya
perpanjangan yang berulang sama besarnya. Dalam Laporan FAO Konsultasi Global
untuk Penyuluhan Pertanian, Swanson dkk. (1990) melaporkan bahwa ada sekitar
600.000 petugas penyuluh pertanian di seluruh dunia, dengan 95 persennya
bekerja dalam sistem penyuluhan pertanian publik. Di Amerika Serikat, ada
sekitar 9.000 agen penyuluhan, 4.000 spesialis materi pelajaran, dan 1.000
direktur dan personil pendukung administratif (data USDA, 1993).<br />
Sementara biaya unit penyuluh di banyak negara rendah, jumlah staf besar
diterjemahkan menjadi pengeluaran pemerintah yang besar. Sebagai hasil dari
masalah keuangan, banyak negara telah memeriksa pengaturan struktural
alternatif, termasuk kelayakan untuk mengurangi pengeluaran perpanjangan sektor
publik (dengan pengurangan staf terkait), perubahan dalam pengenaan pajak,
biaya untuk layanan penyuluhan pemerintah, dan komersialisasi dan privatisasi
(Howell, 1985). ). Sejumlah negara telah bergerak untuk mengurangi, memulihkan,
atau mengalihkan beban biaya yang terkait dengan penyediaan perpanjangan sektor
pertanian publik, terutama mengalihkan fungsi "kebaikan pribadi" ke
industri swasta.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kekhawatiran
tentang biaya penyuluhan perlu dinilai terhadap imbal hasil ekonomi dan sosial
yang terkait dengan penyuluhan yang berhasil. Sementara lebih banyak penelitian
diperlukan untuk mengukur hasil ekonomi dari investasi pada layanan penyuluhan
sektor publik, penelitian yang tersedia cenderung menunjukkan, berbeda dengan
beberapa kritik saat ini, bahwa perluasan dalam banyak hal memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi dan oleh karena itu merupakan investasi publik yang
menguntungkan. (lihat Bab 3, ditambah Evenson, 1987; Birkhauser, Evenson, &
Feder, 1988). Selain itu, tidak semua pengeluaran perpanjangan dapat diukur
dengan manfaat transfer teknologi; Manfaat penyuluhan yang berkaitan dengan
pembangunan manusia sulit diukur dalam jangka pendek.<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Strategi untuk perubahan<br />
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perpanjangan
sektor publik, menghadapi kritik atas biayanya dan kurangnya efisiensinya dan
karena tidak mengejar program yang mendorong keadilan, dihadapkan pada sejumlah
kemungkinan untuk perubahan.<br />
Ada kecenderungan, terlihat di berbagai sistem penyuluhan yang mengalami
penyesuaian, fleksibilitas yang lebih besar dan banyak mitra dalam mendanai
layanan konsultasi pertanian (OECD, 1989; Le Gouis, 1991). Le Gouis mengamati
tiga kebijakan utama yang diambil oleh pemerintah dan organisasi pertanian
mengenai privatisasi penyuluhan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
1. Pembiayaan publik oleh wajib pajak hanya untuk jenis layanan yang menjadi
perhatian langsung masyarakat umum<br />
2. Pengisian langsung untuk beberapa layanan individual dengan imbal hasil
langsung (dalam bentuk peningkatan pendapatan)<br />
3. Dana campuran dibagi antara kontribusi asosiasi profesional publik dan
swasta untuk beberapa layanan di mana manfaat dibagi (Le Gouis, 1991, hal.32)</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perkembangan
yang meluas dalam bentuk dukungan keuangan baru untuk perpanjangan adalah
kecenderungan sumber pendanaan campuran, yang mencerminkan strategi untuk
mendapatkan akses ke sumber pendanaan tambahan. Di beberapa negara berkembang,
koordinasi penyuluhan publik-swasta sudah mapan. Pola alternatif menunjukkan
adanya pembinaan prakarsa perusahaan swasta, mendorong usaha koperasi oleh
petani, mengkoordinasikan penyuluhan publik dan swasta, dan memprivatisasi
sistem publik (Wilson, 1991).<br />
Kebutuhan akan kegiatan penyuluhan yang ditingkatkan dan diperluas, bersamaan
dengan semakin kuatnya pandangan filosofis tentang keterlibatan pemerintah yang
kurang dalam ekonomi nasional, telah menghasilkan sejumlah strategi untuk
mengubah cara penyampaian layanan penyuluhan.<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Revitalisasi</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Layanan Perpanjangan Koperasi Amerika Serikat, ketika dikritik karena kurangnya
relevansi dan penglihatan (Dillman, 1986), mengumpulkan kembali dan mengkaji
ulang kritik tersebut. Komite Perpanjangan Organisasi dan Kebijakan (ECOP)
menyelenggarakan Satuan Tugas Berjangka untuk meninjau kembali isu dan
mengajukan rekomendasi untuk revitalisasi sistem (ECOP, 1987), yang telah
menyebabkan berbagai perubahan secara struktural dan programal.1 Sementara itu,
kemajuan sistem informasi elektronik menghasilkan peningkatan privatisasi,
dengan implikasi penting bagi struktur pertanian AS di masa depan (Goe &
Kenney, 1988).</span><b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Komersialisasi</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Layanan penasehat pertanian Kementerian Pertanian dan Perikanan Selandia Baru
sekarang beroperasi dengan kriteria komersial berbayar (Hercus, 1991). Layanan
penasihat MAF, berganti nama menjadi MAF Consulting dan, selanjutnya. Pertanian
Selandia Baru, tetap (sementara) merupakan badan publik, walaupun para
pegawainya telah memberikan sejumlah imbalan kerja bagi masyarakat dan sekarang
menerima komisi untuk pekerjaan konsultasi yang dilakukan. Badan ini bergantung
pada anggaran tahunannya untuk biaya konsultasi yang diterima dari petani dan
pengaturan kontrak dengan pemerintah untuk penyediaan informasi kebijakan dan
intelijen pedesaan kepada pemerintah.2<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pemulihan Biaya (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">cost recovery</i>)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sistem
penyuluhan publik lainnya telah beralih ke pendekatan cost-recovery. Meksiko
telah mengembangkan sistem berbasis biaya di antara petani skala besar di
wilayah barat laut dan merencanakan pengembangan pengaturan serupa di antara
petani skala kecil di wilayah pusat selatan (Wilson, 1991). The Agricultural
Development and Advisory Service (ADAS) di Inggris dan Wales, yang notional
"diperdagangkan," beroperasi berdasarkan basis pemulihan biaya
parsial. Klien ADAS membayar biaya untuk saran yang sebelumnya tidak dipungut
biaya. Proses pemulihan biaya, yang diperkenalkan pada tahun 1987, diarahkan ke
agen yang menerima 50 persen pendapatannya dari biaya komersial pada tahun
1993-94 (Bunney & Bawcutt, 1991; Harter, 1992).<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sistem Voucher</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Beberapa
negara telah mengganti sistem penyuluhan perpanjangan publik dengan voucher,
didistribusikan oleh layanan pemerintah, agar petani dapat mempekerjakan
konsultan perpanjangan swasta (seperti di Cile). Kupon yang dilekatkan pada
pinjaman bank pertanian, melakukan persentase tertentu dari pinjaman untuk
layanan penyuluhan, telah digunakan di Kolombia.</span><b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">"Privatisasi" secara
bertahap<br />
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada tahun
1990 Belanda "memprivatisasi" sekitar setengah dari layanan
penyuluhan publiknya dengan mentransfer petugas penyuluh lapangan, dengan
dukungan keuangan awal pemerintah, kepada asosiasi petani. Unsur-unsur layanan
penyuluhan yang bertanggung jawab untuk menghubungkan penelitian dan layanan
penyuluhan yang diprivatisasi, persiapan kebijakan, pelaksanaan, dan tugas
promosi dan peraturan tetap berada di bawah naungan Kementerian Pertanian (Le
Gouis, 1991). Layanan penyuluhan "privatisasi" diatur oleh dewan di
mana organisasi petani dan pemerintah diwakili sama (Proost & Röling,
1991).<br />
Petani Belanda memberikan kontribusi parsial terhadap biaya organisasi baru
melalui langganan keanggotaan ke asosiasi petani, dan juga melalui pembayaran
langsung untuk analisis individual. Petani pada akhirnya akan menyumbang 50
persen dari biaya layanan: layanan khusus seperti analisis individu akan
dibayar penuh oleh klien petani. Pemerintah Belanda telah membentuk struktur
baru yang didanai pemerintah untuk mengintegrasikan spesialis materi pelajaran
ke dalam tim penyuluhan untuk memfasilitasi pengalihan informasi dan
pengetahuan dan untuk penyediaan informasi mengenai kebijakan pemerintah (Bos,
Proost, & Kuiper, 1991; Proost & Röling, 1991).<br />
Bentuk "privatisasi" yang lebih lembut telah diajukan untuk
penyampaian layanan penyuluhan pemerintah di negara bagian Victoria, Australia.
Suatu tinjauan terhadap layanan penyuluhan menentukan bahwa, untuk layanan yang
diberikan oleh pemerintah yang pada dasarnya memberikan manfaat pribadi kepada
individu, daripada pemulihan biaya dengan biaya pemerintah, lebih diharapkan
dan lebih efisien agar penasihat swasta memberikan layanan semacam itu. Namun,
karena kompleksitas penyampaian layanan penyuluhan dan sifat dan tingkat
perkembangan berbagai sektor pertanian yang berbeda-beda, sejumlah kendala
diidentifikasi yang menghalangi penerapan universal dari prinsip semacam itu
(Watson et al., 1992; Cary, 1993a).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Agar
organisasi industri pedesaan mengambil tanggung jawab lebih besar untuk
transfer teknologi, pemerintah Victoria mengusulkan "outsourcing"
untuk penyampaian program penyuluhan di masa depan. Outsourcing berarti bahwa
agen penyuluhan pemerintah akan mempertahankan staf inti dari staf proyek
penyuluhan dan "membeli di" layanan profesional sektor swasta dengan
keterampilan yang dianggap tidak perlu dipertimbangkan oleh agensi. Konsultan
pertanian dan staf kontrak akan dipekerjakan untuk membantu memberikan layanan
di proyek-proyek spesifik yang didanai oleh industri pedesaan dan pemerintah
federal. Proyek semacam itu cenderung luas dan luas di seluruh industri dan
tidak disesuaikan dengan situasi pertanian individu.<br />
Dalam kebanyakan kasus, pemerintah sebenarnya tidak "memprivatisasi"
layanan penyuluhan pertanian mereka. Dalam pengertian murni, privatisasi
menyiratkan pemindahan kepemilikan secara penuh (biasanya dengan cara
penjualan) dari pemerintah ke entitas swasta, dengan entitas tersebut memenuhi
semua biaya dan menerima keuntungan apa pun. Dalam hal perpanjangan, pemerintah
telah mengikuti sejumlah jalur yang berbeda seperti mengkomersilkan layanan
sambil mempertahankannya sebagai badan publik, menggeser layanan pengiriman
sektor publik ke penyampaian layanan pihak swasta sambil mempertahankan
pengawasan dan pendanaan dasar penyampaian, atau mengejar langkah-langkah
pemulihan biaya untuk membayar layanan ini. Dengan demikian ungkapan
"privatisasi penyuluhan pertanian" umumnya menyesatkan.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-outline-level: 2;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="alternative_funding_and_delivery"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pengaturan lainnya</span></b></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-outline-level: 2;">
<span style="mso-bookmark: alternative_funding_and_delivery;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
</span></b></span><span style="mso-bookmark: alternative_funding_and_delivery;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Beberapa negara tidak pernah
mengembangkan layanan penyuluhan pertanian sektor publik, membiarkan fungsi
penyuluhan pertanian ke perusahaan komoditas sektor swasta atau badan industri,
walaupun seringkali dengan beberapa subsidi keuangan pemerintah. Di Prancis,
sementara kamar-kamar pertanian dan perusahaan sektor swasta menyediakan
layanan penyuluhan, yang pertama didukung secara finansial oleh dana publik. Di
Selandia Baru, layanan penyuluhan untuk industri susu selama bertahun-tahun
telah disampaikan oleh layanan konsultasi Dairy Board, yang dibiayai oleh
industri susu.<br />
Dalam kasus lain, organisasi nonpemerintah telah digunakan untuk melengkapi
layanan penyuluhan sektor publik, terutama di bidang pembangunan pedesaan
(Amanor & Farrington, 1991). Pengaturan ini memiliki beberapa keuntungan
untuk meningkatkan cakupan penyuluhan dan mendorong partisipasi petani dalam
sistem teknologi, namun juga memiliki keterbatasan inheren tertentu.<br />
Di sebagian besar negara, perusahaan sektor swasta telah menjadi kontributor
penting transfer teknologi dan kemajuan pembangunan pertanian melalui,
terutama, pengaturan kontrak dengan para petani. Dengan benar, sektor swasta
telah diakui sebagai penyedia informasi utama bagi petani besar dan kecil yang
terlibat dalam monokultur (Cary & Vilkinson, 1992). Karakteristik sistem
penyuluhan "diprivatisasi" adalah fokus pada peternakan komersial.
Adalah hal yang bermanfaat untuk menyatakan hal yang nyata sehubungan dengan
keputusan mengenai penyediaan perpanjangan swasta dan publik:<br />
Saat perpanjangan dikirimkan secara pribadi, ini merupakan keputusan komersial;
Ketika perpanjangan disampaikan secara terbuka, ini adalah keputusan politis
atau birokratis. Dalam menentukan apakah akan memprivatisasi, penting, pada
awalnya, untuk menetapkan apakah program penyuluhan dirancang untuk membantu
perusahaan komersial atau pertanian skala kecil dan pembangunan pedesaan.</span></span><span style="mso-bookmark: alternative_funding_and_delivery;"><b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></span></div>
<span style="mso-bookmark: alternative_funding_and_delivery;"></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Alternatif pendanaan dan penyampaian
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berbagai
arah telah diambil dan banyak cara pembayaran (publik dan swasta) telah muncul
saat pemerintah memilih pengaturan keuangan dan pengiriman alternatif untuk
membayar dan memberikan layanan penyuluhan pertanian sektor publik. Ketentuan
penyuluhan seringkali bersifat multi-institusional dan terorganisir dengan cara
yang tidak harus mandiri.<br />
Jika sektor publik memberikan perpanjangan, pengaturan pendanaan alternatif
meliputi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
1. Dana publik berbasis pajak untuk pertanian, termasuk pendanaan penyuluhan
pertanian, yaitu perpanjangan pendanaan sektor publik tradisional<br />
2. Dana publik berbasis pajak komoditi (melalui pajak cess atau parafiscal),
misalnya pada komoditas pertanian seperti kopi, seperti di El Salvador<br />
3. Pendanaan publik berbasis biaya, di mana biaya dibebankan, biasanya kepada
petani besar untuk layanan penyuluhan, misalnya di wilayah utara grainrich di
Meksiko.<br />
4. Komersialisasi komersial layanan publik berbasis kontrak, dimana pengaturan
berbasis kontrak dilakukan antara penyuluh pertanian dan penyuluhan sektor
publik, seperti di Selandia Baru</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bila
sektor swasta memberikan perpanjangan, pengaturan pendanaan alternatif
meliputi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
1. Voucher berbasis pendapatan pemerintah, diberikan kepada petani yang
kemudian kontrak dengan agen sektor swasta untuk mendapatkan informasi
penyuluhan, seperti di Cile<br />
2. Skema kupon berbasis pendapatan kredit publik yang terkait dengan pinjaman
pertanian, mewajibkan petani-peminjam untuk menggunakan persentase pinjaman
untuk tujuan penyuluhan perpanjangan<br />
3. Keanggotaan dan berbasis biaya, termasuk dana berbasis pajak komoditas,
dimana petani membayar biaya kapal dan layanan anggota, dan organisasi swasta
(misalnya, sebuah kamar pertanian) juga menerima dana melalui cess publik atau
pajak parafiscal yang dibebankan pada komoditas pertanian , dimana dana
tersebut kemudian dialihkan ke organisasi sektor swasta; sektor swasta kemudian
menyediakan layanan penyuluhan - walaupun pejabat sektor publik umumnya duduk
di dewan pemerintahan kamar tersebut<br />
4. Biaya keanggotaan ditambah sponsor komersial oleh kelompok pemasok input, di
mana kelompok tani diberikan non-pertapaan, layanan penyuluhan pendidikan oleh
konsorsium konsultan pertanian swasta dengan dukungan finansial parsial dari
sponsor komersial sektor pedesaan - kelompok semacam itu dapat beroperasi dalam
skala besar, dengan tujuan penyuluhan terkoordinasi3<br />
5. Privatisasi, dimana ketentuan dan, akhirnya, pembayaran gaji agen dialihkan
ke asosiasi petani atau entitas swasta lainnya</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di
sebagian besar negara, perpanjangan melibatkan kompleks kegiatan publik dan
swasta. Dengan demikian banyak pengaturan ada untuk pendanaan dan penyampaian
penyuluhan pertanian. Gambar 1 mengilustrasikan kombinasi pengiriman dan
pembayaran publik dan swasta untuk layanan penyuluhan pertanian.4 Pengaturan
aktual seringkali lebih kompleks daripada yang ditunjukkan oleh kerangka kerja
ini. Di Prancis, misalnya, kamar-kamar pertanian dianggap sebagai lembaga
swasta yang beroperasi dengan biaya petani untuk keanggotaan dan layanan, namun
pemerintah Prancis menyumbang dana yang cukup besar (di atas 49 persen) untuk
biaya operasional dan program.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Konteks untuk perpanjangan
"privatisasi"<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perdebatan
tentang peran sektor publik tidak terbatas pada konteks penyuluhan pertanian,
namun mencakup keprihatinan kebijakan publik dan kelembagaan dan organisasi
yang lebih besar. Memang, tingkat keterlibatan pemerintah versus swasta dalam
ekonomi adalah pertanyaan filosofis dan politis yang terus-menerus
menjengkelkan. Langkah menuju privatisasi dan upaya desentralisasi fungsi
pemerintahan berkaitan dengan tema ini.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Debat tentang Penyuluhan oleh Swasta
(Privatisasi)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ada dua tema
dalam perdebatan privatisasi yang lebih luas: pertama, pertimbangan
"ekonomi politik" tentang peran dan ukuran pemerintah dalam sebuah
ekonomi, yang berfokus pada apakah ada atau tidak ada kegagalan pasar swasta;
dan, kedua, kebutuhan yang diungkapkan untuk mengurangi pengeluaran pemerintah.
Sementara banyak penilaian ulang terhadap perluasan yang didanai publik telah
mencerminkan tema kedua, perlu mempertimbangkan alasan untuk aktivitas publik
versus swasta dalam ekonomi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
ekonomi campuran, justifikasi ekonomi yang berlaku untuk keterlibatan
pemerintah dalam suatu kegiatan seperti penyuluhan pertanian adalah kegagalan
pasar, dimana mekanisme pasar saja tidak dapat menjalankan semua fungsi ekonomi
untuk alokasi sumber daya yang tepat. Kegagalan pasar mungkin timbul karena
beberapa barang atau jasa adalah barang publik (seperti pengetahuan penelitian
pertanian yang didanai oleh masyarakat) yang dapat dikonsumsi dengan cara yang
tidak memungkinkan oleh semua anggota masyarakat tanpa konsumsi individu
mengurangi jumlah yang tersedia untuk orang lain. Karena manfaat penyediaan
barang semacam itu tidak dapat disesuaikan oleh individu, individu pada umumnya
tidak akan menyediakan barang semacam itu di masyarakat meskipun mungkin ada
keuntungan yang signifikan bagi produsen dan konsumen. Beberapa kegiatan
penyuluhan jelas terkait dengan barang publik yang mengalami kegagalan pasar.
Kegiatan lain (seperti saran yang disesuaikan secara individual) memberikan
manfaat pribadi yang sesuai yang dapat dipasok secara memadai oleh pasar
swasta.<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Barang
pribadi terkadang mengalami kegagalan pasar, dimana pengoperasian pasar swasta
tidak menyediakan layanan tertentu pada tingkat optimal secara sosial atau
dimana biaya atau manfaat eksternal diakumulasikan oleh orang lain daripada
penyedia barang. Kegagalan pasar juga mungkin timbul ketika generasi sekarang
tidak memiliki nilai yang memadai untuk mempertahankan sumber daya bagi
generasi mendatang. Kondisi terakhir ini terutama karakteristik degradasi lahan
dan air (Cary, 1983). Perpanjangan konservasi yang didanai publik sering
diarahkan untuk mengatasi kegagalan pasar tersebut (Barr & Cary, 1992).<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dukungan
pemerintah untuk penyediaan layanan penyuluhan mungkin mencerminkan bahwa layanan
semacam itu akan diberikan secara tidak memadai tanpa intervensi atau, dengan
alasan keadilan, karena layanan tidak akan tersedia sejauh yang diperkirakan
diinginkan secara sosial. Beberapa situasi untuk penyuluhan pertanian jelas
mencerminkan barang-barang pribadi; Situasi lain jelas dicirikan sebagai barang
publik. Ada banyak lahan kosong di tengah di mana tidak terlalu jelas bahwa
kegiatan penyuluhan adalah pemberian barang publik atau pribadi. Dalam situasi
seperti itu, tingkat perluasan yang didanai publik kemungkinan akan ditentukan
oleh pengaruh politik yang dibawa oleh kelompok kepentingan yang relevan (Cary,
1993b).</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dorong
filosofis perdebatan privatisasi secara umum, pada intinya, berpusat pada
apakah kegiatan pemerintah tertentu dapat dilakukan secara lebih efisien oleh
badan swasta yang beroperasi di pasar swasta dan, di sisi lain, apakah
ketidakadilan dapat timbul karena tidak semua individu memiliki akses ke sumber
daya untuk membeli layanan yang disediakan secara pribadi.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perdebatan tentang Siapa yang
bertanggung jawab pada penyuluhan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
Meskipun sebagian besar perdebatan kebijakan publik terkait dengan penyuluhan
telah berfokus pada apa yang disebut privatisasi atau komersialisasi sebagai
alat untuk mengurangi pengeluaran pemerintah, aspek lain memerlukan
pertimbangan. Pengalaman komersialisasi Pertanian Selandia Baru (Walker, 1993),
meski tidak tanpa masalah, memberikan contoh beberapa argumen untuk
komersialisasi. Komersialisasi dianggap memiliki efek positif pada pergerakan
"di luar gerbang pertanian" menjadi keterlibatan staf penyuluhan
dalam keseluruhan rantai pengolah produksi-pengangkutan-pemasaran. Ada juga
pergeseran fokus ke orientasi klien dan perhatian untuk mengidentifikasi dan
menghasilkan hasil daripada sekadar terlibat dalam aktivitas (Hercus, 1991).<br />
Di negara-negara maju secara ekonomi dengan dominasi pertanian komersial
berskala lebih besar, semakin teknologi pertanian modern yang modern
dikembangkan oleh lembaga industri nonpemerintah; Teknologi semacam itu sesuai
untuk pemasaran pribadi dan umumnya memiliki sedikit kebutuhan untuk perluasan
pemerintah. Di negara maju, lebih sulit untuk berdebat mengenai perluasan yang
didanai publik untuk industri pedesaan yang mengandung lebih sedikit produsen
yang terkait erat dan terintegrasi dengan sistem penelitian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kelemahan
privatisasi lebih terlihat dalam konteks negara berkembang, dimana situasinya
mungkin sangat berbeda. Misalnya di pertanian Afrika, pendanaan dengan biaya
pengguna mungkin tidak layak. Asumsi yang salah mungkin karena penerima layanan
pemerintah pada umumnya disubsidi oleh pemerintah. Menurut Leonard (1985), ini
jauh dari kasus dengan produsen pertanian Afrika, yang sebaliknya biasanya
mensubsidi masyarakat lainnya. Kelemahan yang paling jelas adalah sulitnya
mengumpulkan biaya pengguna dan menetapkan prosedur akuntansi biaya untuk
menetapkan biaya pada tingkat yang sesuai. Sifat subsisten sebagian besar
pertanian Afrika mengarah pada kasus intervensi negara yang lebih kuat untuk
mendukung produksi pangan daripada di negara maju.<br />
Pertimbangan Institusional<br />
Pencarian pengaturan kelembagaan yang sesuai untuk situasi yang berbeda
menggemakan perdebatan yang lebih besar yang saat ini sedang dilakukan mengenai
penggunaan kreatif sektor swasta untuk menggantikan atau melengkapi layanan
publik. Privatisasi mewakili satu posisi dalam perdebatan mengenai bagaimana
fungsi publik harus diatur. Wise (1990, hal 152) telah mengamati bahwa
"privatisasi ... belum tentu strategi penyederhanaan ... tanggung jawab
organisasi publik tidak hilang, mereka hanya berubah." Masalah utama
mungkin bukan apakah fungsi tertentu harus dipercayakan kepada organisasi
publik atau swasta, namun, konfigurasi organisasi apa saja, baik publik maupun
swasta, diperlukan, dan pengaturan apa di antara mereka memberikan hasil yang
paling efektif.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
beberapa kasus, birokrasi pemerintah pusat dipandang tidak responsif dan tidak
efisien, dan difusi tanggung jawab timbul dari kekhawatiran bahwa sektor publik
harus dikurangi ukurannya. Namun, dalam kasus lain, penekanannya kurang pada
pengurangan ukuran sektor publik dan lebih banyak lagi pembagian wewenang di
antara unit yang berbeda (White, 1989). Pertanyaan tentang peran apa yang harus
dimainkan pemerintah dalam arena kelembagaan yang semakin kompleks itu sendiri
rumit dan tidak menjadi satu, yang pasti ada jawaban sederhana.<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rasionalitas yang mendasari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Alasan
penyediaan sektor swasta untuk layanan penyuluhan pertanian pada umumnya
didasarkan pada harapan akan peningkatan efisiensi dengan pengoperasian pasar
swasta dan dengan efisiensi yang dihasilkan berkontribusi terhadap pertumbuhan
GNP suatu negara. Sebaliknya, alasan penyediaan layanan penyuluhan pertanian
didasarkan pada hal-hal berikut: (1) banyak informasi pertanian adalah barang
publik; (2) hanya layanan penyuluhan pemerintah yang cenderung mempromosikan
kepedulian terhadap pengelolaan sumber daya alam; (3) perluasan sektor publik
dapat meningkatkan pendidikan petani yang seringkali kurang memiliki akses
terhadap institusi pendidikan; (4) pelayanan publik sering memberikan informasi
yang mengurangi risiko bagi petani; (5) layanan dapat memberikan informasi yang
mengurangi biaya transaksi; dan (6) layanan penyuluhan mungkin berkaitan dengan
masalah kesehatan masyarakat yang terkait dengan bahaya manusia yang mungkin
terjadi seperti kecelakaan dan keracunan yang terkait dengan bahan kimia
pertanian.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Argumen
mengapa penyuluhan swasta (privatisasi) dibutuhkan adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
• Penyampaian layanan penyuluhan akan lebih efisien<br />
• Menurunkan pengeluaran pemerintah<br />
• Kualitas layanan penyuluhan diharapkan akan lebih tinggi<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Privatisasi
mungkin memiliki beberapa kekurangan karena akses yang tidak setara terhadap
sumber daya dan karena keragaman "lembaga" dan kesulitan koordinasi
kelompok eksternal dan departemen pemerintah lainnya. Agen pengiriman swasta
akan kurang responsif terhadap arahan kebijakan pemerintah, dan mungkin ada
masalah keterkaitan dengan organisasi penelitian yang diterapkan oleh publik.<br />
Sementara proses transfer informasi antar petani secara tradisional ditandai
oleh pertukaran informasi yang kooperatif dan kooperatif, informasi industri
secara tradisional merupakan barang pribadi yang dicirikan oleh hak paten,
perizinan proses, penggunaan konsultan berbayar, dan proses produksi dan
pemasaran yang berbeda. Di negara maju dengan sektor pertanian yang
dikomersilkan, banyak dari fitur transfer informasi industri ini menjadi lebih
umum di bidang pertanian. Tren privatisasi akan semakin kuat sehingga keadaan
seperti itu ada. Berbagai keadaan berbeda yang berlaku dalam penyuluhan
pertanian di seluruh dunia menunjukkan bahwa berbagai pendekatan harus
dilakukan.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Implikasi dari Penyuluhan Swasta
("privatisasi")</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Secara
umum, pendekatan yang lebih dikomersialkan memperluas fokus petugas penyuluhan
dan membuat layanan penyuluhan lebih responsif terhadap kebutuhan klien dan
perubahan kondisi ekonomi dan sosial. Tapi implikasi langsung lain dari
privatisasi tampaknya mencakup (1) kecenderungan terhadap pengurangan
keterkaitan antara organisasi dan antar petani dalam pertukaran informasi
pertanian dan informasi lainnya yang relevan; (2) kecenderungan untuk
meningkatkan usaha peternakan skala besar dengan merugikan pertanian skala
kecil; (3) semakin berkurangnya informasi publik-baik dan kemajuan pengetahuan
sebagai komoditas yang dapat dijual; dan (4) kecenderungan terhadap layanan
pengembangan pertanian yang terutama ditujukan untuk pertanian skala besar.<br />
Pengalaman Belanda dalam beralih ke sistem yang sebagian diprivatisasi
menyoroti beberapa implikasi penyuluhan pertanian, khususnya di negara maju.
Pendekatan Belanda mengurangi pengeluaran pemerintah dan juga peran agen
pemerintah untuk menghadapi kepentingan petani dan penerapan kebijakan
lingkungan yang semakin ketat (Bos et al., 1991; Proost & Röling, 1991).
Dengan para petani yang membayar peningkatan penyuluhan, perwakilan mereka
memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap arah penyuluhan. Struktur dan
keterkaitan organisasi baru harus dibentuk untuk menghubungkan layanan
perpajakan "privatisasi" dan swasta dengan lembaga penelitian,
stasiun percobaan, dan peternakan percobaan regional.<br />
Konsekuensinya, atau bersamaan dengan, perubahan pengaturan Belanda, perubahan
lain telah terjadi dalam sistem penyuluhan Belanda. Ada beberapa bukti,
setidaknya untuk sektor greenhouse sayuran, bahwa tingkat tinggi kerjasama
antara organisasi penyuluhan di sektor publik dan swasta sudah tidak ada lagi
(Huang, 1992). Orientasi sistem yang lebih komersial tampaknya menciptakan
ketegangan antara penyuluh dan klien mereka dalam sistem pengetahuan dan
informasi yang kurang terbuka, dengan petani yang biasa berbagi informasi
selama pertemuan kelompok studi sekarang lebih enggan untuk melakukannya.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Layanan
penasehat Kementerian Pertanian dan Perikanan Selandia Baru, yang sekarang
sepenuhnya dikomersialkan dan tidak menerima dana pemerintah langsung, jika
dijual akan menjadi layanan penyuluhan pertama yang sepenuhnya diprivatisasi
dari kepemilikan pemerintah. Pada tahun 1994 jumlah konsultan yang dipekerjakan
di agen ini berjumlah sekitar setengah dari jumlah penasihat puncak yang
dipekerjakan pada tahun 1987. Beberapa dari penasihat ini akan pensiun atau
pergi dengan sukarela; yang lain telah mendirikan bisnis konsultasi swasta.
Konsekuensi dari perubahan di Selandia Baru adalah peningkatan konsultasi
fee-for-service (jumlah konsultan pertanian dan hortikultura kurang lebih dua
kali lipat), dengan ekstensi "penasehat" tradisional tidak lagi ada
dalam skala besar. Sementara, dalam kebanyakan kasus, perubahan tampaknya telah
mudah diterima, tetap ada kekhawatiran mengenai pengalihan temuan ilmiah yang
efektif ke pertanian (Walker, 1993). Perubahan struktural yang lebih luas telah
mempertajam fokus dan efisiensi badan penelitian dan konsultasi konsultasi.
Perpanjangan transfer teknologi tradisional sekarang sebagian besar terbatas
pada papan komoditas pertanian. Pertanian Selandia Baru terlibat dalam beberapa
proyek transfer teknologi "publik yang bagus" berdasarkan kontrak ke
agen penelitian komoditas dan Yayasan Penelitian, Sains dan Teknologi nasional.<br />
Belum ada penilaian formal atas dampak perubahan Selandia Baru. Namun,
tampaknya tidak ada interaksi antar organisasi, mengurangi umpan balik dari
petani terhadap penyedia sains, dan distribusi informasi yang lebih terbatas,
terutama bagi petani berprestasi yang kurang mampu dan miskin (Walker, 1993).<br />
Layanan penyuluhan yang telah menerapkan strategi komersialisasi atau
privatisasi dengan paksa secara tradisional menggunakan pendekatan konsultasi
untuk pengiriman penyuluhan. Saran yang diberikan lebih cenderung menjadi
barang pribadi. Selain itu, para penasihat perpanjangan lebih cenderung bisa
beradaptasi dengan memberikan layanan secara komersial. Namun, beberapa staf
tidak akan melakukan transisi semacam itu dengan mudah, keterampilan komersial
baru akan dibutuhkan oleh penasihat yang baru dikomersialisasikan, dan dinamika
perubahan apapun harus direncanakan dengan hati-hati. Le Gouis (1991) mencatat
bahwa biaya "komersial" pemerintah harus ditetapkan pada tingkat pasar
agar tidak bersaing secara tidak adil dengan konsultan swasta yang ada.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Implikasi Kelembagaannya<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perkembangan
baru ini menyoroti pluralisme kelembagaan yang lebih besar. Perpanjangan,
ditafsirkan secara luas, sekarang sering merupakan sistem campuran atau
"kompleks" di mana layanan disediakan oleh entitas sektor swasta dan
publik. Konteks yang lebih besar di mana gabungan antara layanan publik dan
swasta beroperasi menghadirkan tantangan baru dengan peran dan tanggung jawab
potensial baru untuk sektor publik. Premis utama bab ini adalah bahwa pembuat
kebijakan harus mempertimbangkan keseluruhan penyuluhan pertanian saat
merencanakan untuk mengalokasikan dana atau mencari pengaturan pendanaan
alternatif untuk sektor publik.<br />
Dengan mempertimbangkan kompleksnya layanan penyuluhan, tujuan dan khalayaknya,
pemerintah dapat lebih mempertimbangkan peran sektor publik. Secara khusus,
sejauh mana harus sektor publik:<br />
1. Menghadiri audiens yang ditargetkan yang belum terlayani oleh sektor swasta?<br />
2. Mengkoordinasikan beberapa penyedia penyuluhan?<br />
3. Melayani sebagai referensi akhir atau arbitrator dari informasi yang saling
bertentangan?<br />
4. Pertahankan akuntabilitas layanan penyuluhan publik dan swasta kepada
publik?<br />
5. Memfasilitasi pengoperasian komplek melalui regulasi dan penyediaan
informasi?<br />
Mengingat perluasan sektor publik karena hanya satu atau satu di antara banyak
penyedia layanan penyuluhan yang memfasilitasi analisis dan keputusan yang
tepat mengenai cara terbaik untuk memberikan perpanjangan dalam kompleksitas
tanggung jawab yang tersebar.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kesimpulan<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bab
ini diakhiri dengan sebuah rekomendasi untuk mempertimbangkan berbagai
pengaturan "privatisasi" yang disebutkan di sini, namun juga
menekankan pentingnya analisis situasional masing-masing negara dan penentuan
politik dan teknis independen, bukan penggunaan implantasi atau formula, dalam
mengembangkan pengaturan pendanaan dan pengiriman untuk menyediakan untuk
penyuluhan pertanian<br />
Tunisia, misalnya, telah mengakui kebutuhan untuk bergerak perlahan dan
mempelajari dengan seksama perkembangan yang ada mengenai privatisasi
penyuluhan. Pada tahun 1990, Tunisia membentuk Badan Penyuluhan dan Pelatihan
Pertanian, pertama-tama memperbaiki layanan penyuluhan dan kemudian secara
bertahap memindahkannya ke swastanisasi. Lokakarya nasional diadakan pada tahun
1994 untuk memeriksa pendanaan alternatif dan pengaturan pengiriman layanan penyuluhan
lainnya di seluruh dunia dan untuk mengklarifikasi arah di mana Tunisia dapat
bergerak dalam memprivatisasi perpanjangan.<br />
Pengaturan keuangan beragam yang diadopsi dalam dua dekade terakhir oleh
pemerintah di seluruh dunia untuk mendanai layanan penyuluhan pertanian
menyediakan menu opsi yang berharga untuk dipertimbangkan oleh negara lain yang
menghadapi "privatisasi" layanan sektor publik.<br />
Namun, beberapa negara telah menolak kecenderungan privatisasi penyuluhan
pertanian, yang mungkin terkait dengan implikasi yang ditinjau dalam bab ini.
Di negara maju dan berkembang, perdebatan dan eksperimen baru seputar
perpanjangan tentu diperlukan, namun tidak hanya seputar keputusan alokasi dan
cara terbaik untuk mengembangkan pengaturan kooperatif dengan sektor swasta.<br />
Di sebagian besar negara, perpanjangan yang didanai oleh pemerintah cenderung
memfokuskan kegiatannya secara lebih selektif pada aktivitas publik-baik yang
ada dan di wilayah di mana pasar tidak mungkin memberikan layanan pada tingkat
optimal secara sosial. Area tersebut mencakup transfer teknologi
"luas" daripada "spesifik", diseminasi teknologi lingkungan
dan sumber daya, dan pengembangan sumber daya manusia.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Langkah
di sektor publik menuju privatisasi dan upaya desentralisasi fungsi pemerintah
dapat berfungsi untuk menyoroti peran sektor publik yang terus berlanjut dan
fokus pada pertanyaan operatif mengenai tanggung jawabnya sebagai agen
koordinasi. Peran peraturan dan pemberian layanan untuk khalayak prioritas yang
belum terlayani oleh sektor swasta akan berkurang.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Catatan</span></u></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">1.
Laporan Task Force Masa Depan menyerukan (1) pelembagaan mekanisme perencanaan
berbasis antisipasi, (2) pembentukan tim interdisipliner yang berorientasi isu,
(3) pengembangan hubungan inovatif yang dibutuhkan dengan departemen
universitas tambahan dan pendanaan baru. sumber, dan (4) klarifikasi fungsi penyuluhan
sebagai "wahana untuk solusi masalah versus hanya transfer
teknologi."<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">2.
Pada akhir tahun 1994, layanan konsultasi MAP (Agriculture New Zealand) adalah
swadana sendiri. Pemerintah Selandia Baru saat ini berusaha untuk
memprivatisasi agen secara penuh dengan menawarkannya untuk dijual.<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">3.
Di tenggara Australia, program Farm Management 500 terdiri dari 450 anggota
petani, 15 konsultan swasta, dan lima sponsor pemasok atau sponsor layanan
komersial. Biaya keanggotaan petani berkontribusi sekitar setengah dari biaya
operasional (Cary & Wilkinson, 1994).<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">4.
David Neilson, Bank Dunia, Biro Amerika Latin, mempresentasikan skema ini di
seminar Bank Dunia yang diadakan di Harper's Ferry, West Virginia, 10 September
1993.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Daftar
pustaka:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Amanor, K., & Farrington, J. (1991). NGOs and
agricultural technology development. In W. M. Rivera & D. J. Gustafson
(Eds.), <i>Agricultural extension: Worldwide institutional evolution and forces
for change.</i> Amsterdam: Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Barr, N. P., & Cary, J. W. (1992). <i>Greening a
brown land:</i> <i>The Australian search for sustainable land use. </i>Melbourne:
Macmillan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Birkhauser, D., Evenson, R. E., & Feder, G.
(1988). <i>The economic impact of agricultural extension: A review. </i>Washington,
DC: The World Bank. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bos, J. T. M., Proost, M. D. C., & Kuiper, D.
(1991). Reorganizing the Dutch agricultural extension service: The IKC in
focus. In D. Kuiper & N. G. Röling (Eds.), <i>Proceedings of the European
seminar on knowledge management and information technology.</i> Wageningen, The
Netherlands: Agricultural University, Department of Extension Service. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bunney, P. M. G., & Bawcutt, D. E. (1991). Making
a business of an extension service. <i>Agricultural Progress, 66, </i>36-43. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Buttel, F. (1991). The restructuring of the American
public agricultural research and technology transfer system: Implications for
agricultural extension. In W. M. Rivera & D. J. Gustafson (Eds.), <i>Agricultural
extension:</i> <i>Worldwide institutional evolution and forces for change. </i>Amsterdam:
Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cary, J. W. (1983). Social dilemmas in catchment
management for pollution control. In <i>Non-point sources of pollution in
Australia.</i> Australian Water Resources Council, Canberra: Australian
Government Publishing Service. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cary, J. W. (1993a). Changing foundations for
government support of agricultural extension in economically developed
countries. <i>Sociologia Ruralis, 33</i> (3/4), 334-345. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cary, J. W. (1993b). Three eras of extension in
Australia: From public folly to private good. <i>Australia-Pacific extension
conference proceedings: Vol. 1.</i> Brisbane: Department of Primary Industries.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cary, J. W., & Wilkinson, R. L. (1992). <i>The
provision of government extension services to the Victorian farming community.</i>
Parkville: University of Melbourne, School of Agriculture and Forestry. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cary, J. W., & Wilkinson, R. L. (1994). <i>An
evaluation of farm management 500: A programme promoting better business
management.</i> Parkville: University of Melbourne, School of Agriculture and
Forestry. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dillman, D. A. (1986). Cooperative extension at the
beginning of the 21st century. <i>The Rural Sociologist, 6</i> (2), 102-119. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Evenson, R. E. (1987). <i>Economic issues in
agricultural extension policy.</i> New Haven, CT: Yale University, Economic
Growth Center. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Extension Committee on Organization and Policy (ECOP),
Futures Task Force (1987). <i>Extension in transition:</i> <i>Bridging the gap
between vision and reality.</i> Washington, DC:NASULGC. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Goe, W. R., & Kenney, M. (1988). The political
economy of the privatization of agricultural information: The case of the
United States. <i>Agricultural Administration and Extension, 28</i> (2), 81-99.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Gustafson, D. J. (1990). Developing extension within a
complex institutional arena. <i>Journal of Extension Systems, 8 </i>(1),87-99. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Harter, D. (1992). Commercialization in Britain. <i>Interpaks
Interchange,</i> 9(1), 5-6. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hercus, J. M. (1991). The commercialization of
government agricultural extension services in New Zealand. In W. M. Rivera
& D. J. Gustafson (Eds.), <i>Agricultural extension:</i> <i>Worldwide
institutional evolution and forces for change. </i>Amsterdam: Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Howell, J. (1985). <i>Recurrent costs and agricultural
development.</i> London: Overseas Development Institute. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Huang, R. Q. (1992, August). <i>The level of
cooperation among agricultural extension organizations in the greenhouse
vegetable sector in the westland area in the Netherlands. </i>Paper presented
at the eighth World Congress for Rural Sociology, University Park, Pennsylvania
State University. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Le Gouis, M. (1991). Alternative financing of
agricultural extension: Recent trends and implications for the future. In W. M.
Rivera & D. J. Gustafson (Eds.), <i>Agricultural extension: Worldwide
institutional evolution and forces for change.</i> Amsterdam: Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Leonard, D. K. (1985). African practice and the theory
of user fees. In J. Howell (Ed.), <i>Recurrent costs and agricultural
development</i> (p. 130-145). London: Overseas Development Institute. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Neilson, D. (1993, September). <i>Institutional reform
and privatization in research and extension.</i> Paper presented at the Latin
American Agricultural Retreat, Harpers Ferry, WV. Washington, DC, The World
Bank. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">OECD (Organization of Economic Cooperation and
Development) (1989). <i>Survey on effects and consequences of different</i> <i>forms
of funding agricultural services.</i> Paris: OECD doc. AGR/REE 89, 7. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Proost, J., & Röling, N. (1991). "Going
Dutch" in extension. <i>Interpaks Interchange, 9</i> (1), 3-4. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rivera, W. M. (1989). An overview of agricultural
extension systems. In A. M. Kesseba (Ed.), <i>Technology systems for small
farmers: Issues and options.</i> Boulder, CO: Westview Press, with the
International Fund for Agricultural Development. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rivera, W. M. (1993). Impacts of extension
privatization. <i>Journal of Extension,</i> Fall, 28-29. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rivera, W. M. (1994). <i>Rapport de la deuxième
mission du consultant coordinateur.</i> Projet PNUD/FAO-T. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">UN/90/005, Assistance technique au développement de la
vulgarisation agricole en Tunisie. Rome: FAO. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rivera, W. M., & Gustafson, D. J. (1991). New
roles and responsibilities for public sector agricultural extension: The impact
of multi-institutional activities. In W. M. Rivera & D. J. Gustafson
(Eds.), <i>Agricultural extension:</i> <i>Worldwide institutional evolution and
forces for change. </i>Amsterdam: Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rivera, W. M., & Gustafson, D. J. (1991). <i>Agricultural
extension: Worldwide institutional evolution and forces for change.</i>
Amsterdam: Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rivera, W. M., & Schram, S. G. (1987). <i>Agricultural
extension worldwide: Issues, practices and emerging priorities.</i> London:
Croom Helm. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Swanson, B. E., Farner, B. J., & Bahal, R. (1990).
The current status of agricultural extension worldwide. In B. E. Swanson (Ed.),
<i>Report of The Global Consultation on Agricultural Extension.</i> Rome: FAO. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">U.S. Department of Agriculture (USDA) (1993).
Agriculture Data. Washington, DC. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">U.S. Office of Technology Assessment (OTA) (1986). <i>Technology,
public policy and the changing structure of American agriculture.</i>
Washington, DC. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Walker, A. B. (1993). Recent New Zealand experience in
agricultural extension. <i>Australia-Pacific extension conference proceedings:
Vol. 1.</i> Brisbane: Department of Primary Industries. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Watson, A. S., Hely, R., O'Keeffe, M., Cary, J. W,
& dark, N. (1992). <i>Review of field-based services in the Victorian
Department of Food and Agriculture.</i> Melbourne: Agmedia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">White, L. G. (1989). Public management in a
pluralistic arena. <i>Public Administration Review, 49</i> (<i>6</i>)<i>,</i>
522-531. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Wilson, M. (1991). Reducing the costs of public
extension services: Initiatives in Latin America. In W. M. Rivera & D. J.
Gustafson (Eds.), <i>Agricultural extension: Worldwide institutional evolution
and forces for change.</i> Amsterdam: Elsevier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Wise, C. R. (1990). Public service configurations and
public organizations: Public organization design in the post-privatization era.
<i>Public Administrations Review,</i> 50(2), 141-155. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 12.0pt;">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<br /></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-71101340883205821682017-01-24T17:17:00.001-08:002017-01-24T17:17:20.277-08:00MEMFUNSGIKAN DINAS PERTANIAN SEBAGAI KANTOR PENYULUHAN<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Oleh: Syahyuti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(dimuat dalam koran SINARTANI edisi </span><span class="news-date" style="background-color: white; border: 0px; font-family: OswaldLight, Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: right;">Senin, 23 Januari 2017)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Bulan-bulan terakhir ini di
daerah sedang gaduh pembentukan SOPD (Satuan Organisasi Perangkat Daerah) yang
baru sesuai amanat UU No 23 tahun 2104 tentang Pemerintahan Daerah. Di
antaranya adalah kegalauan penyuluh pertanian karena harus masuk ke Dinas
Pertanian atau ke Badan Ketahanan Pangan. Di banyak daerah, penyuluhan hampir
pasti sudah menjadi bagian dalam Dinas Pertanian. Hampir pasti pula bahwa
Bakorluh di tingkat propinsi dan Bapeluh di tingkat kabupaten/kota dihapus.
Kondisi ini merupakan implikasi dari pemberlakuan UU Pemda tersebut, dimana
hanya ada dua urusan pemerintah yang terkait dengan Kementan, yakni urusan
Pemerintah Bidang Pertanian (Lampiran AA) dan Urusan Pemerintah Bidang Pangan
(Lampiran I).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: center 225.65pt right 451.3pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Perebutan antara Dinas teknis
dengan penyuluhan, yakni apakah penyuluhan berkantor sendiri atau masuk dalam dinas,
sudah berulang kali berlangsung. Keluarnya UU Penyuluhan tahun 2006 menjadi
legislasi kuat pendorong terbentuknya Bakorluh dan Bapeluh. Namun, lalu datang
“badai” UU tentang Pemda, dimana Bakorluh dan Bapeluh bertumbangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: center 225.65pt right 451.3pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Perebutan dan tarik ulur ini tampaknya
bisa terjadi terus menerus entah sampai kapan. Jika tidak ada terosoban
pemikiran baru, maka energi kita akan habis bolak-balik mengurusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: center 225.65pt right 451.3pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Untuk itu, kenapa kita tidak
terfikir untuk menggabungkan saja kedua kantor ini. Tulisan ini mengajak untuk bicara
tentang isi, bukan bungkus. Bungkusnya tetap Dinas Pertanian, tapi isinya
penyuluhan. Artinya, ini adalah solusi kultural yang lebih paradigmatis, tidak
lagi sekedar pendekatan teknis-struktural. Dan yang penting, landasan teoritis
penggabungan ini sangat kuat, dimana kalangan ahli penyuluhan sudah lama
membicarakan ini. Mereka menyebutnya sebagai sistem “penyuluhan modern” (<i>modern extension management</i>). Sementara,
di berbagai negara sistem ini pun sudah diterapkan dan terbukti sukses. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: center 225.65pt right 451.3pt;">
<b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Peran
Penyuluhan Pertanian Modern Lebih Luas<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: center 225.65pt right 451.3pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Mulai pertengahan tahun 1980-an
sesungguhnya penyuluhan di berbagai negara termasuk di Asia telah mulai
mengembangkan sistem penyuluhan modern. Anjloknya nilai bantuan internasional,
terutama dari Bank Dunia, membuat pemerintah memikirkan sistem penyuluhan baru
yang lebih murah dengan melibatkan berbagai elemen. Apa ciri penyuluhan modern?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Menurut
Swanson and Rajalahti (2010), penyuluhan
modern tidak lagi sekedar transfer teknologi (<i>Technology Transfer Extension Models</i>) yang cenderung searah dan
sempit. Sementara, </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">F</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">AO
mengenalkan SARD (<em>Sutainable
Agricultural and Rural Development</em>), dimana fungsi penyuluhan lebih
luas dari sekedar mentransfer teknologi, namun juga mencakup upaya untuk
memobilisasi, mengorganisasikan, dan sekaligus mendidik petani. Pendekatan
penyuluhan<i> </i>lebih mengutamakan pada
pemecahan masalah langsung petani (Swanson<span class="apple-converted-space"> </span><em>et al.</em> 1997).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Semenjak dahulu sesungguhnya
penyuluhan memang tidak hanya sekedar “ngomong” bicara tentang teknologi. Fungsi
penyuluh mestinya begitu luas. Di kalangan ahli dikenal tiga kelompok fungsi
penyuluhan, yaitu: <i>pertama</i>, fungsi
wajib (</span><i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Must Functions</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">). Ini adalah
tugas pokok penyuluhan yang selama ini sudah kita kenal, yakni membangkitkan kesadaran, pendidikan, dan
transmisi informasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kedua</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, fungsi “dapat” (<i>Can
Functions</i>), yakni penyediaan input untuk petani (<i>obtaining production inputs</i>), bantuan pemasaran, supervisi uji
lapang teknologi, dan menyediakan prasarana pertanian (<i>providing infrastructure</i>). Intinya adalah pada pemecahan masalah. <i>Ketiga</i>, fungsi "<i>interfering functions</i>" yang
mencakup aspek kebijakan (<i>policing duties</i>),
membantu pemenuhan permodalan, dan pengumpulan data statistik termasuk
melakukan sensus dan analisis pasar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Ahli lain, misalnya Rivera
(1997) menyebut bahwa ciri penyuluhan modern berbasiakan kebutuan (<i>system
demand-driven</i>), partisipatif, bottom-up,
dan efisien. Chamala and Shingi (2007) menambahkan, fungsi penyuluhan modern lebih
luas dari sekedar mentransfer teknologi, namun juga mencakup upaya untuk
memobilisasi, mengorganisasikan, dan sekaligus mendidik petani. Dari sisi
managemen, Cees Leeuwis (2006) menambahkan bahwa kantor penyuluhan yang baru semestinya
berbentuk koheren. Tidak lagi terpisah-pisah, namun menyatu dengan instansi
lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-style: italic;">Paradigma
penyuluhan baru ini sejalan belaka dengan UU 16 tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3), di antaranya adalah demokratif
dan partisipatif (Pasal 2), Penyuluhan
tidak pada sekedar peningkatan produksi pertanian, namun pada manusianya (Pasal 3), menerapkan
manajemen yang terintegratif,
tidak lagi terpasung ego sektoral (Pasal 6 dan 7), pelibatan masyarakat petani,
dan menjadikan petani sebagai subjek penyuluhan. (Pasal 6 point b, dan pasal 29).
Pemerintah dan pemerintah daerah diamanahkan untuk memfasilitasi dan mendorong
peran serta pelaku utama dan pelaku usaha dalam pelaksanaan penyuluhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Penyuluhan
pertanian di Indonesi sudah berjalan hampir 50 tahun. Maka saat ini, pengetahuan
petani dalam usahatani pangan sesungguhnya sudah memadai, keterampilan pun
sudah cukup. Masalah yang dihadapi
petani kini adalah bagaimana mendapatkan benih berkualitas dengan harga
terjangkau, pupuk tersedia tepat waktu, dan akses yang terbuka untuk pasar
produk. Ini lah peran penyuluh modern, yakni untuk </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">pemecahan
masalah <i>(problem-solving) </i>langsung
sehari-hari secara menyeluruh<i>. <a href="https://www.blogger.com/null" name="bm6.1"></a><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada intinya penyuluhan melihat
pada aspek manusianya (SDM), dan penyuluh bertugas memenuhi seluruh yang
dibutuhkannnya, baik yang bersifat abstrak (informasi dan pengetahuan), juga
material yang nyata (benih, pupuk, dan lain-lain). Dalam peran penyuluh sebagai
<i>role organisasi</i>, di tangan penyuluh
lah bagaimana kebutuhan benih, pupuk, air, obat-obatan, serta pemasaran hasil
pertanian dipenuhi dan dijalankan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dinas Pertanian
sebagai Rumahnya, Penyuluhan Pertanian Isinya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Tarik ulur penyuluh antara dinas
dan Bakorluh/Bapeluh harus dihentikan. Perebutan ini telah berlangsung berulang
kali, bolak balik. Mengintegrasikan kantor penyuluhan dengan kantor dinas
sangat sesuai dengan teori penyuluhan modern dan juga UU tentang Pemerintah
Daerah yang berbasiskan efisiensi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sekarang lah saatnya,
menyatukan Dinas Pertanian dengan penyuluhan. Menjalankan Dinas Pertanian
dengan “ruh penyuluhan” merupakan sebuah upaya perjuangan kultural yang tentu
tidak mudah. Kita selama ini baru pandai melakukan sekedar utak-atik struktural,
yakni memecah-mecah kantor menjadi dua, tiga atau empat unit; lalu tidak lama kemudian
menyatukannya lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apa yang berbeda jika
penyuluhan menjadi ruh kantor Dinas Pertanian? Secara struktur tidak ada
perubahan yang besar. Yang berbeda adalah dalam hal semangat, jiwa dan
manajemen kerjanya. Dengan menjadikan penyuluhan sebagai kultur Dinas Pertanian
maka artinya semua staf sampai pimpinan bekerja dengan menjadi kan petani
sebagai subjek, mendengarkan petani dengan empati mendalam, bertanya apa
masalah dan kebutuhan petani sebelum menyusun program, mendiskusikan secara
sejajar dengan petani apa solusi yang baik menurut mereka, dan seterusnya.
Artinya, kita tidak lagi bekerja dengan target-target sepihak, memberikan benih
yang belum tentu mereka sukai, memaksa mereka bertanam padahal sedangkan air
belum ada, dan lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dinas Pertanian akan bekerja
dengan prinsip demokratis dan partisipatif. Penyuluhan bukan sekedar Bagian
atau Bidang saja, namun ruhnya menjalar di seluruh tubuh dinas. Dinas bekerja
dengan menjadikan petani dan kesejahteraannya sebagai indikator keberhasilan
Dinas, selain pencapaian produksi. Artinya, Dinas memperhatikan tingkat upaha
buruh tani yang manusiawi, sistem bagi hasil yang adil, nilai sewa lahan yang
tidak merugikan petani penggarap, dan seterusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11.0pt;">Kita
di Indonesia sudah sangat akrab dengan konsep-konsep pembangunan partisipatif,
pembangunan berdimensi kerakyatan, demokratis, memanusiakan petani, <i>farmer fisrt</i>, dan seterusnya. Mestinya,
penyuluhan lah yang menjadi payung dari semua ini. Jika kita konsisten dengan
ide-ide ini, maka sistem pembangunan dengan “semangat penyuluhan” mampu
merangkum semuanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Paradigma Penyuluhan Pertanian pada
abad ke-21 menjadikan penyuluh tidak hanya sebagai sistem penyampaian (<i>delivery system) </i>bagi informasi dan
teknologi pertanian untuk peningkatan produksi,
tapi harus menjadi sistem yang berfungsi menciptakan pertanian sebagai
suatu usaha yang menguntungkan bagi petani. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Di Thailand ada </span><i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Department
of Agricultural Extension</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> dengan peran meningkatkan kapasitas produksi pertanian,
pengolahan, meningkatkan nilai tambah pertanian, melakukan promosi, juga
melakukan kontrol kualitas produk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sementara
di Nepal, penyuluh tidak perlu berkantor sendiri karena perannya adalah
“koordinator”. Penyuluh pemerintah pada posisi memfasilitasi pelaku lain
terutama penyuluh swasta (</span><i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">private sectors
extension</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">). </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dalam
ranah ilmu pembangunan partisipatif, keberadaan lembaga penyuluhan begitu
terang benderang sebagai koordinator pembangunan pedesaan. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Tulisan
Qamar (tahun 2005) sudah menggariskan agar <i>“Perluas
mandat penyuluhan untuk mampu melayani berbagai kebutuhan pembangunan
sumberdaya manusia di pedesaan”</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11.0pt;">Kantor
Dinas Pertanian yang baru nantinya hasil “perkawinan” ini nantinya akan berupa
sebuah “<i>learning organization</i>”, yakni suatu kantor yang dinamis, terus
mencari bentuknya yang paling pas. Sesuai dengan kondisi sosial petani dan peta
ekonomi pertaniannya. Mereka berkesempatan terus menerus untuk melakukan
penyesuaian misi, pelayanan, produk, kultur, dan prosedur organisasinya. Inilah
semestinya yang diperjuangkan bersama, bukan lagi sekedar kalah menang kantor A
atau kantor B. Kita sudah cukup melakukan “perang struktural”, saat ini kita
membutuhkan “perkawinan kultural”. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dalam
bentuk baru ini, <a href="https://www.blogger.com/null" name="TopOfPage"></a>Dinas Pertanian juga menjadi kantornya
para penyuluh swadaya dan swasta. Maka Dinas Pertanian harus mampu memobilisasi
kedua jenis penyuluh ini, sebagai mana amanat UU 16 tahun 2006 tentang SP3.
Penggabungan ini akan terwujud secara lebih nyata nantinya di level lapang,
yakni pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP atau BP3K). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style", serif;">*****</span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-20273375758143798962016-06-19T20:40:00.000-07:002016-06-19T20:40:48.305-07:00Penyuluhan Pertanian Indonesia Belum MODERN<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:DoNotShowRevisions/>
<w:DoNotPrintRevisions/>
<w:DoNotShowMarkup/>
<w:DoNotShowComments/>
<w:DoNotShowInsertionsAndDeletions/>
<w:DoNotShowPropertyChanges/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:"Table Grid";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-priority:59;
mso-style-unhide:no;
border:solid windowtext 1.0pt;
mso-border-alt:solid windowtext .5pt;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid windowtext;
mso-border-insidev:.5pt solid windowtext;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
table.LightShading-Accent11
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-tstyle-rowband-size:1;
mso-tstyle-colband-size:1;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
border-top:solid #4F81BD 1.0pt;
mso-border-top-themecolor:accent1;
border-left:none;
border-bottom:solid #4F81BD 1.0pt;
mso-border-bottom-themecolor:accent1;
border-right:none;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
color:#365F91;
mso-themecolor:accent1;
mso-themeshade:191;
mso-fareast-language:EN-US;}
table.LightShading-Accent11FirstRow
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-table-condition:first-row;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
mso-tstyle-border-top:1.0pt solid #4F81BD;
mso-tstyle-border-top-themecolor:accent1;
mso-tstyle-border-left:cell-none;
mso-tstyle-border-bottom:1.0pt solid #4F81BD;
mso-tstyle-border-bottom-themecolor:accent1;
mso-tstyle-border-right:cell-none;
mso-tstyle-border-insideh:cell-none;
mso-tstyle-border-insidev:cell-none;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-bottom:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
line-height:normal;
mso-ansi-font-weight:bold;
mso-bidi-font-weight:bold;}
table.LightShading-Accent11LastRow
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-table-condition:last-row;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
mso-tstyle-border-top:1.0pt solid #4F81BD;
mso-tstyle-border-top-themecolor:accent1;
mso-tstyle-border-left:cell-none;
mso-tstyle-border-bottom:1.0pt solid #4F81BD;
mso-tstyle-border-bottom-themecolor:accent1;
mso-tstyle-border-right:cell-none;
mso-tstyle-border-insideh:cell-none;
mso-tstyle-border-insidev:cell-none;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-bottom:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
line-height:normal;
mso-ansi-font-weight:bold;
mso-bidi-font-weight:bold;}
table.LightShading-Accent11FirstCol
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-table-condition:first-column;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
mso-ansi-font-weight:bold;
mso-bidi-font-weight:bold;}
table.LightShading-Accent11LastCol
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-table-condition:last-column;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
mso-ansi-font-weight:bold;
mso-bidi-font-weight:bold;}
table.LightShading-Accent11OddColumn
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-table-condition:odd-column;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
mso-tstyle-shading:#D3DFEE;
mso-tstyle-shading-themecolor:accent1;
mso-tstyle-shading-themetint:63;
mso-tstyle-border-left:cell-none;
mso-tstyle-border-right:cell-none;
mso-tstyle-border-insideh:cell-none;
mso-tstyle-border-insidev:cell-none;}
table.LightShading-Accent11OddRow
{mso-style-name:"Light Shading - Accent 11";
mso-table-condition:odd-row;
mso-style-priority:60;
mso-style-unhide:no;
mso-tstyle-shading:#D3DFEE;
mso-tstyle-shading-themecolor:accent1;
mso-tstyle-shading-themetint:63;
mso-tstyle-border-left:cell-none;
mso-tstyle-border-right:cell-none;
mso-tstyle-border-insideh:cell-none;
mso-tstyle-border-insidev:cell-none;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>MODERNISASI PENYULUHAN PERTANIAN
DI INDONESIA: IMPLIKASI UU 23 TAHUN 2014 TERHADAP EKSISTENSI KELEMBAGAAN
PENYULUHAN PERTANIAN DI DAERAH</span></b></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>(Dimuat
dalam Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 14 No. 1 tahun 206)</span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Oleh: <b>Syahyuti</b></span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Abstract</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Agricultural extension in
Indonesia actually has been starting to take shape as a modern form of
extension. This achievement was driven by Law No. 16 of 2006 on Extension
System of Agriculture, Fisheries and Forestry, based spirit of
decentralization, democratic, and participatory. However, this condition is
disturbed by the issuance of Law No. 23 of 2014 on Local Government, which
threatened the existence of institutional agricultural extension in the area.
This paper seeks to learn the future modernization of agricultural extension in
Indonesia with a policy based on the study of the scientific review of
theoretical approaches and policies. Results of the analysis found that
agricultural extension should still run by referring to Law No. 16 of 2006. The
existence of institutional agricultural extension in local government<b> </b>that are already well-ordered should
not need to be changed because it is in line with the spirit of
decentralization that is carried by this Local Government Law. Accordance to
the Minister of Agriculture No.02/SM.600/M/1/2015, extension in transition waiting
derivative Act No. 23 of 2014, institutional and operational counseling in the
area continue to run as usual by referring to Law No. 16 of 2006. The Ministry
of Agriculture may stick to Law No. 16 of 2006 with the argument that this law
is lex specialis. The good spirit of modernization of education law will be
strengthened with the Law No. 23 of 2014 on Local Government.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Keywords: agricultural
extension, modern extension, local autonomy, decentralization </span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Abstrak</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Setelah dibangun puluhan tahun,
penyuluhan pertanian Indonesia sesungguhnya telah mulai mewujud sebagai bentuk
penyuluhan yang modern. Prestasi ini didorong oleh kelahiran UU No 16 tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang
berbasiskan semangat desentralisasi, demokratis, dan partisipatif. Namun,
kondisi ini terusik dengan keluarnya UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, yang mengancam keberadaan kelembagaan penyuluhan pertanian di daerah. Tulisan
ini berupaya mempelajari masa depan modernisasi penyuluhan pertanian di
Indonesia dengan berdasarkan kepada kajian kebijakan dengan pendekatan review
ilmiah teoritis dan kebijakan. Hasil analisis mendapatkan bahwa seharusnya penyuluhan
pertanian tetap dijalankan dengan berpedoman kepada UU No 16 tahun 2006. Keberadaan
kelembagaan penyuluhan pertanian di daerah yang sudah tertata baik seharusnya tidak
perlu dirubah karena sejalan dengan semangat desentralisasi yang diusung oleh
UU Pemerintahan Daerah ini. Sesuai dengan<span>
</span></span><span>Surat Menteri Pertanian No.02/SM.600/M/1/2015 </span><span>perihal penyelenggaraan
penyuluhan pertanian, dalam masa transisi menunggu turunan UU No 23 tahun 2014,
kelembagaan dan operasional penyuluhan di daerah tetap berjalan sebagaimana
biasa dengan berpedoman kepada UU No 16 tahun 2006. </span><span>Kementerian Pertanian dapat tetap berpegang kepada UU
Nomor 16 tahun 2006 dengan argumentasi bahwa UU ini bersifat <i>lex
specialis</i>. Sesungguhnya semangat modernisasi dari UU penyuluhan akan dikuatkan
dengan kelahiran UU No 23 tahun 2014 tentang Pemda.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Kata kunci: penyuluhan pertanian, penyuluhan modern,
otonomi daerah, desentralisasi pemerintahan</span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>PENDAHULUAN</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dunia penyuluhan di Indonesia mengalami
pasang surut yang cukup dinamis dari waktu ke waktu. Semenjak dibangun pada
awal 1970-an, satu momentum penting sehingga kelembagaan penyuluhan mulai
menata diri dengan baik adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Salah satu poin
penting dalam UU ini adalah perlunya membangun kelembagaan penyuluhan di daerah
pada level propinsi maupun kabupaten/kota. </span><span>Besar harapan bahwa dengan undang-undang ini penyuluhan tidak lagi sekedar
proses alih teknologi, namun lebih kepada<span>
</span>tercapainya kemandirian petani (Sadono, 2008), serta kelembagaan
penyuluhan yang tertata dengan baik dan terorganisasi (Setiawan, 2005). </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Namun, meskipun sudah memiliki
landasan hukum, pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu
yang panjang dalam memperjuangkan keberadaan Badan Koordinasi Penyuluhan
(Bakorluh) di tingkat propinsi dan Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) di
tingkat kabupaten/kota. Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (2015) melaporkan
bahwa keberadaan kantor penyuluhan di daerah lemah dan tidak seragam terutama
di level kabupaten/kota. Sebagian wilayah telah membentuk Bapeluh sendiri atau
menggabungkan dengan BKP, namun masih banyak yang menempatkan penyuluh
terpisah-pisah di bawah dinas teknis masing-masing sesuai komoditas, sehingga
efektivitas penyuluhan rendah dan kurang terkoordinasi. <span> </span></span><span>Margono dan Sugimoto (2011) menemukan </span><span>b</span><span>elum optimalnya
relasi antara pemerintah dengan petugas penyuluhan.</span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Pada akhir tahun 2014 lalu, keluar
UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengancam eksistensi
penyuluhan, karena tidak mengakomodasi secara jelas keberadaan kelembagaan
penyuluhan di daerah, dan timbul </span><span>kekawatiran bahwa penyuluhan
tidak lagi mengikuti UU No 16 tahun 2016 sebagaimana sebelum ini. </span><span>Sebagian pihak memaknai negatif
UU ini, namun sebagian pihak melihat sesungguhnya inilah kesempatan untuk
memperkokoh keberadaan kelembagaan penyuluhan pertanian daerah. Pembentukan
kelembagaan nantinya menggunakan indikator dan penilaian yang sistematis dan
berbasiskan data riel secara kuantitatif. Garis kebijakan ini diterapkan untuk
menggantikan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah yang lebih subjektif. Secara yuridis, UU 23 tahun 2014 akan memperkuat
keberadaan kelembagaan penyuluhan pertanian, karena sejalan dengan UU No 16
tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Dengan
kata lain, kebijakan ini pada hakekatnya sejalan dan harmonis satu sama lain. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Aspek kelembagaan menjadi faktor
penentu dan berimplikasi kuat kepada elemen lain dalam sistem penyuluhan
pertanian secara keseluruhan. Efektivitas penyuluhan akan terjamin hanya dengan
pendirian kantor penyuluhan di daerah, karena akan berimplikasi kepada jaminan pelaksanaan
penyuluhan dengan lebih baik, ketenagaan, pendanaan, serta monitoring dan
evaluasi serta aspek-aspek manajemen lainnya. Penelitian Shahbaz and Ata (2014)
misalnya, menemukan adanya peningkatan efektivitas penyuluhan pertanian di
Pakistan<span> </span>setelah pelaksanaan desentraliasi
(<i>era post devolution) </i>kepada
pemerintah lokal, yang dimulai sejak tahun 2001. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Saat ini, penyuluhan pertanian
di berbagai belahan negara berkembang sudah mengarah kepada bentuk yang modern.
Penyuluhan klasik dikritik Singh (2009) karena menggunakan pendekatan mental
yang “sebagai penyedia” (<i>provider mentality)</i><span> dimana hanya fokus pada apa yang harus disebarkan, informasi tidak
riel dan tidak sesuai kebutuhan nyata setempat, serta belum bertolak atas
kebutuhan petani (<i>demand driven</i>). Sementara, </span>Swanson and
Rajalahti (2010) mengkritik<span> </span>bahwa <span>penyuluhan klasik masih menggunakan model
transfer teknologi (</span><i>Technology
Transfer Extension Models</i>) yang cenderung searah dan sempit, namun belum
menggunakan pendekatan yang partisipatif (<i>Participatory
Extension Approaches).</i> Penyebabnya adalah karena kegiatan penyuluhan yang
didominasi pemerintah menerapkan sistem yang kurang inovatif.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dalam UU 23 tahun 2014,
penyuluhan perikanan dikembalikan ke pusat, penyuluhan kehutanan ke provinsi,
sedangkan penyuluhan pertanian menjadi tanggung jawab semua level secara kongkurensi.
Prinsip kongkurensi ini sejalan dengan kebijakan Perpres Nomor 154 Tahun 2014
tentang Kelembagaan Penyuluhan<span> </span>Pertanian,
Perikanan<span> </span>dan Kehutanan, yang belum lama
terbit. Tulisan ini berupaya mempelajari bagaimana peluang dari kebijakan baru
tentang Pemerintahan<span> </span>Daerah tersebut terhadap
upaya untuk mewujudkan kelembagaan penyuluhan pertanian yang kuat di daerah
yang bercirikan partisipatif, demokratis dan modern, serta mampu mencapai
tujuan azasi penyuluhan yakni meningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan dan
kesejahteraan petani.</span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>METODE PENULISAN</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Atas dasar pertimbangan di atas
dan sambil menunggu diundangkannya Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden
sebagai pelaksanaan Undang-Undang No 23 Tahun 2014, dan diterbitkannya Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri untuk menjelaskan masa transisi implementasi dari
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, maka untuk penyelenggaraan urusan penyuluhan
Pertanian tetap dilaksanakan sesuai UndangUndang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Hal ini diperkuat oleh </span><span>Surat
Menteri Pertanian No.02/SM.600/M/1/2015 tentang Penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian tanggal 5 Januari 2015 kepada Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh
lndonesia dengan isi yang sama.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Kajian ini merupakan suatu
analisis kebijakan <i>(policy analysis)</i>
dari perundangan-undangan terutama terhadap undang-undang terbaru. <span>Tulisan disusun dari berbagai sumber baik
buku, makalah maupun hasil-hasil penelitian di tingkat internasional, yang
dipadukan dengan berbagai dokumen kebijakan yang relevan dan terbaru. Bahan-bahan
yang diperoleh berupa ide dan pemikiran serta praktek di berbagai wilayah di
dunia dianalisis secara kualitatif, sehingga format tulisan menjadi sebuah review
ilmiah.</span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Tulisan ini lebih difokuskan
kepada pembentukan kelembagaan, yakni bagaimana keberadaan kantor penyuluhan di
daerah akibat dari kebijakan-kebijakan yang saat ini ada. Produk kebijakan yang
dibahas dalam tulisan ini dibatasi pada tiga kebijakan utama yaitu UU 16 tahun
2016 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( UU SP3), UU
No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU P3), serta UU
No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda). Namun sebelum membahas
aspek kebijakan disampaikan gambaran tentang penyuluhan pertanian modern,
khususnya berkenaan dengan kelembagaannya. </span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>KONSEP dan URGENSI MODERNISASI
PENYULUHAN</span></b></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Tekanan untuk perlunya Penyuluhan
yang Modern</span></b></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Swanson <i>et al.</i> (1997)
mencatat adanya beberapa kondisi yang menekan sehingga perlunya kelahiran
penyuluhan pertanian modern, yakni: adanya praktek-praktek baru dan
temuan-temuan penelitian, kebutuhan tentang pentingnya informasi untuk
diajarkan kepada petani, tekanan terhadap perlunya organisasi penyuluhan,
ditetapkannya kebijakan penyuluhan, dan adanya masalah-masalah baru yang
dihadapi di lapangan. Perkembangan dunia merupakan konteks yang mempengaruhi
mengapa dibutuhkan organisasi baru dan manajemen modern dalam penyuluhan
pertanian dan pembangunan pedesaan (Swanson <i>et
al.,</i> 2004). Petani saat ini harus lebih efisien dan efektif dalam usaha
taninya. Dengan informasi yang semakin terbuka dan naiknya pendidikan petani, penyuluh
tidak lagi harus ahli untuk segala bidang, karena petani sendiri ternyata juga
memiliki pengetahuan dan kecerdikan, secara individu dan kolektif. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Kondisi lain dari sisi
agroekologi adalah bahwa penyuluhan harus mampu merespon kebutuhan teknologi
yang sangat bergantung pada zona agroekologi yang berbeda, yang tidak lagi sama
sebagaimana dalam revolusi hijau. <span>Dari
sisi ekonomi politik, yang paling utama adalah pengaruh dari tahap perkembangan
pembangunan</span>, berkenaan dengan berapa besar kebijakan pemerintah dalam
investasi untuk kegiatan penyuluhan pertanian. Ini tergatung dari berapa besar
ketergantungan ekonomi nasional dari sektor pertanian, dan proporsi warga
negara yang masih bergantung pada pertanian. Lebih khusus lagi adalah pada
berapa banyak petani kecil yang mereka miliki.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Tekanan dari sisi sosiokultural<b> </b></span><span>adalah adanya perbedaaan–perbedaan
kultural antar petani, misalnya berapa banyak bahasa yang digunakan, proporsi
keterlibatan perempuan dan laki-laki, pola agraria dan struktur penguasaan
lahan. <span>Menurut Qamar (2005), kondisi yang
menjadi latar adalah dimana dunia menghadapi </span><i>"... Pembangunan berkelanjutan, termasuk pengembangan pedesaan dan
pertanian, serta perkembangan seperti globalisasi, liberalisasi pasar,
desentralisasi, privatisasi dan demokratisasi yang menciptakan syarat-syarat
pembelajaran baru untuk petani subsisten maupun komersial di negara-negara
berkembang".<b> </b></i>Karena itu kita membutuhkan suatu perubahan
mendasar. Ringkasnya adalah dunia penyuluhan menghadapi masyarakat baru dan
kelembagaan baru (Rivera, 1997).<span> </span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Banyak timbul kritik dari kalangan ahli dimana penyuluhan selama
ini tidak efisien dalam penggunaan anggaran untuk menjalankan kantor dan
menggaji staf yang jumlahnya besar jika dibandingkan dengan bidang profesi lain
di pemerintahan (Qamar, 2005). Modernisasi dan reformasi membutuhkan sistem
penyuluhan nasional baru untuk merespon berbagai kekuatan global yang merubah
kondisi sosial-ekonomi dan politik di dunia. Hal ini juga menciptakan tantangan
dan kebutuhan belajar yang baru bagi petani<i>.</i></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="Chapter_10_:Human_Resources_Development_"><span>Penyuluhan di negara berkembang belum efektif dimana
penyuluh bekerja sebanyak 140.000 jam setahun (FAO, 1990a). </span></a><span></span><span lang="EN-US">Muneer</span><span> (2014) juga melaporkan bahwa di Arab Saudi p</span><span>etani kecil memperoleh kesempatan terbatas dalam pelayanan
penyuluhan pertanian, karena kelemahan kelembagaan (</span><i><span lang="EN-US">inappropriate institutional framework and organizational structure</span></i><span>)</span><span lang="EN-US">. </span><span>Di
Amerika, Kanada dan Eropa, satu penyuluh hanya melayani lebih kurang 400 petani
(<i>economically active persons in
agriculture</i>), sedangkan di negara berkembang harus mencakup 2.500 orang petani
(Alexandratos, 1995). Sementara, penelitian </span><span>Cahyono ( 2014) di Kabupaten Malang mendapatkan bahwa responden penyuluh
melayani 173 hingga 413 orang petani di wilayah kerjanya.</span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Bentuk
dan Manajemen Penyuluhan Modern </span></b></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Ada banyak literatur yang menggambarkan bagaimana seharusnya penyuluhan
modern, baik dari sisi sosok penyuluhnya maupun manajemennya. <b><i>Pertama,</i></b>
dari sisi sosok penyuluh, Garforth<span class="apple-converted-space"><i> (</i></span><em>cit</em><span class="apple-converted-space"> </span>Swanson, 1997) menyatakan bahwa sosok penyuluh
modern adalah yang memiliki keahlian melakukan negosiasi, resolusi konflik, dan
membina berbagai organisasi masyarakat yang muncul di wilayah kerjanya.
Penyuluh modern respon terhadap permintaan (<i>extension
system demand-driven</i>), sensitif gender, partisipatif, <i>bottom-up</i>, dan memiliki ciri sebagai organisasi pembelajar (<i>learn organization</i>). </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Penyuluh ke depan dapat
dijalankan pihak swasta, sehingga sosoknya lebih beragam. Menurut Qamar (2005),
pelaku swasta mencakup perusahaan swasta (<i>private
companies</i>), NGO, asosiasi petani, organisasi komunitas petani (<i>rural community organizations</i>), perguruan
tinggi (<i>agricultural academic
institutions</i>), dan kantor penelitian pertanian. Sebagai contoh, penyuluhan
oleh swasta di Pakistan<span> </span>telah mulai
sejak 2001 yang melibatkan perusahaan pestisida, produsen benih, pabrik gula,
perusahaan rokok, perusahaan pengolah pakan, dan perusahaan peternakan nasional
(Shahbaz and Ata, 2014).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Menurut <span>Chamala and Shingi</span> (2007), ada empat peran penyuluh modern yang
penting yakni sebagai peran pemberdayaan (<i>e<span>mpowerment role</span></i><span>), peran mengorganisasikan komunitas (<i>community-organizing role</i>), peran dalam
pengembangan sumberdaya manusia, dan peran dalam pemecahan masalah dan
pendidikan <i>(problem-solving and education
role)</i>.</span> </span><span>Merangkum ini semua, sesuai dengan </span><span lang="ES">Rogers (2003)</span><span>,</span><span lang="ES"> terdapat tujuh peran penyuluh sebagai agen pembaruan,
yakni: (1) mengembangkan kebutuhan untuk berubah, (2) menetapkan suatu hubungan
pertukaran informasi, (3) mengdiagnosis masalah, (4) menciptakan suatu maksud
pada klien untuk berubah, (5) mewujudkan suatu maksud dalam tindakan, (6)
memantapkan adopsi dan mencegah penghentian, dan (7) mencapai hubungan akhir
(tujuan akhir penyuluh adalah mengembangkan perilaku memperbarui sendiri pada
klien).</span><span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Kedua,</span></i></b><span> dari
sisi manajemen, menurut Kerka (1998), p</span><span>enyuluhan modern dicirikan dengan penerapan manajemen baru (<i>new ways of working and learning)</i>. Rivera
(1997) menambahkan perlunya metode baru (<i>new
delivery methods) </i>karena berkembangnya teknologi informasi, manejemen baru,
serta organisasi yang bercirikan partisipatif (<i>participatory learning organization)</i>. Hal ini didukung Swanson <i>et al.</i> (1997), bahwa kata kunci pada
sosok baru dunia penyuluhan (<i>new
professionalism in extension</i>) adalah pada pendekaan partisipatif dan pola
partisipasi yang baru (<i>new systems of
participatory learning</i>) dan kelembagaan baru (<i>new institutional settings</i>). </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Sementara, menurut Marsh and Pannell
(2005), penyuluhan modern dicirikan oleh adanya </span><span>integrasi penyuluh swadaya dan swasta (<i>to integrate public and private sector
extension</i>). Untuk itu dibutuhkan efisiensi dan kelembagaan yang
berkelanjutan<i>, </i>dengan ciri rendahnya pembiayaan<i>, </i>serta struktur kelembagaan yang mampu
menjamin relasi yang efektif antara sektor publik dengan, dalam konteks kerjasama
dan koordinasi dalam lingkungan komersial.<i>
</i></span><span class="text1"><span style="color: windowtext;">Desentraliasi merupakan ciri penting penyuluhan modern
(Qamar, 2005), selain partisipatif, demokratis, dan memiliki semangat
pluralism.</span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span><span> </span><a href="https://www.blogger.com/null" name="bm6">Menurut Qamar (2005),<span> </span>modernisasi penyuluhan membutuhkan kebijakan
nasional yang komprehensif, yang merupakan suatu <i>“....langkah besar dengan melakukan analisis situasi secara cermat, serta
pemahaman yang kuat terhadap kebijakan nasional di pedesaan dan pertanian serta
ketahanan pangan” </i>(hal 21). Selengkapnya panduan untuk memodernkan
kelembagaan penyuluhan nasional di antaranya adalah Qamar (2005) perlu
memperhatikan: (1) Nilai organisasi penyuluhan yang ada apakah cukup mampu
menghadapai tantangan baru petani dan pertanian, apakah masih cukup kuat atau
perlu dirstrukturisasi, (2) Lakukan desentraliasi penyuluhan hanya<span> </span>setelah kemampuan staf (<i>capacity buildings</i>) di daerah ditingkatkan, (3) Perluas mandat
penyuluhan untuk mampu melayani berbagai kebutuhan pembangunan sumberdaya
manusia di pedesaan, (4) Rumuskan kebijakan nasional untuk menjamin adanya
komitmen politik dan penganggaran, (5) Berikan pendidikan dan pelatihan untuk tenaga
penyuluh, (6) Dukung kebijakan pluraslime dengan melibatkan penyuluh dari
kalangan petani dan swasta, (7) Libatkan penyuluh swasta (<i>private extension</i>) sesuai dengan pertimbangan ekonomi, (8) Kembangkan
penyuluhan yang menghargai ide lokal, spesifik lokasi, partisipatif, sensitif gender,
dan metode penyuluhan yang murah, (9) Organisasikan petani ke dalam bentuk organisasi
formal (<i>legal associations), </i>dan (10)<i> </i>Bangun relasi yang efektif dengan institusi
penelitian.</a></span></span></span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span></span></span></span>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="bm6.1"></a><span>Sistem penyuluhan yang
dikembangkan oleh FAO dalam bukunya<span class="apple-converted-space"> “</span><em>Improving Agricultural Extension” </em>juga
menekankan bahwa penyuluhan haruslah berkelanjutan, mencakup kelayakan teknis,
kelayakan ekonomi, penerimaan sosial, dan keamanan lingkungan. FAO
mengenalkan SARD (<em>Sutainable
Agricultural and Rural Development</em>) yaitu bagaimana melihat
penyuluhan dalam negara sebagai instrumen kebijakan untuk meningkatkan produksi
pertanian, ketahanan pangan, dan mengurangi kemiskinan di pedesaan (Swanson<span class="apple-converted-space"> </span><em>et al</em>,
1997). </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Penyuluhan harus mampu
mengekplorasi kegiatan penyuluhan sebagai sebuah <span class="shorttext">organisasi
pembelajaran partisipatif (</span><i>participatory
learning organization)</i><span> </span>dan mampu
melahirkan pemimpin dari masyarakat bersangkutan (Earnest <i>et al.,</i> 1995).<span> </span>Pendekatan
penyuluhan telah berubah dari model sosok “guru” ke “pembelajar” dan dari
kelembagaan ke kebutuhan komunitas (White and Burnham, 1995). Sejalan dengan
ini, Patterson (1998) menambahkan bahwa penyuluhan baru harus memperhatikan
sistem (<i>managing systems</i>), bukan
sekedar orang per orang (<i>people</i>), dan
membantu tercapainya visi komunitas. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dibutuhkan pula perubahan struktur kelembagaan, yaitu lingkungan
yang mampu mendorong kerjasama dan koordinasi, melalui pengembangan struktur
kelembagaan. Agen-agen penyuluhan harus aktif membangun relasi yang formal
antara lembaga penelitian dan konsultasi dengan sektor swasta. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Penyuluhan perlu pula memberi perhatian lebih khusus untuk
kalangan buruh tani (<i>landless
agricultural labourers</i>), wanita tani, serta kalangan petani muda (<i>rural youth</i>). Penyuluh harus mulai
memberikan pemahaman tentang perihal komersialisasi (<i>some degree of commercialization</i>) kepada petani, juga tentang biaya
usaha (<i>cost of production</i>), dan
bagaimana membaca pasar (<i>mismatch between
demand and supply</i>).<span> </span>Sehingga,
penyuluh pemerintah memiliki tugas khusus, yakni untuk meningkatkan efisiensi
sistem secara keseluruhan melalui penguatan sinergi antara tiga segmen yaitu
penelitian, penyuluhan dan petani (Punjabi, 2001).</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Di sisi lain, penyuluhan pertanian ke depan sangat mungkin
merupakan jasa yang bersifat komersial. Sebuah penelitian di India (Punjabi,
2001) mendapatkan bahwa sebagian besar petani bersedia membayar jasa
penyuluhan, dimana penyuluh telah dianggap sebagai hal yang esensial sehingga
mereka berani membayar lebih tinggi. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dengan demikian, ciri penyuluhan
modern adalah: (1) Penanggung jawab penyuluhan tidak semata-mata pemerintah
nasional, namun dapat dijalankan oleh beragam pihak dan pada berbagai level,
(2) Organisasi penyuluhan berbentuk “<i><span>learning organization</span></i>”, dimana
pelaksana penyuluhan tidak lagi terstruktur secara ketat, namun ada kesempatan
terus menerus untuk melakukan penyesuaian misi, pelayanan, produk, kultur, dan
prosedur organisasi, (3) Fungsi penyuluhan lebih luas dari sekedar mentranfer
teknologi, namun juga mencakup upaya untuk memobilisasi, mengorganisasikan, dan
sekaligus mendidik petani, (4) Penyuluhan sebagai sistem pengetahuan yang
komprehensif, tidak terpisah antara penemuan teknologi dengan transfernya, (5) Model
transfer teknologi lebih realistik, siklis, dan dinamis (antara petani,
peneliti, penyuluh dan guru), (6) Desain penyuluhan memungkinkan untuk
mengembangkan <i>learning mode</i>l dengan melibatkan
para <i>stakeholders</i> utama, (7) Pendekatan
penyuluhan<i> </i>lebih pada pemecahan
masalah, melibatkan teknologi informasi eksperimental, mengaitkan penelitian,
manajer penyuluhan, dan organisasi petani, (8) Jenis penyuluh tidak terbatas
hanya pegawai pemerintah, namun juga penyuluh swadaya (dari petani) dan
penyuluh swasta, dan (9) Posisi petani tidak hanya sebagai objek penyuluhan,
namun<span> </span>sebagai objek sekaligus subjek penyuluhan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Hal ini sejalan dengan <span>Leeuwis</span> (<span>2006) </span><span> </span>dimana inovasi
teknologi bisa datang dari banyak sumber, adanya perubahan paradigma dari peningkatan
pertanian berkelanjutan menuju sisten pengetahuan yang ekologis (<i><span>ecological
knowledge system)</span></i>, berkembangnya model kesalingtergantungan (<i>interdependence model)</i> dan kerangka
kerja sistem inovasi, dimana yang terlibat tak hanya peneliti dan penyuluh
tetapi juga pengguna teknologinya, perusahaan swasta, NGO, dan juga struktur
pendukung berupa pasar dan kelembagaan penyedia kredit. Selain itu, ia melihat
pentingnya proses belajar (<i>learning
processes</i>).<span> </span>Proses belajar merupakan
sebuah jalan untuk berkembangnya penataan dan pengaturan baru khususnya untuk
konteks permasalahan dan kebutuhan lokal. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>UU NO 16 TAHUN 2006 SEBAGAI
BASIS UNTUK MEWUJUDKAN MODERNISASI PENYULUHAN DI INDONESIA</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Kehadiran UU No 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan sebuah momentum untuk memulai
menjalankan pendekatan dan strategi penyuluhan yang lebih modern di Indonesia. <span>Namun, sebelum lahirnya UU ini, berbagai
pihak di Indonesia telah lama mencari dan merumuskan paradigma baru penyuluhan
pertanian untuk Indonesia, setelah penyuluh dikontrol secara ketat di era
Bimas.<b> </b></span>Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian dalam publikasi
"Paradigma Penyuluhan Pertanian pada abad ke-21 (Departemen Pertanian,
1999), telah melihat perlunya penyuluhan pertanian sebagai sesuatu yang lebih
berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa dari pada sekadar penyampaian
teknologi. Penyuluhan pertanian diharapkan tidak hanya membuat petani mampu
berproduksi, tetapi harus berproduksi secara mandiri, dan sekaligus mampu
mencapai kesejahteraan keluarganya.<span> </span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Jadi, penyuluh tidak hanya sebagai sistem penyampaian (<i>delivery system) </i>bagi informasi dan
teknologi pertanian untuk peningkatan produksi,<span>
</span>tapi harus menjadi sistem yang berfungsi menciptakan pertanian sebagai
suatu usaha yang menguntungkan bagi petani. Intinya, penyuluh mesti lebih
berorientasi agribisnis, karena agribisnis telah dipilih sebagai strategi pokok
dalam pembangunan pertanian. Upaya ini sejalan dengan berbagai pendekatan yang
juga mulai dikembangkan untuk memperbaiki penyuluhan di level dunia. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Undang-Undang No 16 tahun 2006 telah memuat berbagai
pemikiran dan relatif sejalan dengan paradigma baru penyuluhan pertanian.
Beberapa indikator penerapan paradigma baru, setidaknya terlihat dari hal-hal
berikut ini, yaitu: <b><i>Pertama</i></b>, pada Bab Asas, Tujuan, Dan Fungsi, yakni Pasal 2
disebutkan bahwa <i>“Penyuluhan
diselenggarakan berasaskan demokrasi, manfaat, kesetaraan, keterpaduan,
keseimbangan, keterbukaan, kerja sama, partisipatif, kemitraan, berkelanjutan,
berkeadilan, pemerataan, dan bertanggung gugat</i>”. Dapat dikatakan, hampir
seluruh ide dan sikap positif pembangunan telah diadopsi dalam kalimat ini,
utamanya pada asas demokrasi dan partisipasi.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Kedua</span></i></b><span>,
penyuluhan tidak lagi pada sekedar peningkatan produksi pertanian, namun pada
manusianya. Pasal 3 menyebut bahwa tujuan penyuluhan meliputi pengembangan
sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial. Dicakupnya objek “modal
sosial” disini bermakna bahwa penyuluh pertanian Indonesia harus mempunyai
fokus lebih luas dari sekedar individu petani (pengetahuan-sikap-ketrampilan),
namun juga organisasi petani dan berbagai jaringan sosial yang terbentuk di
masyarakat. Tujuan mulia ini dicapai dengan memberdayakan pelaku utama dan pelaku
usaha dalam peningkatan kemampuan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif,
penumbuhan motivasi, pengembangan potensi, pemberian peluang, peningkatan
kesadaran, dan pendampingan serta fasilitasi (point b).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Ketiga</span></i></b><b><span>,</span></b><span> menerapkan manajemen yang
terintegratif, tidak lagi terpasung ego sektoral. Pada Pasal 6 terbaca bahwa
penyuluhan dilaksanakan secara terintegrasi dengan subsistem pembangunan
pertanian, perikanan, dan kehutanan. Lalu pada Pasal 7 disebutkan “<i>Dalam menyusun strategi penyuluhan,
pemerintah dan pemerintah daerah memperhatikan kebijakan penyuluhan dengan
melibatkan pemangku kepentingan di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan”</i>.
</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Keempat</span></i></b><span>, pelibatan masyarakat petani, dan menjadikan petani sebagai
subjek penyuluhan. Pada point b pasal 6 disebutkan: “<i>penyelenggaraan penyuluhan dapat dilaksanakan oleh pelaku utama
dan/atau warga masyarakat lainnya sebagai mitra pemerintah dan pemerintah
daerah, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerja sama, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dengan programa pada tiap-tiap tingkat administrasi
pemerintahan</i>”. Semangat ini dikuatkan oleh Pasal 29, dimana pemerintah dan
pemerintah daerah memfasilitasi dan mendorong peran serta pelaku utama dan
pelaku usaha dalam pelaksanaan penyuluhan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Sampai dengan tahun 2006, Indonesia hanya mengenal satu
jenis penyuluh pertanian, yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang diangkat
dan digaji oleh pemerintah, demikian pula dengan seluruh biaya operasionalnya
yang juga ditanggung pemerintah. Namun, semenjak keluarnya Undang-Undang No. 16
tahun 2006, telah diakui tiga jenis penyuluh, yaitu penyuluh Pegawai Negeri
Sipil (PNS), penyuluh swasta, dan penyuluh swadaya (petani). Khusus untuk tipe
penyuluh yang baru ini, yakni penyuluh swadaya dan swasta, telah dikeluarkan
pula Permentan No. 61 tahun 2008 Tentang Pedoman Pembinaan Penyuluh Pertanian
Swadaya dan Swasta. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Penyuluh pertanian dalam UU ini dimaknai sebagai <i>“perorangan warga negara Indonesia yang
melakukan kegiatan penyuluhan”</i>, mencakup penyuluh pemerintah, swasta,
maupun swadaya. Penyuluh swadaya adalah <i>“pelaku
utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan
kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh”</i> (Pasal 1).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Kelima</span></i></b><span>,
penyuluhan tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah, dengan diakuinya keberadaan
penyuluh swadaya yang<span> </span>berasal dari
petani dan penyuluh swasta. Dengan UU ini dilahirkan pula Komisi Penyuluhan
Pertanian sebagai organisasi independen yang dibentuk pada tingkat pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota yang terdiri atas para pakar dan/atau praktisi
yang mempunyai keahlian dan kepedulian dalam bidang penyuluhan atau pembangunan
perdesaan. Selain ini, juga dibentuk wadah koordinasi penyuluhan nasional yang
bersifat nonstruktural.</span><span> Lebih jauh,
menurut Subejo (2006), dengan otonomi daerah akan memungkinkan pengambilan
keputusan yang lebih pendek, mengakomodasi isu-isu lokal serta keberpihakan
yang kuat pada potensi dan kepentingan masyarakat lokal</span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Narasi ini memperlihatkan betapa kelembagaan penyuluhan yang
didambakan sangat sejalan dengan konsep otonomi daerah. Untuk mendekatkan
pelayanan penyuluhan kepada petani yang tersebar dengan tingkat keterbatasan
komunikasi dan trasnportasi yang beragam, maka desentralisasi urusan penyuluhan
merupakan suatu keniscayaan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>UU No 16 tahun 2006 telah
mengamanatkan untuk memobilisasi dan mengoptimalkan penyuluh swadaya dan swasta
untuk menutupi kekurangan ini. Namun setelah hampir 10 tahun berjalan belum
banyak kemajuan yang diperoleh. Keterlibatan penyuluh swadaya dan swasta diharapkan
mampu mendorong percepatan adopsi inovasi teknologi di tingkat petani, karena
memungkinkan menerapkan berbagai metode dan pendekatan dengan hasil yang akan
lebih efektif.<span> </span></span><span lang="EN-AU">Sesuai dengan Permentan No. 72 tahun 2011 tentang
Pedoman Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, kebutuhan penyuluh
pertanian selur</span><span>u</span><span lang="EN-AU">h Indonesia adalah 71.479 orang. Dari jumlah tersebut,
yang baru tersedia 27.961 orang atau hanya </span><span>39,4 persen</span><span lang="EN-AU">. </span><span>Kekurangan ini
sesungguhnya hanya dapat diisi dengan memobilisasi penyuluh swadaya dan swasta.
</span><span>Saat ini, peran
penyuluh pemerintah di dunia mulai menurun, dan penyuluh swadaya dan swasta
mengambil alih. Untuk Indonesia yang saat ini dan ke depan menghadapi sulitnya
mengangkat tenaga penyuluh pemerintah, maka mobiliasi penyuluh swadaya dan
swasta menjadi kunci keberlanjutan penyuluhan pertanian ke depan. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dalam hal pembentukan
kelembagaan penyuluhan, struktur kelembagaan penyuluhan nasional secara jelas
disampaikan dalam UU 16 tahun 2006, mulai dari pusat sampai daerah. Kelembagaan
penyuluhan pemerintah pada tingkat pusat berbentuk Badan yang menangani
penyuluhan, pada tingkat provinsi berbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan, pada
tingkat kabupaten/kota berbentuk Badan Pelaksana Penyuluhan, dan pada tingkat
kecamatan berbentuk Balai Penyuluhan (Pasal 9). Hal ini diperkuat Peraturan
Pemerintah No 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Aturan ini
yang selalu diacu untuk memutuskan apakah penyuluhan harus bergabung dengan
Dinas atau BKP, atau tersendiri dengan membentuk Bapeluh. Indikatornya adalah 3
variabel yakni jumlah penduduk, luas wilayah, dan nilai APBD (Pasal 19 dan 20).
Lebih jauh pada Pasal 22 disebutkan bahwa penyusunan organisasi perangkat
daerah berdasarkan pertimbangan adanya urusan pemerintahan yang perlu
ditangani, dan tidak harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Inilah
dasarnya<span> </span>mengapa Bakorluh dan Bapeluh
sering digabung dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP). Dari 34 propinsi di
Indonesia, hanya 22 unit Bakorluh yang berdiri sendiri, sedangkan sisanya
bergabung dengan BKP. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Namun demikian, sebagaimana
temuan Amanah (2008), kondisi pascar UU tentang Penyuluhan ini banyak terjadi
perubahan dimana ada kelembagaan penyuluhan yang menguat, sebagian melemah, dan
ada pula yang betul-betul terhapus dalam struktur pemerintah daerah.<span> </span></span><span>Setiawan (2005) juga mencatat dimana kelembagaan penyuluhan belum tertata
dengan baik dan juga kurang terorganisasi.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>PENYULUHAN MERUPAKAN KOMPONEN
POKOK DALAM UU NO 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Garis kebijakan tentang penyuluhan
dalam UU No 16 tahun 2006 sangat sejalan dengan UU No 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, khususnya pada aspek “pemberdayaan”.
Dalam UU ini Pemberdayaan Petani diidefinisikan sebagai: <i>“segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk melaksanakan Usaha
Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan
pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian,
konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan Kelembagaan Petani” </i>(Pasal
1).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Ada banyak pasal dalam UU No 19
tahun 2013 yang memuat tentang penyuluhan, dimana penyuluhan dan pendampingan
merupakan pendekatan untuk mewujudkan pemberdayaan petani (Pasal 1, 7, serta 46
dan 47). Pasal 7 ayat 3 menyebutkan bahwa strategi pemberdayaan petani
dilakukan melalui penyuluhan dan pendampingan (point b). </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Keberadaan kelembagaan
penyuluhan di daerah secara tegas tertera dalam Pasal 46 (UU No 16 tahun 2006),
dimana: (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
memberi fasilitas penyuluhan dan pendampingan kepada Petani, (2) Pemberian
fasilitas penyuluhan berupa pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan
penyuluh, dan (3) Lembaga penyuluhan dibentuk oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah. Selanjutnya, </span><span lang="ES">Pasal 98</span><span>
menyatakan bahwa m</span><span lang="ES">asyarakat dalam Pemberdayaan Petani dapat</span><span lang="ES"> </span><span lang="ES">berperan
serta dalam menyelenggarakan:</span><span lang="ES"> </span><span lang="ES">pendidikan nonformal</span><span>, </span><span lang="ES">pelatihan dan pem</span><span>agangan, serta penyuluhan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dalam bagian penjelasan<span> </span>diulang lagi bahwa beberapa kegiatan yang
diharapkan mampu menstimulasi petani agar lebih berdaya, antara lain, berupa
pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, serta pengembangan
sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>UU
23 TAHUN 2014 DAPAT MENGANCAM LANGKAH MODERNISASI PENYULUHAN PERTANIAN YANG
SEDANG BERLANGSUNG</span></span></span></div>
<h3 style="background: white none repeat scroll 0% 0%; line-height: normal; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">Indonesia telah bertekad untuk
mengimplementasikan otonomi daerah, yang secara legal ditegaskan dengan
lahirnya UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang mulai berlaku
semenjak 1 Januari 2000. Tujuan otonomi daerah adalah untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Di samping itu, melalui otonomi
daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saingnya dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaaan, dan kekhususan daerah dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU No 22 tahun 1999 lalu direvisi
dengan UU No. 32 tahun 2004 untuk memperluas ruang gerak desentralisasi untuk membuka
ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat sipil. </span></span></span></h3>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Bersamaan dengan ini, sesungguhnya kewenangan di bidang penyuluhan
pertanian sejak tahun 2001 telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Melalui
otonomi daerah diharapkan terjadi peningkatkan kinerja penyuluhan pertanian. Otonomi
daerah akan menghasilkan kebebasan kepada<span class="apple-converted-space"> pelayanan
pertanian secara regional (</span><em>regional
agricultural services)</em><span class="apple-converted-space"><i> </i></span>untuk
mengambil inisiatif dalam mendesain kebijakan spesifik lokasi. <span> </span>Sementara itu, pemerintah pusat melalui
Menteri Pertanian bertanggungjawab hanya pada penyusunan dan manajemen
strategi, kebijakan nasional dan standar-standar. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dalam perjalanannya, penyuluhan pertanian di era otonomi daerah
menghadapi beberapa kendala antara lain: (1) adanya perbedaan pandangan antara
pemerintah daerah dan anggota DPRD dalam memahami penyuluhan pertanian dan
perannya dalam pembangunan pertanian, (2) kecilnya alokasi anggaran pemerintah
daerah untuk kegiatan penyuluhan pertanian, (3) ketersediaan dan dukungan
informasi pertanian sangat terbatas, dan (4) makin merosotnya kemampuan
manajerial penyuluh.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Otonomi
Daerah sesungguhnya akan menciptakan organisasi penyuluhan yang modern, yang
juga sejalan dengan UU 16 tahun 2006. Namun, kondisi ini terancam dilemahkan oleh
kelahiran UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Persoalan utamanya adalah
karena proses resentralisasi penyuluhan pada penyuluhan perikanan dan kehutanan.
Selama ini penyuluhan tiga kementerian disatukan di level propinsi,
kabupaten/kota dan sampai ke level kecamatan; namun kemudian penyuluhan
perikanan ditarik ke pusat dan penyuluhan<span>
</span>kehutanan ditarik ke level propinsi. Ini merupakan suatu langkah mundur,
dimana pelayanan penyuluhan dijauhkan dengan wilayah kerjanya. Sementara, untuk
penyuluhan pertanian terancam dilemahkan kelembagaannya, karena harus berdiri
sendiri. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Otonomi Daerah Menekankan pada Partisipasi
dan Desentralisasi</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Otonomi
daerah dijalankan dengan tiga asas yaitu asas desentralisasi, dekonsentrasi,
dan tugas pembantuan. Dengan basis ini,<span>
</span>p</span><span>emerintahan
daerah berkesempatan luas meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan otonomi daerah. </span><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Pemerintahan
daerah provinsi mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
yang berskala provinsi (lintas kabupaten/kota) berdasarkan NSPK yang ditetapkan
Pemerintah Pusat, demikian pula untuk pemerintahan kabupaten/kota.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dalam era otonomi ini, penyuluhan pertanian akan lebih
partisipatif sehingga memungkinkan petani dan keluarganya mengelola usaha
taninya seara bebas dan mandiri (Charina, 2015). </span><span>Penelitian Marliati <i>et
al</i>. (2008) mendapatkan bahwa tingkat kinerja penyuluh pertanian relatif
belum baik atau hanya pada kategori “cukup”. Selain itu, kerjasama dengan
pemimpin lokal merupakan strategi yang banyak diterapkan penyuluh (</span><span>Ibrahim <i>et al.,</i>
2014). </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Landasan hukum paling pokok pelaksanaan otonomi daerah
adalah UUD RI 1945 Pasal 18, yaitu: Ayat (1): <i>“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang, juga ayat (2) Pemerintah daerah provinsi, daerah
Kabupaten, dan Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan, dan ayat (5) “Pemerintahan daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat”.</i> Landasan hukum
berikutnya adalah Ketetapan MPR-RI No. XV/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan Otonomi Daerah.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Seperti diketahui, pengaturan penyelenggaraan
pemerintahan daerah telah menempuh jalan panjang sejak berdirinya NKRI.<span> </span>Kebijakan ini diawali dengan kelahiran Undang-Undang
No.1 Tahun 1945, lalu dilanjutkan Undang-undang No.22 Tahun 1948,
Undang-undang No. 1 Tahun 1957, Undang-undang No.18 <span style="letter-spacing: -0.75pt;">Tahun 1965, </span>Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang
Pemerintahan Di Daerah, <span style="letter-spacing: -0.75pt;">UU No. 22
Tahun 1999, serta Undang-</span>undang No.32 Tahun 2004, dan terakhir UU No 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.</span></span></span></div>
<h3 style="background: white none repeat scroll 0% 0%; line-height: normal; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">Pelaksanaan
Otonomi Daerah menggunakan 3 prinsip yaitu: (1) </span><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">Otonomi Luas, yakni dengan </span><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">pemberian kewenangan seluas-luasnya kepada daerah untuk mengurus dan
mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah
pusat, (2) </span><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">Otonomi nyata, dimana p</span><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">enyelenggaraan
pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
senyatanya tidak ada dan berpotensi untuk tumbuh dan berkembang sesuai keadaan
daerah, dan (3) </span><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">Otonomi Bertanggung
Jawab, dimana p</span><span style="color: windowtext; font-weight: normal;">enyelenggaraan pemerintahan harus sejalan dengan tujuan dan maksud
pemberian otonomi, yaitu memberdayakan daerah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat sebagai bagian utama dari tujuan nasional. Selama era
otonomi ini, penelitian Mappamiring <i>et
al.</i> (2010) mendapatkan bahwa keberhasilan pembangunan pedesaan secara partisipatif
sangat bergantung kepada karakteristik aparatur. Ditemukan adanya korelasi yang
nyata positif dengan aspek kompetensi dan budaya kerja, sehingga pembinaan dan
pengembangan aparatur berkorelasi positif dan erat dengan tingkat efektivitas
kinerja birokrasi.</span></span></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Urusan Penyuluhan
dalam UU 23 tahun 2014 tentang Pemda</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Pada tanggal 2 Oktober 2014,<span>
</span>pemerintah mengeluarkan </span><span>UU
23 tahun 2014, menggantikan UU No 32 tahun 2004 tentang objek yang sama. </span><span>UU ini sangat strategis karena mengatur pembagian
urusan pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam semua aspek penyelenggaraan
pemerintahan. Ini untuk menyempurnakan UU sebelumnya, dimana d</span><span lang="FI">alam
pembagian urusan misalnya, konsep negara kesatuan yang desentralistis belum
sepenuhnya tergambar dalam pengaturan dan norma-norma yang ada sehingga
seringkali masih dijumpai ketidakharmonisan hubungan antar </span><span>k</span><span lang="FI">ementrian
dan </span><span>l</span><span lang="FI">embaga
dengan daerah, antar provinsi dan kabupaten/kota, dan antar daerah.</span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Lahirnya UU ini karena berbagai ketidakpuasan selama ini
misalnya k</span><span lang="FI">etidakjelasan pengaturan antara </span><span>P</span><span lang="FI">emerintah</span><span> Pusat</span><span lang="FI">, provinsi,
dan </span><span>kabupaten/kota</span><span> </span><span>sehingga </span><span lang="FI">sulit
menciptakan siner</span><span>g</span><span lang="FI">i
pembangunan </span><span>antar
tingkatan </span><span lang="FI">kabupaten/kota</span><span> (Muin, 2014)</span><span lang="FI">. </span><span>Otonomi daerah </span><span lang="FI">belum mampu mempercepat perbaikan
kesejahteraan rakyat di daerah</span><span>
(Sudharto, 2011)</span><span lang="FI">.</span><span><span> </span><span> </span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dalam UU ini, urusan pemerintahan terbagi menjadi 3 yakni:
absolut (6 urusan), konkuren (32 urusan), dan pemerintahan umum (7 urusan).
Khusus untuk konkuren, terbagi menjadi konkuren wajib (24 urusan) dan konkuren
pilihan (8 urusan).<span> </span>Selanjutnya,<span> </span>konkuren wajib terbagi menjadi pelayanan
dasar (6 urusan), dan bukan pelayanan dasar (18 urusan). Dalam UU Pemda yang
terbaru ini, yakni Pasal 15 ayat 1, disebutkan bahwa kelembagaan penyuluhan
pertanian ditata secara kongkurensi, yakni dibagi antara pusat, provinsi dan
kabupaten/kota. Hal ini dimaknai demikian, karena penyuluhan tidak termasuk
dalam lampiran UU pemetaan urusan berupa matrik pembagian-pembagian kewenangan
urusan dalam lampiran. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>PRO dan KONTRA TERHADAP PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN
DI DAERAH</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dari uraian di atas, maka saat ini khususnya pada paruh
kedua tahun 2015 berlangsung perdebatan tentang bagaimana semestinya keberadaan
penyuluhan pertanian di daerah. Pemahaman yang berkembang dapat dikelompokkan
atas dua golongan pemikiran, yakni yang optimis dan mendukung serta sebaliknya
yang pesimis dan menolak keberadaan kelembagaan penyuluhan pertanian di daerah.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Pemahaman Yang
Optimis Dan Mendukung</span></b></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Pihak yang mendukung pembentukan kelembagaan pertanian di daearah
berlandaskan kepada UU 16 tahun 2006 dan UU no 19 tahu 2013, serta kepada
landasan teoritis prinsip-prinsip penyuluhan pertanian modern yang sedang
diperjuangkan di Indonesia. Beberapa alasan pokok adalah sebagai berikut: </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Pertama,</span></i></b><span> pendirian kantor penyuluhan pertanian di daerah sesungguhnya
telah didukung kebijakan yang kuat, karena penyuluhan pertanian telah memiliki
UU sendiri yakni UU No 16 tahun 2006. Dalam konteks perbandingan hukum seperti ini,
UU no 16 tahun 2006 merupakan <i>lex
specialist</i> artinya lebih tinggi dibandingkan UU 23 tahun 2014 yang <i>lex generalis</i>. Pada Pasal 63 ayat (2)
KUHP<span> </span>disebutkan bahwa “<i><span>Lex specialis derogat legi generali”</span></i>
adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus (<i>lex specialis</i>) mengesampingkan hukum
yang bersifat umum (<i>lex generalis</i>). </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Hal ini juga didukung oleh UU 23 tahun 2014 tentang Pemda
yang juga mendukung azas hukum ini. Pasal 231 berbunyi: <i>“Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan
pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga tersebut dijadikan bagian dari
Perangkat Daerah yang ada setelah dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri
yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur
negara”.</i></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Aturan lain yang sangat penting adalah Peraturan Presiden No
154 tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.<i> </i>Pada Pasal 2 dijelaskan
bahwa kelembagaan penyuluhan mencakup mulai dari pusat sampai kecamatan.
Azasnya adalah konkurensi. Lalu, pada Pasal 12 terbaca bahwa di tingkat
kabupaten/kota berbentuk badan pelaksana penyuluhan. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Kedua</span></i></b><span>,
UU 19 tahun 2013 yang sangat mendukung keberadaan penyuluhan di daerah, karena
penyuluhan merupakan salah satu komponen untuk melakukan pemberdayaan petani.
Hal ini setidaknya disampaikan dalam Pasal 1, 7, 46, dan 47. Kementerian
Pertanian berpegang kuat kepada UU ini karena dilahirkan dan disusun untuk
kepentingan pembangunan pertanian secara lebih khusus. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><i><span>Ketiga</span></i></b><span>,<span> </span>Pasal 15 UU No 23 tahun 2014 yang secara
jelas disebutkan bahwa penyuluhan pertanian merupakan urusan bersama antara
pemerintah pusat dan daerah, atau dilaksanakan secara konkurensi. Hal ini
berimplikasi kepada pengelolaan sistem penyuluhan dalam hal peningkatan
kompetensi, pengembangan profesionalitas dan juga karir penyuluh pertanian.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Selengkapnya, Pasal 15 berbunyi: <i>(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan
Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini, (2) Urusan
pemerintahan konkuren yang tidak tercantum dalam Lampiran Undang-Undang ini
menjadi kewenangan tiap tingkatan atau susunan pemerintahan yang penentuannya
menggunakan prinsip dan kriteria pembagian urusan pemerintahan konkuren
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.</i> Pelaksanaan secara kongkurensi ini
tentu sangat sejalan dengan konsep otonomi daerah, dengan berbasiskan prinsip demi
mendekatkan pelayanan penyuluhan kepada petani yang tersebar luas dengan
tingkat keterbatasan komunikasi dan trasnportasi yang beragam. Artinya,
desentralisasi urusan penyuluhan merupakan suatu keniscayaan. Pendapat ini juga
diperkuat oleh Pasal 345, dimana: (1) Pemerintah Daerah wajib membangun
manajemen pelayanan publik dengan mengacu pada asas-asas pelayanan publik, dan
(2) Manajemen pelayanan publik meliputi salah satunya adalah penyuluhan kepada
masyarakat (ayat 2 point e).</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Namun demikian, implementasi UU 23 tahun 2014 masih menunggu
banyak kelengkapan. Misalnya ada 54 pasal yang mengamanatkan pembentukan PP.
Untuk kelembagaan penyuluhan, ada 3 pasal penting yang berhubungan, yakni Pasal
15 berkenaan dengan perubahan terhadap<span>
</span>pembagian urusan pemerintahan konkuren antara pemerintah pusat dan daerah,
Pasal 18 tentang jenis pelayanan, dan Pasal 21 berisi pelaksanaan urusan
pemerintahan konkuren. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Pemahaman yang Pesimis
dan Menolak</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Sebaliknya, kalangan yang tergolong menolak keberadaan
penyuluhan di daerah berpandangan bahwa kata “penyuluhan pertanian” sama sekali
tidak ada dalam UU 23 tahun 2014 ini. Dalam konteks Kementerian Pertanian hanya
memasukkan urusan pemerintahan bidang ketahanan pangan serta pertanian. Pada
Lampiran AA yakni “Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian” terdiri atas
7 sub urusan yakni: sarana pertanian, prasarana pertanian, kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner, pengendalian dan penanggulangan bencana
pertanian, perizinan usaha pertanian, karantina pertanian dan penyelenggaraan
perlindungan varietas tanaman (PVT). Sedangkan urusan pangan terdapat pada
lampiran I yakni “Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pangan” terdiri atas 4
sub urusan yaitu: penyelenggaraan pangan berdasarkan kedaulatan dan
kemandirian, penyelenggaraan ketahanan pangan, penanganan kerawanan pangan, dan
keamanan pangan. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Pola fikir yang hanya
berbasiskan bahwa penataan kelembagaan di daerah semata-mata berdasarkan kepada
lampiran dalam UU ini tentu akan memaknai bahwa seolah-olah penyuluhan
pertanian akan “dihilangkan” di daerah. Kondisi ini akan berdampak besar di
daerah mengingat keberadaan tenaga penyuluh sudah terbatas, usia menjelang
pensiun dengan masa kerja di atas 28 tahun, dan tingkat pendidikan umumnya
sarjana, <span> </span>sehingga lemah dalam
peningkatan profesionalisme dan pengembangan jejaring dan kemitraan<span> </span>(Suhanda <i>et
al</i>., 2008).<span> </span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Namun demikian, untuk masa transisi ini, sebagaimana surat Kementan
No 02/SM.600/M/1/2015 kepada Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia
perihal Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, maka </span><strong><span style="font-weight: normal;">penyelenggaraan penyuluhan pertanian</span></strong><span class="apple-converted-space"><span> </span></span><span>tetap dilaksanakan sesuai UU No.
16 tahun 2006. Surat ini mengutip Pasal 13 dan 15 tentang konkurensi, Pasal 231
dan Pasal 408. Surat ini dikeluarkan sebagai tindak lanjut dari rapat
pembahasan interpretasi Hukum atas UU No 23 tahun 2014 antara pihak Kementan, Sekrelariat
Bakornas P3K, Biro Hukum Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenkum dan Ham,
Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta penyuluh dari
daerah. Ini sejalan dengan Pasal 408 UU No 23 tahun 2014 yang menyatakan <i>“Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku,
semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan
tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.</i></span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>KESIMPULAN
DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Sebagaimana dipaparkan di atas, urusan penyuluhan pertanian memang
tidak disebut secara jelas dalam lampiran UU No 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah. Implikaisnya adalah bahwa penyuluhan pertanian tetap
dijalankan dengan berpedoman kepada UU No 16 tahun 2006 tentang SP3K. Hal ini
perlu menjadi perhatian pemerintah daerah sehingga tidak ada alasan untuk tidak
memperhatikan kelembagaan dan operasionalisasi penyuluhan pertanian. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Karena proses ini membutuhkan waktu, dimana diberikan batasan
maksimal 2 tahun yaitu sampai dengan 2 Oktober 2016, maka keberadaan
kelembagaan penyuluhan di daerah tidak perlu dirubah. Langkah Menteri Pertanian
juga sangat tepat, dengan menyampaikan surat No 02/SM.600/M/1/2015 kepada
Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia perihal Penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian. Inti dari pokok surat tersebut adalah bahwa sambil
menunggu berbagai kelengkapan peraturan, maka </span><strong><span style="font-weight: normal;">penyelenggaraan penyuluhan pertanian</span></strong><span class="apple-converted-space"><span> </span></span><span>tetap dilaksanakan sesuai UU No
16 tahun 2006. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(252, 252, 252) none repeat scroll 0% 0%; line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Dari uraian di
atas dapat pula disimpulkan bahwa sesungguhnya UU No 23 tahun 2014 sinkron
dengan UU 16 tahun 2006, dimana sama-sama mendukung penyelenggaraan penyuluhan
pertanian secara kongkurensi. Ketidaksingkronan UU 16 tahun 2006 hanya
semata-mata untuk keberadaan kelembagaan perikanan dan kehutanan. Dengan
argumentasi ini, maka Kementerian Pertanian semestinya tetap berpegangan UU
Nomor 16 tahun 2006 dengan argumentasi bahwa UU ini bersifat <i>lex
specialis</i>. </span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>Daftar Pustaka</span></b></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Alex, G.; W. Zijp; and D. Bylerlee..</span><span> 2002. Rural Extension and
Advisory Services: New Directions. Rural Development Strategy Backgroup Paper
No. 9. Washington, DC., Agriculture and Rural Development Department, World
Bank, August.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Alexandratos, Nikos (ed). 1995. Chapter 10 :Human resources development
in agriculture: Developing country issues. In: World Agriculture:Towards 2010.
Food and Agriculture Organization of the United Nations. <a href="http://www.fao.org/docrep/v4200e/v4200e11.htm"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://www.fao.org/docrep/v4200e/v4200e11.htm</span></a></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Amanah, Siti. 2008. Sistem
Penyuluhan Perikanan Dalam Mengantisipasi Era Perubahan. Jurnal Penyuluhan
September 2008, Vol. 4<span> </span>No. 2. ISSN:
1858-2664.<span> </span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Apantaku, S.O.; J.M. Awotunde;
D.A. Adegbite; and E.A. Ajayi. 2005. The Feasibility of Private Integrated
Agricultural Extension Services In Ogun State, Nigeria. <i>Journal of Social
Development in Africa</i> 20(1): 59-76 (</span><a href="http://www.ajol.info/index.php/jsda/article/view/23894">http://www.ajol.info/index.php/jsda/article/view/23894</a><span>). 23 Februari 2014.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. 2012. Temu Teknis Penyuluh
Swadaya/Swasta Provinsi D.I. Yogyakarta (<a href="http://bkpp.jogjaprov.go.id/content/read/224/Temu-Teknis-Penyuluh-Swadaya---Swasta-Provinsi-D.I.Yogyakarta">http://bkpp.jogjaprov.go.id/content/read/224/Temu-Teknis-Penyuluh-Swadaya---Swasta-Provinsi-D.I.Yogyakarta</a>).
2 Januari 2014.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Badan Penyuluhan Dan<span> </span>Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.
2011. Rencana Strategis Tahun 2010-2014 Badan Penyuluhan Dan<span> </span>Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.
Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian Jakarta,
2011.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. 2011. Rencana
Strategis Tahun 2010-2014 Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian. Jakarta. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Bloome, P. <span>1993. Privatization Lessons for U.S. Extension
from New Zealand and Tasmania. </span></span><span>Assistant Director
Illinois Cooperative Extension Service, University of Illinois at
Urbana-Champaign. Journal of Extension Journal </span><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%;">Spring 1993,
31(1) </span><a href="http://www.joe.org/joe/1993spring/intl1.php">http://www.joe.org/joe/1993spring/intl1.php</a><span> 3 Februari 2014.</span><span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background: white none repeat scroll 0% 0%;">Bos, J. T. M., M.D.C. Proost, and D. Kuiper.
1991. Reorganizing the Dutch Agricultural Extension Service: The IKC in focus. <i>In</i> D. Kuiper and N. G. Röling (Eds.),<span class="apple-converted-space"> </span><i>Proceedings of the European seminar
on knowledge management and information technology.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Wageningen, The Netherlands
Agricultural University, Department of Extension Service.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="reference-text"><span>Brunner, E. and E.H.P. Yang. 1949</span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US">.</span></span><span class="reference-text"><span> Rural America and the Extension Service. Columbia University.</span></span><span lang="EN-US"></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Cahyono, Edi Dwi. 2014. Challenges Facing Extension
Agents in Implementing the Participatory Extension Approach in Indonesia: A
Case Study of Malang Regency in the East Java Region. Graduate Program in
Agricultural and Extension Education, The Ohio State University. Dissertation.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>CARE. 2013. <i>The Farmer Field
and Business School: A Pathways Programming Approach. CARE Economic
Development. CARE USA. www.carepathwaystoempowerment.org</i>. 2 Maret 2014.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="reference-text"><span>Chamala, S. and P.M. Shingi.
2007. Chapter 21 - Establishing And Str engthening Farmer Organizations. <i>In</i> B.E. Swanson, R.P. Bentz and A.J.
Sofranko (eds.), Improving Agricultural Extension: A Reference Manual. Food and
Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy. p. 195-201. (</span></span><span><a href="http://www.fao.org/docrep/w5830e/w5830e0n.htm"><span class="reference-text"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://www.fao.org/docrep/w5830e/w5830e0n.htm</span></span></a><span class="reference-text">). </span>2 Oktoeber 2012.<span class="reference-text"></span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="reference-text"><span>Charina, Anne. 2015. Kajian
Kinerja Penyuluhan Pertanian Di Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat. urnal Social Economic of Agriculture, Volume 4, Nomor 1, April 2015 (hal
46-55).</span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Davidson, A.P. and M. Ahmad. 2003. Privatization and the Crisis of
Agricultural Extension: The Case of Pakistan. Ashgate Publishing Limited. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>FAO. 1990a. Report of the Global
Consultation on Agricultural Extension, Rome</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>FAO. 2000. Strategic Vision and Guiding Principles for
Promoting Agricultural Knowledge and Information Systems for Rural Development
(AKIS/RD). FAO. Rome.</span></span></span></div>
<div class="MsoEndnoteText" style="margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>FAO. 2011. <i>Farm Business School: Training of Farmers Programme South Asia.
Handbook</i>. Food and Agriculture Organization Of The United Nations Regional
Office for Asia and the Pacific.<span>
</span>Bangkok. (<a href="http://www.fao.org/..."><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://www.fao.org/...</span></a>..).
13 November 2013.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Feder, G., R. Birner, and J.R.
Anderson.</span><span> 2011. The Private Sector's Role In
Agricultural Extension Systems: Potential And Limitations. Journal of
Agribusiness in Developing and Emerging Economies 1 (1): 31-54.</span></span></span></div>
<div style="background: white none repeat scroll 0% 0%; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Gayo, J.R.C. 2012. <a href="http://business.inquirer.net/column/mapping-the-future"><span lang="EN-US" style="color: windowtext; text-decoration: none;">Mapping the Future</span></a>: </span><span lang="EN-US">A New
Paradigm For Agricultural Extension</span><span>. <a href="http://business.inquirer.net/source/philippine-daily-inquirer"><span lang="EN-US" style="color: windowtext; text-decoration: none;">Philippine Daily Inquirer</span></a>. (<a href="http://business.inquirer.net/72689/a-new-paradigm-for-agricultural-extension">http://business.inquirer.net/72689/a-new-paradigm-for-agricultural-extension</a>).
5 Maret 2013.</span><span lang="EN-US"></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Gustafson, D. J. 1990. Developing Extension Within A Complex
Institutional Arena. <i>Journal of Extension Systems, 8(</i>1): 87-99. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Harian
<strong><span style="font-weight: normal;">Kabar Bisnis</span></strong><strong>. </strong><span>Peran Penyuluh Pertanian Swasta Bakal
Dioptimalkan. </span>10 Januari 2014.<strong></strong></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Ibrahim, Helda; Majdah Zain; dan Tamzil Ibrahim. 2014.
Peranan Pemimpin Lokal dalam Meningkatkan Kemampuan Kelompok: Kasus Kelompok
Tani di Desa Pulo Kencana Kecamatan Pontang Kabupaten Serang. </span><span>Jurnal Penyuluhan, Maret 2014
Vol. 10 No. 1. ISSN: 1858-2664. <span> </span></span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Indraningsih,
K.S.; Syahyuti; Sunarsih; A.M. Ar-Rozi; S. Suharyono; dan Sugiarto. 2013. Peran
Penyuluh Swadaya dalam Implementasi Undang–Undang Sistem Penyuluhan Pertanian.
Laporan Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang
Pertanian. Bogor.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Jones, G. and C. Garforth. </span><span>1997. The History, Development,
and Future of Agricultural Extension; In: B. Swanson, R. Bentz and A. Sofranko
(eds.),<i> Improving Agricultural Extension: A Reference Manual. </i>FAO. Rome.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Kemendagri. 2011. Naskah Akademik
Rancangan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah. 259 halaman.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Kerka,
Sandra. 1998. Extension Today and Tommorrow. Trends and Issues Alert no. n/a. </span><a href="http://www.cete.org/acve/docgen.asp?tbl=tia&ID=121">http://www.cete.org/acve/docgen.asp?tbl=tia&ID=121</a><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Komisi
Penyuluhan Pertanian Nasional. 2015. Penyuluhan Pertanian untuk Kesejahteraan
Petani dan Swasembada Pangan: Rangkuman Rekomendasi Komisi Penyuluhan Pertanian
Nasional (KPPN), Kementerian Pertanian, Jakarta.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Lippitt R.; Watson, J.; dan
Westley, B.<span> </span>1958.<span> </span>Planned Change: A Comparative Study of
Principles and Techniques.<span> </span>Harcourt,
Brace & World, Inc.<span> </span>New York.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Mappamiring; Ma’mun Sarma; Darwis S Gani; dan Pang S
Asngari. 2010. Peran Aparatur Pemerintahan dalam Pelaksanaan Pembangunan
Perdesaan Partisipatif di Kabupaten Bone dan Kabupaten Jeneponto Provinsi
Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan, Maret 2010 Vol. 6 No.1.<span> </span></span><span>Hal 38-48.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Margono, Tri and Shigeo Sugimoto. 2011. The Barriers
of the Indonesian Extension Workers in Disseminate Agricultural Information to
Farmers. International Journal of Basic and Applied Sciences IJBAS-IJENS Vol:
11 No: 02. </span><strong>ISSN: </strong><span>2227-5053</span><span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Marsh, S.P. and D.J. Pannell. </span><span>2002. Agricultural extension
policy in Australia: the good, the bad, and the misguided. Australian Journal
of Agricultural and Resource Economics 44: 605 727.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Marsh,
sally and David Pannell. <i><span> </span>Agricultural
Extension in Australia:The Changing Roles of Public and Private Sector
Providers. </i><span>T</span>he Agricultural
and Resource Economics Department, University of WA. </span><a href="http://www.rirdc.gov.au/pub/shortreps/sr66.html">http://www.rirdc.gov.au/pub/shortreps/sr66.html</a><span>, 31 Agustus 2005. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Misra, D.C. 1997. Chapter 17 - Monitoring extension programmes and
resources. In: Burton E. Swanson; Robert P. Bentz; and Andrew J. Sofranko
(eds). 1997. Improving agricultural extension. A reference manual. Food and
Agriculture Organization of the United Nations, Rome, 1997. <a href="http://www.fao.org/docrep/w5830e/w5830e0j.htm"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://www.fao.org/docrep/w5830e/w5830e0j.htm</span></a>
</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Muin, Fatkhul. 2014. Otonomi Daerah Dalam Perspektif Pembagian
Urusan Pemerintah-Pemerintah Daerah Dan Keuangan Daerah. Fiat Justisia, Jurnal
Ilmu Hukum Vol 8 No. 1 Januari-Maret 2014.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Muneer, </span><span lang="EN-US">Siddig E.</span><i><span> 2014. </span></i><span>Agricultural Extension And The
Continuous Progressive Farmers’ Bias And Laggards Blame: The Case Of Date Palm
Producers In Saudi Arabia. International Journal of Agricultural Extension </span><a href="http://escijournals.net/index.php/IJAE/issue/view/52">Vol 2, No 3 (2014):
Int. J. Agric. Ext.</a><span> </span><a href="http://escijournals.net/index.php/IJAE/article/view/827">http://escijournals.net/index.php/IJAE/article/view/827</a><span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="reference-text"><span>NAFES. 2005. <i>Consolidating
Extension in the Lao PDR</i>, National Agricultural and Forestry Extension
Service, Vientiane.</span></span><span> Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)</span><span lang="EN-US">. </span><span>1989. <i>Survey
on effects and consequences of differentforms of funding agricultural services.</i>
Paris: OECD doc. AGR/REE 89, 7. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/02/MENPAN/2/2008<span> </span>tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Peraturan Pemerintah Nomor 43<span>
</span>tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 01 tahun 2008 tentang Pedoman Pembinaan THL-TBPP.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 165 tahun 2008 tentang Komisi Penyuluhan Pertanian
Nasional.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 25 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan<span> </span>Programa Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 25 tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 26 tahun 2012 Tentang Pedoman Pengelolaan Balai
Penyuluhan.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 42 tahun 2009 tentang Metode Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 45 tahun 2013 tentang Pedoman enyelenggaraan Penyuluh
Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 49 tahun 2009 tentang Kebijakan dan Strategi
Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 51 tahun 2009 Tentang Pedoman Standar Minimal Dan
Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 51 tahun 2009 tentang Pedoman Standar Minimal dan
Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 52 Tahun 2009 Tentang Metode Penyuluhan Pertanian.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 61 tahun 2008 Tentang Pedoman Pembinaan Penyuluh
Pertanian Swadaya Dan Penuyuh Pertanian Swasta.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan No 91 tahun 2013 Tentang Pedoman Evaluasi Kinerja
Penyuluh Pertanian.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan Nomor 25/Permentan/Ot.140/5/2009 tentang Pedoman
PenyusunanPrograma Penyuluhan Pertanian. Kementerian Pertanian, Jakarta.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan Nomor 26/Permentan/Ot.140/4/2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Balai Penyuluhan. Kementerian Pertanian, Jakarta.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan Nomor 52/Permentan/OT.140/12/2009 tentang Metode
Penyuluhan Pertanian. Kementerian Pertanian, Jakarta.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Permentan Nomor 61/Permentan/Ot.140/11/2008 tentangPedoman
Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penuyuh Pertanian Swasta.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Perpres nomor 154 tahun 2014 tentang Kelembagaan Pneyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian. 1999. Paradigma
Penyuluhan Pertanian pada Abad Ke-21. Departemen Pertanian, Jakarta.<span></span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Qamar, M. Kalim. 2005. Modernizing
National Agricultural Extension Systems: A Practical Guide For Policy-Makers Of
Developing Countries. Senior Officer (Agricultural Training & Extension).
FAO, Rome. </span><span><a href="http://www.fao.org/docrep/008/a0219e/a0219e00.HTM">http://www.fao.org/docrep/008/a0219e/a0219e00.HTM</a>
</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Qamar, M.K. </span><span>2000. <i>Agricultural extension
at the turn of the millennium: trends and challenges, </i>Human Resources in
Agricultural and Rural Development. Rome: FAO, pp. 158 170.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Qamar, M.K. </span><span>2002. Global trends in
agricultural extension: Challenges facing Asia and the Pacific Region. Keynote
paper presented at the FAO Regional Expert Consultation on Agricultural
Extension, Research-Extension-farmer Interface and Technology Transfer, held in
Bangkok, 16 19 July.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Qamar, M.K. </span><span>2003. Agricultural extension in
Asia and the Pacific: Time to revisit and reform. Resource paper presented at
the International Seminar on Enhancement of Extension Systems in Agriculture,
organized by the Asian Productivity Organization, Tokyo, at Faisalabad,
Pakistan; 15-20 December.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Qamar, M.K. 2005. Modernizing National
Agricultural Extension Systems A Practical Guide for Policy-Makers of
Developing Countries. Senior Officer (Agricultural Training &
Extension).<span> </span>Research, Extension and
Training Division Sustainable Development Department<span> </span>Food and Agriculture Organization of the
United Nations.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Rivera, W. M. "Agricultural
Extension into the Next Decade." </span><i><span>European Journal of Agricultural Education and Extension</span></i><span> 4, no.
1 (June 1997): 29-38. (EJ 546 904)</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span><a href="http://www.cabdirect.org/search.html?q=au%3A%22Rivera%2C+W.+M.%22"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Rivera, W. M.</span></a>
and W. <a href="http://www.cabdirect.org/search.html?q=au%3A%22Zijp%2C+W.%22"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Zijp, W.</span></a>
2002. <a href="http://www.cabdirect.org/search.html?q=do%3A%22Contracting+for+agricultural+extenison%3A+international+case+studies+and+emerging+practices%22"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Contracting
for Agricultural Extension: International Case Studies And Emerging Practices</span></a></span><span lang="EN-US">.</span><span><span> </span>pp. xxviii + 188 pp. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Rivera, W.M. </span><span lang="EN-US">and</span><span> D.J. Gustafson. 1991. <i>Agricultural Extension: Worldwide
Institutional Evolution and Forces For Change.</i> Amsterdam: Elsevier. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="chapter_22___privatizing_agricultural_ex"><span>Rivera</span></a><span><span lang="EN-US">, </span></span><span><span>W.M. and J.W. Cary</span></span><span><span lang="EN-US">.</span></span><span><span> 2005. Chapter 22 - Privatizing
Agricultural Extension</span></span><span></span><span lang="EN-US">. </span><span><a href="http://www.fao.org/docrep/w5830e/w5830e0o.htm"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://www.fao.org/docrep/w5830e/w5830e0o.htm</span></a></span><span lang="EN-US"></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Rogers, EM. 2003. Diffusion of
Innovations. Fifth Edition. The Free Pr.<span>
</span>New York.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Sadono, Dwi. 2008. Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru
Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jurnal Penyuluhan Vol 4, No 1 (2008).</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="reference-text"><span>Saville, A.H. 1965</span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US">.</span></span><span class="reference-text"><span> Extension in Rural Communities: A Manual for Agricultural and
Home Extension </span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US">T</span></span><span class="reference-text"><span>echnician
Workers. Oxford University Press</span></span><span lang="EN-US"></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Schwartz, L.A. 1994. <i>The Role Of The Private Sector In
Agricultural Extension: Economic Analysis And Case Studies. </i><span>Agricultural Administration (Research and
extension) Network Paper 48. London: Overseas Development Isntitute.</span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Setiawan, I Gede. 2005. Masalah-Masalah Penyuluhan Pertanian.
Jurnal Penyuluhan September 2005, Vol.1, No.1. </span><span>ISSN: 1858-2664.<span> </span></span><span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Setiawan, I., H. Hapsari, dan A.C. Tridakusumah. 2009. <a href="http://www.lppm.unpad.ac.id/archives/3502" title="Permanent Link to Peningkatan Efektivitas Integrasi Dan Koordinasi Peran Antara Penyuluh Pertanian Pemerintah Swasta dan Swadaya Bagi Pemberdayaan Petani dan Pelaku Agroindustri Skala Kecil"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Peningkatan
Efektivitas Integrasi dan Koordinasi Peran Antara Penyuluh Pertanian Pemerintah
Swasta dan Swadaya Bagi Pemberdayaan Petani dan Pelaku Agroindustri Skala Kecil</span></a>.
Tesis Universitas Pajajaran, Bandung. (<a href="http://www.lppm.unpad.ac.id/archives/3502"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://www.lppm.unpad.ac.id/archives/3502</span></a>).
14 April 2013.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Shahbaz, Babar and Salaman Ata.
2014. Enabling Agricultural Policies for benefiting Smallholders in Dairy,
Citrus and Mango Industries of Pakistan – Project No ADP/2010/091. Backgroud
Paper no 2014/1. Agricultural Extension Service in p[akistan: Chalenges,
Caontraints and Ways-forward.<span> </span>Institue
of Agri Extension and Rurak Development, University of Agriculture Fasisalabad,
Pakistan, September 2014.<span> </span>31 pages. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Singh, B. 2009. Agricultural
Extension: Needed Paradigm Shift. Indian Res. J. Ext. Edu. 9(3), September
2009. </span><a href="http://www.seea.org.in/vol9-3-2009/01.pdf">http://www.seea.org.in/vol9-3-2009/01.pdf</a><span>. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="reference-text"><span>State Extension Leaders Network
(SELN)</span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US">.</span></span><span class="reference-text"><span> 2006</span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US">.</span></span><span class="reference-text"><span> Enabling Change in Rural and Regional Australia: The Role Of
Extension in Achieving Sustainable and Productive Futures</span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US">.</span></span><span class="reference-text"><span lang="EN-US"> </span></span><span><a href="http://www.seln.org.au/">www.seln.org.au</a><span class="reference-text"> 10 Januari 2014.</span></span><span lang="EN-US"></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Subejo. 2006. </span><span>Penyuluhan Pertanian Indonesia di Tengah Isu
Desentralisasi, Privatisasi dan Demokratisasi.<span> Jurnal Penyuluhan </span>Vol 2, No 2 (2006). </span><span>ISSN: 1858-2664.<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><span> </span></span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Sudharto. 2011. Kajian
Keberadaan Propinsi Dalam Penguatan Otonomi Daerah.<span> </span>Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli
2011.<span> </span></span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Swanson, B.E., B.J. Farner, </span><span lang="EN-US">and</span><span> R. Bahal. 1997. The Current
Status Of Agricultural Extension Worldwide. In B. E. Swanson (Ed.). <i>Report
of The Global Consultation on Agricultural Extension.</i> Rome: FAO. </span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Swanson, </span><span>Burton E.; Robert P. Bentz; and Andrew J. Sofranko (eds). 1997.
Improving Agricultural Extension: A Reference Manual. Food and Agriculture
Organization of The United Nations, Rome. </span><span><a href="http://www.fao.org/.....askes"><span>http://www.fao.org/.....askes</span></a></span><span> 14 Oktober 2014. </span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://wbro.oxfordjournals.org/search?author1=Dina+Umali-Deininger&sortspec=date&submit=Submit"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Umali-Deininger</span></a><span>, D. 1997. </span><span>Public and Private Agricultural
Extension: Partners or Rivals? </span><span>The International
Bank for Reconstruction and Development. The World Bank. </span><a href="http://wbro.oxfordjournals.org/content/12/2/203.abstract">http://wbro.oxfordjournals.org/content/12/2/203.abstract</a><span> 4 Desember 2013.</span><span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2014 Nomor 244.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Undang-undang nomor 16<span>
</span>tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92.</span></span></span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span>Wise, C. R. 1990. Public Service Configurations and Public
Organizations: Public Organization Design In The Post-Privatization Era. </span><span lang="EN-US">Journal of </span><span>Public Administrations Review<i>,</i></span><span> </span><span>50(2): 141-155. <span> </span></span></span></span></div>
<div align="center" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span>******<span></span></span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-29202853092748366432016-03-20T17:57:00.000-07:002016-03-20T17:58:38.565-07:00Bagaimana PENYULUHAN PERTANIAN Pasca UU 23-2014 ?<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Catatan untuk Manajemen Kelembagaan
dan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Pasca UU No 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berikut adalah beberapa point penting khususnya berkenaan dengan
keberadaan kelembagaan penyuluhan pasca pemberlakukan UU No 23 tahun 2014 serta
beberapa hal lain yang mendesak berkenaan dengan eksistensi dunia penyuluhan
secara umum dalam mendukung pembangunan pertanian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Satu, Keberadaan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Di
Daerah:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Urusan pemerintah sektor pertanian dalam UU 23 tahun tahun
2014 hanya dimuat d</span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">alam
dua matrik lampiran yakni urusan pemerintahan bidang pertanian (Lampiran AA)
serta bidang pangan (Lampiran I). Penyuluhan pertanian tidak dicakup oleh kedua
urusan ini, sehingga banyak yang memaknai bahwa seolah-olah penyuluhan
pertanian akan “dihilangkan” di daerah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Namun jika dicermati dengan
baik, UU 23 tahun 2014 sesungguhnya tetap mendukung eksistensi kelembagaan
penyuluhan pertanian di daerah. Pasal 15 secara jelas menyebutkan bahwa
penyuluhan pertanian merupakan urusan bersama antara pemerintah pusat dan
daerah yang dilaksanakan secara konkurensi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Selengkapnya, Pasal 15 ayat (2)
berbunyi: “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Urusan pemerintahan konkuren
yang tidak tercantum dalam Lampiran Undang-Undang ini menjadi kewenangan tiap
tingkatan atau susunan pemerintahan yang penentuannya menggunakan prinsip dan
kriteria pembagian urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13”.</i> Lalu Ayat (3): “</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Urusan pemerintahan konkuren
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">peraturan presiden</b>”.</span></i><span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Pelaksanaan secara kongkurensi
ini tentu sangat sejalan dengan konsep otonomi daerah, dengan berbasiskan
prinsip mendekatkan pelayanan penyuluhan kepada petani yang tersebar luas
dengan tingkat keterbatasan komunikasi dan trasnportasi yang beragam. Artinya,
desentralisasi urusan penyuluhan merupakan suatu keniscayaan. Pendapat ini juga
diperkuat oleh Pasal 345, dimana: (1) Pemerintah Daerah wajib membangun
manajemen pelayanan publik dengan mengacu pada asas-asas pelayanan publik, dan
(2) Manajemen pelayanan publik meliputi salah satunya adalah penyuluhan kepada
masyarakat (ayat 2 point e).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Selain
UU 23 tahun 2014, setidaknya ada enam peraturan perundangan lain yang </span>mengamanatkan
pembentukan kelembagaan penyuluhan pertanian secara kuat mulai dari pusat sampai
daerah. Selengkapnya amanat tersebut adalah sebagai berikut:</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US">UU No 16 tahun 2006 tentang S</span><span style="mso-ansi-language: IN;">P3 yang </span><span lang="EN-US">mengamanatkan
dengan jelas pendirian kantor penyuluhan pertanian di daerah. </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 8 ayat (2) menyebutkan: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Kelembagaan
penyuluhan pemerintah pada tingkat pusat berbentuk badan yang menangani
penyuluhan; pada tingkat provinsi berbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan; pada
tingkat kabupaten/kota berbentuk badan pelaksana penyuluhan; dan pada tingkat
kecamatan berbentuk Balai Penyuluhan</span></i><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">”.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt;">Dalam konteks perbandingan hukum, maka UU no 16 tahun 2006
merupakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lex specialist</i> artinya
lebih tinggi dibandingkan UU 23 tahun 2014 yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lex generalis</i>. Prinsip ini juga didukung oleh UU 23 tahun 2014
Pasal 231 yang berbunyi: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Dalam hal
ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan pembentukan lembaga
tertentu di Daerah, lembaga tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah
yang ada setelah dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur negara”.</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">UU 19 tahun 2013 </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">tentang </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">
juga sangat mendukung keberadaan penyuluhan di daerah, karena penyuluhan
merupakan salah satu komponen untuk melakukan pemberdayaan petani. Hal ini
disampaikan dalam Pasal 1, 7, 46, dan 47. </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 7 ayat 3 point b</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> menyebutkan bahwa </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">strategi
pemberdayaan petani dilakukan melalui penyuluhan dan pendampingan. </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Khusus untuk k</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">eberadaan kelembagaan penyuluhan
di daerah</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">,</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Pasal 46</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> menyebutkan</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya memberi
fasilitas penyuluhan dan pendampingan kepada Petani (2) Pemberian fasilitas
penyuluhan berupa pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluh, dan
(3) Lembaga penyuluhan dibentuk oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.</i> </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Selanjutnya, pada </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bagian </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">P</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">enjelasan </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">disebutkan bahwa</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">“</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">....beberapa kegiatan yang
diharapkan mampu menstimulasi petani agar lebih berdaya, antara lain, berupa
pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, serta pengembangan
sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian</span></i><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">”</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">UU No 6 tahun 2014 tentang D</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">esa. Dalam UU ini penyuluhan
merupakan komponen yang melekat dalam pembangunan pedesaan, dimana desa
memiliki nuansa pertanian yang kental</span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> (</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 1</span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">). </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penyebutkan “penyuluhan” secara langsung terdapat dalam </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 112 ayat </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">(</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">)</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">“</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan: (a) Menerapkan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan
baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa; (b) Meningkatkan
kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan
Penyuluhan</span></i><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">”</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">UU No 18 tahun 2002 Tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">d</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">an Teknologi</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. Dalam UU ini penyuluhan merupakan
kegiatan yang tidak terpisahkan sebagai upaya untuk penerapan teknologi. Dengan
kata lain, penyuluhan merupakan sub sistem penting dari sistem pengetahuan dan
pengembangannya. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 5 ayat 1</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> menyebutkan</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi berfungsi membentuk pola hubungan yang saling
memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam satu keseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan”</i>. </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berikutnya, </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 18 ayat 1: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Pemerintah berfungsi menumbuhkembangkan
motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yang
kondusif bagi perkembangan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia”.</i> </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hal ini diperkuat </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 21 </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">yat </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">(</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">)</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Pemerintah dan pemerintah daerah
berperan mengembangkan instrumen kebijakan untuk melaksanakan fungsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1)”. </i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">.</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Pasal 57</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> menyebutkan</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: Ayat </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">(</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">)</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pemerintah menyelenggarakan
penyuluhan budidaya tanaman serta mendorong dan membina peranserta masyarakat
untuk melakukan kegiatan penyuluhan dimaksud</i>. Ayat 2: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan informasi yang mendukung
pengembangan budidaya tanaman serta mendorong dan membina peranserta masyarakat
dalam pemberian pelayanan tersebut</i>. </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lalu pada </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bagian Penjelasan</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> terbaca</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Teknologi tepat yang telah ditemukan perlu disebarluaskan kepada
masyarakat, khususnya para petani, agar mereka dapat memanfaatkannya.
Penyebarluasan tersebut dilakukan baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun
jalur pendidikan luar sekolah seperti penyuluhan, pelatihan, dan lain-lain”</i>.
</span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">UU No 18 tahun 2012 tentang Pangan</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, juga secara jelas mengamanatkan
pentingnya kegiatan penyuluhan. </span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pasal 18 point b</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> menyebutkan</span><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Pemerintah
dan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan Pangan berkewajiban: memberikan
penyuluhan dan pendampingan”</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span></i><span lang="PT" style="mso-ansi-language: PT; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Selain
perlunya jaminan terhadap keberadaan lembaga penyuluhan pertanian di daerah, <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Direktorat Jenderal teknis lingkup
Kementerian Pertanian semestinya menempatkan penyuluhan sebagai unsur esensial
yang harus dijadikan kunci keberhasilan pencapaian program pembangunan
pertanian. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Dua,</span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: Arial;">
Ketenagaan Penyuluhan:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Permasalahan ketenagaan penyuluhan yang kita hadapi
tidak hanya tentang jumlah, namun juga kapabilitas. Kuantitas dan sekaligus
kualitas. Penyuluh pertanian PNS pada pertengahan tahun 2015 sekitar 27.000
orang yang akan tinggal setengahnya pada 5 tahun ke depan, sedangkan penyuluh
THL TBPP 20.235 orang. <span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">Tenaga penyuluh pertanian terus berkurang
dengan cepat, sementara kualitasnya secara umum juga semakin menurun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">Berbagai upaya telah
dijalankan Kementan untuk mengatasi persoalan ini. Dalam </span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: Calibri;">Rapat
Dengar Pendapat tanggal 19 Juni 2014 dengan </span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">Komisi IV DPR</span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">-</span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">RI </span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">misalnya, disepakati upaya </span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">pengangkatan 10.000 THL-TB Penyuluh Pertanian </span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">(THL-TB PP) </span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">menjadi
</span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">P</span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">egawai </span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">Aparatur Sipil Negara (</span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">ASN</span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">)</span><span style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)</span><span lang="EN-AU" style="mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">. Adapun THL-TB PP dan
Tenaga Bantu lingkup Kementerian Pertanian lainnya yang belum masuk formasi
tahun 2014 akan diangkat secara bertahap pada tahun berikutnya</span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Calibri;">. </span><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">Upaya ini berupa
pengangkatan sebanyak 10.000 THL-TB Penyuluh Pertanian melalui jalur PPPK.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Tahoma;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">KPPN
mengingatkan pemerintah arti penting keberadaan penyuluh pertanian. Sosok
penyuluhan adalah terwujudnya penyuluh yang mandiri, profesional dan efektif
menghasilkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">human capital dan social
capital </i>sehingga penyuluhan menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prime
mover</i> (lokomotif) pembangunan pertanian yang bersinergi antar pemangku
kepentingan secara berkelanjutan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Kita menghadapi krisis tenaga penyuluh. Jumlah dan
kualitas penyuluh pertanian terus berkurang karena <span style="mso-bidi-font-family: Arial;">pensiun, lambatnya pengangkatan penyuluh baru, dan peralihan tenaga PPL ke
tigas non-penyuluhan. Sementara, p</span>ara penyuluh THL-TBPP memiliki pendidikan
beragam, juga kurang pengetahuan dan pengalaman. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Krisis ketenagaan ini akan menyebabkan lumpuhnya
kegiatan pembangunan pertanian, karena penyuluh selama ini menjadi andalan
kegiatan di lapangan dengan keberadaannya yang menyebar luas dan sampai ke
level desa. KKPN menggaris bawahi perlunya diambil tindakan yang lebih cepat
dan terstruktur, selain perlunya mobilisasi dan pemanfaatan penyuluh swadaya
dan swasta secara sistematis sebagaimana amanat UU No 16 tahun 2006. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">Tiga</span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">,
Pendidikan Dan Pelatihan:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Secara umum, tenaga penyuluhan menghadapi rendahnya
kesempatan untuk mengikuti pelatihan, demikian pula <span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">bagi penyuluh THL-TBPP karena posisi kepegawaiannya yang tidak kuat. </span><span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk memperkuat kapasitas tenaga penyuluh
THL TBPP, penguatan kompetensi dan kapasitas profesional penyuluh perlu
disertai pendidikan profesi dan standarisasi profesi yang didukung asosiasi
profesi. Perencanaan SDM penyuluhan yang berorientasi profesi, baik jangka
pendek maupun jangka panjang yang disusun sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan
pertanian perlu menjadi acuan dan komitmen pengembangan SDM penyuluhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Pelatihan
profesi penyuluh pertanian perlu memprioritaskan PNS calon penyuluh dan THL-TB
Penyuluh Pertanian yang telah terbukti menunjukkan kinerja, minat, komitmen dan
potensi sebagai penyuluh pertanian, dengan rekrutmen yang selektif dan akurat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Waktu atau jumlah jam latihan bagi penyuluh juga
harus memadai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">Disamping
kebutuhan jumlah tenaga penyuluh pertanian yang masih kurang, perlu diupayakan
terobosan sehingga penyuluh pertanian ahli dapat menjadi pelatih bagi penyuluh
lainnya di Balai Penyuluhan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Empat</i>, Prasarana Dan Sarana di BPP:</b><span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Aspek
parasana dan sarana merupakan faktor penentu keefektifan penyelenggaraan
penyuluhan, terutama pada level Balai Penyuluhan (BP) dan Posluhdes. Namun, secara
umum dapat dikatakan dukungan terhadap hal ini masih lemah. </span>Secara umum
pengelolaan BP masih kurang optimal, bahkan untuk BPP yang tergolong sebagai
“BPP Model”. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">UU No </span><span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">16 Tahun 2006 Pasal 8 dan
Pasal 15 mengamanatkan pembentukan Balai Penyuluhan di tingkat kecamatan. </span><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Dasarnya adalah bahwa Balai
Penyuluhan merupakan tempat Satuan Administrasi Pangkal (SATMINKAL) bagi
Penyuluh Pertanian. Peran pokok balai ini adalah mengkoordinasikan,
mensinergikan, dan menyelaraskan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah
kerja Balai. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Sesuai <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Permentan Nomor 26 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan</i></b>, peran BPTP adalah memfasilitasi
mulai dari penyusunan programa, pelaksanaan penyuluhan, penyediaan dan
penyebaran informasi, pemberdayaan dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>usaha, peningkatan kapasitas penyuluh,
pelaksanaan proses pembelajaran melalui percontohan, dan model usaha tani.
Untuk menjalankan peran ini, maka sarana minimal yang harus tersedia di Balai
Penyuluhan mencakup sarana keinformasian, alat bantu penyuluhan, peralatan
administrasi, alat transportasi, perpustakaan, dan perlengkapan ruangan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>U<span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">ntuk
menyiapkan informasi yang diperlukan bagi petani, Balai Penyuluhan melakukan
pengumpulan data dan informasi dengan cara mengakses <i>Cyber Extension, </i>pengumpulan
data lapangan/survey, melaksanakan kaji terap, kaji tindak, dan konsultasi
dengan instansi teknis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Khusus berkaitan dengan tata hubungan kerja,
h</span><span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">ubungan kerja
BPP dengan UPT/UPTD lingkup teknis dan camat adalah HUBUNGAN KOORDINATIF
pelaksanaan penyuluhan dalam rangka pelaksanaan tugas Balai Penyuluhan. Keharmonisan
hubungan ini perlu tetap dijaga, karena kegiatan pembangunan pertanian secara
terintegrasi berada di level kecamatan ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Lima,</span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: Arial;"> Upaya
Mengefektifkan Manajemen Pembangunan Pertanian:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam hal fokus pembangunan terlihat kesan
bahwa program pembangunan bias kepada mengejar swasembada. Karena itu, perlu diingatkan
kepada pemerintah bahwa keberlanjutan pembangunan pertanian perlu berlandaskan
kepada kesejahteraan dan kemandirian petani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-family: Tahoma;">Indonesia
menghadapi fenomena <i style="mso-bidi-font-style: normal;">aging farmer</i>,
yakni semakin tuanya umur petani. Bagi penyuluhan ini menjadi masalah, karena
petani berumur tua cenderung memiliki produktivitas yang rendah, dan juga
semakin sulit diajak berubah. Untuk ini perlu dilakukan berbagai upaya untuk
peningkatan minat golongan muda untuk berkiprah di sektor pertanian. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify;">
Keterlibatan aparat kemanan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></b>dalam
Upsus PAJALE agar ditempatkan secara proporsional, dan dibatasi hanya pada
konteks mengawal dan mengawasi distribusi sarana produksi agar sampai pada
sasaran secara tepat. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Enam</i>, Keberadaan dan Peran KPPN:</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Keberadaan Komisi Penyuluhan di daerah juga
terancam dengan terpisahnya lembaga penyuluhan pertanian, dengan perikanan dan
kehutanan. UU 16 tahun 2006 telah mengamanatkan pembentukan Komisi Penyuluhan
dari pusat sampai kabupaten/kota.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
Khusus
untuk KPPN, pasal 10 (ayat 1) UU 16 tahun 2006 menyebutkan bahwa tugas KPPN
adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“M</i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">emberikan
masukan kepada menteri sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi
penyuluhan”. </span></i><span style="mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Hal
ini diperkuat dalam </span><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;">Statuta
Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional sesuai dengan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Keputusan Menteri Pertanian No
1655 tahun 2008</i></b> tentang KPPN, dimana tujuan pembentukan KPPN adalah “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Memberi masukan kepada pemerintah melalui
Menteri Pertanian tentang segala sesuatu untuk penguatan dan kelancaran
pelaksanaan serta pengembangan fungsi penyuluhan pertanian dalam mencapai
keberhasilan pembangunan pertanian”</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri;">Perlu disampaikan, bahwa administrasi
kegiatan KPPN yang ditempatkan pada Pusat Penyuluhan BPSDMP agar tidak dimaknai
sebagai hanya “membantu” Pusat Penyuluhan. KPPN sesungguhnya menjadi mitra
untuk seluruh jajaran Kementerian, sesuai pula dengan semangat bahwa sesungguhnya
azas dan sistem kerja penyuluhan semestinya menjadi semangat dan panduan
bekerja dalam seluruh jajaran kementerian, bukan hanya untuk kalangan penyuluh
pertanian atau Pusat Penyuluhan di BPSDMP. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold;">KPPN merupakan<b>
</b></span><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;">unsur kelembagaan
independen yang membantu Menteri Pertanian, dimana tugas KPPN adalah memberikan
saran dan bahan pertimbangan kepada Menteri Pertanian tentang berbagai hal
tentang penyuluhan dan pelaksanaan pembangunan pertanian. Penyuluhan perlu
menjadi ruh manajemen Kementan dalam pembangunan pertanian, dengan orientasi
kepada menjadikan petani sebagai subjek pembangunan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">people centered development</i>). </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">*****</b></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-13641249043898933182016-02-23T17:34:00.000-08:002016-02-23T17:34:17.444-08:00P4S Sebagai Pelaku Penyuluhan Modern<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">(Presentasi di </span><i><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">Crystal Kuta Hotel – Denpasar, 16
Februari 2016)</span></i><i><span style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-themecolor: text1;"> </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">Farmer to farmer extension dan Penyuluhan MODERN</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Ada empat periode penyuluhan
pertanian di Asia:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Colonial agriculture: experimental stations, export
crops technical advice was provided managers and large landowners, assistance
to small farmers was rare</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Diverse top-down extension: after independence,
commodity-based extension services, production targets, support from foreign
donors.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Unified top-down extension: during the 1970s and
1980s, Training and Visit system by <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/World_Bank"><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">World Bank</span></a>, <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Green_Revolution"><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">Green Revolution</span></a> technologies.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-themecolor: text1;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Diverse bottom-up extension: World Bank funding end,
the T&V system collapsed, programs and projects funded from various
sources, rhe decline of central planning, concern for <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Sustainability"><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">sustainability</span></a> and equity, participatory
methods <i>( = sejalan dengan ruh UU 16 tahun 2006)</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;">P4S Sebagai Pelaku Penyuluhan Pertanian MODERN:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Dalam Permentan no 46-2014 ttg </span><span lang="FI" style="color: black; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Pedoman Penilaian </span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">P4S Berprestasi, disebutkan
bahwa </span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">Pusat Pelatihan
Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) adalah “<i>kelembagaan
pelatihan/permagangan petani yang tumbuh dan berkembang dari petani, oleh
petani, dan untuk petani yang secara langsung berperan aktif dalam pembangunan
pertanian di wilayahnya”. </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">P4S memiliki azas-azas sebagai
berikut, yaitu: keswadayaan, demokrasi, kekeluargaan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kemanfaatan, keterpaduan, dan kesederhanaan. Sedangkan
PRINSIP-PRINSIP P4S adalah: kemandirian, kerakyatan, kemitraan, sinergi, dan berkelanjutan.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">P4S berkembang cukup baik,
dimana pada tahun 1</span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">993 baru
ada 14 unit di 10 provinsi, lalu tahun 1995 berkembang menjadi 46 unit yang
tersebar di 20 provinsi, dan tahun 2008 menjadi 708 unit di 33 provinsi.
Terakhir pada tahun 2013 telah menjadi 963 unit yang tersebar di 34 provinsi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Kegiatan P4S sesungguhnya berda
dalam konteks </span><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">Farmer to farmer extension </span><span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold; mso-themecolor: text1;">yaitu </span><i><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">“</span></i><i><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-themecolor: text1;">the provision
of training by farmers, to farmers, often through the creation of a structure of
farmer-trainers</span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">”. </span></i><span style="color: black; mso-bidi-font-style: italic; mso-themecolor: text1;">Ada beberapa
motivasi penggunaan pendekatan ini yaitu: <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(1) </span><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-themecolor: text1;">Reach more farmers</span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">, (2) </span><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-themecolor: text1;">Reduce costs</span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">, (3) </span><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-themecolor: text1;">Realization
that farmers learn best from peers</span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">, dan (4) </span><span lang="EN-US" style="color: black; mso-ansi-language: EN-US; mso-themecolor: text1;">Empower farmers, especially women</span><span style="color: black; mso-themecolor: text1;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="color: black; mso-themecolor: text1;">****** </span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-12376738719584948992016-02-10T22:09:00.000-08:002016-02-10T22:11:27.944-08:00Daftar PUSTAKA<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun
Penelitian PSEKP”)</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p><span style="font-family: "times new roman";"> </span></o:p></span></b><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></b><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">DAFTAR
PUSTAKA<o:p></o:p></span></b><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Perdagangan: <o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">1993.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pola
Perdagangan Komoditas Tembakau di Indonesia. Budi Santoso <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">1993.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pola
Perdagangan Komoditas Kedelai di Indonesia. Armen Zulham <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian
Perdagangan Internasional Komoditas Pertanian Indonesia. Pradjogo Utomo Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijakan
Perdagangan Komoditas Pertanian Antarwilayah dalam Perspektif Otonomi Daerah
(Lampung, Jatim, dan NTB). Henny Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Dampak Liberalisasi Perdagangan dan Standarisasi Produk Pertanian terhadap Daya
Saing Komoditas Perkebunan Utama (Lampung dan Jateng). Budiman Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perkiraan
Dampak Implementasi Perdagangan Bebas AFTA 2003 terhadap Pertanian Indonesia (Jatim
dan Sumut). Pradjogo Utomo Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dampak
Liberalisasi Perdagangan terhadap Kinerja Ketahanan Pangan Nasional (Sulsel dan
NTB). Handewi P. Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span><br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Kuantitatif Penentuan Komoditas Unggulan dan Wilayah Sentra Pengembangannya
(Jawa Barat dan Sumatera Utara). Masjidin Siregar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dampak
Perubahan Harga Gabah/Beras terhadap Produksi, Konsumsi, dan Inflasi. (Jawa
Barat dan Sumatera Selatan). Ahmad H. Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_BHT_2004.pdf"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Penyusunan Bahan Advokasi Delegasi Indonesia dalam
Perundingan Multilateral</span></a></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">. Budiman
Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Strategi dan
Kebijakan Perdagangan Pertanian Pasca AoA WTO. Pradjogo Utomo Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;"></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan
Model Permintaan dan Penawaran Komoditas Pertanian Utama. Nizwar Syafa’at <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Perubahan dan Dampak Kesepakatan Perdagangan Bebas Regional dan Penetapan
Modalitas Perjanjian Multilateral di Sektor Pertanian. Budiman Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Kelembagaan Kemitraan Rantai Pasok Komoditas Hortikultura. Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Kelembagaan Kemitraan Rantai Pasok Komoditas Peternakan. I Wayan Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek
Pengembangan Agroindustri dalam Meningkatkan Daya Saing dan Ekspor Berdasarkan
Permintaan Jenis Produk Komoditas Perkebunan Utama. Husni Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Notifikasi dalam Kerangka Modalitas Perjanjian Pertanian WTO. Budiman Hutabarat
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Fleksibilitas
Penerapan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Special Safeguard Mechanism</i>
(SSM) dan Kaji Ulang Kebijakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Domestic
Support</i> (DS) untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Special Product</i>
(SP) Indonesia. M Husen Sawit <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Kebijakan Penentuan Harga Pembelian Gabah (Sumatera Barat, DIY, Sulawesi
Selatan). Erizal Jamal <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-China dan Kerja Sama AFTA serta
Dampaknya terhadap Perdagangan Komoditas Pertanian Indonesia (Jatim, Riau,
Sumut, dan Sulsel). Budiman Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al</i>.</span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Respon
Usahatani Skala Kecil terhadap Liberalisasi Perdagangan (Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Lampung).
Budiman Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Plausible
Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia:
Impacts and Policy Implication for the Asia Pacific Region (kerja sama dengan
ACIAR).</span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Intra
Indonesia Trade Related Policies: Improving Smallholder and Supply Chain
Performance in Higher Value Agriculture Products (kerja sama dengan ACIAR).</span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan
Komoditas Pangan Dalam Negeri sebagai Substitusi Impor dan Promosi Ekspor
(SINTA). Erna Maria Lokollo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Market for
High-Value Commodities in Indonesia: Promoting Competitiveness and
Inclusiveness (kerja sama dengan IFPRI).</span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek Kerja
Sama Perdagangan Pertanian Indonesia dengan Australia dan Selandia Baru (Jawa
Timur, Kepulauan Riau, dan Bali). Budiman Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2009. Model Proyeksi Jangka Pendek Permintaan dan
Penawaran Komoditas Pertanian Utama. Reni Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2011. Analisis Daya Saing Produk Hortikultura Dalam Upaya
Meningkatkan Pasar Ekspor Indonesia. Erna Maria Lokollo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2012. Kajian Legislasi Perdagangan Di Bidang Pertanian Mendukung
Swasembada Pangan. Hermanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Penelitian
Pangan dan Ketahanan Pangan:<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1986.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pola Konsumsi di Daerah Perdesaan Jawa Timur. Hermanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et.al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1987.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek Permintaan Pangan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga di Perdesaan
Jawa Barat. Pradjogo U. Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1988.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Profil Rumah Tangga dengan Konsumsi Kalori dan Protein di Bawah
Kecukupan (kerja sama PAE dan Depkes). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1989.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pola Konsumsi Pangan, Proporsi, dan Ciri Rumah Tangga dengan
Konsumsi Energi di Bawah Standar Kebutuhan (PAE dan Depkes).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1990.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Pengkajian Pola Konsumsi Rumah Tangga Defisit Energi dan
Protein (PAE dan Depkes).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1992.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Penelitian tentang Ketahanan Pangan Masyarakat Berpendapatan Rendah.
Agus Pakpahan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1996.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Telaahan Trend Konsumsi Beras di Indonesia. Erwidodo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1998.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perubahan Pola Konsumsi Sumber Protein Hewani di Indonesia:
Analisis Data Susenas. Erwidodo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1999.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengakajian Diversifikasi Konsumsi Pangan Utama di Indonesia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berpendapatan
Rendah di Perdesaan. Mewa Ariani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2001.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Ketahanan Pangan Tingkat Rumah Tangga dan Regional. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Kinerja Ketahanan Pangan
Nasional. Handewi P. Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_HPS_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Manajemen Ketahanan Pangan Era
Otonomi Daerah dan Perum Bulog</span></a>. Handewi P. Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Diversifikasi Usaha Rumah Tangga
dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Handewi P. Saliem
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Wilayah Rawan Pangan dan Rawan Gizi Kronis serta
Alternatif Penanggulangannya: Pengelompokan 100 Kabupaten Rawan Pangan dan
Gizi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kronis (Riau, Jawa Timur, dan
Papua). Mewa Ariani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijakan Mengatasi Dampak Krisis
Pangan-Energi-Finansial terhadap Ketahanan Pangan dan Kemiskinan (SINTA).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>I Wayan Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Sistem Kelembagaan Cadangan Pangan
Masyarakat Perdesaan untuk Mengurangi 25 Persen <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Risiko Kerawanan Pangan (SINTA). Muchjidin Rachmat
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: FI;">Kajian Keterkaitan Produksi, Perdagangan</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">,</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: FI;"> </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">d</span><span lang="FI" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: FI;">an
Konsumsi Ubi Jalar </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">u</span><span lang="FI" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: FI;">ntuk
Meningkatkan 30 Persen Partisipasi Konsumsi Mendukung Program Keanekaragaman
Pangan </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">d</span><span lang="FI" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: FI;">an
Gizi (SINTA)</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">Handewi
P. Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2011. Dampak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perubahan Iklim Terhadap Kerawanan Pangan
Temporer/Musiman. Sumaryanto </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et
al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2012. Kapasitas
Adaptasi Petani Tanaman Pangan Terhadap Perubahan Iklim Untuk Mendukung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keberlanjutan Ketahanan Pangan. Sumaryanto </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2012. Kajian
Legislasi Bidang Peternakan Mendukung Swasembada Daging Sapi. Nyak Ilham <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2012. Prospek
Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah Dalam Upaya Mendukung
Swasembada Daging Nasional. Bambang Winarso </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2011. Keragaan,
Permasalahan Dan Upaya Mendukung Akselerasi Program Swasembada Daging Sapi.
Nyak Ilham </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Agroindustri: </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1985.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek dan Pengembangan Industri Pertanian
Tanaman Hortikultura. Jusuf M. Colter <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1986.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek dan Pengembangan Industri Pertanian
Tanaman Hortikultura. Sugiarto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1986.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek dan Pengembangan Industri Pertanian
Tanaman Palawija. Waluyo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1988.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijaksanaan Industri Pengolahan Tanaman
Pangan Tahap I: Peranan, Perkembangan dan Investasi Agroindustri, serta
Keterkaitannya dengan Produksi Tanaman Pangan. Pantjar Simatupang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1989.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Agroindustri dan Mekanisasi Pertanian
Penunjang Diversifikasi Tanaman Pangan. Pantjar Simatupang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1989.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijaksanaan Pengolahan Agroindustri dan
Mekanisasi Pertanian: Analisis Ekonomi Industri Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
di Provinsi Lampung dan Jawa Barat. Bambang Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1990.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijaksanaan Agribisnis Pengolahan
Agroindustri dan Mekanisasi Pertanian: Keterkaitan antara Kegiatan Mekanisasi
Pertanian dengan Sektor Pertanian dan Perekonomian Perdesaan. Budiman Hutabarat
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1994.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kelembagaan Penunjang Pengembangan
Agroindustri. Andin H. Taryoto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1995.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengkajian Pengembangan Agribisnis Perkebunan:
Upaya Pengembangan Pasar Agroindustri Perkebunan (Komoditas Kelapa Sawit dan
Komoditas Karet Jenis RSS). Bambang Drajat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Pengembangan Agroindustri Komoditas
Perkebunan Rakyat dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing Sektor Pertanian.
Adang Agustian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Prospek
Pengembangan Agroindustri dalam Meningkatkan Daya Saing dan Ekspor Berdasarkan
Permintaan Jenis Produk Komoditas Perkebunan Utama (<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan). Husni A. Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SYK_2005.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Pengembangan Agroindustri Berbasis Pangan Lokal dalam Meningkatkan
Keanekaragaman Pangan dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan</span></a></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Bambang Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SPR_2006.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Peningkatan Nilai Tambah Melalui Pengembangan Agroindustri</span></a></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">.
Supriyati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2012. Kajian Kebijakan Pascapanen: Analisis Kebutuhan
Evaluasi Program, Dan Dampak Penerapan Teknologi Pascapanen. Henny Mayrowani </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et al.</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Penelitian
Pembiayaan dan Asuransi Pertanian:<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">1989.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelembagaan dan Rekayasa Sosial Ekonomi di
Perdesaan Jawa dan Luar Jawa: Keragaan Lembaga Pelayanan Kredit di Perdesaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1990.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pola Pelayanan Kredit untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah di
Perdesaan Jawa Barat. Mat Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1998.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Ketersediaan dan Pemanfaatan Skim Kredit untuk Menunjang
Agribisnis di Perdesaan. Henny Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1999.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Skim Kredit Usahatani Menunjang Pengembangan IP-Padi 300 di
Jawa Barat. Mat Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Peningkatan Peranan Kredit dalam Menunjang Agribisnis di Perdesaan.
Mat Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Kebutuhan Asuransi Pertanian pada Pertanian Rakyat. Pradjogo
U. Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Pembiayaan Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis dan
Agroindustri di Perdesaan. Mat Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Rekayasa Kelembagaan Pembiayaan Usaha Pertanian. Mat
Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Sistem Pembiayaan Mikro dalam Mendukung Usaha Pertanian di
Perdesaan. Achmad Rozany Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian. Sahat M. Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kelayakan dan Perspektif Pengembangan Asuransi Pertanian
pada Usahatani Padi dan Sapi Potong. Achmad Rozany Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SHT_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor
Pertanian</span></a>.</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;"> Sahat M. Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pilot
Project</i> Sistem Asuransi untuk Usahatani Padi (SINTA). Sahat M. Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Agriculture Insurance for Rice Farming:
Pro-Poor Formulation, Dialogue and Implementation at the Country Level (kerja sama
dengan FAO RAP, Bangkok).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan Asuransi Usahatani Padi untuk Menanggulangi Risiko
Kerugian 75% Akibat Banjir, Kekeringan dan Hama Penyakit </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">(SINTA)</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">. Sahat M. Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Peningkatan Akses Petani terhadap Berbagai Sumber Pembiayaan
Usahatani </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-fareast-language: IN;">(SINTA)</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">.
Bambang Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Kajian Alternatif Skema
Pembiayaan Apbn Untuk Mendukung Swasembada Beras. Sahat M. Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Dampak Kebijakan Pajak Pertanian
Terhadap Produksi, Perdagangan Dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan.
Sri Nuryanti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. Analisis
Penentuan Icor Untuk Perencanaan Investasi Dalam Rangka Pembangunan Sektor
Pertanian. Prajogo Utomo Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. Peningkatan Akses Petani
Terhadap Permodalan Di Daerah Lahan Marjinal. Bambang Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Kajian Pengembangan
Komoditas Strategis Berbasis Kawasan. Adi Setiyanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Studi Kebijakan
Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi Di Luar Jawa Bambang Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Penelitian
Lahan dan Agraria:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1994.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Pertanian.
Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1995.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Pertanian.
Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1996.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Penanggulangan Ladang Berpindah: Studi Kasus di
Tiga Zona Ekologi di Sumatera. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1999.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kinerja Perspektif Konsolidasi Lahan dan Usaha Pertanian
Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>I Wayan Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perumusan Kelembagaan Konsolidasi Lahan dalam Perspektif
Pengembangan Agribisnis. Aten M. Hurun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan Model Kelembagaan Reservasi Lahan Pertanian. Bambang
Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2001.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan pada Komunitas Lokal
(Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan DI Yogyakarta). Erizal Jamal <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Ekonomi Sumber Daya Lahan Pertanian. Bambang Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Struktur Penguasaan dan Aspek Penataan Lahan serta Implikasinya terhadap
Pembangunan Eknomi Pertanian. Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Pembangunan Agraria Dalam Pendukung Pengembangan Usaha dan
Sistem Agribisnis. Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_HENNY_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Studi
Prospek dan Kendala Penerapan Reforma Agraria di Sektor Pertanian</span></a>.
Henny </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Land
Policy for Poverty Reduction: Promoting Accessibility of Land for the Landless
and Marginal Farmers (Kerja sama dengan FAO-RAP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">Optimalisasi Pemanfaatan Sumber</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"> D</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">aya
Pertanian </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">p</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">ada
Agroekosistem Lahan Kering. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Henny
</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. Kajian Kebijakan
Pengembangan Pupuk Organik. Benny Rachman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Insentif Ekonomi Dan
Aspek Kelembagaan Untuk Mendukung Implementasi Undang-Undang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan Benny Rachman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Studi Kondolidasi
Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian. Mewa Ariani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. Kajian Legislasi Lahan
Dan Air Di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan. Muchjidin rachmat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al. </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Penelitian
Sarana dan Prasarana Pertanian: </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1982.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Permintaan Pupuk Urea dan TSP pada Usahatani Padi di Jawa
Barat dan Sulawesi Selatan. Sudaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1982.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Permintaan Pupuk Urea dan TSP pada Usahatani Sayuran
Dataran Tinggi di Cipanas dan Cianjur Jawa Barat. Ahmad Suryana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1985.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Beberapa Aspek yang Berkaitan dengan Penyediaan dan Penggunaan
Peralatan Pertanian Mekanis di Indonesia. Tri Pranadji <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1985.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Investasi Irigasi Skala Kecil. Wirawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1986.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prospek dan Pengembangan Sumber Daya Mekanis Peralatan Pertanian.
Muchjidin Rachmat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1987.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Kebijaksanaan Diversifikasi dan Pengelolaan Irigasi dalam
Rangka Pembangunan Regional. Muchjidin Rachmat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1988.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Implikasi Pengurangan Subsidi Pertanian terhadap Pertumbuhan
Produksi Subsektor Tanaman Pangan. Budi Santoso et al. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1989.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Implikasi Pengurangan Subsidi Pupuk terhadap
Produksi Subsektor Tanaman Pangan. Budi Santoso <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span><br />
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1993.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Kebijakan Harga dan Subsidi Pupuk. Benny
Rachman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1995.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Antisipasi dan Respon Petani terhadap
Kebijakan Harga Pupuk dan Gabah. Jefferson Situmorang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perumusan Kebijakan Harga Gabah dan Pupuk
dalam Era Pasar Bebas. Made Oka Adnyana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Evaluasi Sistem Distribusi Benih Padi dan
Pupuk dalam Mendukung Ketersediaan dan Stabilitas Harga di Tingkat Petani. A.
Rozany<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Analisis
Preferensi Petani terhadap Karakteristik Teknologi Padi. Sri Wahyuni </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SPT_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Pemantapan
Model Pengembangan Kawasan Agribisnis Sayuran Sumatera (KASS)</span></a>.
Saptana </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_PHT_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Penelitian
Manfaat Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Perkebunan Rakyat pada
Tanaman Kopi, Teh, dan Lada</span></a>. Budiman Hutabarat </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al. </span></i><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SYK_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Strategi
Mengatasi Pelandaian dan Ketidakstabilan Produksi Padi di Lahan Suboptimal</span></a>.
Bambang Sayaka </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Kajian Kelangkaan Pupuk
dan Usulan Tingkat Subsidi serta Perbaikan Sistem Distribusi Pupuk di
Indonesia. Ketut Kariyasa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis
Kelayakan Pengalihan Subsidi Pupuk Menjadi Penjaminan Harga Gabah: Subsidi
Input vs Output. Nizwar Syafa’at <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_PT_2005.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Pengkajian
dan Pengembangan Model Operasional Percepatan Pemasyarakatan Inovasi Teknologi
Pertanian Melalui Program Prima Tani</span></a>. Pantjar Simatupang </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Sistem Distribusi Pupuk dan Usulan Penyempurnaannya. Yusmichad
Yusdja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_NIZ_2006.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Besaran Subsidi Pupuk dan Pola Distribusinya</span></a>. Nizwar Syafa’at </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SYK_2006.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Sistem Perbenihan Komoditas Pangan dan Perkebunan Utama</span></a>. Bambang
Sayaka </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SONNY_2006.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Evaluasi Kinerja
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Upaya Perbaikannya</span></a>.
Sumaryanto </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_PUH_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Penawaran dan Permintaan Pupuk di Indonesia 2007-2012</span></a>. Pradjogo U.
Hadi </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_NIZ_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Kaji Ulang
Kebijakan Subsidi dan Distribusi Pupuk</span></a>. Nizwar Syafa’at </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">et al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Study of
Effects of Physical Infrastructure on Poverty Alleviation and Human Capital Outcomes
in Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Kaji Ulang Pogram Pembangunan
Pertanian</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">: </span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Evaluasi Program Subsidi Benih
Jagung </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">T</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">ahun </span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">2006.</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;"> Yusmichad Yusdja</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et al</span></i><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Assessment
on Horticulture Seed Industry (kerja sama dengan AMARTA).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Perdesaan dalam Rangka
Peningkatan Produksi Pertanian dan Pendapatan Petani. Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_2009.SYK.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Kebijakan
Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura dan Peternakan</span></a>. Bambang </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Pengembangan Pola
Kelembagaan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian untuk Menunjang
Sistem Usahatani yang Berdaya Saing (SINTA). Henny Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_RKS_2010.pdf" title="Akselerasi Sistem Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil dan Alsintan Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Akselerasi
Sistem Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil dan Alsintan dalam Rangka Mendukung
Ketahanan Pangan</span></a>. Reni </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN;">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_HMN_2010.pdf" title="Optimalisasi Sumberdaya Pertanian pada Agroekosistem Lahan Kering"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Optimalisasi
Sumber Daya Pertanian pada Agroekosistem Lahan Kering</span></a>. Henny </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_PUH_2010.pdf" title="Analisis Dampak Investasi Pertanian terhadap Kinerja Sektor Pertanian"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Dampak Investasi Pertanian terhadap Kinerja Sektor Pertanian</span></a>. Pradjogo
U. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijakan Pemda dalam Alokasi Anggaran dan Perda untuk
Mengakselerasi Pembangunan Pertanian. Rita N. Suhaeti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">2010.</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">Akselerasi Sistem Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">d</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">an
Alsintan </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">d</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">alam
Mendukung Ketahanan Pangan. Reni Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2012. Kajian Alternatif Model Bantuan Benih
Dan Pupuk Untuk Peningkatan Produksi Pangan. Bambang Prasetyo</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif";"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">et
al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">2012.
Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Nomer 13 Tahun 2010 Tentang Hortikultura Terhadap Struktur Pasar Industri
Benih Hortikultura. Bambang Sayaka</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif";">
</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">et
al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-ansi-language: SV;">2012.
Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan.
Supriyati</span><span lang="SV" style="font-family: "bookman old style" , "serif";"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">et
al.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Penelitian
Lembaga dan Organisasi:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">1999.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Pengembangan Koperasi Pertanian yang Berwawasan
Agribisnis. Tri Pranadji <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Kohesi Sosial dalam Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Kerakyatan. Wahyuning K. Sedjati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perekayasaan Sosio Budaya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam
Percepatan Transformasi Masyarakat Perdesaan. Tri Pranadji <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Strategi Keorganisasian Petani untuk Pengembangan Kemandirian
Perekonomian Perdesaan. Wahyuning K. Sedjati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Transformasi Kelembagaan Tradisional untuk Memperkuat Jaringan
Ekonomi Kerakyatan Di Perdesaan. Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_YYS_2005.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Pengembangan
Model Kelembagaan Agribisnis Unggas Tradisional (Ayam Buras, Itik, dan Puyuh)</span></a>.
Yusmichad Yusdja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_2008_SYK.pdf"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Pengembangan
Kelembagaan Partnership dalam Pemasaran Komoditas Pertanian</span></a>. Bambang
Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_2009_RITA.pdf"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Integrasi
Kelembagaan P3A dengan Kelompok Tani dan Gapoktan</span></a>. Rita N. Suhaeti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Perumusan Model Kelembagaan
Petani untuk Revitalisasi Kegiatan Ekonomi Perdesaan. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kedi
Suradisastra </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">et al.</span></i><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan Pola Kelembagaan UPJA dan Mesin Pertanian untuk
Menunjang Sistem Usahatani yang Berdaya Saing. Henny<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijakan</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN;">
Pemda dalam Alokasi Anggaran dan Perda untuk Mengakselerasi Pembangunan
Pertanian. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Rita N. Suhaeti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Kemiskinan:<o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span><br />
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1993.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Komparasi Peranan Wanita dalam
Penanggulangan Kemiskinan: Kasus P4K, KUM, dan LSM. Laporan Penelitian Pusat
Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Delima H Darmawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1993.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Identifikasi Wilayah Miskin dan Upaya
Penanggulangannya (26 propinsi). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">1995.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Studi Tentang Model Penanggulangan Kemiskinan
Melalui Usahatani Terpadu: Metodologi dan Review Model Penanggulangan
Kemiskinan. Hermanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2000.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Identifikasi dan Penanggulangan Kemiskinan
Petani sebagai Akibat Krisis Ekonomi. Rozany Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2002.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Strategi Penanggulangan Kemiskinan dalam
Perspektif Pembangunan Partisipatif di Wilayah Agroekosistem Marjinal. Rozany
Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kebijakan Sistem Usaha Pertanian dan Program
Kemiskinan dalam Menunjang Pengentasan Kemiskinan Petani. Yusmichad Yusdja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pemberdayaan Kelembagaan Tradisional
Ketenagakerjaan Pertanian di Perdesaan dalam Pengentasan Kemiskinan. Rozany
Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_DEWA_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Socio-Economic
Baseline Survey For Poor Farmers' Income Improvement Trough Innovation Project
(PFI3P)</span></a></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Dewa K.S. Swastika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span></div>
<div style="margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">2004.</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt;">The Rules of
Agriculture in Poverty Reduction in Indonesia (FAO, Juni 2004-Oktober 2005).
Handewi P. Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Diversifikasi Usaha Rumah Tangga dalam
Mendukung Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_HPS_2005.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Diversifikasi Usaha Rumah Tangga dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan
Penanggulangan Kemiskinan</span></a>. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">Handewi P. Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>The Role
of Agriculture in Indonesia: Enhancing the Contribution of Agriculture to
Poverty Reduction and Food Security (FAO, Januari-Desember 2007).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;"></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Indigenous Community Empowerment to Develop
a Pro-Poor Policy Formulation (</i>kerja sama dengan FAO-RAP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>ECOIN -
Impact Analysis of Economic Cointegration on Agriculture and Policy on Poverty
Alleviation in Rural Asia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Indegenous
Community Empowerment. Pro-Poor Formulation, Dialogue and Implementation at the
Country Level<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(kerja sama dengan FAO
RAP, Bangkok). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pre-test
on Financial Crisis Impact to Peverty (kerja sama dengan Japan Internal
Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_BNR_2010.pdf" title="Evaluasi Dampak Program Penanggulangan Kemiskinan di Sektor Pertanian dan Pedesaan Tingkat Rumahtangga dan Desa"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Evaluasi
Dampak Program Penanggulangan Kemiskinan di Sektor Pertanian dan Perdesaan
Tingkat Rumah Tangga dan Desa</span></a></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">. Benny Rachman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Tentang Penyuluhan Dan Komunikasi Untuk
Adopsi Inovasi Teknologi:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pemetaan Aspek Sosial Ekonomi Rumah Tangga Untuk Mendukung
Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL). Gelar Satya Budhi et
al. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Revitalisasi Sistem Penyuluhan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Untuk Mendukung Daya Saing Industri<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Pertanian Pedesaan. Kurnia Suci Indraningsih et al. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dampak Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Terhadap
Kesejahteraan Rumah Tangga Dan Ekonomi Di Perdesaan. Saptana et al. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2011. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan Usaha Diversifikasi Pangan Sebagai Model Diseminasi
Inovasi Teknologi. Supena Friyatno et al. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Dan Program SL-PTT Menunjang Peningkatan Produksi
Padi Nasional. Herman Supriadi et al.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung Swasembada Pangan.
Kurnia Suci Indraningsih et al.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2012. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Kebijakan Dan Program Model-Kawasan Rumah Pangan
Lestari.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saptana et al.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">Penelitian
Patanas:</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Dinamika Sruktur Sosial Ekonomi
Masyarakat Perdesaan (Re-Sensus Patanas). Pradjogo U. Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat
Perdesaan. A. Rozany Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Ekonomi Ketenagakerjaan Sektor
Pertanian dan Perdesaan Di Indonesia. I Wayan Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;">2004.</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Perkembangan Aset, Kesempatan Kerja
dan Pendapatan Rumah Tangga di Sektor Pertanian</span><span lang="EN-US" style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;">. Husni </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;">Malian</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;">et al</span></i><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2004.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_RZN_2004.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Panel
Petani Nasional (Patanas): Analisis Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Perdesaan</span></a>.
</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">A. Rozany Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_IWR_2005.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Ekonomi Ketenagakerjaan Sektor Pertanian dan Perdesaan di Indonesia</span></a>.
</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">I Wayan Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2005.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_RZN_2005.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Dinamika
Sosial Ekonomi Rumah Tangga dan Masyarakat Perdesaan: Analisis Profitabilitas
Usahatani dan Dinamika Harga dan Upah Pertanian (Patanas)</span></a>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">A. Rozany Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_BIR_2006.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Panel
Petani Nasional (Patanas): Analisis Indikator Pembangunan Pertanian dan
Perdesaan</span></a>. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">Bambang Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2006.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_DEWA_2006.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Pengembangan Multi Usaha Rumah Tangga Pertanian pada Berbagai Agroekosistem</span></a>.
</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-language: IN;">Dewa K.S. Swastika et al.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_BIR_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan</span></a> (Patanas). </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Bambang Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_EML_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Dinamika
Sosial Ekonomi Perdesaan: Analisis Perbandingan Antar Sensus Pertanian</span></a>.
</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Erna Maria Lokollo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2007.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_NYK_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Profil Petani dan Pertanian Indonesia</span></a>. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Nyak Ilham <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;"></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Panel Petani Nasional (Patanas): Analisis
Indikator Pembangunan Pertanian di Perdesaan (Lampung, Jatim, Jateng, dan
Jabar). Reni Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_2008_PATANAS.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Analisis
Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan</span></a> (Patanas). </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Bambang Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_2008_KONS_SHS.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Arah
Perubahan Penguasaan Lahan dan Tenaga Kerja Pertanian</span></a>. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Sri H. Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Konsorsium Penelitian: Karakteristik Sosial Ekonomi Petani pada
Berbagai Agroekosistem</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">.</span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"> Kusnadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_2008_KONS_HRT.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Karakteristik
dan Arah Perubahan Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga</span></a>. </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Harianto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2008.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>OTDA -
Identification of Impact of Decentralization on Agriculture and Rural Household
Economy in Indonesia (kerja sama dengan JIRCAS).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2009.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Analisis Indikator Pembangunan Pertanian dan
Perdesaan. Sri Hery Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2010.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_SHS_2010.pdf" title="Indikator Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Karakteristik Sosial Ekonomi dan Pedesaan"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Indikator
Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: </span></a>Karakteristik Sosial Ekonomi Petani
dan Usahatani Padi (14 Kabupaten di Provinsi Sumut, Jabar, Jatim, dan Sulsel). </span><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Sri Hery Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2011. Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian Dan
Perdesaan Di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Sayuran Dan Palawija.
Adreng Purwoto <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">2012. Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian Dan
Perdesaan Di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan. Sri Hery
Susilowati </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "bookman old style" , "serif";">et al.</span></i><span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p><span style="font-family: "times new roman";"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p><span style="font-family: "times new roman";"> </span></o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-35166198881755640402016-02-10T21:57:00.000-08:002016-02-10T21:57:04.360-08:00Hasil-Hasil Penelitian Panel Petani Nasional (PATANAS)
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun
Penelitian PSEKP”)</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB
XI. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">PENELITIAN PATANAS (PANEL
PETANI NASIONAL)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Patanas merupakan penelitian berseri yang khas dari PSE-KP.
Penelitian ini dijalankan dalam jangka panjang dan dengan jumlah sampel yang
jauh lebih banyak dibandingkan riset-riset lainnya. Selain itu, variabel yang
dikaji juga relatif tetap. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi yang lebih kuat, dan dalam konteks tertentu untuk melengkapi data
pertanian nasional. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Beberapa variabel yang selalu dilihat dalam penelitian Patanas adalah
penguasaan aset petani, produktivitas usahatani terutama komoditas utama,
kesempatan kerja dan migrasi, upah dan pendapatan, serta konsumsi dan
pengeluaran rumah tangga petani. Penelitian Patanas hampir tiap tahun
dijalankan, namun pada paparan berikut ini hanya disampaikan hasil-hasil
penelitian selama 10 tahun terakhir, yang disusun berdasarkan objek dan tahun
penelitian. Dapat diinformasikan pula bahwa buku yang memuat hasil-hasil
penelitian Patanas yang lebih lengkap akan segera disusun. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">11.1. Struktur Sosial Ekonomi Perdesaan<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kondisi sosial ekonomi yang dihadapi menjadi struktur yang melingkupi
sekelompok masyarakat, yang berperan sekaligus sebagai pemberi peluang (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">empower</i>) namun juga sebagai
penghambat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">constrain</i>) perkembangan masyarakat tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menganalisis dinamika sruktur
sosial-ekonomi masyarakat perdesaan sebagai bentuk re-Sensus Patanas. Dari data
yang terkumpul diketahui bahwa di daerah yang berbasis tanaman pangan, penghasilan
utama masyarakatnya berasal dari nonpertanian, dan mereka banyak bermigrasi ke
luar desa. Sebaliknya di daerah yang berbasis tanaman nonpangan, penghasilan
utama masyarakatnya berasal dari hortikultura dan tebu. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari sisi agraria, sistem penggarapan lahan berubah
dari s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">i</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">stem </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">yang
lebih </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">so</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">ial menjadi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">agak </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">komersial. Demikian juga </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">dalam hal </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">hubungan kerja</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kebiasaan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">kerja gotong royong hampir hilang,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> dan berubah </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">menjadi s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">i</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">stem borongan atau upah harian. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Perubahan pola upah dan sistem panen merupakan indikator penting yang
menunjukkan telah terjadinya perubahan mendasar dalam relasi sosial di perdesaan,
dari bercorak komunalitas ke individualitas.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Sumber permodalan utama </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">petani
umumnya dari </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">modal sendiri</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. P</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">ermodalan dari kredit
perseorangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">tersedia namun </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">bunganya
sangat tinggi. Walaupun berbunga tinggi, karena kemudahannya banyak petani
memanfaatkan pinjaman semacam ini. Kondisi asset nonpertanian</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">seperti rumah, sanitasi, dan penerangan semakin meningkat
kualitasnya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara, t</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">eknologi pengusahaan lahan dan
ternak belum banyak berubah.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> Karena itu, </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">perlu </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">digiatkan
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">introduksi teknologi yang mampu meningkatkan
produktivitas pertanian, pemberian bantuan kredit dengan bunga rendah, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">serta </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">pembangunan agroindustri yang
berbasis bahan baku lo</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">k</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">al</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">.
Mengingat tingginya suplai tenaga kerja di desa, maka seluruh teknologi yang
ditawarkan diutamakan yang </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">bersifat padat karya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tahun berikutnya, penelitian Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(2004) juga tentang
struktur sosial ekonomi masyarakat perdesaan. Sebagaimana sudah banyak
disampaikan dari data statistik, sebagian lahan yang diusahakan petani bukan lahan
milik. Petani menjadi menyakap, menyewa lahan petani lain, atau menggarap
dengan status lainnya. Ditemukan pula semakin maraknya fenomena migrasi tenaga
kerja yang sebagian besar ke sektor informal di perkotaan, akibat terbatasnya
keterampilan dan permodalan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari sisi kesempatan kerja, sektor pertanian masih merupakan sumber
pendapatan yang dominan, akan tetapi perannya semakin tergeser oleh sektor
nonpertanian. Ketimpangan distribusi pendapatan rumah tangga ditemukan terutama
di desa-desa berbasis lahan sawah.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Ketimpangan ini diakibatkan oleh ketimpangan pemilikan lahan yang
ditunjukkan besarnya angka Indeks Gini. Satu hal menarik, pengeluaran rumah
tangga secara nominal lebih tinggi di desa-desa berbasis lahan kering
dibandingkan di desa-desa berbasis sawah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">11.2. Besar dan Bentuk Penguasaan Aset Lahan Usaha<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Struktur penguasaan aset petani mengalami perubahan baik dari sisi
besaran maupun sifatnya. Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Nurmanaf
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(2004) mendapatkan bahwa sebagian lahan yang
diusahakan petani bukan lahan miliknya sendiri. Banyak petani yang sudah
berstatus penyakap. Ironisnya, mereka menyakap di atas lahan yang dulu adalah
miliknya pribadi. Penelitian Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2004) di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan NTB menemukan data bahwa distribusi
kempemilikan lahan relatif tidak ada ketimpangan yang besar.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selanjutnya, penelitian Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2007) menunjukkan bahwa pemilikan lahan di Jawa lebih sempit dibandingkan
dengan luar Jawa (0,524 ha vs 0,528 ha), namun rataan kepemilikan sawah di Jawa
lebih luas dibandingkan dengan di Luar Jawa (0,451 ha vs 0,338 ha). Ketimpangan
distribusi pengusaan sawah di Jawa lebih besar dibandingkan dengan luar Jawa. Di
Jawa 17,6 persen petani menguasai 60 persen luasan sawah yang ada, sedangkan di
luar Jawa 25 pesen petani menguasai 60 persen luas sawah yang tersedia.
Penelitian ini dilakukan di bawah topik analisis indikator pembangunan
pertanian dan perdesaan. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif
dan kuantitatif, dimana pengambilan berupa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">purposive
sampling</i> dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang tersebar berdasarkan
luas penguasaan lahan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebaran lasan
lahan didasakan pada data blok-blok Sensus Pertanian 2003. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Berikutnya adalah penelitian Lokollo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(2007) yang melakukan
perbandingan antar Sensus Pertanian. Metode PPA (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Participatory Prospective Analysis</i>) digunakan untuk menganalisis
dinamika sosial ekonomi perdesaan secara utuh dan memperkirakan kondisi di masa
mendatang melalui alternatif-alternatif yang ada. Ditemukan bahwa ketimpangan
distribusi pengusaan lahan meningkat cukup tinggi, yakni dari 0,5481 di tahun
1973 menjadi 0,7171 di tahun 2003. Petumbuhan petani gurem (pengusaan lahan
<0,5 ha) meningkat sebesar 2,39 persen per tahun. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tim penelitian ini<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menemukan
pula bahwa kekhawatiran akan alih fungsi lahan pertanian cukup beralasan karena
terjadi pada lahan pertanian produktif dan penggunaan di luar sektor pertanian,
serta terjadi pada wilayah dengan infrastruktur baik. Dalam kompetisi global
yang tinggi dan terbatasnya pilihan investasi sektor nonpertanian, eksistensi
alih fungsi lahan pertanian tersebut tidak dapat dihindari. Pilihan kebijakan
yang dapat dipertimbangkan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut
diantaranya adalah: (1) pengembangan usahatani bernilai ekonomi tinggi
(khususnya di Jawa) dengan aplikasi teknologi dan manajemen modern untuk
mencapai produktivitas dan efisiensi yang tinggi; (2) pengembangan sistem
irigasi secara bertahap dan pemanfaatan potensi sistem irigasi yang ada secara
maksimal; dan (3) pengembangan lahan pertanian baru di luar Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Khusus untuk desa berbasiskan palawija dan sayuran di lahan kering, penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2008)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>mengambil
sampel 12 desa dari 50 desa Patanas. Agak berbeda dengan temuan lain, studi ini
mendapatkan bahwa sebagian besar petani menggarap lahan yang dikuasai. Petani
palawija menggarap 95 persen dari lahan yang dikuasai, sedangkan petani sayuran
menggarap 91 persen. Luasan pemilikan lahan terbesar berada pada kelas
pengusaaan lahan 0,01-0,25 ha yakni sebanyak 39 persen, kelas 0,26-0,50 ha
sebanyak 17 persen, kelas 0,51-1,00 ha sebanyak 21 persen, dan sisanya pada
kelas di atas 1,00 ha. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam konteks yang relatif serupa, penelitian Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2008) juga mempelajari karakteristik
sosial ekonomi petani khususnya tentang penguasaan lahan dan tenaga kerja.
Mereka mendapatkan bahwa struktur pemilikan lahan oleh rumah tangga
terkonsentrasi pada kelas luas lahan kurang dari 0,25 ha.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini umum dijumpai pada agroekosistem
sawah dan lahan kering berbasis tanaman pangan. Selama periode 1995-2007
pemilikan lahan cenderung menurun, terutama terjadi di Jawa.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penurunan luas kepemilikan lahan seiring
dengan konversi lahan yang semakin meningkat. Perubahan struktur pemilikan
lahan berpengaruh terhadap perubahan pola hubungan kerja yang diterapkan,
dimana sistem gotong royong semakin tidak populer.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ditemukan pula bahwa luas penguasaan rumah tangga
perdesaan di Pulau Jawa tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan, sedangkan
di Luar Jawa berpengaruh nyata. Hal ini terkait dengan peranan sektor
nonpertanian dalam struktur pendapatan rumah tangga. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian yang lebih baru dilakukan oleh Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(2009) dengan topik yang sama yaitu mempelajari indikator pembangunan
pertanian dan perdesaan. Desa contoh dari studi ini merupakan sub-set desa
contoh Patanas terdahulu yang merupakan contoh desa komoditas kakao, kelapa
sawit, karet, dan tebu. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada desa-desa sampel ini, lebih dari 80 petani merupakan petani
pemilik-penggarap. Sudah banyak berkembang pola sewa, sakap, dan gadai. Jika
dibandingkan antarkomoditas, kepemilikan luas lahan petani karet adalah yang
terbesar (2,7-3,1 ha/KK), diikuti petani kelapa sawit (2,3-2,7 ha) dan terakhir
petani tebu (0,3-0,6 ha). Angka Indeks Gini menunjukkan ketimpangan lahan yang
rendah untuk karet, ketimpangan sedang untuk komoditas kakao dan kelapa sawit,
dan ketimpangan tinggi untuk komoditas tebu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Terakhir,
penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2010)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>dengan topik sama<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>yang
dijalankan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>pada 14 kabupaten di Provinsi
Sumut, Jabar, Jatim, dan Sulsel, dengan cakupan analisis untuk periode tahun
2007 sampai 2010.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ditemukan bahwa p</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">emilikan
lahan cenderung mengarah ke polarisasi dan distribusi pemilikan semakin
timpang. Polarisasi ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan luas pemilikan
lahan pada kelompok luas di bawah 0,5 ha dan di atas 1,25 ha. </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">11.3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Penggunaan
Teknologi, Produksi, dan Produktivitas Usahatani<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(2003) dijalankan untuk mengetahui<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penyebab perlambatan produksi komoditas tanaman utama di Indonesia.
Komoditas yang dikaji dalam penelitian ini meliputi padi sawah, padi ladang,
jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. Kajian dilakukan di
Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Komoditas yang mengalami perlambatan laju poduksi umumnya terjadi di Luar
Jawa dan terjadi pada empat komoditas yaitu padi sawah, kedelai, kacang tanah,
dan ubi kayu. Perlambatan laju produksi padi disebabkan oleh perlambatan laju
produktivitas, mutu usahatani, dan kelelahan lahan. Perlambatan laju luas lahan
bukan karena peralihan perubahan pola tanam dari padi ke komoditas lain. Dengan
kondisi ini, disarankan untuk memindahkan sentra produksi dari Jawa ke luar
Jawa. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan yang mempertimbangkan apakah daerah tersebut
daera sentra dan penyangga, dan perlunya pula memanfaatkan lahan tidur yang
potensinya sangat besar. Saran dari penelitian ini akhirnya direalisasikan
salah satunya dengan terbitnya </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Relatif serupa dengan ini adalah penelitian Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2004) tentang penurunan dan ketidakstabilan produksi padi.
Ketidakstabilan produksi nasional dan regional diestimasi dengan koefisien Gini,
sementara kesenjangan hasil padi diukur dengan metode ALES (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Automated Land Evaluation System</i>), dan efisiensi
produksi didekati dengan fungsi produksi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">frontier</i>.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Data yang terkumpul menunjukkan telah terjadi pelandaian total produksi
padi. Usahatani padi masih mendatangkan keuntungan dengan kisaran antara Rp 1,2
juta sampai Rp 2,9 juta per ha, dimana efisiensi teknis rata-rata sebesar 67,5 persen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>IP padi berkisar antara 100 sampai dengan 140
persen. Direkomendasikan bahwa peningkatan produksi di lahan sub optimal dapat
ditempuh dengan meningkatkan efisiensi dan menambah indeks pertanaman padi.
Pemerintah tidak perlu terlibat langsung dalam penyaluran sarana produksi, yang
lebih diperlukan adalah membuat iklim usaha yang lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Satu penelitian lain, oleh Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2007) menemukan bahwa indeks pertanaman padi umumnya mencapai 200-300
persen. Penggunaan benih sebagian besar menggunakan benih sendiri atau
merupakan benih tanpa label.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Varitas
padi yang dominan di lapangan adalah Ciherang dan IR-64. Penggunaan Alsintan
pada umumnya hanya untuk pengolahan tanah dan panen (untuk merontok gabah), sedangkan
untuk yang lainnya masih menggunakan tenaga manusia. Keuntungan usahatani padi
sangat menarik, dimana nilai R/C padi mencapai 3,03. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk teknologi yang lain, hampir semua petani menggunakan pupuk
pabrikan, terutama urea. Ke depan, untuk peningkatan produktivitas padi, pemerintah
perlu memberikan benih gratis yang berguna selain meringankan petani adalah
untuk mempercepat adopsi teknologi baru, melakukan pengendalian harga gabah,
disertai dengan peningkatan jumlah penyuluh pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara, tim penelitian Lokollo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2007) menemukan bahwa adopsi teknologi oleh petani bervariasi menurut
komoditas.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penggunaan benih padi, jagung,
dan kedelai yang berasal dari pembelian cenderung meningkat. Pupuk urea masih
mendominasi jenis penggunaan pupuk, dibandingkan pupuk TSP/SP36 dan KCl.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Namun<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>demikian, ada indikasi ke penggunaan pupuk yang semakin berimbang. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada sektor peternakan, penggunaan pakan pabrikan masih mendominasi,
walaupun demikian penggunaan pakan hijauan juga ada peningkatan. Secara umum, pemanfaatan
kredit untuk pemenuhan modal usaha selama periode 30 tahun terakhir cenderung
meningkat, sedangkan pemanfaatan pegadaian cenderung menurun. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Relatif sejalan dengan temuan ini, petani sesungguhnya telah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memahami semua tentang standard dan
anjuran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>teknologi usahatani. Kondisi ini
ditemukan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di setiap wilayah studi, namun
belum semua petani<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menerapkan anjuran
tersebut (Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 2009).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kendalanya adalah pada harga dan ketersediaan
teknologi di level petani yang belum optimal.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">11.4. Kesempatan Kerja, Upah, dan Pendapatan RT<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari beberapa penelitian dengan topik ini, yang disusun berdasarkan
tahun kegiatan, penelitian Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2004) tentang ketenagakerjaan menemukan bahwa sektor pertanian di daerah
sampel masih merupakan sumber kesempatan kerja dominan. Indikator pembangunan
SDM (HDI) dan indikator kemiskinan (HPI) merupakan indikasi kesejahteraan dan
kualitas hidup masyarakat. Keterkaitan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>HDI dengan kesempatan kerja dan HPI di tingkat nasional dan regional
lokasi penelitian (Jateng dan Sulsel) menunjukkan tidak adanya pembedaan yang
berarti pada indikator HDI secara regional (kabupaten dan provinsi). Perbedaan
kinerja kesempatan kerja dan PDB nampak terkait dengan masalah ketersediaan dan
akses ekonomi serta iklim investasi. Konsekwensinya, pengembangan kemampuan SDM
(HDI) harus bersifat komplemen dengan pengembangan investasi dan sektor riil.
Ragam kesempatan kerja dan pendapatan yang lebih baik di Jawa, ternyata diikuti
oleh indek kemiskinan yang lebih rendah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Perekonomian
nasional didominasi oleh sektor pertanian dan sektor informal dengan
kelembagaan pasar tenaga kerja yang relatif longgar dan bersifat adaptif.
Sektor pertanian dengan sifatnya yang akomodatif menampung tenaga kerja
melebihi kapasitasnya, dengan beban pengangguran terselubung yang tinggi.
Disamping pengangguran yang bersifat terbuka yang besarnya sekitar 9 juta
orang, proporsi setengah pengangguran di sektor pertanian (2000-2003) mencapai
sekitar 31,14 persen. Hal ini berdampak terhadap rendahnya produktivitas tenaga
kerja sektor pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tidak
dijumpai konvergensi upah an</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">t</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">arsektor
(pertanian,</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">
</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">manufktur, dan jasa) dan wilayah. Pasar tenaga
kerja ditentukan oleh akses ekonomi wilayah, jenis komoditas yang diusahakan,
dan dinamika kelembagaan lokal. Dinamika kelembagaan sistem pengupahan
menunjukkan kecenderungan pergeseran ke sistem borongan dan harian. Kecuali
kegiatan tanam dan menyiang di Selli (Bone, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">basis padi), sistem pengupahan harian dan borongan
merupakan pola umum yang sedang berkembang. Sistem pengupahan menjadi semakin
formal dengan antisipasi akan semakin menurunnya fleksibilitas pasar tenaga
kerja. Namun, masuk pasar tenaga kerja pertanian tetap bersifat terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Usahatani
padi bersifat padat tenaga kerja dengan kecenderungan menurun pangsa biaya
tenaga kerjanya, sedangkan usahatani jagung dan kentang bersifat padat modal.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Respon tenaga kerja terhadap produksi untuk padi,
jagung</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">,</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> dan kentang bersifat inelastis. Secara umum elast</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">i</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">sitas tenaga kerja yang padat modal nilainya lebih
baik. Ini menunjukkan bahwa involusi pertanian masih berlangsung. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Berikutnya adalah penelitian
Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">(2004) </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">dengan objek pada aset,
kesempatan kerja, dan pendapatan rumah tangga. Mereka menemukan bahwa luasan
kepemilikan lahan semakin menurun, yakni </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">dari </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">1</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">,</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">05 ha per
rumah tangga pada tahun 1963 menjadi 0</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">,</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">86 ha per rumah
tangga pada tahun 1983. Petani penyakap semakin bertambah, sehingga usaha
peningkatan pendapatan petani semakin sulit, karena bagian yang didapatkan
lebih kecil jika dibandingkan dengan milik s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">e</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">ndiri.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Penggunaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">A</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">lsintan cenderung menggunakan alat yang lebih
kecil, karena harga yang lebih murah dan lebih mudah pengoperasiannya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selama periode 1985-2003, perubahan pangsa pekerja sektor pertanian
relatif kecil yang hanya berkisar antara 40-55 persen. Jumlah pekerja pertanian
dan pertanian terkonsentrasi di Indonesia bagian barat, dimana 90 persen <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pekerja yang masuk ke Sumatera berasal dari
Jawa, dan sebaliknya sebanyak 68,8 persen pekerja yang masuk ke Jawa berasal
dari Sumatera. Lebih dari 80 persen sumber pendapatan rumah tangga petani di
Indonesia berasal dari usahatani, 12 persen dari berburuh tani dan sisanya (8%)
berasal dari kegiatan nonusahatani. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selama 1975-2000 telah terjadi kesenjangan upah dan gaji antara rumah
tangga pertanian dan nonpertanian. Sebelum krisis (1997) rasio pendapatan
golongan nonpertanian dengan buruh tani berkisar antara 6 sampai 8. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2005), mendapatkan hal yang sama bahwa sektor pertanian masih merupakan
penyedia lapangan kerja terbesar, dimana yang paling dominan adalah pada
subsektor padi, subsektor tanaman sayuran, dan buah–buahan. Meskipun kontribusi
sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja masih dominan, tetapi kontribusinya
dalam penciptaan nilai tambah bruto menurun. Ketimpangan kompensasi terhadap
tenaga kerja antarsektor dilihat dengan cara membagi total gaji dan upah pada
masing-masing sektor tersebut dengan jumlah tenaga kerja yang diserap disektor
lain. Dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa peningkatan kompensasi
tenaga kerja di sektor pertanian sangat kecil dan lebih rendah dari sektor
lain.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil analisis menunjukkan bahwa ragam kegiatan ekonomi semakin
meningkat. Namun separuh dari rumah tangga petani berpendapatan di bawah 5 juta
rupiah per tahun. Dan dinamika kependudukan dan perekonomian di tingkat desa
relatif searah dengan perkembangan di tingkat wilayah yang lebih tinggi.
Perubahan struktur pendapatan rumah tangga bervariasi tidak hanya menurut lokasi
(desa-kota), tetapi juga menurut kelas pendapatan, sumber mata pencaharian
utama KK maupun agroekosistem wilayah. Terdapat kecenderungan semakin tinggi
tingkat pendapatan semakin rendah pangsa pendapatan yang berasal dari sektor
pertanian. Analisis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">indeks entropy</i> di
tingkat rumah tangga mengindikasikan diversifikasi sumber pendapatan rumah
tangga bervariasi menurut lokasi (desa-kota), kelompok pendapatan, sumber mata
pencaharian utama KK, maupun daerah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2007) menyebutkan bahwa tingkat
pengangguran di Jawa lebih rendah dibandingkan dengan di Luar Jawa (21 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>vs 34 persen). Alokasi tenaga kerja untuk
kegiatan usahatani hanya berkisar 30-40 persen, dan sisanya untuk usaha
nonpertanian. Artinya, kesempatan kerja di perdesaan tidak lagi bergantung
sepenuhnya pada kegiatan di pertanian, karena telah berkembang pula kesempatan
lain. Sementara, dari sisi sistem pengupahan, upah borongan (60 persen) lebih mendominasi
dibanding bentuk pengupahan yang lain yakni upah harian dan sambatan. Sumber
pendapatan utama petani reponden adalah dari pertanian, yakni sekiar 59-98
persen. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sejalan dengan ini, penelitian Lokollo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(2007) juga
mendapatkan bawa sumber pendapatan yang dominan pada responden masih dari sektor
pertanian, secara rata-rata mencapai 60,49 persen. Penelitian ini mendapatkan
bahwa proporsi petani menurun, tapi proposi buruh tani dan nonpertanian
meningkat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Subsektor tanaman pangan ternyata
lebih mendominasi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian dibanding yang lain.
Penduduk usia muda tampaknya kurang tertarik berprofesi di sektor pertanian, yang
ditunjukkan oleh penurunan jumlah tenaga kerja umur muda di sektor pertanian,
di lain pihak pekerja usia lanjut cenderung meningkat.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selama periode 20 tahun (1983-2003) secara umum akses petani ke sarana
kesehatan cenderung stabil.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Petani di
Jawa lebih dominan memakai pelayanan praktek umum, sedangkan di Luar Jawa lebih
memanfaatkan rumah sakit.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penggunaan<i> </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">metode<i> Participatory
Prospective Analysis</i></span> (PPA) untuk melihat keadaan tahun 2020
menghasilkan tiga skenario.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Secara umum
ketiga skenario tersebut dengan kondisi di mana peran pemerintah masih sangat
diperlukan untuk pembangunan pertanian dan perdesaan. Peran pemerintah yang
diperlukan baik dalam menciptakan kondisi yang kondusif terhadap kebijakan,
investasi, pembangunan infrastruktur, konservasi lahan dan air, serta melakukan
lobi pada negara-negara anggota WTO untuk melakukan perlawanan terhadap
negara-negara maju, dalam rangka menciptakan keadaan yang kondusif untuk mencapai
efesiensi produksi pertanian dan pembangunan perdesaan. Untuk meningkatkan
pendapatan sektor pertanian, agar sektor ini tidak diberi beban yang besar
untuk menyerap tenaga kerja perdesaan yang pada umumnya memiliki tingkat
pendidikan yang rendah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">unskilled-labor</i>).
Dukungan pemerintah terhadap sektor tersebut seharusnya lebih dapat
dioptimalkan terutama untuk penyediaan infrastruktur perdesaan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dapat pula ditambahkan bahwa dari studi Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(2008), tingkat pendapatan rumah tangga petani di agroekosistem lahan
kering berbasis perkebunan secara umum lebih tinggi dibanding agroekosistem
lain. Hal ini karena penguasaan lahan yang lebih luas per rumah tangga petani.
Secara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>umum,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>luas penguasaan rumah tangga perdesaan di Jawa tidak berpengaruh
nyata terhadap pendapatan, sedangkan di Luar Jawa berpengaruh nyata. Hal ini
terkait<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan peranan sektor
nonpertanian dalam struktur pendapatan rumah tangga. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ketimpangan distribusi pendapatan rumah tangga yang
tertinggi terdapat pada komoditas padi sawah dan ketimpangan terendah terdapat
di komoditas perkebunan. Terdapat pengaruh nyata distribusi pemilikan lahan
terhadap distribusi pendapatan rumah tangga petani. Dengan kata lain,
distribusi pemilikan lahan merupakan determinan distribusi pendapatan rumah tangga
petani. Sementara, distribusi pemilikan lahan dan pendapatan tidak berpengaruh
nyata terhadap produktivitas usahatani, namun lebih pada harga gabah dan
tingkat intensifikasi usahatani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Partisipasi kerja rumah tangga cenderung berubah dari kegiatan usahatani
ke nonpertanian. Pekerja muda dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, atau
pada petani dengan pemilikan lahan lebih sempit; cenderung bekerja campuran dengan
mengkombinasikan pekerjaan di pertanian dengan di luar pertanian. Banyak pula
yang mengandalkan di sektor luar pertanian. Sementara, petani dengan tingkat
pendidikan rendah (di bawah 3 tahun), lebih banyak terlibat di kegiatan buruh
tani dan usahatani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Terdapat fenomena “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">aging farmer”</i>
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yakni semakin menuanya umur petani. Namun,
umur yang tua tidak berpengaruh nyata dalam produktivitas usahatani, bahkan
terdapat indikasi (meskipun lemah) bahwa petani yang lebih tua mampu
menghasilkan produktivitas lebih karena faktor kapabilitas manajerial dan
pengalaman yang tinggi. Faktor-faktor yang secara nyata mempengaruhi peluang
petani bermigrasi untuk buruh migran adalah faktor yang melekat pada individu,
sedangkan bagi pengusaha migran lebih banyak dipengaruhi oleh faktor penciri
rumah tangga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Haeruman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2008) mempelajari dampak diversifikasi usahatani terhadap ketahanan pangan dan
pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani cenderung
semakin terdiversifikasi pada lahan dengan ketersediaan air cukup.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ketersediaan lahan dengan air yang cukup
diperlukan dalam melakukan diversifikasi agar tanaman memiliki peluang besar
untuk menghasilkan. Diversifikasi berpengaruh positif terhadap pendapatan
maupun ketahanan pangan walaupun dengan derajat pengaruh yang kecil.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
mengintegrasikan usaha diversifikasi dengan pengembangan pasar.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: BookAntiqua;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Terakhir, penelitian Kusnadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2008) tentang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable surplus</i>
beras. Secara umum studi ini menunjukkan bahwa berdasarkan besaran dan
faktor-faktor yang mempengaruhi besaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable
surplus</i> telah terjadi perubahan orientasi petani dalam mengusahakan padi
dari subsisten ke arah komersial sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi
masyarakat dan ketersediaan infrastruktur. Namun demikian, ciri-ciri
subsistensi masih tetap melekat pada komoditas padi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0.3pt 0pt 0cm; tab-stops: list 18.0pt left 21.3pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Marketable surplus</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> di
agroekosistem sawah rata-rata lebih besar dibandingkan dengan di agroekosistem
nonsawah. Nilai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable surplus</i>
juga lebih besar di Pulau Jawa dibandingkan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable surplus</i> di Luar Jawa. Perbedaan ini disebabkan karena usahatani
padi sawah di Pulau Jawa lebih terspesialisasi, proporsi pendapatan usahatani
padi lebih besar; perbedaan pasar tenaga kerja di Pulau Jawa lebih kompetitif
dan semakin sulit dan cara penjualan dengan tebasan lebih banyak. Selain itu, luas
lahan yang dimiliki di luar Jawa lebih merata, sehingga walau pengaruhnya ada
namun tidak begitu nyata. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: list 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sebagian besar petani pada agroekosistem sawah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada MH dan MK di Jawa dan Luar Jawa menjual
hasil gabahnya secara sekaligus kemudian diikuti dengan cara bertahap dan
tebasan. Alasan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan penjualan
secara sekaligus<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena butuh uang
tunai, mengurangi risiko, dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekurangan
sarana untuk pengeringan dan penyimpanan. Jika dipilah berdasarkan daerah Jawa
dan Luar Jawa, alasan utamanya sama, namun besarannya yang berbeda. Pada
agroekosistem sawah, bentuk gabah yang penjualannya sekaligus sebagian besar
berupa gabah kering panen (GKP); sedangkan pada cara penjualan bertahap bentuk
gabah yang dijual umumnya dalam bentuk GKS dan sebagian berupa GKP. Pada agroekosistem
nonsawah, keterbatasan produksi menyebabkan gabah yang dihasilkan sebagian
digunakan untuk konsumsi. Sisa untuk konsumsi dijual dengan cara bertahap. Karena
itu pada lokasi ini banyak petani yang menjual secara bertahap dalam bentuk
GKS. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: list 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Karakterisitik sosial ekonomi yang berpengaruh
nyata terhadap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable surplus</i>
adalah jumlah anggota keluarga dan pendapatan total rumah tangga.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semakin besar jumlah keluarga maka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable surplus</i> semakin kecil, dan
sebaliknya. Variabel lain, yaitu luas lahan dan proporsi penggunaan tenaga
kerja luar keluarga, secara statistik tidak berpengaruh nyata.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Namun ada kecenderungan makin luas lahan
usahatani yang dikuasai petani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable
surplus</i> makin besar. Sebaliknya, makin besar proporsi jumlah penggunaan
tenaga kerja luar keluarga, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">marketable
surplus</i> makin kecil. Perbaikan harga gabah cenderung lebih efektif
dirasakan petani pada agroekosistem sawah dibandingkan dengan agroekosistem
nonsawah. Namun tidak banyak mempengaruhi pengelolaan usahatani akibat
kepemilikan lahan yang sempit, fasilitas irigasi yang terbatas, dan harga pupuk
yang makin mahal. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara, penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Kustiari
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2008)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menyimpulkan bahwa<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>dari
sisi tenaga kerja, tenaga kerja berumur di atas 15 tahun menduduki porsi
terbessar yaitu sebesar 74 persen. Pendidikan tenaga kerja yang dominan hanya
sampai tingkat SD. Apabila dibandingkan antardaerah palawija dan sayuran,
tenaga kerja di daerah palawija yang lulus SMP keatas lebih sedikit (27 %)
sedangkan di daerah sayuran sekitar 50 persen. Lalu, 14 persen dari tenaga
kerja yang ada di desa contoh melakukan migrasi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari jumlah tersebut, yang lulus SD mencapai
45 persen, selebihnya berturut-turut 26 persen, 17 persen, dan 5 persen untuk
SMP, SMA dan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sebagian rumah tangga contoh mempunyai sumber penghasilan lebih dari dua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kegiatan pertanian merupakan sumber
penghasilan utama. Pendapatan sektor pertanian dan sektor nonpertanian
berkorelasi rendah, kecuali bagi petani yang berlahan luas (>1 ha). Hal ini karena
hasil dari pertanian diinvestasikan untuk sektor nonpertanian. Pendapatan usaha
tani merupakan sumber pendapatan dominan bagi petani sayuran, akan tetapi hal
sebaliknya terjadi bagi petani palawija. Buruh tani rata-rata bekerja selama
setahun hanya 100 hari.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rendahnya jumlah
hari kerja dalam setahun menyebabkan kemiskinan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Index Gini di desa palawija menunjukkan kategori rendah sampai sedang,
sedangkan di desa sayuran mengindikasikan ketimpangan sedang. Hukum Engle, yang
menyatakan makin tinggi pengeluaran rumah tangga akan makin rendah porsi untuk
pengeluaran pangan, tidak ditemukan di desa sampel. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari penelitian ini pula, hanya 32 peresn petani palawija yang mampu
membeli pupuk urea sesuai jumlah yang diinginkan. Biaya produksi palawija
didominasi oleh biaya tenaga kerja, sedangkan biaya produksi sayuran didominasi
oleh biaya input produksi. Modal untuk pengadaan pupuk dan obat-obatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan kendala utama bagi sebagian besar
petani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut petani meminjam ke pedagang sarana produksi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Khusus untuk petani pekebun<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">, </b>tingkat
partisipasi kerja secara rataan sebesar 66,9 persen, dimana partisipasi
tertinggi terdapat pada petani tebu dan terendah pada petani kakao. Pada
intinya, sektor pertanian masih merupakan sumber pekerjaan utama menyerap yang 77,4
persen kesempatan kerja di perdesaan (Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 2009). Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa pangsa
pendapatan pertanian memberikan kontribusi berkisar antara 43-80 persen dari
total pendapatan. Distribusi pendapatan yang tertimpang terdapat pada komoditas
sawit dan kakao dengan indeks gini 0,52, diikuti oleh komoditas tebu (0,41),
dan yang paling merata adalah komoditas karet (0,32). Nilai tukar petani
(NTPRP) lebih besar dari 1 di seluruh lokasi, yang mengindikasikan bahwa seluruh
rumah tangga berada dalam kondisi sejahtera, menurut indikator tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada penelitian
yang paling akhir, Susilowati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2010), k</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT;">ontribusi pendapatan dari sektor pertanian menyumbang
lebih dari 50 persen terhadap pendapatan rumah tangga di perdesaan. Pendapatan
rumah tangga selaras dengan luas penguasaan lahan pertanian. Distribusi
pendapatan pertanian menunjukkan kesenjangan yang semakin lebar.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">11.5. Tingkat dan Ragam Konsumsi Rumah Tangga<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ada beberapa penelitian Patanas atau yang menggunakan responden “petani
sampel Patanas” yang mempelajari konsumsi rumah tangga petani. Dari tim penelitian
Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2007)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>disimpulkan bahwa<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>alokasi pengeluaran dari pendapatan total rumah tangga untuk
pangan di Luar Jawa lebih besar jika dibandingkan dengan di Jawa, yakni 55 vs 50-52
persen. Pola asupan pangan yang dominan berupa karbohidrat yang berasal dari
beras, sedangkan asupan protein (lauk-pauk) tampak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masih kurang. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">Selanjutnya</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">,
penelitian Harianto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2008)
tentang konsumsi dan pengeluaran rumah tangga</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> membandingkan kondisi tahun 1999 dengan 2005.
Secara umum selama periode ini, telah terjadi perubahan pola pengeluaran dan
pola konsumsi rumah tangga di Indonesia</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">P</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">erubahan
tersebut mengarah ke perbaikan dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga
dengan besaran perubahan bervariasi menurut karakteristik so</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ial ekonomi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Namun demikian</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">
pangsa pengeluaran untuk pangan masih dominan dalam struktur pengeluaran rumah
tangga. Di antara kelompok pangan, pangsa pengeluaran untuk beras </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;">lebih </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">dominan terhadap struktur pengeluaran rumah tangga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kondisi tahun 2007–2008 menunjukkan bahwa kenaikan harga pangan yang
dipicu oleh kenaikan harga BBM tahun 2005 telah menimbulkan dampak negatif
terhadap pola konsumsi, yakni menurunnya kualitas konsumsi dan kegiatan
usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola konsumsi, sebelum dan setelah
kenaikan harga BBM, tidak berbeda nyata.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Pangan dengan sumber protein tinggi peka terhadap perubahan harga dan
perubahan pendapatan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Beras masih merupakan sumber karbohidrat yang dominan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Konsumsi per kapita cenderung menurun dengan
meningkatnya pendapatan rumah tangga, dan diversifikasi pangan terkait erat
dengan tingkat pendapatan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Makin membaik
pendapatan rumah tangga maka sumber kalori makin beragam pula. Rumah tangga
yang masuk dalam kategori pendapatan tinggi makin mengurangi konsumsi kalori
yang bersumber dari beras, sebaliknya makin meningkatkan konsumsi dari mie,
terigu, telur, daging ayam, dan susu. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Konsumsi terbesar rumah tangga petani di desa contoh adalah untuk
kelompok padi-padian sebagai sumber karbohidrat, berikutnya adalah pangan
hewani, sayuran, serta untuk tembakau dan sirih (Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 2008).<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Pengeluaran
bukan pangan terbesar dibelanjakan untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga,
kemudian diikuti oleh pendidikan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk kedua
komponen tersebut nilainya mencapai 60 persen dari seluruh pengeluaran
nonpangan.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="background: yellow; font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-highlight: yellow;"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Terakhir, dari penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Susilowati
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2009) dijumpai<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>bahwa pangsa pengeluaran pangan
terhadap total pengeluaran rumah tangga berkisar pada 61-65 persen. Pangsa pengeluaran
terendah ditemui di wilayah agroekosistem berbasis kakao dan yang tertinggi di
wilayah karet. Pengeluaran pangan untuk pangan pokok berkisar 16.2-32
persen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kelompok pengeluaran yang cukup
tinggi untuk pangan hewani dan rokok, sedangkan untuk sayuran dan buah-buahan
tergolong rendah. Pengeluaran nonpangan tertinggi untuk BBM, kedua untuk
pendidikan, dan selanjutnya untuk kegiatan sosial.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tingkat partisipasi konsumsi beras mencapai 100
persen, kecuali di wilayah berbasis kakao dan tebu masing-masing 95 dan 97,5
persen. Partisipasi konsumsi kedua terbesar adalah untuk mie instant yang
mencapai 79-90 persen. Secara kuantitas, konsumsi energi rata-rata sudah di
atas standar kecukupan, akan tetapi komposisi sumbangan dari jenis bahan yang
dikonsumsi belum ideal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Konsumsi beras
dan gula berlebih masing-masing sebesar 8,8 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan 2,5 persen dari standar ideal yang
dianjurkan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-16987434347050732502016-02-10T21:53:00.001-08:002016-02-10T21:53:46.545-08:00Hasil-Hasil Penelitian tentang KEMISKINAN
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun
Penelitian PSEKP”)</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB X. PENELITIAN TENTANG KEMISKINAN<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">10.1. Dinamika Topik Penelitian Kemiskinan<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tidak banyak informasi hasil penelitian yang menguak masalah kemiskinan
di Indonesia sebelum tahun 1970-an. Penelitian dalam skala terbatas dilakukan
beberapa universitas sebagai bagian dari topik kajian lain, semisal kajian
tentang gerakan intensifikasi tanaman padi ada bagian yang membahas isu
kemiskinan. Demikian juga kajian tentang pembangunan perdesaan yang
menyampirkan beberapa potret kemiskinan di perdesaan. Baru pada tahun 1970-an
penelitian dan analisis kemiskinan serta distribusi pendapatan secara makro
dilakukan oleh Sayogyo, Penny, Singarimbun, F. Poli, dan Hendra Esmara. Biro
Pusat Statistik (BPS) baru tahun 1984 mulai melakukan analisis masalah
kemiskinan dan mempublikasikannya pada Publikasi “Jumlah dan Persentase
Penduduk Miskin di Indonesia 1976-1981” (terbit tahun 1984). Sejak masa itu,
secara berkelanjutan BPS melakukan analisis kemiskinan dan distribusi
pendapatan, yaitu setiap tiga tahun, sesuai dengan ketersediaan data tentang
tingkat pengeluaran dan konsumsi rumah tangga dari Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Komite Penanggulangan Kemiskinan Repulik Indonesia, 2002). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pusat Penelitian Agro Ekonomi, dalam skala besar mulai memberikan
perhatian pada isu kemiskinan ini sejak awal tahun 1990-an. Diawali dengan
kajian dalam skala terbatas pada beberapa daerah dengan topik khusus, maka pada
tahun 1991-1992 dilakukan penelitian dengan topik “Identifikasi Wilayah Miskin
dan Upaya Penanggulangannya”. Kegiatan ini dilanjutkan pada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tahun 1992-1993 dengan topik “Program
Penelitian Sumber Daya Alam dan Kapital: Identifikasi Wilayah Miskin dan
Alternatif Upaya Penanggulangannya”. Entah suatu kebetulan atau memang mengait
erat, secara politis masalah kemiskinan di Indonesia baru mendapat perhatian
cukup luas sejak tahun 1993, yaitu sejak Presiden Suharto mengungkapkan masalah
ini dalam pidatonya di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perhatian publik
semakin besar setelah pemerintah memperkenalkan program Inpres Desa Tertinggal
(IDT) pada tahun 1994.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kajian oleh tentang kemiskinan ini berlanjut pada tahun 1993-1994 dengan
pelaksanaan penelitian tentang “Identifikasi dan Evaluasi Program/Proyek
Penanggulangan Kemiskinan”.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Penekanan
penelitian ini lebih pada upaya mengevaluasi berbagai program penanggulangan kemiskinan
yang dijalankan lingkup Departemen Pertanian. Selain di laksanakan di 21
Provinsi, penelitian ini juga dikembangkan dalam tujuh penelitian terfokus,
yaitu: (1) Proyek Pembinaan Peningkatan Petani-Nelayan Kecil; (2) Subsektor
Tanaman Pangan; (3) Subsektor Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus; (4) Subsektor
Peternakan; (5) Sub Sektor Perikanan khususnya Usaha Penangkapan; (6) Proyek
Pengembangan Diversifikasi Pangan dan Gizi, dan (7) Proyek Pertanian dan Lahan
Kering.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selain tiga penelitian besar diatas, pada tahun 1991-1992, dilaksanakan
penelitian dengan topik khusus, diantaranya “Penanggulangan Kemiskinan Melalui
Pengembangan Wilayah Lahan Kering; Kasus Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah”. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada tahun 1993 dilakukan penelitian tentang
“Studi Komparasi Peranan Wanita dalam Penanggulangan Kemiskinan: Kasus P4K,
KUM, dan LSM ”. Kajian khusus ini dilanjutkan pada tahun 1994-95 dengan topik
“Studi Tentang Model Penanggulangan Kemiskinan Melalui Usahatani Terpadu”. Dari
hasil kajian ini dihasilkan empat buku mengenai kemiskinan yang terdiri dari
empat subjudul buku, yaitu: (1) Metodologi dan Review Model Penanggulangan
Kemiskinan, (2) Analisis Ekonomi Regional, (3) Agro Ekosistem Lahan Kering, dan
(4) Agro Ekosistem Pantai.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Setelah tahun 1995-an, kembali isu kemiskinan menghilang dalam berbagai
topik penelitian PSE-KP. Terjadinya krisis ekonomi akut pada awal tahun 1998
dan berlanjut dengan pergantian rezim pemerintahan dan kondisi kehidupan yang
sulit di masyarakat, telah mendongkrak jumlah penduduk miskin dan ini membuat
perhatian berbagai pihak terhadap isu kemiskinan kembali membesar. Menghadapi
kondisi ini, pada tahun 2000 topik kemiskinan kembali muncul dalam agenda
penelitian PSE-KP dengan topik penelitian “Identifikasi dan Penanggulangan
Kemiskinan Petani sebagai Akibat Krisis Ekonomi”. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian tentang kemiskinan berlanjut pada tahun 2002 dan 2003 dengan
topik penelitian “Strategi Penanggulangan Kemiskinan dalam Pembangunan
Partisipatif di Wilayah Agroekosistem Marjinal” dan “Kebijakan Sistem Usahatani
dan Program Kemiskinan dalam Mendukung Pengentasan Kemiskinan Petani”. Terakhir
pada tahun 2010 PSE-KP melaksanakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penelitian dengan topik “Evaluasi Dampak Program Penanggulangan
Kemiskinan di Sektor Pertanian di Tingkat Rumah Tangga dan Wilayah Perdesaan”. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari berbagai hasil penelitian tersebut, berikut disarikan berbagai
temuan penting yang dikelompokkan atas tiga bagian, yakni tentang karakteristik
wilayah miskin, karakteristik penduduk miskin dan upaya penanggulangannya, dan
refleksi penelitian dan program kemiskinan.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">10.2. Karakteristik Kemiskinan Wilayah</span></b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Karakteristik wilayah miskin untuk Indonesia awalnya dilakukan secara
parsial oleh berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Beberapa contoh
adalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penelitian yang dilakukan Penny
dan Singarimbun, yang dibukukan dengan judul<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Penduduk dan Kemiskinan Kasus Srihardjo di Perdesaan Jawa (1976),
menilisik secara mendalam kemiskinan di perdesaan Jawa serta berbagai faktor
yang menjadi penyebabnya. Untuk skala yang lebih luas, pengkajian tentang
karakteristik wilayah miskin ini dilakukan oleh BPS pada awal tahun 1990-an.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BPS menyebut desa miskin ini dengan istilah “desa tertinggal”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penentuan desa tertinggal didasarkan atas
data potensi desa yang dikumpulkan oleh Biro Pusat Statistik pada tahun 1993.
Dari informasi yang dikumpulkan, dilakukan uji statistik untuk memilih variabel
yang mempunyai korelasi dengan pendapatan penduduk, dimana diperoleh 25
variabel untuk daerah perkotaan dan 27 variabel untuk daerah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perdesaan.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Variabel-variabel tersebut terdiri dari 10 variabel potensi dan
fasilitas desa, 8 variabel perumahan dan lingkungan, serta 7 variabel keadaan
dan potensi penduduk, disamping 2 variabel yang hanya berlaku untuk daerah
perdesaan. Variabel yang digunakan antara lain ketersediaan jalan utama desa,
lapangan usaha bagi mayoritas penduduk, fasilitas pendidikan, fasilitas
kesehatan, fasilitas komunikasi, kepadatan penduduk per kilometer persegi,
sumber air minum, sumber bahan bakar, persentase penggunaan listrik dan
persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian, serta jumlah penduduk
yang masuk kategori miskin.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ketika awalnya data ini dirilis banyak daerah yang menunjukan keberatan,
karena berkaitan dengan kinerja pemerintah di suatu daerah. Dalam
perkembangannya, adanya program khusus yang diluncurkan pemerintah untuk
menangani wilayah tertinggal ini, yang dikenal dengan Inpres Desa Tertinggal
(IDT). Program ini membuat keadaan menjadi berbalik, dimana daerah berlomba
memperbanyak desanya yang masuk kategori miskin, dengan harapan akan mendapat
kucuran dana bagi pembangunan desa. Pada saat itu setiap desa tertinggal diberi
dana bergulir sebesar Rp 20 juta per tahun selama tiga tahun.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada tahun 1994,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelaksanaan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>program IDT tahun 1995/96, metodologi penentuan desa tertinggal ini
dikaji ulang dan dihasilkan penyempurnaan variabel menjadi 17 variabel untuk
daerah perkotaan (4 variabel potensi dan fasilitas desa, 5 variabel perumahan
dan lingkungan, serta 8 variabel keadaan dan potensi penduduk). Sementara untuk
daerah perdesaan digunakan 18 variabel (6 variabel potensi dan fasilitas desa,
3 variabel perumahan dan lingkungan, serta 9 variabel keadaan dan potensi
penduduk).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian “Identifikasi Wilayah Miskin dan Upaya Penanggulangannya”<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>dilakukan PSE-KP secara serempak di 19
provinsi di Indonesia pada tahun 1991, dengan tujuan untuk mengetahui peta
wilayah miskin sampai dengan satuan wilayah kecamatan. Penelitian berupaya
mengidentifikasi karakteristik utama wilayah miskin dan penyebabnya, serta
memberikan rekomendasi alternatif upaya penanggulangan kemiskinan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penentuan wilayah miskin menggunakan tiga indikator yaitu Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB); indikator Kualitas Hidup Fisik (KHF) yang
meliputi tingkat kematian bayi, prosentase penduduk yang buta huruf dan status
gizi;<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan indikator Kualitas Kenyaman Hidup
(KKH) yang meliputi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>konsumsi listrik,
pemilikan barang elektronik (TV), kualitas rumah, presentase pemakaian air
bersih, dan kepemilikan jamban/WC yang baik. Ketiga indikator tersebut
dianalisis dengan menggunakan analisis komponen utama (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">principle component analysis</i>). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil analisis secara umum menunjukkan bahwa wilayah miskin memiliki
tingkat KHF, KKH, dan PDRB yang rendah. Penduduk yang miskin sebagian besar
bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani dan tinggal di perdesaan
yang terisolir. Karakteristik wilayah miskin lainnya adalah: kurangnya sarana
dan prasarana seperti jalan yang rusak dan terbatasnya air, baik untuk irigasi
maupun air bersih untuk kebutuhan keluarga. Penyebab kemiskinan antara lain
tingkat pendidikan yang rendah dan tingginya angka buta huruf, terbatasnya
penguasaan teknologi khususnya teknologi pertanian dan sistem usahatani yang
tradisional, keterbatasan modal petani, kepemilikan lahan yang sempit atau
tidak memiliki lahan sama sekali.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pemecahan masalah kemiskinan yang sangat kompleks ini harus bersifat
holistik dan terkoordinasi dengan memadukan empat faktor utama, yaitu:
kebijakan pemerintah, sistem pendukung yang efektif dan efisien, penerapan
teknologi yang kontinyu, dan partisipasi masyarakat dan swasta dalam
pengentasan kemiskinan. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan sebagai alternatif
penanggulangan kemiskinan dengan pendekatan program, antara lain: (1)
peningkatan sumber daya manusia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melalui
pendidikan dan pembinaan mental masyarakat serta mempercepat adopsi teknologi
budidaya pertanian; (2) pengembangan potensi sumber daya alam melalui
pemanfaatan lahan pertanian dan pekarangan, pendayagunaan lahan kritis; dan (3)
Peningkatan sarana dan prasanara seperti jalan, jembatan, dan ketersediaan air
bersih. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Program Penelitian Sumber Daya
Alam dan Kapital: Identifikasi Wilayah Miskin dan Alternatif Upaya
Penanggulangannya”<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>merupakan
penelitian lanjutan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai wilayah
miskin di perdesaan Indonesia yang belum diketahui secara lengkap. Penelitian
ini dilaksanakan di 26 provinsi, termasuk 19 provinsi yang telah diteliti pada
periode sebelumnya. Adapun tujuan dari penelitian ini tidak jauh beda dari
penelitian sebelumnya, yaitu memperoleh informasi mengenai lokasi wilayah
miskin, karakteristik wilayah miskin, penyebab utama kemiskinan, dan alternatif
penanggulangannya dari masing-masing provinsi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Menentukan karakteristik wilayah miskin merupakan langkah awal dari
analisis penyebab kemiskinan. Pada penelitian ini karakteristik wilayah miskin
di bagi dalam lima karakter, yaitu: (1) sumber daya manusia, meliputi tingkat
pendidikan dan pengetahuan penduduk yang rendah, kultur masyarakat yang kurang
kondusif dalam penanggulangan kemiskinan, serta keterampilan dan penguasaan
teknologi penduduknya rendah; (2) sumber daya alam, meliputi kesuburan tanah
yang rendah, kondisi lahan yang rawan erosi, topografi bermasalah
(bergunung-gunung, terjal), memiliki curah hujan rendah, (3) penguasaan
teknologi pertanian masih sangat rendah, (4) infrastruktur sarana dan prasarana
sangat kurang seperti transportasi, pengadaan air bersih, dan ketersediaan
pasar; serta (5) kelembagaan formal dan informal untuk mendukung perkembangan
ekonomi di wilayah miskin umumnya kurang berkembang.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil penelitian ini merumuskan penyebab utama kemiskinan, yaitu: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama, </i>sumber daya alam yang rendah
atau belum berkembang dan didayagunakan secara optimal. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua, </i>aksesibilitas rendah seperti sarana prasarana transportasi,
komunikasi dan daerah terisolir. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga, </i>keterbatasan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i>prasarana,
sarana dan permodalan seperti air bersih maupun air untuk irigasi, ketersediaan
listrik, keterbatasan modal usahatani. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Keempat,
</i>rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga membentuk sikap kurang
responsif terhadap inovasi dan cenderung membentuk sikap apatis, lamban dan
kurang produktif. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kelima, </i>rendahnya
penerapan teknologi pertanian sebagai akibat dari lemahnya pembinaan dari
penyuluh yang sangat sedikit jumlahnya. Dan k<i style="mso-bidi-font-style: normal;">eenam,</i> sistem pemerintahan dan lembaga perekonomian seperti
Koperasi Unit Desa (KUD) belum berfungsi secara optimal. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penyusunan alternatif model penanggulangan kemiskinan dirancang khusus
untuk dapat diterapkan pada kelompok dan sasaran tertentu. Namun secara garis
besar, usulan program dapat dikelompokkan kedalam tiga bentuk yakni: (1)
rekayasa dan pengembangan teknologi, (2) rekayasa dan pengembangan kelembagaan,
dan (3) investasi untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana.
Penanggulangan kemiskinan membutuhkan kemauan politik pemerintah untuk
mendukung program pengentasan kemiskinan dan menjadikannya sebagai prioritas
utama dalam pembangunan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada tahap lanjutan, penelitian tentang karakteristik wilayah miskin ini
banyak dilakukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Agusta (2007).
Penentuan desa tertinggal didasarkan data Potensi Desa (Podes) tahun 2003,
dengan mengambil variabel tipe LKMD atau lembaga yang setara, jalan utama, pola
nafkah, dan pengusahaan lahan pertanian. Selain itu, digunakan pula variabel
jarak desa ke kecamatan, serta fasilitas pendidikan, kesehatan, komunikasi, dan
pasar. Variabel lainnya menilai kondisi perumahan dan pemukiman penduduk, yang
terdiri atas kepadatan penduduk, sumber air minum, kejadian wabah penyakit,
bahan bakar, penerangan umum, dan kondisi jamban. Berdasarkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perhitungan yang dilakukan Agusta (2007),
jumlah desa miskin sesuai data tahun 2003 di Indonesia diperkirakan 11.258 desa
dari sekitar total 70 ribuan desa yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini
diacu pemerintah dalam Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM (PKPS-BBM)
pada tahun 2005.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-list: l0 level2 lfo2; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">10.3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Karakteristik
Kemiskinan Rumah Tangga dan Upaya Penanggulangannya<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian tentang kemiskinan rumah tangga atau individu anggota rumah
tangga serta upaya penanggulangannya, merupakan topik yang banyak jadi
perdebatan. Angka jumlah penduduk miskin menjadi bahan perdebatan politik dalam
menilai kinerja pemerintah. Perhitungan tentang jumlah rumah tangga miskin atau
anggota rrumah tangga miskin umumnya diawali dengan pengukuran garis
kemiskinan, yang menjadi dasar untuk menghitung kemiskinan mutlak di suatu
wilayah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Batasan dan perhitungan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tentang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>angka kemiskinan mutlak
ini diinisiasi oleh dua ilmuwan India yaitu N. Rath dan V.M. Dandekar (lihat
publikasi mereka pada Rath and Dandekar, 1977). Mereka mematok angka 4,19 US
Dolar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk pengeluaran per individu
dalam sebulan menurut nilai tukar saat itu di India, sebagai garis kemiskinan.
Berdasarkan batasan itu, pada awal tahun 1960-an sekitar 40 persen penduduk perdesaan
dan 50 persen penduduk perkotaan India masuk kategori miskin. Di negara maju
semacam Amerika Serikat, perhitungan tentang angka kemiskinan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mulai diinsiasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada masa pemerintahan Lyndon Johnson (1963-1969).
<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Satu seri kajian tentang penentuan garis kemiskinan dilakukan oleh
Orshansky (1965), yang menghitung pengeluaran pangan rumah tangga. Berdasarkan
kajian Orshansky ini diperkirakan sekitar 20 persen<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penduduk Amerika Serikat termasuk kategori
miskin. Program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Lyndon Johnson dapat
mengurangi angka kemiskinan mutlak ini menjadi 12 persen pada tahun 1968.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk Indonesia, bila berbicara tentang garis kemiskinan maka semua akan
mengait dengan Sayogyo (1926-2012), sebagai Bapak Sosiologi Perdesaan
Indonesia. Dibesarkan dalam tradisi ilmu sosial yang dikembangkan dari
pertanian,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sajogyo menyoal ekologi,
pangan, gizi, tanah, agraria, yang kesemuanya berada dalam konteks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">agri-culture</i> (pembudidayaan), serta
relasi antara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">natura dan humana</i>
(Wikipedia, 2012). Pada tahun 1972, Departemen Kesehatan memintanya memimpin
Survei Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Berjalan selama dua tahun, survey
ini melibatkan peneliti-peneliti berbagai perguruan tinggi, bekerja sama dengan
Bappenas, dan UNICEF. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari riset UPGK ini pulalah, pada tahun 1977 ia merumuskan pengukuran
garis kemiskinan, apa yang kemudian dikenal dengan “Garis Kemiskinan Sajogyo”,
melalui tulisannya berjudul “Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan”.
Pengukurannya didasarkan pada konsumsi pangan dalam nilai tukar setara beras
(desa-kota). Menurutnya, kelompok miskin adalah mereka rumah tangga yang
mengonsumsi pangan “kurang dari nilai tukar 240 kg beras setahun perkepala di perdesaan”
atau “369 kg di perkotaan”. Dari penghitungan ini diperoleh angka kecukupan
pangan 2.172 kalori orang/hari, sehingga dibawah angka ini dinyatakan miskin. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil perhitungan Sajogyo ini terus dikembangkan oleh berbagai pihak
terutama Biro Pusat Statistik (BPS). Dengan memperhatikan perhitungan lembaga
lain, terutama Bank Dunia yang menggunakan <i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i>mata uang dollar Amerika Serikat untuk
dekade 1980; standar pengeluaran untuk makanan adalah 50 dolar AS untuk perdesaan
dan 75 dolar AS untuk per kapita per tahun. BPS mengadopsi ukuran <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bank Dunia ini dengan melakukan penyesuaian
dengan pola dasar konsumsi pada tahun 1971, dan kemudian disesuikan dengan
kenaikan harga (inflasi) dari bahan makanan pokok. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BPS baru mulai melakukan analisis masalah kemiskinan sejak Publikasi
“Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia 1976-1981” yang diterbitkan
tahun 1984. Sejak itu secara berkelanjutan BPS melakukan analisis kemiskinan
dan distribusi pendapatan, yakni setiap tiga tahun, sesuai dengan ketersediaan
data tentang tingkat pengeluaran dan konsumsi rumah tangga dari Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas). Dengan tersedianya data hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) –type Desember 1998, banyak pembahasan serius atas inisiatif
berbagai pihak yang menaruh perhatian sangat besar pada masalah kemiskinan,
seperti UNDP, Bank Dunia, UGM melalui proyek SIAGA, Bappenas dan BPS sendiri,
serta beberapa LSM terkemuka lainnya. Namun, masalah metodologi belum
sepenuhnya terselesaikan, walau tingkat kemiskinan absolut itu sendiri sudah
tidak banyak dipermasalahkan (Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik
Indonesia, 2002).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Standar kemiskinan tahun 1996 versi BPS menyebutkan, standar minimum
makanan adalah pengeluaran untuk makanan yang menjamin perolehan energi sebesar
2.100 kalori per kapita per hari, yang diukur dari nilai pengeluaran 52 komoditas
makanan. Dalam standar kemiskinan tahun 1998, BPS melakukan beberapa
penyempurnaan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengeluaran untuk biaya
sekolah, yang dalam standar 1996 hanya meliputi pengeluaran sampai SD, telah
disempurnakan mencakup pengeluaran sampai SLTP. Pengeluaran untuk transportasi,
perumahan, kesehatan, dan lain-lain juga direvisi dengan memperluas cakupannya
agar ukuran kemiskinan yang dihasilkan dapat lebih mencerminkan tingkat
kemiskinan secara baik (Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia,
2002). Dengan menggunakan berbagai pendekatan di atas secara reguler Badan
Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan angka kemiskinan di Indonesia setiap
tahunnya, yang dipilah menurut perdesaan dan perkotaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Terkait dengan upaya penanggulangan kemiskinan, berbagai program dan
kegiatan telah dilakukan pemerintah. Upaya terpusat dimulai dengan Inpres Desa
Tertinggal (IDT), dan dilanjutkan dengan beragam program dan proyek yang
bersifat terpusat dibawah koordinasi Bappenas dan Kantor Wakil Presiden, sampai
yang bersifat sektoral. Di lingkup Kementerian Pertanian juga ada beragam
program dan kegiatan, yang berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi yang
dilakukan PSE-KP, dapat dirunut mulai dari tahun 1993-1994. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada tahun 1993-1994 dilakukan penelitian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Identifikasi dan Evaluasi Program/Proyek
Penanggulangan Kemiskinan” yang dilaksanakan di 21 provinsi. Pada waktu itu ada
lima proyek penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh Departemen
Pertanian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu: (1) Proyek Pengembangan
Sentra Buah-Buahan (P2SB); (2) Proyek Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus
(P2WK); (3) Proyek Penanggulangan Peternak Berpendapatan Rendah (P2BR); (4)
Proyek Diversifikasi Pangan dan Gizi (DPG), dan (5) Proyek Peningkatan Produksi
Perikanan (P4). Pada pelaksanaannya, tidak semua program tersebut
diimplemantasikan ke seluruh daerah dan hanya disesuaikan dengan potensi sumber
daya dan luas bidang yang diusahakan oleh petani/nelayan kecil. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian ini secara khusus juga mengidentifikasi dan mengevaluasi
program atau proyek penanggulangan kemiskinan berdasarkan subsektor dan proyek,
antara lain subsektor pengembangan perkebunan wilayah khusus, subsektor tanaman
pangan, subsektor peternakan, subsektor perikanan (usaha penangkapan), proyek
pertanian lahan kering, proyek pembinaan peningkatan pendapatan petani-nelayan
kecil, dan proyek pengembangan diversifikasi pangan dan gizi. Adapun temuan penelitian
tersebut akan diuraikan berdasarkan pendekatan proyek maupun per subsektor,
sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sub</span></u><u><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span></u><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ektor Tanaman Pangan.<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengembangan sistem agribisnis perdesaan merupakan strategi yang
dipandang mampu mengentaskan kemiskinan. Dalam pengembangan tersebut untuk
mencapai tujuan dan sasarannya perlu memperhatikan tiga dimensi, yaitu: dimensi
kemarjinalan, dimensi kelestarian lahan dan dimensi sumber daya manusia.
Sedangkan dalam pelaksanaannya dilakukan dengan lima jenis kegiatan (proyek)
khusus, yaitu: usahatani terpadu di lahan marjinal, pengembangan sentra
produksi buah-buahan, usahatani konservasi, usahatani di wilayah khusus, dan usahatani
tanaman pangan di daerah transmigrasi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil evaluasi pelaksanaan program menunjukkan bahwa ketepatan sasaran
menunjukkan secara umum kelompok sasaran dan lokasi sasaran sudah sesuai dengan
kriteria. Kelemahan dari proyek ini adalah karena hanya diberikan sekali saja
(setahun) dan bahkan beberapa program dilaksanakan langsung secara
besar-besaran (seluas 1.000 Ha). Oleh karena itu, diperlukan bantuan dan
pembinaan yang berkelanjutan serta pelaksanaan proyek yang secara bertahap untuk
menekan kegagalan proyek. Meskipun realisasi luas proyek dapat tercapai 100
persen, namun pertumbuhan tanaman tidak sesuai yang diharapkan karena ada
hambatan teknis seperti: (1) masalah bibit (mutu bibit, kerusakan bibit, kemurnian
klon, dan waktu pengadaan yang kurang tepat), dan ada bibit padi yang diberikan
kurang sesuai dengan agro-ekosistem setempat; (2) bencana berupa kekeringan,
kebakaran, dan kebanjiran; (3) hama dan penyakit; (4) keterbatasan tenaga kerja
dan modal; dan (5) partisipasi peserta yang rendah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Permasalahan lain yang dijumpai adalah keterbatasan sarana, prasarana,
dan dana bagi kegiatan pembinaan mengingat luasnya jangkauan petugas lapang.
Selain itu masih sering terjadi tumpang tindih bantuan proyek kepada petani, sehingga
penyebaran proyek tidak merata. Perlu pengkajian lebih lanjut mengenai
kemampuan program ini dalam merubah pola pikir petani kearah wawasan usahatani
agribisnis serta tingkat efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program ini.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sub</span></u><u><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span></u><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ektor Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus (P2WK).<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Program ini bertujuan untuk mewujudkan pendapatan petani dan pusat
pertumbuhan baru di wilayah pengembangan usahatani sehamparan dengan
pengembangan tanaman perkebunan sebagai cabang usahatani pokok. Dilaksanakan sejak
tahun 1990-1991 di 19 provinsi seluas 51.252 Ha, dan pada tahun 1992-1993 telah
menjangkau 26 provinsi dengan luas 58.936 Ha. Hasil evaluasi program P2WK menemukan
bahwa pemberian paket program kurang memperhatikan kualitas, paket bantuan yang
rendah, tingkat adopsi teknologi yang rendah, dan kejelasan sifat paket (hibah,
kredit dan bergulir) juga tidak jelas. Pelaksanaan program ini terkendala oleh
keterbatasan sarana dan prasarana transportasi untuk menjangkau sebagian desa
terpencil dan fasilitas pergudangan di tingkat kabupaten. Selain itu, pembinaan
aparat pelaksana belum mencukupi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada umumnya, program P2WK telah berhasil menyentuh sebagian wilayah
miskin tetapi belum berhasil dengan baik membidik sasaran kelompok miskin. Hal
ini disebabkan aturan yang telah ditetapkan dalam kerangka operasional yang
mensyaratkan petani peserta memiliki luas lahan minimal 0,5 Ha. Padahal pada
umumnya, petani miskin hanya memiliki luas lahan pertanian sebesar < 0,25 Ha
atau tidak punya sama sekali. Ironi seperti ini bahkan terjadi sampai sekarang,
misalnya Program PNPM Mandiri yang sejatinya dirancang untuk kelompok miskin,
namun justeru meminggirkan mereka dari sasaran kegiatan.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sub</span></u><u><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span></u><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ektor Peternakan<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penanggulangan kemiskinan subsektor peternakan dilaksanakan melalui
Program Penanggulangan Peternak Berpendapatan Rendah (PPBR). Tujuan program ini
adalah untuk menjangkau petani-ternak atau buruh tani yang berpendapatan rendah
di perdesaan dengan melakukan penyebaran paket ternak yang disesuaikan dengan
kelompok sasaran dan ekosistem wilayah yang bersangkutan. Jenis-jenis ternak
yang telah dibagikan pada umumnya adalah ayam buras, itik, kambing, serta sapi,
dan babi dengan jumlah terbatas. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kendala utama dalam pelaksanaan program terletak pada pengadaan ternak
dalam jumlah besar, dan teknologi budidaya yang belum memadai. Disamping itu,
masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang berpengaruh terhadap keberhasilan
program. Penyimpangan tersebut antara lain adalah waktu pengembalian ternak
yang tidak teratur, tidak sesuainya spesifikasi ternak dalam pengadaan dan
penyebaran akibat dari tidak adanya sumber bibit, paket ternak dibagikan dalam
bentuk uang, vaksinasi tidak dilakukan sama sekali, dan jumlah ternak per KK
tidak sesuai dengan pedoman.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada umumnya program ini mendapat respon yang baik dan bermanfaat
sebagai penambahan pendapatan serta peningkatan pengetahuan tentang peternakan
bagi peserta program. Program penanggulangan kemiskinan melalui subsektor peternakan
ini memerlukan waktu yang lama untuk menunjukkan hasilnya. Dan bagi masyarakat
miskin, pengelolaan ternak memerlukan penanganan yang cukup serius.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sub</span></u><u><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span></u><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ektor Perikanan (Usaha Penangkapan)<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penanggulangan kemiskinan subsektor perikanan dilaksanakan melalui
Program Peningkatan Produksi Perikanan (P4) yang dilaksanakan di 27 provinsi di
Indonesia. Kegiatan program berupa peningkatan produksi melalui penangkapan
ikan laut dan peningkatan produksi melalui budidaya ikan di air tawar dan di
laut. Pembinaan dan pemberian paket bantuan kepada nelayan dan petani ikan
miskin melalui dana APBN murni dan bantuan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Overseas
Ecomonic Cooperation Funds</i> (OECF). Bantuan paket diberikan untuk sektor penangkapan,
perikanan budidaya, dan pengolahan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa karakteristik dan penyebab utama
kemiskinan nelayanan adalah: kurangnya sarana prasarana penunjang pembangunan, rendahnya
penerapan teknologi perikanan, lemahnya kelembagaan masyarakat, dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lemahnya sumber daya keluarga nelayan. Sumber
daya keluarga yang rendah ditunjukkan oleh minimnya pemilikan aset, peralatan
yang masih tradisional, tingkat pendidikan yang rendah, keterampilan yang
terbatas, dan produktifitas yang rendah dan konstan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dengan adanya program ini, peserta program memperoleh manfaat seperti
peningkatan konsumsi ikan sehingga dapat memperbaiki gizi keluarga dan
peningkatan pendapatan nelayan. Sedangkan bagi nonpeserta program, manfaat yang
diperoleh antara lain memberikan kesempatan kerja bagi buruh nelayan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pengetahuan baru tentang teknik
penangkapan. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan model penanggulangan
kemiskinan dengan usaha perikanan rakyat terpadu dan model pengembangan usaha
perikanan di desa miskin sebagaimana sudah ditunjukkan dari kegiatan ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Proyek Pertanian Lahan Kering (P2LK).<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Proyek pertanian lahan kering (P2LK) merupakan program penyuluhan dengan
pendekatan partisipatif dan ditunjang dengan pengembangan kelembagaan
agribisnis secara terpadu. Proyek ini memiliki tujuan ganda yaitu konservasi
lahan dan sekaligus pengentasan kemiskinan. Disamping itu, proyek ini juga
memberikan paket bantuan dan pembinaan kepada petani. Pelaksanaan program P2LK
menemui banyak kendala seperti penetapan sasaran yang didasarkan pada blok
hamparan (sekitar 10 Ha) sehingga memungkinkan bercampurnya antara pemilik
lahan dari keluarga miskin dengan yang bukan. Pemberian bantuan dan pembinaan yang
tidak optimal menjadi peluang kegagalan proyek tersebut. Selain itu teknologi
konservasi yang diperkenalkan sangat mahal dan tentu tidak sesuai untuk petani
miskin. Disisi lain, pelaksanaan proyek mengalami kelambatan dari jadwal yang
direncanakan, karena terlambatnya penyampaian bibit dan waktu penanaman. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil pengamatan lapang menemukan bahwa salah satu penyebab proyek P2LK
belum berhasil adalah karena singkatnya pelaksanaan P2LK tersebut, dan tidak adanya
kontinyuitas. Salah satu implikasi kebijakan yang direkomendasikan oleh tim agar
efektif adalah melalui “Program Transmigrasi Berwawasan Agribisnis”. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">f.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Proyek Pembinaan Peningkatan Pendapatan
Petani-Nelayan Kecil (P4K)<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">P4K merupakan program awal penanggulangan kemiskinan di Indonesia yang
tergolong berhasil. Pendekatan program dilakukan dengan pendidikan partisipatif
dalam mengelola usaha bersama (kelompok) dan ekonomi rumah tangga. Selain
kursus dan bimbingan manajemen usaha, program ini juga memberikan kemudahan
permodalan (kredit) secara bertahap, mengikat (wajib nabung) dan harus dapat
dipertanggung jawabkan (bunga dan pokok harus kembali).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil evaluasi dan pengamatan menunjukkan bahwa pelaksanaan program P4K
masih kurang efektif. Hal ini disebabkan karena usaha yang dikembangkan
merupakan usaha sampingan, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>besaran bantuan
modal yang kecil, serta beban suku bunga yang tinggi. Secara umum program ini
sangat berhasil dan bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan keluarga
pesertanya, namun belum cukup efektif mengangkat keluarga miskin keluar dari
kemiskinannya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">g.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Proyek Pertanian Diversifikasi Pangan </span></u><u><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">d</span></u><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">an Gizi (DPG).<o:p></o:p></span></u></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">DPG bertujuan untuk perbaikan pangan dan gizi keluarga, khususnya yang
bersumber dari lahan pekarangan. Oleh karena itu, program ini tidak secara
eksplisit bertujuan meningkatkan pendapatan petani ataupun mengentaskan
kemiskinan. Pada pelaksanaannya banyak ditemukan masalah-masalah dan hambatan
seperti penetapan peserta tidak sesuai dengan ketentuan, penyaluran paket yang
terlambat, dan permasalah budidaya ternak yang diberikan. Mengingat pada tahun
tersebut program ini baru berjalan, maka keberhasilan program belum dapat
diukur secara nyata. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-list: l0 level2 lfo2; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">10.4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Format
Penelitian <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kemiskinan dan Upaya
Penanggulangannya Ke Depan</span></b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk melihat bagaimana sebaiknya kegiatan penelitian kemiskinan ke
depan dilakukan, ada baiknya dilihat beberapa temuan pokok dari penelitian
PSE-KP tentang kemiskinan, yang dilakukan pada awal tahun 1990an, dan yang
dilakukan selama tahun 2000an sampai dengan yang terakhir.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Darmawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(1993) tentang peranan wanita pada program P4K, KUM dan LSM menyimpulkan bahwa
tidak ditemukan perbedaan antara istri peserta program dan nonprogram. Satu sisi
positif dari kegiatan ini adalah dimana wanita di perdesaan telah mampu untuk
duduk sebagai pengurus suatu organisasi formal meskipun dari golongan yang
kurang mampu. Setelah mengikuti program pada umumnya terjadi peningkatan usaha
dan pendapatan serta peningkatan kegiatan kelompok. Program penanggulangan
kemiskinan juga dapat mengikatkan potensi wanita dalam pengambilan keputusan di
bidang pemasaran.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Berikutnya, studi Hermanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(1995)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>tentang model penanggulangan
kemiskinan melalui sektor pertanian menyimpulkan bahwa program revolusi hijau sesungguhnya
merupakan upaya tidak langsung untuk menekan penduduk miskin melalui adopsi
inovasi teknologi baru ke pertanian, terutama pertanian sawah. Namun,
disarankan agar bentuk bantuan hendaknya fleksibel sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat, misalnya mengkombinasikan antara hibah murni, kredit
bergulir, dan kredit berbunga rendah. Sementara, dari sisi jenis usaha,
hendaknya usaha yang dikembangkan bersifat komplemen dengan usaha yang telah
ada dan melibatkan anggota keluarga utama.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Model penanggulangan kemiskinan yang diterapkan pemerintah telah
berupaya menyusun perencanaan program dari bawah sehingga aspirasi masyarakat
miskin tertampung. Selain itu, juga diupayakan desentralisasi kewenangan baik
perencanaan maupun pengambilan keputusan. Dilihat dari pelaksanaan program,
perlu adanya identifikasi kelompok sasaran yang lebih obyektif, perlunya
pembinaan kelompok sasaran sebelum program, mengedepankan pendekatan kelompok, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melibatkan sebanyak mungkin partisipasi
masyarakat, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serta berbasiskan kemitraan
yang saling menguntungkan dengan swasta dan pelaku pasar. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari penelitian Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2000) berjudul “Identifikasi dan Penanggulangan Kemiskinan Petani Sebagai
Akibat Krisis Ekonomi”, yang dilakukan di Lampung dan Jawa Timur; ditemukan
bahwa program pengentasan kemiskinan untuk menanggulangi krisis ditempuh untuk
penyelamatan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">rescue</i>) dan pemulihan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">recovery</i>) melalui program Jaring
Pengaman Sosial (JPS). Secara garis besar, JPS dikelompokkan ke dalam empat
program, yaitu program ketahanan pangan, program padat karya, program
perlindungan sosial, dan program pemberdayaaan ekonomi rakyat. Partisipasi
masyarakat umumnya tinggi dan terbesar adalah pada program Operasi Pasar Khusus
(OPK). Pekerjaan di bidang pertanian merupakan andalan bagi keluarga miskin, sementara
pilihan lain masih sangat terbatas.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Berikutnya, penelitan Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2002) di wilayah marjinal mendapatkan bahwa keikutsertaan dalam
program pengentasan kemiskinan hanya terbatas menerima program saja. Pemberdayaan
belum diraih, namun malah yang terjadi adalah ketergantungan. Disarankan agar
program anti kemiskinan menggunakan format yang lebih mengutamakan kebutuhan
dari bawah. Pemilihan jenis-jenis bantuan yang diberikan hendaknya terkait
dengan kegiatan yang biasa dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan komunitas
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Temuan bahwa dampak program kemiskinan yang sudah dijalankan kurang berhasil
mengentaskan kemiskinan juga ditemukan dalam penelitian Yusdja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003). Karena sebagian besar anggota
keluarga miskin masih dalam usia produktif, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>namun berpendidikan rendah serta semakin
sedikitnya jumlah anggota keluarga yang terlibat di pertanian; maka diperlukan
peningkatan teknologi alat dan mesin pertanian serta peningkatan citra
pertanian sehingga diminati oleh generasi baru.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Usahatani yang dikelola secara individual sangat tidak efisien
dibandingkan jika para petani malakukan manajemen bersama dalam penggunaan
faktor produksi. Jika petani bersedia melakukan manajemen bersama, maka petani
dapat saling menutupi kekurangan masing-masing tanpa ada penggurangan
faktor-faktor produksi, dan pengelolaan dan pemilikan lahan garapan bahkan
mempunyai peluang memperoleh keuntungan tambahan lebih dari 50 persen dari yang
biasa mereka peroleh. Pemerintah harus merubah cara pendekatan pada petani dengan
lebih memperhatikan perbedaan spesifik diantara petani.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2003) dengan judul “Pemberdayaan Kelembagaan Tradisional Ketenagakerjaan
Pertanian Di Perdesaan dalam Pengentasan Kemiskinan”, mendapatkan bahwa sektor
non pertanian lebih dominan berperan dalam proporsi sumber-sumber pendapatan
rumah tangga dari pada sektor pertanian. Kelembagaan tradisional tenaga kerja
masih berperan dalam kehidupan masyarakat pertanian di perdesaan dalam arti
memberikan manfaat bagi anggotanya, baik sosial maupun ekonomi. Ini merupakan adaptasi
terhadap dinamika perekonomian secara nasional.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Meskipun dari penelitian di atas sektor pertanian tidak menjadi
penyumbang utama pendapatan, namun penelitian Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005) mendapatkan bahwa sektor pertanian masih merupakan
penyedia lapangan kerja terbesar, terutama dari komoditas padi, serta sayuran,
dan buah-buahan. Meskipun kontribusi sektor pertanian dalam penyediaan lapangan
kerja masih dominan, tetapi kontribusinya dalam penciptaan nilai tambah bruto
menurun. Ketimpangan kompensasi terhadap tenaga kerja antarsektor dilihat
dengan cara membagi total gaji dan upah pada masing-masing sektor tersebut
dengan jumlah tenaga kerja yang diserap disektor lain. Dari penelitian ini
dihasilkan kesimpulan bahwa peningkatan kompensasi tenaga kerja di sektor
pertanian sangat kecil dan lebih rendah dari sektor lain.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil analisis menunjukkan bahwa ragam kegiatan ekonomi semakin
meningkat. Namun separuh dari rumah tangga petani berpendapat di bawah 5 juta
rupiah per tahun. Selain itu, dinamika kependudukan dan perekonomian di tingkat
desa relatif searah dengan perkembangan di tingkat wilayah yang lebih tinggi.
Perubahan struktur pendapatan rumah tangga bervariasi tidak hanya menurut
lokasi (desa-kota), tetapi juga menurut kelas pendapatan, sumber mata
pencaharian utama KK dan agroekosistem wilayah. Terdapat kecenderungan dimana semakin
tinggi tingkat pendapatan, maka semakin rendah pangsa pendapatan yang berasal
dari sektor pertanian. Analisis indeks entropy di tingkat rumah tangga
mengindikasikan diversifikasi sumber pendapatan rumah tangga bervariasi menurut
lokasi (desa-kota), kelompok pendapatan, sumber mata pencaharian utama KK,
maupun daerah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Terakhir penelitian Rachman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.
(2010)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>mempelajari dampak program
Desa Mandiri Pangan, P4MI dan FEATI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga
program cukup mampu memberikan pemberdayaan terhadap rumah tangga petani
meskipun dalam skala terbatas, namun masih lemah dalam pengembangan ekonomi
wilayah. Program Demapan digulirkan sebagai upaya koreksi terhadap pendekatan
penanggulangan kemiskinan selama ini yang cenderung parsial, sektoral, dan
individual. Namun, keberlanjutan program terancam karena lemahnya dukungan
Pemda yang tidak mampu menyediakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sharing</i>
dana yang memadai. Khusus untuk P4MI, peningkatan infrastruktur pertanian
terutama penyediaan air juga telah mampu meningkatkan areal tanam, intensitas
tanam, serta produksi dan produktivitas berbagai komoditas pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Memperhatikan beberapa temuan pokok dari penelitian di atas, terlihat
bahwa kondisi kemiskinan pada hakekatnya bersifat spesifik lokasi, sehingga saran
penanggulangannya juga bersifat spesifik lokasi. Selain itu, dari pemetaan yang
dilakukan belum sepenuhnya dapat menganalisis akar penyebab kemiskinan di suatu
wilayah atau pada tataran rumah tangga. Demikian juga berbagai program atau
kegiatan yang dilakukan, belum sepenuhnya dapat memperbaiki keadaan rumah
tangga miskin, malahan dalam beberapa kasus makin memperbesar ketergantungan
terhadap bantuan pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ke depan penelitian kemiskinan tidak dapat dilakukan sebagai suatu
kegiatan yang terpisah dari upaya pengembangan wilayah. Karena kemiskinan yang
terjadi bukan disebabkan oleh satu penyebab, tetapi merupakan satu rangkaian
penyebab yang saling mengait. Kemiskinan di wilayah perdesaan dengan basis
kegiatan pertanian misalnya, umumnya disebabkan karena sempitnya penguasaan
lahan, atau malahan tidak mempunyai lahan sama sekali.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Selain itu kemiskinan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga disebabkan produktivitas usahatani yang
masih rendah dan petani belum mendapatkan harga jual yang layak untuk produk
yang dihasilkannya. Persoalan lainnya terkait dengan minimnya infrastruktur
dasar seperti jalan dan prasarana pertanian, di beberapa tempat malahan terisolir
melalui hubungan darat, akibatnya petani menghadapi ekonomi biaya tinggi.
Terbatasnya akses terhadap teknologi serta berbagai persoalan budaya, juga menyebabkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kegiatan pertanian di wilayah perdesaan dalam
banyak kasus identik dengan kemiskinan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pemecahan masalah kemiskinan di wilayah perdesaan
yang berbasis kegiatan pertanian memerlukan pengembangan pusat ekonomi terpadu
berbasis inovasi melalui pendekatan komoditas, pewilayahan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">cluster</i>), atau agro ekosistem. Selain
itu dalam pendekatan pembangunannya menempatkan wilayah setingkat kecamatan
atau kabupaten sebagai ujung tombak, dengan dukungan penuh secara terintegrasi antar
Kementerian dan lembaga terkait. Ketersediaan teknologi atau inovasi dijadikan
modal dasar dalam memecahkan kebuntuan yang ada, dengan dukungan pendanaan
antarsektor dan subsektor secara terpadu, serta dukungan anggaran pemerintah
daerah (APBD) yang signifikan dan berkesinambungan. Selain itu, pelaksanaan
kegiatan disusun secara terencana dalam berbagai tahapan serta <i>time frame </i>yang
jelas dan tuntas. Setiap tahapan kegiatan diharapkan dapat mengidentifikasi adanya
peningkatan nilai tambah. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penelitian yang
komprehensif oleh peneliti dari beragam bidang keahlian dan dilanjutkan dengan <i>pilot
project</i> pada skala terbatas. Pada tahap lanjutan replikasi dilakukan
melalui pendampingan yang intensif dengan melibatkan partisipasi pemangku
kepentingan dan masyarakat sejak dini.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-52744617582892351412016-02-10T21:50:00.000-08:002016-02-10T21:50:14.461-08:00Hasil-Hasil Penelitian Kelembagaan dan Organisasi Pertanian
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun
Penelitian PSEKP”)</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB
IX.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">PENELITIAN TERKAIT LEMBAGA DAN ORGANISASI PETANI</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sesuai dengan perkembangan konsep yang berlangsung, terutama pada
literatur-literatur di dunia ilmiah internasional, maka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terminologi yang digunakan dalam bagian ini
adalah lembaga sebagai terjemahan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">”institution”</i>
dan organisasi sebagai terjemahan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">”organization”</i>.
Demikian pula dengan istilah kelembagan dan keorganisasian sebagai pengganti
kata ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">institutional</i>” dan ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">organizational</i>”. Dengan demikian,
penggunaan istilah yang tercantum dalam dokumen asli laporan-laporan hasil
penelitian telah, khusus untuk buku ini telah disesuaikan dengan terminologi
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kelembagaan dalam penelitian-penelitian di PSE-KP diberi makna yang
luas, sehingga riset-riset di bawah topik ini menjadi beragam. Khusus dalam
kegiatan agribisnis, satu riset diberi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>judul “kelembagaan” bila mengangkat apa masalah relasi antarpihak yang
terlibat, apa dan bagaimana aturan-aturan yang terkait dijalankan, serta
bagaimana struktur dan proses operasionalnya. Penelitian yang berupaya
memberikan masukan kepada pemerintah sering pula dimaknai sebagai sebuah
analisis kelembagaan. Sementara, sesuai dengan referensi terakhir, baik dari
kalangan ilmuwan Ekonomi Kelembagaan Baru <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(New
Institution Economic)</i> maupun Paham Kelembagaan Baru (New Institutionalism)
dari kalangan sosiologi, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">institution”</i>
memuat aspek regulasi, norma, dan kultural kognitif.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">9.1. Penelitian Kelembagaan Agribisnis</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Yusdja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2005) dengan objek pada usaha peternakan tradisional mempunyai tujuan membuat
deskripsi dinamika produksi, permintaan, serta analisis pemasaran terhadap
ternak daging dan unggas tradisional (ayam buras, itik, dan puyuh). Ketiga
tujuan ini untuk merumuskan kebijakan alternatif model agribisnis ternak unggas
tradisional dengan konsep manajemen rantai suplai. Penelitian dilakukan pada
empat provinsi di Jawa yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta
dan Jawa Timur. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Kondisi unggas tradisional (ayam buras, itik,
dan puyuh) dapat dikatakan sedang menuju kepunahan. Penyebabnya adalah karena
lahan penggembalaan yang semakin sempit, kematian tinggi, tidak layak
diusahakan secara intensif, produktivitas rendah, tidak ada perbaikan mutu,
serta peningkatan konsumsi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang tinggi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berkembangnya ayam buras dan puyuh impor
justru telah mematikan usaha unggas tradisional asli Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: list 54.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Peranan pemerintah dalam
pembinaan ternak tradisonal sangat lemah. Untuk peternakan a</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">yam
buras, setelah berusaha beberapa kali bangkit, namun dalam 20 tahun terakhir,
pada akhirnya tidak lagi populer diusahakan oleh masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Usaha peternakan itik juga mengalami
pertumbuhan yang lambat, baik pada skala usaha dan maupun produksinya. Khusus
untuk ternak puyuh pada periode 1995-2005, terjadi perkembangan yang pesat
khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta, meskipun hanya terjadi pada wilayah
tertentu. Dua masalah yang dihadapinya adalah wabah penyakit flu burung dan
keterbatasan modal untuk penyediaan pakan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: list 54.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ketiga komoditas sesungguhnya masih berpeluang
dikembangkan. Ayam buras disukai karena dagingnya yang kenyal, gurih, dan aman
dari residu kimia. Telur itik tetap dibutuhkan terutama untuk memproduksi telur
asin. Sementara, konsumsi telur puyuh sudah mulai menyebar di seluruh kota-kota
menengah dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>besar di Pulau Jawa. Saat
ini, telur puyuh dapat ditemukan baik di pasar tradisonal maupun modern. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: list 54.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara umum, p<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">engembangan unggas tradisional terperangkap dalam sistem agribisnis yang
monopsonis dan sekaligus monopolist. Hal ini tidak memberi insentif cukup bagi
peternak, sehingga dan menjadi kendala untuk mandiri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: list 54.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Rancangan ke</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">organisasian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang dibutuhkan adalah yang mampu
mengintegrasikan kegiatan input dan output, terintegrasi secara horizongal dan
vertikal, serta menerapkan azas kebersamaan dengan dengan kriteria <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zero cost</i> pada tingkat peternak.
Dibutuhkan simpul organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah dan membiarkan
simpul-simpul lain berkembang secara bebas. Simpul yang harus dikendalikan
adalah penimbunan dan pengolahan pakan serta pembibitan dan pengembangan
teknologi. Perlu dibangun usaha pembibitan dalam bentuk investasi publik baik
itu dilakukan oleh pemerintah atau bekerja sama dengan swasta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tanpa sadar, sesungguhnya sektor peternakan kita merupakan agen dari
rezim kapitalisme internasional yang sangat efektif. Pengembangan ayam ras yang
sangat digalakkan semenjak era tahun 1970-an telah menguras devisa kita setiap
tahun. Meskipun kita telah mengembangkan ayam ras selama lebih dari 40 tahun,
namun sumber DOC dan obat-obatan masih tergantung kepada impor. Ini jelas
menguras devisa negara. Selain itu, ketergantungan teknologi, telah secara
tidak langsung melahirkan pemain-pemain besar yang berkolaborasi sedemikian
rupa membentuk struktur yang monopolis.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Tanpa sadar pula kita telah membunuh peternakan tradisional yang
sesungguhnya lebih berjiwa ”ekonomi kerakyatan”. Ekonomi kerakyatan dicirikan
oleh penggunaan sumber daya setempat, dilakoni oleh kebanyak masyarakat, dan
nilai tambahnya pun dinikmati secara penuh oleh rakyat kecil.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian ini cukup menarik, karena unggas tradisionil jarang dijadikan
objek riset. Sayangnya penelitian ini tidak pernah memperoleh respon yang
memadai dari pengambil kebijakan.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Peternakan tradisional masih tetap tertinggal di belakang.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2004) tentang<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>kondisi gula dan tebu
nasional.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Dalam penelitian ini,
efisiensi usahatani tebu didekati dengan model fungsi keuntungan Cobb-Douglas,
sementara untuk mengukur daya saing usahatani tebu petani digunakan metode <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Policy Analysis Matrix </i>(PAM). Penelitian
dilaksanakan di Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sistem bagi hal yang ditetapkan pabrik gula, baik
di wilayah Jawa maupun Luar Jawa relatif sama, yaitu bagian gula petani sebesar
66 persen (untuk rendemen ≤ 6 persen), dan 70 persen untuk rendemen di atas 6
dari selisih rendemen; serta tetes sebesar 2,5 persen per kwintal tebu yang
digiling. Perubahan harga gula sebesar 10 persen akan mengubah penawaran gula
(perubahan searah) sebesar 3 persen. Pada kondisi optimal (tercapai keuntungan
maksimum), perubahan 10 persen harga gula akan menyebabkan perubahan penawaran
gula sebesar 6 persen. Pada kondisi aktual, kenaikan upah tenaga kerja sebesar
10 persen akan menurunkan penawaran gula sebesar 0,8 persen, sedangkan pada
kondisi optimal menurunkan penawaran gula hampir mencapai 1,0 persen. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara, kenaikan 10 persen harga pupuk urea,
pupuk TSP, pupuk KCl, dan pupuk ZA, baik pada kondisi aktual maupun optimal
akan menurunkan penawaran gula antara 0,05 sampai 0,4 persen. Peningkatan 10
persen harga gula akan menyebabkan peningkatan permintaan terhadap pupuk urea,
pupuk TSP, pupuk KCl, pupuk ZA, dan tenaga kerja masing-masing sebesar 12,8
persen pada kondisi aktual dan 15,7 persen<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pada kondisi optimal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kenaikan
upah tenaga kerja, harga pupuk urea dan harga pupuk KCl akan menyebabkan
penurunan yang sangat besar terhadap permintaan pupuk TSP dan pupuk ZA.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Satu poin yang menarik adalah temuan bahwa walaupun secara finansial
usahatani tebu menguntungkan, namun secara ekonomi tidak. Secara ekonomi,
kerugian yang dialami petani di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Kediri sebesar
Rp 2 juta – Rp 4 juta per hektar. Perbedaan ini disebabkan adanya distorsi
pasar yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah. Usahatani tebu di Kabupaten
Madiun dan Kabupaten Kediri tidak mempunyai keunggulan komparatif, sedangkan di
Kabupaten Malang, Jember, Takalar, dan Lampung Utara menunjukkan kebalikannya
(DRCR<I). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ditemukan kecenderungan dimana usahatani tebu di lahan kering atau di
luar Jawa memiliki keunggulan komparatif lebih tinggi dibandingkan dengan
usahatani di lahan sawah atau di Jawa. Meskipun usahatani tebu di seluruh
lokasi mampu membayar korbanan biaya domestik yang efisien (PCR<1), namun
kemampuan membayar biaya tersebut pada usahatani tebu di Luar Jawa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lebih tinggi dibandingkan di Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari semua PG yang ada di Indonesia saat ini, hanya 3 PG yang efisien
secara teknis dan ekonomis. Ketiganya adalah PG swasta murni di Provinsi
Lampung. Lalu, ada 3 pabrik milik BUMN di Jawa yang masuk dalam kategori
efisien secara teknis, tetapi tidak efisien secara ekonomis. Selebihnya, 43 PG
BUMN dan 8 PG swasta murni tidak efisien secara teknis dan ekonomis. <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">P</span>engembangan areal pertanaman tebu di
Jawa hendaknya diarahkan pada lahan kering, sehingga tidak terjadi benturan
kepentingan dengan program peningkatan produksi tanaman pangan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk pengembangan ke depan, areal potensial untuk pengembangan tebu
berada di Luar Jawa dengan potensi mencapai 284,5 ribu ha yang tersebar di
Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dari areal tersebut sedikitnya dapat
dibangun 15 PG baru, dengan kapasitas antara 5.000 – 20.000 TCD (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tons cane per day</i>). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk meningkatkan kinerja PG BUMN, perlu dilakukan audit terhadap
teknologi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terutama pada PG yang secara
finansial dan ekonomis layak dipertahankan. Restrukturisasi PG dalam jangka
panjang semestinya diarahkan untuk melakukan pengalihan pemilikan saham kepada
petani tebu. Untuk menangani inefisiensi PG BUMN dalam penetapan rendemen,
diperlukan rendemen individual atau jaminan rendemen minimum dalam bentuk
peraturan khusus. Selain itu, u<span style="mso-bidi-font-style: italic;">ntuk
meningkatkan daya saing industri gula nasional, setiap PG perlu melakukan
diversifikasi produk gula dan produk turunannya. </span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">9.2. Kelembagaan Pemasaran</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div align="left" class="MsoFooter" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Penelitian
dengan topik aktivitas pemasaran cukup sering diteliti di PSEKP. Hasil analisis
yang sering diperoleh adalah bahwa kelembagaan pemasaran belum cukup adil bagi
petani, sehingga tidak memberi dampak positif kepada peningkatan produksi
komoditas pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoFooter" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Penelitian
Agustian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005) mendapatkan
bahwa biaya pemasaran di Indonesia termasuk tinggi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan balas jasa masih bersifat <i>asimetris</i>,
dimana bagian terbesar mengelompok pada pedagang besar. Petani dan pedagang
pengumpul hanya memperoleh bagian yang kecil. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Satu
temuan yang memat</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">a</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">hkan mitos selama ini adalah, bahwa semakin
berkembangnya pemasaran komoditas hortikultura ke pasar modern belum sepenuhnya
menjamin perbaikan pendapatan produsen (petani). Meskipun harga jual di <span style="mso-bidi-font-style: italic;">supermarket</span> lebih tinggi, namun harga
di level petani sama halnya bila menjual ke pasar tradisionil.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Fluktuasi
harga saat panen sering merugikan petani, namun tidak untuk pedagang. Para
pedagang yang lebih akses ke pasar tetap dapat memperoleh keuntungan. Intinya,
dari beberapa kasus kelembagaan pemasaran yang dipelajari, kondisi yang ditemui
belum optimal untuk memperbaiki pendapatan petani. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk
pemasaran sayuran dan buah, pedagang pengumpul desa terdekat merupakan tujuan
utama pemasaran untuk petani. Pedagang ini dipilih karena pertimbangan harga
dan tidak melakukan penyortiran. Petani sulit akses ke pasar modern, karena
ordernya kecil dengan item yang banyak, dan sistem pembayaran yang berjangka
lama; meskipun petani mampu memenuhi syarat kualitasnya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tingkat
<i>farmer share</i> petani kubis di tiga lokasi penelitian terlihat cukup kecil
terutama terhadap kelembagaan pasar modern (17,9 - 21,3 %), terhadap supplier
(31,2 -33,9 %), terhadap pedagang eceran (27,1 - 37,3 %), serta terhadap
pedagang pasar induk (36,7- 43,8 %). Sedangkan <i>farmer share</i> terhadap
pedagang pengumpul desa dan kecamatan masing-masing sebesar 86,5 - 87,7 persen.
<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk
jeruk, <i>farmer share</i> petani terhadap kelembagaan pemasaran pasar modern,
pengecer, pedagang pasar induk</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">,</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> dan pedagang antar pulau masing-masing sebesar 10
persen, 17,1 persen, 24,0 persen dan 28,6 persen. Sedangkan terhadap pedagang
pengumpul desa sebesar 80 persen, terhadap <u>perkoper</u> 72,73 persen, dan
terhadap pedagang pengumpul 91,30 persen. Pedagang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memperoleh bagian harga yang paling besar
karena perannya yang lebih dominan. Dominasi ini terjadi karena penguasaan
informasi produksi dan akses ke jaringan pemasaran.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Penelitian tentang kelembagaan pemasaran
berikutnya adalah penelitian Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.
(2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk m</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">engidentifikasi
kelembagaan kemitraan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">partnership)</i>
dalam pemasaran hortikultura, pangan, dan ternak. <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Lokasi penelitian di Jabar, Jateng, serta<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Gorontalo.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kemitraan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>pemasaran untuk komoditas kentang, cabe
merah, bawang merah, jagung, dan sapi potong; terlihat memberikan keuntungan
kepada petani. Kemitraan terjalin antara kelompok tani dengan swasta, dengan
eksportir dan importir, maupun dengan pedagang besar. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Partnership</i> pemasaran cabe merah bisa menjamin petani dalam
memperoleh modal untuk usahatani dari pihak ketiga. Jaminan harga jual juga
menguntungkan petani walaupun sering hanya sedikit di atas harga pasar.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan bermitra<i>, </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keberlanjutan usahatani cabai merah di tingkat
petani lebih terjamin. Ada beberapa antisipasi yang perlu diperhatikan, antara
lain penentuan harga perlu mempertimbangkan fluktuasi harga, petani diberikan
keuntungan yang memadai, bimbingan teknis, dan bantuan modal atau difasilitasi
untuk akses ke sumber modal. Sementara, kemitraan pemasaran bawang merah di
kabupaten Brebes hanya bisa dilakukan oleh pedagang besar. Kelompok tani sulit
berpartisipasi secara langsung karena keterbatasan modal dan risiko rugi jika
harga kontrak lebih rendah dari harga pasar. Kemitraan pemasaran jagung akan
terus mempunyai prospek yang baik. Hal ini ditunjang oleh membaiknya harga
jagung dunia dan permintaan ekspor yang relatif tinggi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kemitraan yang berjalan belum sempurna, dimana petani belum memperoleh
keuntungan yang optimal dan juga belum berjalan stabil. Karena itu, skema
kemitraan harus tetap dieavaluasi dan disempurnakan. Peran Pemda masih tetap
dibutuhkan sehingga kemitraan berjalan secara adil.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>mendapatkan struktur kelembagaan agribisnis hortikultura yang
masih rapuh dan lemahnya keterkaitan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">supply
chain management</i> produk hortikultura. Sistem pemasaran hortikultura belum
sepenuhnya efisien, struktur pasar cenderung oligopsonistik, kurang terkaitnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">supplay chain management</i> (SCM) dengan
baik, dan dihadapkan pada fluktuasi harga jangka pendek yang tajam. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Evaluasi terhadap kinerja Program Kemitraan Usaha Agribisnis
Hortikultura menunjukkan bahwa produktivitas dan kualitas belum optimal, kehilangan
hasil dalam penanganan pascapanen tinggi, kerusakan selama distribusi dan
pemasaran cukup tinggi, penekanan masih pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">on-farm</i>, infrastruktur pemasaran belum dapat dioperasionalkan
secara optimal, dan masih lemahnya kelembagaan kemitraan usaha yang
terbangun.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pola-pola kemitraan usaha agribisnis hortikultura yang eksis di Bali
antara lain berupa Pola Dagang Umum (PDU) melibatkan pedagang dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">supplier </i>untuk memasok konsumen restoran
dan hotel dan pasar tradisional; Pola Inti-Plasma antara Perusahaan Daerah
dengan petani, Pola Kerja Sama Operasional Agribisnis (KOA) antara perusahaan
swasta dengan petani dan perusahaan daerah, kerja sama dalam rangka
pengembangan STA, serta kerja sama dalam penyediaan modal melalui kelembagaan
koperasi dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Salah satu pola kemitraan prakarsa
pemerintah adalah pengembangan STA. Dari 12 kelompok STA hortikultura di Bali,
secara umum telah berjalan meskipun belum optimal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa beberapa faktor yang
perlu di pertimbangkan dalam membangun kelembagaan kemitraan usaha hortikultura
secara berkelanjutan adalah perlunya perencanaan melalui proses sosial yang
matang, membangun saling kepercayaan, dan keterbukaan dalam penetapan harga,
dan pembagian keuntungan. Sistem pengaturan produksi juga harus didasarkan
dinamika pasar, perlunya satu manajemen dalam pengambilan keputusan, koordinasi
vertikal, dan jaminan kepastian pasar, dan harga. Kelembagaan kemitraan usaha
perlu memperhatikan karakteristik komoditas dan spesifik lokasi. Hal ini harus
pula didukung sistem informasi yang handal. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara keseluruhan, penyempurnaan model kelembagaan kemitraan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>usaha agribisnis hortikultura di Bali dapat
dilakukan dengan cara membentuk Asosiasi Petani Hortikultura, pemberdayaan
Pelayanan Informasi Pasar (PIP), mengefektifkan peran PPL dan dinas lain,
mengefektifkan jaringan komunikasi vertikal antara para pelaku agribisnis,
pembenahan infrastruktur STA, serta pemberdayaan berbagai lembaga pembiayaan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara di Sumut, penyempurnaan kelembagaan
kemitraan usaha hortikultura membutuhkan kerja sama antara petani, kelompok
tani, pengrajin, lembaga tata niaga dalam menghasilkan produk yang memenuhi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">standard eksport.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i>Selain itu perlu pula dukungan lembaga
pembiayaan yang bersifat sederhana, mudah, cepat, dan murah. Khusus di Jabar,
penyempurnaan kelembagaan kemitraan usaha hortikultura perlu peningkatan posisi
dan peran petani sehingga memiliki rebut tawar yang seimbang, serta menciptakan
kebijakan yang yang kondusif bagi berkembangnya kemitraan usaha melalui
kebijakan regulasi, mediasi, advokasi, dan fasilitasi terutama dalam
mempromosikan produk-produk hortikultura promosi ekspor. Relasi yang bersifat
langsung akan lebih baik sejauh memungkinkan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Model kemitraan (= relasi antarpelaku) usaha agribisnis yang semestinya
dikembangkan kedepan adalah dimana petani melakukan konsolidasi dalam wadah
kelompok tani secara formal yang lalu dapat berkembang menjadi Gapoktan atau
asosiasi. Selanjutnya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelaku-pelaku
yang telah ada bergabung untuk membangun konsolidasi manajemen usaha pada
hamparan lahan yang memenuhi skala usaha yang efisien. Perlu diterapkan
manajemen korporasi, memilih perusahaan mitra yang memiliki kemauan baik, dan
adanya Pusat Pelayanan dan Konsultasi Agribisnis (PPA) sebagai mediator dan
fasilitator terbangunnya kemitraan usaha yang terpadu.</span><b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">9.3. Kelembagaan Sarana dan Prasarana Pertanian </span></b><b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Penelitian<b> </b>Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">2003)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>mempelajari sistem distribusi benih
padi dan pupuk. Riset ini dilakukan karena sistem distribusi yang ada belum
efektif dalam menangani permasalahan ketersediaan dan harga saprodi di tingkat
petani. Liberalisasi distribusi pupuk pada awalnya berdampak positif, namun
akhirnya harga pupuk KCl dan ZA berfluktuasi mengikuti harga di pasar dunia dan
pergerakan nilai kurs. Akibatnya akses petani terhadap kedua jenis pupuk ini
menurun. Bersamaan dengan itu muncul pupuk alternatif yang diragukan
kualitasnya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>muncul pula pasar
oligopolistik dimana distributor yang bermodal kuat akses ke lini I dan II
serta bebas menyalurkan pupuk ke luar wilayah kerjanya, dan terjadi kelangkaan
pupuk secara nasional khususnya pupuk urea.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kebijakan
distribusi pupuk diawali dari program Bimas dengan pendekatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">semi regulated</i> pada periode 1960-1979,
lalu era subsidi dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fully regulated</i>
(1979-1998); era pasar bebas dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">semi
regulated</i> (akhir 1998 - Maret 2001), dan lalu penghapusan subsidi dan
pencabutan tata</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">niaga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ada beberapa faktor yang mempengaruhi para petani dalam membeli pupuk.
Untuk petani responden di Jabar, secara berturut-turut yang mempengaruhinya
adalah para petugas penyuluh lapang, lalu pertimbangan pendapatan dari
usahatani, dan harga pupuk. Sementara bagi petani di Sulsel, yang paling
berpengaruh adalah harga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gabah,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serta perkiraan produksi yang akan dicapai. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Struktur industri pupuk bukanlah determinan pokok yang mempengaruhi
ketersediaan dan harga pupuk di tingkat petani, demikian pula dengan sistem
distribusi. Faktor yang diduga berperan adalah efektivitas kebijakan ekspor
pupuk bersubsidi, dan kelangkaan di gudang pabrik. Sistem distribusi pupuk Tim
Interdep yang dikomplemen dengan sistem rayonisasi dinilai cukup efektif dalam
menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pupuk di tingkat petani. Hal ini
dapat berperan positif dan bersifat komplemen terhadap Sistem Distribusi Tim
Interdep dan Sistem Rayonisasi. Efektivitas kebijakan ini (Tim Interdep,
Rayonisasi dan Satu merek) akan menghindari bias preferensi petani terhadap
jenis pupuk urea produksi pabrik tertentu yang di yakini memiliki kualitas yang
lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Khusus
tentang benih, dalam sistem perbenihan, semua subsistem mulai dari penyiapan
lahan, perbanyakan benih, prosesing, pengujian mutu dan pelabelan, serta
pemasaran benih; telah diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang
ditetapkan. Sistem perbenihan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu pemulian
dan pelepasan varietas, produksi benih dan distribusi, regulasi, aturan dan
organsiasi, serta sertifikasi dan pengawasan mutu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Secara umum, PPL merupakan sumber utama
responden untuk informasi tentang varietas atau benih padi unggul. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dampak
positif dari industri benih yang bersifat terbuka adalah semakin membaiknya
struktur produksi dan pasar, meskipun ditemukan ketidakpastian kualitas.
Perbaikan struktur industri benih melalui diversifikasi produksi dan perbaikan
efisiensi perlu terus diupayakan, tetapi perlu dilengkapi dengan perbaikan
pengawasan, strukturisasi dan sertifikasi benih agar diperoleh pasokan, harga
dan kualitas yang lebih baik seperti yang diharapkan oleh konsumen. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penyediaan tenaga kerja juga merupakan salah satu komponen dalam konteks
prasarana pertanian. Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Nurmanaf
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003) mendapatkan bahwa
tekanan ekonomi kapitalis, penerapan teknologi modern dan sistem pasar yang
mengutamakan efisiensi, mengakibatkan hilangnya kesempatan kerja bagi sebagian
besar buruh tani, serta makin longgarnya ikatan-ikatan sosial. Hal ini
menyebabkan peran kelompok kerja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(work
group)</i> tradisional ketenagakerjaan makin lemah. Pertumbuhan penduduk
(angkatan kerja) dan perkembangan teknologi telah memposisikan pekerja pada
pihak yang lemah. Namun demikian, di beberapa wilayah kelompok ini masih hidup
dan bertahan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kelompok tenaga kerja buruh tani di Purworejo umumnya diatur dengan
hubungan yang bersifat bebas, antara lain sistem hubungan kerja dengan upah harian
lepas,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>upah borongan, sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bawonan</i>/persenan, patron klien dan tebasan. Pemerintah desa ikut
berperan dalam menentukan tingkat upah yang dimusyawarahkan setiap tahun
menjelang musim tanam padi. Sementara, di Kabupaten Magelang yang berjalan
adalah sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedokan</i>, serabutan,
keroyokan, borongan dan tebasan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di Minahasa Utara, kelompok kerja yang dikenal dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i> sangat akrab dengan kegiatan
masyarakat, karena diterapkan pada setiap pekerjaan berat. Pekerjaan tersebut
dikerjakan secara bersama-sama, tidak hanya pada kegiatan pertanian tapi pada
aktivitas sosial lain seperti pembangunan rumah, kematian, perkawinan, dan
sebagainya. Pada kegiatan pertanian, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i>
dilaksanakan untuk pengolahan lahan, tanam, menyiang dan panen. Di Tomohon masih
ditemukan kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i> (gotong
royong/arisan kerja) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mikjane</i>
(jual jasa tenaga). Selain mengerjakan pekerjaan anggota-anggotanya, angota
juga bekerja di luar yang upahnya disimpan dalam kas keuangan mapalus. Terdapat
berbagai variasi mapalus sesuai dengan tujuan dibentuknya yaitu: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus kas</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus jam,</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus marawis,</i>
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus asli,</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus sumawang</i>. Anggota kelompok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i>
yang dulunya berbasis dusun dan kekerabatan, berubah menjadi lebih kecil tapi
dengan kualifikasi yang seragam. Pekerjaan yang dilakukan tidak lagi terbatas
pada kegiatan antaranggota tapi juga bekerja pada petani lain bahkan di luar
desa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Adanya sikap saling membantu
menjadi dasar pertimbangan bagi masyarakat setempat untuk mengatur hubungan
kerja. Keterikatan internal juga kuat, baik pada rombongan kerja tanam maupun
panen. Di Magelang para anggota kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedokan</i>
tetap mempertahankan kelompok yang ada. Mereka berupaya mempertahankan hak
sebagai pengedok yang merupakan jaminan mendapat kesempatan panen. Kasus di Purworejo
menunjukkan posisi tawar para buruh tani lemah lebih-lebih karena adanya buruh
yang datang dari luar desa yang mau dibayar lebih rendah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Interaksi di antara anggota cukup kuat baik di Jawa Tengah maupun
Sulawesi Utara. Interaksi terjadi tidak hanya dalam kegiatan kerja tapi juga
dalam kegiatan sosial. Jaringan sosial relatif kuat, bahkan ada yang sampai
turun temurun. Sementara jaringan kerja meluas hingga melewati batas desa
bahkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kecamatan. Sedangkan hubungan
antara majikan dan buruh rombongan buruh tanam-panen, hubungan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedokan</i> dilanjutkan oleh anak
keturunannya. Sebagian besar hubungan bersifat stabil dalam arti seorang
majikan cenderung selalu menggunakan buruh yang sama pada kegiatan di musim
yang berbeda. Telah dicapai kecocokan di antara ke dua belah pihak, yakni
antara majikan dan buruh. Hal ini jelas terlihat di wilayah kerja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i> di Sulawesi Utara.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di Magelang yang merupakan wilayah yang memilki agroekosistem dataran
tinggi dengan komoditas sayuran yang dominan, partisipasi terhadap kelompok
kerja tradisional tenaga kerja masih tinggi. Kesempatan kerja cukup tinggi,
sehingga para buruh tani memiliki posisi tawar yang lebih kuat. Di Purworejo,
dengan agroekosistem tanaman pangan dataran rendah, jumlah petani yang
berpartisipasi terdapat dalam proporsi yang lebih besar, yaitu mencapai 95,0
persen. Kesempatan kerja di usahatani bersifat musiman dan datangnya para buruh
tani dari luar menjadikan buruh tani setempat menghadapi persaingan yang ketat
dan memiliki posisi tawar yang lemah. Dengan demikian, bergabung dan
berpartisipasi dalam wadah ini merupakan cara untuk dapat meningkatkan
kesempatan kerja. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di Sulawesi Utara bekerja sebagai buruh pada tanaman perkebunan,
khususnya pemetik kelapa, dapat dilakukan sepanjang tahun. Hal ini merupakan
alasan bagi sebagian buruh tani untuk tidak secara aktif berpartisipasi
terhadap kelompok tenaga kerja di desa mereka. Di Tomohon, tingkat partisipasi
lebih tinggi dibandingkan dengan Minahasa Utara, dimana seluruh petani turut
berpartisipasi. Pemilik kebun cengkeh cenderung memilih buruh petik yang baik
dari anggota <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i>. Artinya, dengan
berpartisipasi aktif dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mapalus</i>
akan lebih menjamin kesempatan kerja sebagai buruh pemetik cengkeh. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Djauhari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2004) merupakan salah satu penelitian yang mempelajari bagaimana perkembangan
kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Hal ini penting dilakukan
karena BPTP merupakan bagian dari organisasi Badan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Litbang yang umurnya relatif muda dan berperan
penting dalam penyediaan teknologi untuk petani.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Salah satu upaya yang dilakukan Badan Litbang Pertanian untuk
memperbaiki sistem diseminasi teknologi pertanian adalah dengan mengembangkan
program Jaringan Penelitian dan Pengkajian (JARLITKAJI). Kegiatan ini
dijalankan semenjak tahun 2000. Jarlitkaji<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berupaya meningkatkan hubungan kerja sama sekaligus transfer kemampuan
dan manajemen penelitian antara peneliti di Puslit dan Balit nasional dengan
para pengkaji dan penyuluh di Balai Penelitian Teknologi Pertanian. Penelitian
tahun 2002 mendapatkan bahwa koordinasi antara Balit/Puslit dengan BPTP kurang
berjalan baik, sehingga seringkali teknologi yang dihasilkan Balit/Puslit
kurang sesuai dengan yang dibutuhkan BPTP, anggaran yang kurang memadai, dan
keragaman teknologi yang terbatas. Namun demikian, beberapa manfaat telah mampu
diraih oleh pengkaji dan penyuluh di BPTP berkat kerja sama langsung dengan
peneliti dari Balit/Puslit.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam
beberapa hal dominansi Balit/Puslit sangat terasa, namun bernilai positif
khususnya untuk lokasi dimana kemampuan staf BPTP masih lemah. Beberapa program
Jarlitkaji di Provinsi Bali, Salah satu pengkajian yang cukup berhasil adalah
pengembangan teknologi domba yang diintegarsikan dengan tanaman kakao di
Kelompok Tani Satwa Sari Ramban (Desa Bongancina, Kecamatan Busungbiu,
Kabupaten Buleleng). Ini kemudian dikembangkan menjadi kegiatan Prima tani yang
berjalan selama 5 tahun pada leih dari 200 lokasi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Basis kelembagaan penyuluhan adalah masyarakat petani itu sendiri, bukan
lagi pemerintah ataupun lembaga penghasil teknologi lain, Pengembangan
agribisnis menjadi konsep utama dalam bangun kelembagaan, sedangkan aktivitas
transfer teknologi pertanian hanyalah merupakan satu bagian dari keseluruhan
sistem agribisnis tersebut. Kelembagaan penyuluhan harus dapat menjadi agen
pembangunan wilayah. Proses alih teknologi, mestilah dibangun dalam konsep
pengembangan agribisnis, dimana diseminasi teknologi hanya merupakan salah satu
subkegiatan dalam agribisnis tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian Suhaeti
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2010) mempelajari dukungan
dan keberpihakan pemerintah daerah dalam pembangunan pertanian di wilayahnya.
Lokasi penelitian di Lampung, Jabar, dan Bali. Dari penelitian ini ditemukan
bahwa besaran alokasi anggaran daerah untuk pembangunan pertanian belum
mencerminkan pemihakan kepada sektor pertanian. Alokasi anggaran jauh dari
memadai, padahal janji-janji saat kampanye pemilihan kepala daerah sangat
menghibur. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Secara
keseluruhan, visi dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>komitmen dan
keberpihakan pimpinan daerah terhadap pembangunan pertanian masih rendah dan
belum memadai. Selain itu, kompetensi dan penempatan SDM pertanian di daerah
belum mencerminkan adanya penyelenggaraan pembangunan pertanian yang terencana
dengan baik. Arah dan program pengembangan SDM pertanian belum memadai dan
gagal memberikan kontribusi pada pembangunan pertanian setempat. Temuan ini
sangat penting, dan dapat menjadi masukan untuk memperbaiki kebijakan dalam
pengembangan daerah, terutama bagi daerah-daerah yang potensi pertaniannya
dominan.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">9.4. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi
Petani</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.
(2003)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>merupakan penelitian yang
cukup berbeda. Jika biasanya objek studi di PSE-KP adalah petani dan rumah
tangganya, dalam penelitian ini objeknya adalah organisasi-organisasi petani.
Dengan membandingkan berbagai jenis dan tipe organisasi, diperoleh pengetahuan
yang agak berbeda dari studi-studi sejenis selama ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dengan mencermati rancangan dan pelaksanaan berbagai program pembangunan
pertanian selama ini, diperoleh gambaran bahwa tujuan pembentukan organisasi
petani oleh pemerintah masih terfokus upaya pada peningkatan produksi melalui
penerapan teknologi produksi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk
memperkuat ikatan-ikatan horizontal belaka, dan lebih untuk tujuan distribusi
bantuan dan memudahkan kontrol.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bentuk
keorganisasian yang dikembangkan bersifat seragam dan terlalu bias pada
usahatani padi sawah. Pembinaan cenderung individual dengan menggunakan prinsip
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">trickle down effect, </i>introduksi
inovasi lebih menekankan pada pendekatan budaya material dibanding nonmaterial.
Introduksi kelembagaan baru umumnya telah merusak kelembagaan lokal yang telah
ada sebelumnya. Di sisi lain,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sikap dan
tindakan (aparat) pemerintah tampaknya memiliki pengetahuan yang lemah dalam
pemahaman di bidang lembaga dan organisasi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Nilai-nilai kolektivitas petani belum dijadikan basis organisasi ekonomi
perdesaan. Masih dipertahankannya sistem kemitraan yang mengandung unsur
interdependensi yang sangat asimetris antarpelaku agribisnis di perdesaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian juga menemukan adanya tiga tahapan besar pengembangan
organisasi petani. Satu, pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tahap Masyarakat Komunal, </i>dimana
ketergantungan antarpenduduk tinggi dan campur tangan pihak luar rendah,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ciri umum keorganisasian pada era ini adalah
jumlah organisasi relatif sedikit namun fungsinya banyak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(multi purposed)</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada tahap
kedua, yakni semasa Orde Baru, berlangsung <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Penghancuran
Masyarakat Komunal, dimana i</i>nvansi kekuatan atas desa terhadap masyarakat
desa begitu tinggi. Pada masa ini, terjadi perombakan struktur keorgansiasian
yang ada. Namun di Bali, introduksi organisasi baru tidak diikuti dengan perusakan
organisasi tradisional yang sudah ada. Sehingga saat ini ditemukan adanya
Banjar Dinas dan Banjar Adat, Desa Dinas dan Desa Adat serta lembaga pengairan
dan Subak. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tahap
ketiga, terjadi penyusunan Komunalitas Baru, dimana </span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">pemerintah
mulai beralih dengan pendekatan baru yang lebih menghargai komunalitas lokal.
Peran kepemimpinan lokal kembali direvitalisasi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dua kasus organisasi baru yang menggunakan
pendekatan ini adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali dan Unit Pengelola
Keuangan Desa (UPKD) di Bengkulu. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Berbagai bentuk transformasi keorganisasian
ditemukan, yaitu </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">dapat berupa penggantian struktur atau hanya
penambahan struktur, namun ada juga transformasi pada aspek tujuan (perubahan
atau perluasan tujuan), maupun norma-norma yang dijadikan pegangannya.
Transformasi pada beberapa subak di Bali adalah berupa penambahan struktur
baru. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Satu temuan yang menarik dari studi ini adalah bahwa telah berlangsung
adanya tiga periodesisasi pengembangan organisasi petani merupakan sesuatu yang
baru. Pola seperti ini sebenarnya sudah berlangsung masif di berbagai wilayah
di Indonesia. Namun pembabakan seperti ini belum cukup detail menggambarkan
proses yang berlangsung.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Penelitian
lain yang juga mempelajari organisasi milik petani dilakukan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Suhaeti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2009).<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Penelitian
tentang integrasi P3A dengan kelompok tani dan Gapoktan dilakukan di </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">P</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">rovinsi Bali, Jawa Timur dan Suwesi Selatan. Hasil
penelitian menemukan bahwa pemahaman Pemda dalam pemberdayaan masyarakat masih
terbatas pada aspek bantuan fisik, belum pada peningkatan kapasitas SDM secara
terprogram. Di sisi organisasi petani, kapasitas SDM masih terbatas sehingga
peran kepemimpinan organisasi hanya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dipegang oleh segelintir orang. Akibatnya, manfaat terbesar dari
berbagai bantuan lebih banyak dinikmati bukan oleh anggota organisasi. Khusus
di Bali, pemilihan ketua subak dilaksanakan secara demokratis dan mandiri. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
hal persepsi terhadap organisasi petani, sebagian petani peduli dan berharap
organisasi mampu mengangkat kesejahteraan mereka, namun sebagian tidak peduli
serta pesimis. Berbagai organisasi yang berada di tingkat desa termasuk
P3A/HIPPA dan kelompok tani, seharusnya berada dalam suatu payung organisasi
ekonomi dalam arti luas, sehingga mampu mentransformasi nilai-nilai pembangunan
seutuhnya kepada masyarakat desa. Organisasi dan jaringan organisasi ini harus
berbadan hukum dan bergerak dari hulu sampai ke hilir. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam hal pengintegrasian, wacana untuk menempatkan Gapoktan sejajar
dengan subak dirasakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan menjadi
ancaman bagi keberadaan subak di masa mendatang. Petani menginginkan Gapoktan
hanya menjadi bagian dari subak. Dari sisi kebijakan, agar terwujud integrasi,
perlu dilakukan evaluasi terhadap berbagai peraturan yang berkaitan dengan
pembentukan P3A, HIPPA,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan kelompok tani.
Kebijakan ini perlu menghargai persepsi petani<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan mengakomodasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ciri khas
masing-masing komunitas. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di tahun yang sama, penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Suradisastra
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2009) dengan judul “Perumusan
Model Kelembagaan Petani untuk Revitalisasi Kegiatan Ekonomi Perdesaan”
menemukan bahwa tidak ada model yang bisa menjadi bakuan umum untuk pembentukan
dan pengembangan organisasi petani. Dari sekian banyak organisasi yang
dipelajari, umumnya dicirikan oleh pola struktur yang minimal, lentur, serta
berevolusi dan berintegrasi dengan luar. Temuan ini relatif sejajar dengan
hasil riset Sedjati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> (2002), dimana tidak ada
organisasi petani yang cukup kuat dan mandiri sehingga mampu menjadi motor
penggerak perekonomian perdesaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Lebih lengkap
penelitian Sedjati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2002)
mendapatkan bahwa dalam tiga dekade pengamatanyan tidak ada program pemerintah
yang secara tepat bisa membangun sistem keorganisasian petani yang menghasilkan
kemandirian perekonomian perdesaan. Keorganisasian petani dalam konteks ini
mencakup keberadaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">individual
organization</i> milik petani seperti kelompok tani, Gapoktan dan koperasi;
serta relasi antar organisasi-organisasi tersebut sehingga menghasilkan suatu
kekuatan yang lebih.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Organisasi petani
yang dibangun tidak diarahkan untuk mampu menghadapi kekuatan ekonomi
perkotaan, juga tidak dibangun agar petani mandiri terhadap akses dan
pengelolaan sumber daya ekonomi pertanian dan perdesaan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Organisasi petani dibentuk hanya untuk
penyaluran bantuan dari pemerintah. Tidak ditemukan adanya integrasi antarorganisasi
pada pelaku ekonomi perdesaan, namun terpisah-pisah banyak pada subsektor.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada kasus yang
spesifik, Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2009)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>mempelajari keberadaan organisasi
Usaha Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA). UPJA merupakan organisasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang dibentuk bila petani menerima bantuan
alat dan mesin pertanian dari pemerintah.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Ia menjadi syarat sehingga sekelompok petani dapat menerima bantuan
tersebut, sesuai dengan administrasi keproyekan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari hasil studinya, disimpulkan bahwa skala
ekonomi pengelolaan alisntan menjadi indikator yang penting yang menentukan
efisiensi kinerja organisasi UPJA. Jika UPJA mengelola lebih dari dua unit dan
dua jenis alat, maka baru mampu mencapai skala ekonomi. Ditemukan pula, bahwa
manajerial organisasi UPJA umumnya lemah, dimana belum ada pembukuan keuangan,
juga belum ada aturan main dalam organisasi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Satu
hal yang menarik, ditemukan bahwa pengelolaan alat yang berasal dari bantuan
pemerintah lebih buruk dibandingkan bila alat tersebut milik sendiri. Ada
banyak penyebabnya, yaitu karena bantuan diturunkan tanpa didahului <i style="mso-bidi-font-style: normal;">need assessment</i>, tidak ada pendampingan
manajerial dari petugas, dan bantuan hanya berupa alat tanpa dilengkapi
komponen pendukung yang lain. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan bagi peneliti:
apakah UPJA sebuah organisasi ekonomi ataukah hanya organisasi untuk
menyalurkan bantuan pemerintah? Selain itu, pembentukan organisasi UPJA tidak
harmonis dan terkonsep dengan organisasi-organisasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain milik petani yang di wilayah
bersangkutan.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-3730699422789188462016-02-10T21:46:00.000-08:002016-02-10T21:46:02.033-08:00Hasil-Hasil Penelitian Sarana dan Prasarana Pertanian
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun
Penelitian PSEKP”)</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">VIII.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">PENELITIAN SARANA DAN
PRASARANA PERTANIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Aktivitas
pembangunan pertanian yang tergolong dalam konteks sarana dan prasarana
pertanian disini mencakup mulai dari bagaimana benih, pupuk dan obat-obatan
pertanian tersedia; serta kondisi dan kinerja irigasi pertanian. Selain ini,
berbagai bentuk aktivitas yang secara tidak langsung berupaya memberikan
pelayanan kepada berjalannya kegiatan usaha pertanian juga dicakup. Dari
berbagai objek tersebut, yang paling sering adalah penelitian tentang pupuk. Hal
ini sesuai pula dengan sangat dinamisnya kebijakan tentang pupuk, terutama
dalam dua hal, yaitu penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan sistem
distribusi pupuk. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tidak sebagaimana
pupuk, penelitian tentang obat-obatan pertanian (pestisida, herbisida, dll)
sangat jarang dilakukan. Meskipun penggunaan obat-obatan di pertanian selalu
dikumpulkan datanya setiap tahun pada berbagai komoditas, namun kajian
kebijakan belum pernah dilakukan secara menyeluruh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">8.1. Penelitian tentang Benih dan Bibit<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Permasalahan
benih masih merupakan hal yang kompleks di Indonesia. Berbagai kebijakan telah
digulirkan, namun secara umum benih belum tersedia dengan mudah dan murah di level
petani. Benih hampir selalu diteliti setiap tahun di PSE-KP. Namun, dalam
format yang khusus hanya dilakukan beberapa kali, yang umumnya berkenaan dengan
kondisi perbenihan yang dihadapi, kebijakan yang telah digulirkan, analisis
permasalahan, dan diakhiri dengan rumusan kebijakan untuk memperbaikinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003), mendapatkan bahwa struktur produksi dan pasar benih padi
masih dikuasai oleh dua produsen utama, yaitu PT Sang Hyang Sri dan PT Pertani.
Sesungguhnya dengan karakteristik dan komoditas benih yang bersifat terbuka,
teknologi produksi dan pengelolaannya yang relatif sederhana, kebutuhan
investasi relatif kecil dan dapat diproduksi dalam skala kecil; maka
memungkinkan terlibatnya swasta, kelompok tani, dan bahkan individu petani
untuk memproduksi benih padi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Industri
benih yang bersifat terbuka akan mendorong lebih baiknya struktur produksi dan
pasar, meskipun akan memunculkan variasi dan rendahnya jaminan kualitas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Meskipun
harga benih padi relatif stabil dan hampir tidak ada kelangkaan pasokan, namun
kondisi ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada hakekatnya bersifat
semu. Hal ini dimungkinkan karena pasar riil dan persepsi petani yang rendah.
Menurut petani, harga benih padi dinilai semakin mahal, karena dibandingkan
dengan harga jual gabah yang relatif rendah dan biaya usahatani semakin tinggi.
Kebijakan strategis yang perlu dipertimbangkan dalam sistem distribusi benih
padi adalah menekan harga jual benih<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berlabel disesuaikan dengan daya beli petani melalui perbaikan struktur
pasar dan efektivitas distribusi benih. Selain itu perlu dibarengi dengan penelitian
yang dapat menghemat penggunaan benih,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>serta pengembangan diversifikasi horizontal dan vertikal dalam usahatani
padi misalnya pengembangan sistem integrasi padi dan ternak sapi.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">Penelitian berikutnya,
dilakukan Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006) yang
berjudul “Analisis Sistem Perbenihan Komoditas Pangan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">d</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">an Perkebunan Utama”. Dalam periode 1996-2005,
rata-rata penggunaan benih padi berlabel baru sekitar 22</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">0</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">persen</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;"> dari total luas tanam. Demikian juga penggunaan
benih jagung berlabel dan kedelai masing-masing 7</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">0</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan 2</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">8</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">persen. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">Namun, p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">enggunaan benih padi berlabel di Jatim rata-rata
telah mencapai 38 persen, bahkan mulai tahun 2003 mendekati 60 persen</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">, sementara untuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">benih jagung dan kedelai
berlabel masing-masing </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">hanya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">12 dan 3 persen .
Penggunaan benih berlabel di Sulawesi Selatan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">juga </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">lebih tinggi dari nasional, yaitu sekitar 30 persen</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">, s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">ementara </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">untuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">jagung dan kedelai masing-masing 2 persen. Hal ini
menunjukkan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">bahwa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">banyak petani </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">masih </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">menggunakan benih yang diproduksi sendiri </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">dan umumnya bukan benih </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">unggul.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">Secara formal mekanisme
penyaluran benih sumber dan benih sebar sebagai berikut: Puslit dan Balit
komoditas memproduksi BS kemudian diteruskan ke BBI untuk diperbanyak menjadi
benih FS, dan dari BBI diteruskan ke BBU untuk diperbanyak menjadi benih SS.
Para penangkar dan produsen benih mendapat benih SS dari BBU untuk diperbanyak
menjadi benih ES yang selanjutnya diperjualbelikan ke petani.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-fareast-font-family: Calibri;">Kenyataan di lapang
menunjukkan bahwa sistem yang berjalan sudah bergeser. Produsen/penangkar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>benih sudah bisa akses langsung untuk
mendapatkan benih FS<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ke BBI atau
Puslit/Balit Komoditas. Bahkan banyak produsen/penangkar benih yang langsung
mendapatkan benih BS dari Puslit/Balit Komoditas. Produsen benih tidak hanya
sebatas memproduksi benih ES, tetapi juga telah memproduksi sendiri kelas-kelas
benih di atasnya (FS dan SS). Hal yang sama juga telah dilakukan oleh
Puslit/Balit Komoditas, BBI, dan BBU tidak hanya memproduksi kelas benih yang
menjadi mandatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Peraturan
perbenihan yang ada masih relevan dengan dinamika industri benih, khususnya
tanaman pangan dan perkebunan. Peraturan tersebut berfungsi untuk melindungi
produsen benih, konsumen benih atau petani, dan pemulia tanaman sebagai pihak
yang menemukan varietas baru. Dalam hal kewajiban bagi produsen dan pedagang
benih untuk mendaftar kepada BPSB dan BP2MB setempat, masalahnya adalah luasnya
wilayah kerja yang harus dicakup, sehingga pengawasan kurang optimal.
Semestinya, perusahaan benih BUMN, yaitu PT SHS dan PT Pertani bermitra dengan
penangkar dalam memproduksi benih padi, jagung, dan kedelai. Namun, jika
permintaan cukup banyak dan waktunya mendesak, kedua BUMN memproses benih
sendiri dan menjadi kurang berkualitas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Produsen
benih tanaman pangan swasta lokal maupun multinasional juga melakukan kemitraan
dengan petani. Swasta multinasional lebih ketat dalam perjanjian dan pengawasan
produksi di lapang. Sedangkan swasta lokal lebih informal dalam membuat
perjanjian kemitraan, namun pengawasannya ketat. Produsen swasta lokal juga
membeli bakal benih dari produsen lain yang lebih kecil jika permintaan cukup
tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kinerja
industri benih dari penangkar swasta/lokal lebih baik dari PT SHS dan PT
Pertani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Terbukti pasar benih padi,
jagung, dan kedelai di Provinsi Jawa Timur yang lebih mencerminkan pasar
persaingan sempurna, dimana pangsa pasarnya sekitar 60%-80% didominasi oleh
penangkar swasta/lokal. Petani sangat responsif terhadap benih bersertifikat.
Keputusan petani dalam menentukan benih yang akan ditanam lebih banyak
ditentukan oleh kualitas benih itu sendiri dibanding harga. Untuk kasus Jawa
Timur, petani pada umumnya akses terhadap benih bersertifikat (berkualitas),
baik dilihat dari segi harga maupun sumber benih. Fenomena ini menunjukkan
bahwa secara implisit bahwa tanpa subsidi pun petani sudah akses terhadap benih
berlabel sekalipun dengan harga pasar yang berlaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dikaitkan
dengan Harga Pokok Produksi (HPP) dan margin keuntungan di tingkat kios,
tampaknya harga benih di tingkat petani cukup tinggi, termasuk dari produksi PT
SHS dan PT Pertani yang mendapat subsidi dari pemerintah. Artinya, kebijakan
subsidi benih belum efektif menyentuh kepada yang berhak untuk mempercepat
penggunaan benih berlabel di tingkat petani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara
faktual<i style="mso-bidi-font-style: normal;">,</i> semua produsen benih baik
swasta maupun BUMN, memproduksi dan menjual benih dengan mekanisme pasar (tanpa
subsidi). Produsen BUMN memperhitungkan subsidi sebagai tambahan pendapatan
perusahaan, bukan untuk menurunkan harga jual benih. Pasar benih akan lebih
bergairah jika kesadaran petani untuk menggunakan benih bermutu bertambah
tingggi dan kualitas benih yang dijual kepada petani tetap bagus. Subsidi benih
seperti yang dilakukan saat ini tidak akan mendorong industri benih menjadi
lebih berkembang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Khusus
untuk benih kelapa sawit, benih berkualitas hanya diproduksi oleh produsen
besar yang pada taraf tertentu bersifat oligopolistik dan menjual produknya
dengan harga yang relatif tinggi. Penyaluran benih dari produsen kepada
konsumen dilakukan secara langsung atau tanpa perantara. Peraturan yang
mewajibkan pembeli menunjukkan SP2BKS kepada produsen benih kelapa sawit
mempersulit petani kecil yang hanya membeli benih dalam jumlah kecil dan
lokasinya jauh dari produsen maupun Kantor Dinas Pertanian setempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Semua
produsen benih kelapa sawit di Indonesia berlokasi di Sumatera. Pasar di
wilayah lain sebenarnya masih terbuka untuk digarap produsen benih kelapa
sawit. Walaupun demikian ada kendala utama yang dihadapi yaitu ijin hak guna
lahan untuk produksi benih yang tidak mudah untuk prosesnya. Di antara produsen
bibit sawit, hanya PPKS yang melakukan kerja sama penjualan benih dengan
kelompok tani dan pengecer benih maupun Dinas Pertanian. Kerja sama pemasaran
bibit sawit di Sumatra Utara menggunakan sistem waralaba, namun produsen lain tidak
bersedia melakukan karena rawan pemalsuan oleh pengecer.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kinerja
sistem perbenihan perkebunan kelapa sawit masih sangat lemah. Kecepatan
pembangunan perkebunan tidak diimbangi dengan pengembangan sumber benih
sehingga terjadi gap antara penyediaan dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kebutuhan benih. Akibatnya, </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">banyak
beredar benih palsu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam
memproduksi benih, nampak bahwa secara umum produsen benih mampu melakukan
integrasi yang ditunjukkan oleh indeks integrasi yang tinggi, yaitu lebih dari
42 persen. Hanya dua kasus yaitu produksi benih padi oleh PT Pertani dan benih
kedelai oleh PT SHS yang memiliki indeks intgrasi relatif rendah. Rendahnya
indeks integrasi PT Pertani dan PT SHS (benih kedelai) antara lain karena kedua
perusahaan tersebut membeli bakal benih dari penangkar dan memprosesnya. Nilai
tambah yang dihasilkan relatif rendah dimana harga beli benih merupakan
komponen terbesar dalam proses produksi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian
</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Yusdja</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">et
al</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">2007</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">) mempelajari s</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">ubsidi </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">b</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">enih </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">j</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">agung tahun </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">2006</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">, mendapatkan bahwa b</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">anyak
masalah yang terjadi di lapang. Dampak subsidi benih terhadap produksi,
produktivitas dan pendapatan petani sangat bervariasi yang masing-masing
ditentukan oleh </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">ketepatan
waktu, mutu dan jumlahnya; perubahan cuaca terutama kekeringan; praktek
budidaya yang masih tradisional padahal menggunakan hibrida. Karena </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">masalah
teknis</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">, maka </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">target
penyaluran subsidi tidak dapat dipenuhi. </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">Pengamatan dilapang
memperlihatkan bahwa permasalahan teknis yang muncul tersebut merupakan
konsekuensi dari sistem subsidi yang diatur dari pusat atau bersifat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">top down.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">top
down</i> tidak mempertimbangkan kondisi petani secara intensif.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penyaluran subsidi benih yang ideal
adalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagaimana benih sampai ditangan
petani tepat pada saat ia membutuhkannya. </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">Konsekuensi
dari penyaluran seperti itu adalah pemerintah menempatkan petani sebagai bahan
pertimbangan utama dalam menyalurkan benih subsidi. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Selama ini, </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">pemerintah
terkesan memaksakan penyaluran dengan mengunakan pertimbangan-pertimbangan yang
bersifat general. Seharusnya, pemerintah memahami benar tingkah laku petani,
sehingga penyaluran subsidi dapat dilakukan spesifik petani. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2009) tentang benih kentang
mendapatkan bahwa </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">UU No. 12 tahun 1992 secara tegas mengatur sangsi
bagi yang mengedarkan benih palsu. Walaupun demikian belum ada tindakan tegas
dari pihak terkait untuk peredaran benih kentang tidak bersertifikat. Sedangkan
UU no. 29 tahun 2000 tentang PVT secara tegas mengatur hak dan kewajiban
pemulia penghasil varietas. Belum semua pemulia memperoleh haknya sebagai
penghasil varietas terkait syarat uji dan pelepasan varietas yang memerlukan banyak
biaya (Permentan 37 tahun 2006). Otonomi Daerah yang sudah diterapkan selama
beberapa tahun terakhir diadopsi dengan Permentan No. 37, 38, dan 39 tahun 2006
dimana daerah secara eksplisit diberi wewenang dalam hal pengusulan varietas,
serta ijin impor dan eskpor benih, maupun pendaftaran produsen benih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Permentan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>No 40 tahun 2006 secara teknis sudah cukup
baik untuk mengatur cara perbanyakan benih kentang agar diperoleh benih kentang
bermutu dari benih sumber hingga benih sebar. Permentan ini juga mengatur
sertifikasi benih kentang sesuai kelas benih. Walaupun demikian segala
peraturan ini belum mampu mendorong industri kentang untuk tumbuh secara
memadai. Adopsi benih kentang bersertifikat oleh petani kentang masih tetap
terbatas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di
Jawa Timur, kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten mampu
menghasilkan benih kentang bermutu dalam jumlah memadai. Telah ada Perda yang
mengatur biaya pemeriksaan lapang maupun laboratorium untuk penangkar benih
kentang. Namun, masih ditemui adanya biaya tidak resmi dari penangkar benih ke
petugas sertifikat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara
potensial produsen benih kentang dalam negeri mampu memenuhi permintaan aktual
benih kentang domestik. Masuknya benih kentang Granola dan Atlantik impor
menunjukkan masih ada peluang bagi importir benih kentang untuk memasarkan
benih kentang di Indonesia. Sebuah perusahaan yang sebelumnya menggunakan benih
Atlantik impor dari Kanada dan Australia, namun sebagian sudah diperoleh dari
mitranya yang diusahakan di wilayah Cianjur. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sistem
perbenihan kentang dengan Balitsa dan BPBK Lembang sebagai penghasil benih
sumber utama cukup memadai bagi para produsen benih swasta di Jawa Barat maupun
di provinsi lainnya. Produksi benih kentang bersertifikat dan distribusinya
tergantung permintaan dari petani kentang. Produksi kentang bersertifikat oleh
para produsen benih swasta umumnya belum optimal mengingat rendahnya permintaan
benih bersertifikat. Walaupun demikian masih dijumpai peredaran benih kentang
tidak bersertifikat karena permintaan kelas benih tersebut masih ada dan
kurangnya pengawasan oleh BPSB. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selain
penyuluhan bagi petani tentang kerugian menggunakan benih kentang tidak
bersertifikat, Pemda perlu mengupayakan agar benih kentang bersertifikat bisa
tersedia dengan harga terjangkau. Untuk importir benih kentang, perlu dibatasi
periode izinnya dan diwajibkan memproduksi benih kentang di dalam negeri, agar
industri benih kentang domestik bisa berkembang. Produsen benih kentang dalam
negeri harus bisa lebih efisien sehingga bisa bersaing dengan benih impor.
Pusat-pusat penghasil benih sumber untuk kentang juga perlu dikembangkan ke
Luar Jawa selama masih memiliki keuntungan komparatif dan kompetitif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Khusus
untuk bibit ternak,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>p</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">enelitian Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2009)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menyimpulkan bahwa<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Permentan
No. 36 tahun 2006 yang mengatur perbibitan ternak nasional sudah memadai untuk
mendapatkan bibit ternak, termasuk bibit sapi potong yang bermutu. Permentan
ini ditunjang dengan berbagai peraturan lain termasuk SNI untuk semen beku.
Ditemukan bahwa adopsi bibit unggul, terutama melalui IB, masih terkonsentrasi
di daerah yang dekat dengan sumber benih maupun di daerah yang populasi sapi
potongnya cukup tinggi. Sedangkan VBC berkembang dengan baik di daerah yang
secara tradisional menggunakan perkawinan alami dan populasi sapi potong
relatif tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Program
P2SDS yang dicanangkan di 18 provinsi namun lalu diundur dari tahun 2010
menjadi 2014, menunjukkan kurangnya persiapan instansi terkait di pusat maupun
di daerah. Pembinaan produksi sapi potong masih berjalan seperti biasa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(business as usual)</i> walaupun di tiap
daerah ada program peningkatan populasi sapi. Alasan kurangnya lahan
penggembalaan sebagai kegagalan P2SDS 2010 adalah kurang tepat karena sampai
sekarang tidak ada upaya perluasan maupun intensifikasi lahan penggembalaan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk
keperluan IB selama ini masih diperlukan impor pejantan unggul. Kelebihan
pejantan unggul asal impor terutama adalah anakannya mengalami lebih cepat
pertumbuhan berat badan sehingga untuk umur yang sama anakan pejantan impor
lebih mahal harganya dibanding anakan pejantan lokal yang diperoleh melalui
cara yang sama, yaitu IB. Anakan pejantan lokal tetap diminati peternak sapi
potong dalam jumlah terbatas, khususnya untuk kelahiran pertama. Untuk
kelahiran kedua dan seterusnya umumnya peternak memilih pejantan impor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Harga
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">straw</i> semen beku yang wajar akan
mendorong peternak lebih tertarik untuk mengadopsi benih unggul yang dihasilkan
oleh BIB. Untuk menekan biaya, perlu dukungan untuk petugas inseminator. Terlambat
dalam peremajaan maupun penggantian pejantan unggul. jumlah pejantan yang ada
tidak memadai dibanding kapasitas yang ada maupun kebutuhan IB dari peternak. peternak
sapi potong lebih menyukainya dibanding sapi pejantan lokal. Hal ini masih
lebih dibanding pemerintah mengimpor sapi bakalan atau sapi yang siap dipotong.
Keunggulan sapi lokal harus tetap dipertahankan dan perlu insentif khusus agar
peternak bersedia mengadopsi IB dari sapi lokal. industri perbenihan sapi
potong domestik berkembang dengan baik, dengan laju permintaan daging sapi di
dalam negeri adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">given</i>. Pembenahan
industri benih sapi potong perlu dilakukan untuk mencapai swasembada daging.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara
umum, peraturan perbenihan yang terkait dengan industri benih sudah cukup
memadai. Yang diperlukan adalah penegakan peraturan tersebut sehingga industri
perbenihan bisa berkembang dengan baik. Penegakan peraturan terkait peredaran
benih perlu dilakukan secara terpadu oleh BPSB bekerja sama dengan dinas
setempat dengan cara memberi sangsi yang efektif bagi pedagang. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">8.2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian tentang </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Pupuk <o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Santoso <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1982) mendapatkan
bahwa daya tarik petani terhadap pupuk TSP tidak sebesar terhadap pupuk urea.
Selanjutnya, Sudaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1982)
pada penelitian pupuk urea dan TSP pada usahatani sayuran, menunjukkan pupuk N
dan P sudah digunakan dengan intensif pada usahatani sayuran, namun pupuk K
masih sedikit dipakai. Secara umum, petani belum mengetahui dosis pemupukan
yang tepat bagi usahataninya, karena informasi dari PPL masih kurang.
Permintaan pupuk cenderung stabil dan tidak dipengaruhi secara nyata baik oleh
harga, biaya angkut, pengetahuan petani, ketersediaan pupuk, dan status
penggarapan. Hal ini disebabkan karena sejak pertengahan tahun 1970-an harga
pupuk dijaga pemerintah pada tingkat harga nominal tetap dan relatif rendah
dibandingkan harga produk petani. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian
Syafaat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2006) melakukan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><a href="http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/LHP_NIZ_2007.pdf"><span style="color: windowtext; mso-bidi-font-family: Arial; text-decoration: none; text-underline: none;">Kaji Ulang Kebijakan Subsidi dan Distribusi Pupuk</span></a></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">.
Selama periode tahun 1970-an sampa 2007, subsidi yang diterapkan pemerintah
berupa subsidi yang dibayarkan langsung kepada produsen (pabrik) pupuk.
Sementara untuk sistem distribusi, selama periode tahun 1970-1998 (masa orde
baru) sistem distribusi pupuk bersubsidi yang digunakan pemerintah adalah sistem
distribusi tertutup. Lalu, mulai tahun 1999 sampai 2007 (selama masa reformasi)
menggunakan sistem distribusi terbuka. Wacana untuk merubah modus subsidi dari
subsidi yang dibayarkan langsung kepada produsen pupuk menjadi dibayarkan
langsung kepada petani dalam bentuk kupon kurang memperoleh respon positif.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Aparat pemerintah, pelaku distribusi, dan bahkan
petani khawatir akan menimbulkan ketidakefektifan bahkan kekacauan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari
lokasi penelitian ditemukan bahwa dari prinsip enam tepat, yaitu tepat jenis,
kualitas, waktu, tempat, harga, dan jumlah; yang umumnya tidak terpenuhi adalah
tepat jumlah. Namun, secara umum responden petani di lokasi penelitian
menyatakan puas terhadap sistem distribusi pupuk bersubsidi yang berlaku saat
ini. Mereka senang karena pupuk mudah diperoleh pada saat dibutuhkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sistem
distribusi pupuk bersubsidi bersifat terbuka yang berlaku saat ini masih perlu
dipertahankan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></b>hasil
evaluasi terhadap distribusi pupuk bersubsidi di tingkat produsen dan pelaku
distribusi (distributor dan pengecer) di provinsi-provinsi lokasi penelitian
menunjukkan bahwa dari prinsip enam tepat yang tidak terpenuhi hanyalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>prinsip tepat jumlah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ini pun hanya berkaitan dengan
ketidaksesuaian antara sebaran bulanan realisasi penyaluran dengan sebaran
bulanan rencana kebutuhan/ kebutuhan riil, sedangkan total realisasi penyaluran
selama setahun relatif sama dengan total rencana kebutuhan/kebutuhan riil. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, hasil evaluasi terhadap
distribusi pupuk bersubsidi di tingkat petani di provinsi-provinsi lokasi
penelitian menunjukkan bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>prinsip 6
(enam) tepat umumnya terpenuhi. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga</i>,
sebagian besar responden petani puas karena pupuk mudah diperoleh pada waktu
dibutuhkan. </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dari
penelitian ini disimpulkan bahwa modus subsidi langsung kepada pabrik perlu
dipertahankan, karena pengelolaannya lebih mudah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">manageable)</i>. Sistem distribusi terbuka juga perlu dipertahankan,
karena mampu memenuhi prinsip enam tepat dan pupuk mudah diperoleh. Untuk
mengantisipasi langka pasok dan lonjak harga, maka solusi yang disarankan
adalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan lebih mendayagunakan peran
Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida baik di level provinsi maupun kabupaten,
penegakan Perpres No. 77 Tahun 2005 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">ebagai Barang </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">d</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">alam
Pengawasan, dan penyaluran pupuk ke lapang harus memperhatikan jadwal tanam
lebih sinkron. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kehawatiran
ini rupanya terbukti. Penelitian Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2007) bertolak dari fakta bahwa kebijakan subsidi dan sistem
distribusi pupuk yang amat komprehensif ternyata tidak menjamin ketersediaan
pupuk ditingkat petani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Terjadi langka
pasok dan lonjak harga sampai awal tahun 2006. Penelitian ini menganalisis
efektifitas penerapan HET, menganalisis dampak kenaikan HET, dan menganalisis
kesanggupan petani membayar pupuk. Tujuan akhirnya adalah menentukan besaran
subsidi pupuk dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan merumuskan pola
distribusi pupuk bersubsidi yang efisien dan efektif. Alat analisis yang
digunakan berupa analisis deskriptif dengan metode akuntansi sederhana,
analisis regresi sederhana, analisis dengan metode langsung dan metode tidak
langsung, serta analisis pendekatan kinerja terhadap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">delivery system</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">receiving
system</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">accountability system.</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengamatan
pada periode Oktober 2005 - Mei 2006, harga beli pupuk oleh petani di kios
pengecer resmi 5,3 – 23,8 persen diatas HET. Ini disebabkan karena peningkatan
secara tajam margin pemasaran riil karena praktek jual beli DO (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">delivery order</i>), pengambilan keuntungan
di luar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fee</i> yang telah ditetapkan,
pungutan liar di sepanjang jalur distribusi, dan kenaikan biaya distribusi
akibat kenaikan harga BBM pada Oktober 2005. Penyebab lain, karena petani
melakukan pembayaran pupuk setelah panen, dan volume yang dibeli bukan dalam
kemasan yang sudah ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil
analisis menunjukkan, kenaikan HET pupuk tanpa dibarengi dengan kenaikan HPP
gabah akan menurunkan keuntungan usahatani padi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini diindikasikan oleh penurunan
keuntungan dengan sewa lahan sebesar 4,93 persen dan penurunan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keuntungan tanpa sewa lahan sebesar 2,50
persen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Indikasi lainnya adalah R/C
rasio dengan sewa lahan menurun dari 1,57 menjadi 1,53 dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>R/C rasio tanpa sewa lahan menurun dari 3,50
menjadi 3,39. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara
itu, kenaikan HET pupuk dengan dibarengi oleh kenaikan HPP gabah baik dengan
persentase yang sama maupun berbeda masih tetap akan meningkatkan keuntungan
usahatani padi. Hal ini diindikasikan oleh kenaikan keuntungan dengan sewa
lahan sekurang-kurangnya sebesar 20,64 persen dan kenaikan keuntungan tanpa
sewa lahan sekurang-kurangnya 10,45 persen.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Indikasi lainnya adalah kenaikan R/C rasio dengan sewa lahan dari 1,57
menjadi sekurang-kurangnya 1,67 dan kenaikan R/C rasio tanpa sewa lahan dari
3,50 menjadi sekurang-kurangnya 3,64. Jika pemerintah akan menaikkan HET pupuk
dan pada waktu bersamaan juga ingin menaikkan keuntungan usahatani padi, maka
pemerintah harus pula menaikkan HPP gabah sekurang-kurangnya dengan persentase
yang sama. Namun, pemerintah harus dapat menjamin efektifitas HET pupuk maupun
HPP gabah itu sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam
hal kesanggupan petani membayar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harga
pupuk. petani sesungguhnya sanggup membayar urea setinggi 14,86 persen diatas
HET yang berlaku. Demikian pula dengan SP-36 sebesar 8,06 persen, ZA sebesar
20,98 persen, dan NPK sebesar 4,62 persen di atas HET.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rata-rata kemampuan petani membayar di atas
HET untuk keempat jenis pupuk tersebut adalah 12,13 persen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kesanggupan membayar di atas HET melekat pada
karakteristik usia dan pengalaman berusahatani, pendidikan formal petani,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>luas lahan, dan pendapatan dari luar
usahatani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sesuai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan Permendag No 03/M-DAG/Per/2/2006
sistem distribusi pupuk menganut sistem distribusi pasif dan semi
tertutup.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ini menyebabkan rawan
penyimpangan dan manipulasi perhitungan besaran subsidi di tingkat
pengecer/kios, tidak tepat sasaran, tidak mampu mengatasi dualisme harga, dan
petani cenderung menggunakan pupuk di atas rekomendasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">over intensification</i>). Untuk mengatasi ini diusulkan desain pola
pengelolaan pupuk bersubsidi bersifat aktif dan lengkap yang terdiri dari
sistem distribusi, sistem penerimaan, dan sistem akuntabilitas. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">8.3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian Irigasi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian
tentang irigasi termasuk yang cukup intensif dilakukan di PSE-KP, mulai dari
analisis di tingkat mikro sampai ke manajemen level meso, dan bahkan kebijakan
makro. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Pasandaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al. </i>(1985)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>mendapatkan
bahwa sebanyak<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></b>25 persen (1,4 juta ha) dari total
seluruh sistem irigasi yang ada di Indonesia pada mulanya dibangun dan
dipelihara oleh petani sendiri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hasil
analisis menunjukkan bahwa besarnya dana yang disediakan pemerintah dan cara
pelaksanaan pembangunan, memberikan pengaruh terhadap koefisien induksi serta
peran masyarakat di dalam pembangunan jaringan utama irigasi. Pembangunan
irigasi yang melalui pihak ketiga mengurangi koefisien induksi dan peran serta
petani. Dari temuan ini, maka di sarankan khususnya untuk irigasi skala kecil,
perlu dipikirkan kebijakan dalam pengalokasian dana.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penyaluran dana bantuan ke masyarakat melalui
pemerintahan desa akan lebih efektif daripada melalui pihak ketiga seperti yang
ditempuh sebelumnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pelaksanaan EP pada saluran
tersier yang dilakukan masyarakat dengan cara diupahkan pada kelompok kerja
tertentu, juga terbukti lebih efektif daripada dilakukan secara gotong royong.
Dalam keadaan seperti ini, partisipasi yang diharapkan dari masyarakat adalah
penyediaan dana untuk upah kelompok kerja tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Selanjutnya, penelitian
Pasandaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1987) di daerah
irigasi Way Jepara, mendapatkan bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rata-rata ketersediaan air (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">inflow</i>) tahun 1978/1979 sampai tahun 1985/1986
sebesar 4719,7 lt/detik perhari. Pola <i style="mso-bidi-font-style: normal;">inflow</i>
danau bulanan tersebut umumnya mengikuti pola curah hujan, yaitu meningkat dari
bulan November sampai Januari, kemudian menurun sampai Oktober. Sementara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">outflow</i> dalam periode yang sama dari
bulan November sampai Agustus sebesar 4822,7 lt/detik/hari. Besarnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">outflow</i> berhubungan erat dengan pola
tanam yang ada, dimana periode pengolahan tanah merupakan periode yang paling
banyak memerlukan air. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dari indeks pemakaian air yang
merupakan satuan besarnya kebutuhan air rata-rata sebesar 0,557 lt/det/ha,
relatif lebih rendah dari kebutuhan air bagi padi, yaitu masa pengolahan tanah,
pertumbuhan, dan persemaian masing-masing sebesar 2,0 lt/det/ha, 1,5 lt/det/ha
dan 1,0 lt/det/ha. </span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian
selanjutnya dengan topik serupa juga dijalankan Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penelitian
ini melakukan <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">evaluasi kinerja jaringan
irigasi dengan penekanan pada aspek operasi dan pemeliharaannya,
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi kinerja jaringan
irigasi, dan mengidentifikasi potensi dan kendala dalam perbaikan kinerja
jaringan irigasi. </span>Kajian dilakukan pada sistem irigasi teknis di Daerah
Irigasi Brantas (Provinsi Jawa Timur), Daerah Irigasi Way Sekampung (Provinsi
Lampung), dan Daerah Irigasi Wawotobi (Sulawesi Tenggara). </span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari
evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa degradasi kinerja irigasi terjadi akibat
pengaruh simultan dari degradasi kondisi fisik jaringan dan rendahnya kinerja
operasi dan pemeliharaan. Sebagian besar degradasi kondisi fisik jaringan
terkait dengan kerusakan saluran irigasi, banyaknya pintu-pintu air yang rusak,
dan sedimentasi saluran-saluran pembuang, terutama di level tertier. Rendahnya
kinerja operasi dan pemeliharaan irigasi terkait dengan sangat terbatasanya
anggaran OP irigasi dari pemerintah yang jauh dari mencukupi; sementara itu
keswadayaan petani dalam memupuk dana OP irigasi sangat terbatas.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tingkat
kehandalan jaringan irigasi maupun tingkat pemerataan distribusi air irigasi
termasuk kategori rendah – sedang. Di Way Sekampung dan Brantas, hal itu lebih
banyak disebabkan oleh debit air irigasi yang cenderung semakin menurun,
sedangkan di Wawotobi terutama disebabkan oleh banyaknya jaringan irigasi yang
rusak. </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada level
ter</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">ier penyebab degradasi kinerja<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jaringan irigasi yang bersifat eksternal (di
luar kendali petani) yang terkait dengan aspek: anggaran OP irigasi dari
pemerintah terbatas sehingga hanya dapat dimanfaatkan di sebagian jaringan
sekunder dan tertier, jumlah petugas dan fasilitas pendukung tidak mencukupi, pembinaan
P3A kurang memadai, koordinasi antar pihak lemah dan tumpang tindih, dan
perubahan kawasan yang mendorong terjadinya konversi lahan sawah ke penggunaan
lain. Sementara, faktor internal yang mempengaruhi kinerja jaringan irigasi
adalah kinerja P3A. Secara umum kinerja P3A termasuk kategori rendah sampai
sedang. Cukup banyak ditemukan adanya petak-petak tertier yang irigasinya tidak
dikelola secara sistematis dalam wadah P3A, dan P3A hanya sekedar nama. </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kendala
yang dihadapi dalam memperbaiki kinerja OP irigasi tampaknya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>justru terletak pada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebijakan pemerintah, terutama dalam
kaitannya dengan antisipasi terhadap dinamika budaya dan perkembangan wilayah,
serta konsistensi dalam pengembangan dan pendayagunaan irigasi. Peluang untuk
menggalang aksi kolektif<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>petani dalam
operasi dan pemeliharaan irigasi sangat bervariasi, akan tetapi secara umum
masih terbuka untuk dilakukan perbaikan. Di sisi lain, meskipun peluang untuk
meningkatkan partisipasi petani dalam membayar iuran irigasi juga masih terbuka
akan tetapi jumlah iuran yang dapat dikumpulkan diperkirakan tidak cukup untuk
mempertahankan fungsi irigasi secara optimal. Adanya kecenderungan bahwa
partisipasi yang relatif tinggi hanya terjadi pada petak-petak tertier yang
kondisinya "moderat" dan pada lokasi-lokasi tertentu dalam jangka
panjang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka peningkatan fungsi
pembinaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengingat sistem irigasi
adalah sistem yang tidak bisa berdiri sendiri. Pembagian kewenangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan irigasi sebagaimana dimaksud
dalam UU No. 7 Tahun 2004 harus secepatnya ditindak lanjuti dalam bentuk
Petunjuk Teknis yang jelas dan siap dioperasionalkan agar degradasi kinerja
jaringan irigasi tidak terus berlanjut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pembiayaan
operasi dan pemeliharaan irigasi merupakan salah satu agenda pokok yang harus
segera dipecahkan agar fasilitas pendukung penyediaan pangan nasional berfungsi
optimal. Variabel kunci pembiayaan operasi dan pemeliharaan irigasi di tingkat
petani adalah partisipasi. Namun banyak sekali variabel yang mempengaruhi
partisipasi, bukan hanya mencakup aspek teknis, ekonomi tetapi juga sosial.
Partisipasi petani bersifat dinamis, tetapi variabel-variabel ekonomi semakin
mendominasi faktor-faktor yang menentukan partisipasi petani dalam pembiayaan
operasi dan pemeliharaan irigasi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam
konteks partisipasi, secara umum motif petani untuk berpartisipasi berpijak
pada pertimbangan rasional ekonomi, yakni apa dan seberapa besar manfaat yang
dipetik jika dibandingkan dengan korbanan yang ditanggungnya. Oleh karena itu,
faktor utama yang mempengaruhi persepsi petani terhadap nilai ekonomi air
irigasi adalah produktivitas usahatani padi dan kelangkaan relatif air irigasi.
Disamping faktor-faktor ekonomi, ternyata persepsi petani terhadap nilai
ekonomi air irigasi juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat. Selain Iuran
Pelayanan Air Irigasi (IPAIR), petani juga menanggung iuran P3A, serta biaya
tambahan yang bersifat insidentil misalnya untuk irigasi pompa dan biaya ilegal
berupa "uang jasa pelayanan khusus".</span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selain
faktor musim dan kondisi lahan, faktor utama yang mempengaruhi beban biaya
irigasi yang harus dikeluarkan petani adalah jenis komoditas yang diusahakan.
Oleh sebab itu, pola tanam sangat mempengaruhi pengeluaran irigasi per tahun.
Jika dibandingkan dengan nilai ekonomi air irigasi di masing-masing lokasi yang
diteliti, maka rata-rata pengeluaran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Jatiluhur
hanya mencapai 36 </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">persen</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">. Di Brantas mencapai 53 </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">persen</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">, sedangkan di Bali sudah lebih tinggi dari nilai
ekonominya yakni 135 </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">persen</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pembagian
beban biaya operasi dan pemeliharaan irigasi antara Pemerintah Pusat –
Pemerintah Daerah Tingkat I – Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten) –
Petani; sampai saat ini masih belum jelas. </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Meskipun
per konsep nilai maksimum iuran irigasi yang potensial dibebankan kepada petani
sama dengan nilai ekonominya, tetapi ternyata beban yang layak adalah 1,5 kali
nilai iuran yang kini berlaku; itupun dengan syarat kondisi ketersediaan irigasi
perlu diperbaiki. Metode pengumpulan iuran yang layak adalah menggunakan <i>area
based pricing</i>. Cara lain yang lebih kondusif untuk mendorong efisiensi
pemanfaatan air irigasi seperti misalnya <i>volumetric pricing</i> masih belum
dapat diterapkan karena teknik irigasi yang digunakan adalah alir genang. Dalam
rangka meningkatkan kinerja irigasi, peningkatan iuran irigasi ditingkat petani
dalam rangka sampai dengan 1.5 kali lipat dari yang kini berlaku adalah layak.
Tetapi implementasinya perlu memperhati</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">-</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">kan syarat
yaitu dilakukan secara gradual, namun derajat ketersediaan air irigasi perlu
dilakukan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Penelitian irigasi berikutnya dilakukan Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2009) dalam Kebijakan
Pengembangan Infrastruktur Perdesaan dalam Rangka Peningkatan Produksi
Pertanian dan Pendapatan. Kondisi sarana irigasi di desa-desa lokasi penelitian
di Jawa maupun di Luar Jawa menunjukkan bahwa kualitas jaringan dan kuantitas
air cenderung menurun. Penurunan kuantitas air sejalan dengan menurunnya
kualitas lingkungan alam dan sumber daya air (degradasi sumber daya air).
Penurunan kualitas jaringan terkait erat dengan menurunnya kuantitas air.
Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat enggan
untuk memelihara jaringan karena debit airnya kurang. Bahkan pada kasus
ekstrim, kekurangan pasokan air irigasi menyebabkan beberapa pintu air di
beberapa titik dirusak petani setempat agar pasokan air di lahan petani
tersebut berjalan lancar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Menurunnya kualitas jaringan dan kuantitas air irigasi juga
merupakan konsekuensi dari diterapkannya UU No 7 tahun 2004 tentang pembagian
wewenang yang melakukan rehabilitasi menurut luasan daerah irigasi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam hal ini untuk luasan daerah irigasi
kurang dari 1000 hektar menjadi kewenangan TK II, luasan 1000-3000 hektar
menjadi kewenangan TK I, dan lebih dari 3000 hektar menjadi kewenangan
pusat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini dalam pelaksanaannya
menyulitkan daerah dalam hal koordinasi program, anggaran, dan sumber daya
manusia. Dalam hal tertentu, seperti aliran air, kepemilihan lahan, dan garapan
lahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak dapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dipisahkan menurut daerah irigasi, sehingga
sering terjadi dimana daerah tertentu menjadi tumpuan permasalahan dari daerah
lain yang bukan kewenangannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dampak dari menurunnya kualitas jaringan dan kuantitas air
pada daerah irigasi antara lain adalah kinerja kelembagaan pengelola irigasi
tidak berjalan dengan baik.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini
dicirikan oleh tidak adanya iuran air, tidak adanya rapat pengurus P3A untuk
membahas permasalahan air, pintu air rusak dan hilang, dan pembagian air yang
tidak tertata. Dampak irigasi sangat nyata pada level mikro, baik pada
produktivitas lahan maupun pembangunan wilayah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dalam lingkup makro, pada kurun waktu 1995-2005 rata-rata
angka pengganda infrastruktur dalam pembentukan output sebesar 2,3837,
pembentukan pendapatan sebesar 1,9717 dan pembentukan nilai tambah sebesar
2,7613. Sedangkan perkembangan angka pengganda infrastruktur tahun 2000 terjadi
penurunan pembentukan output 8,48 persen, pendapatan 1,50 persen dan nilai
tambah 9,71 persen. Penurunan tersebut diakibatkan adanya kontraksi ekonomi
akibat krisis tahun 1998 dan menyebabkan pendapatan masyarakat, daya beli dan
kinerja sektor-sektor perekonomian mengalami penurunan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Efek konsumsi dalam pembentukan output menunjukkan efek
ikutan yang paling tinggi yaitu untuk pengganda output, pendapatan dan nilai
tambah masing-masing adalah 27,10 persen, 22,16 persen, dan 28,71 persen. Hal
ini disebabkan karena pada saat itu dampak investasi infrastruktur secara
sistemik sudah mempengaruhi keadaan sistem perekonomian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Peranan sektor infrastruktur irigasi dalam menstimulir sistem
perekonomian terjadi pada daya kepekaan (<i>power of dispersion</i>) sebesar
2.06183, sementara daya penyebaran (<i>degree of sensitivity</i>)<i> </i>hanya
0,80457 atau kurang dari satu. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sektor
infrastruktur irigasi masa pelaksanaannya singkat, memerlukan input dari
keragaman sektor lain yang terbatas, serta bertumpu kepada sektor sekunder
(industri dan industri pengolahan) dan jasa-jasa. Sementara itu peranan sektor
infrastruktur irigasi mendorong sektor lain tinggi, karena ketersediaan air
irigasi bagi sektor-sektor primer tertentu merupakan faktor produksi yang
sangat vital baik pada tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dampak investasi infrastruktur nominal Rp 1 triliun dalam
pembentukan output lebih banyak memberikan dampak langsung pada saat proses
pembangunannya, seperti sektor industri dan industri pengolahan, yaitu sebesar
Rp 498,5 milyar, jasa angkutan, perdagangan dan perbankan tercipta output
sebesar Rp 270,2 milyar. Sedangkan dampak langsung investasi terhadap sektor
tanaman pangan adalah terbentuknya output sebesar Rp 3,7 milyar, tanaman
perkebunan sebesar Rp 2,0 milyar dan peternakan/kehutanan/perikanan sebesar Rp
22,7 milyar. Di dalam kelompok tanaman pangan itu sendiri, sektor padi mendapat
pengaruh paling besar membentuk output yaitu sebesar Rp 1,7 milyar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dampak nominal terhadap pembentukan pendapatan lebih banyak
ditentukan oleh nilai ekonomi komoditas itu sendiri dan tidak selalu sejajar
dengan pembentukan output antarsektor atau kelompok sektor. Pada kelompok
tanaman pangan, pendapatan yang terbentuk untuk padi sama dengan sayur-sayuran
(Rp 200 juta), padahal dalam pembentukan outputnya padi jauh lebih besar
daripada sayuran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dampak investasi Rp 1 triliun terhadap pembentukan nilai
tambah menunjukkan bahwa proporsi untuk masing-masing kelompok hampir sama
dengan dampak terhadap pembentukan output dimana pembentukan nilai tambah pada
kelompok indutri dan industri pengolahan serta jasa lebih besar. Pada kelompok
tanaman pangan nilai tambah yang diperoleh adalah Rp 3,8 milyar, tanaman
perkebunan sebesar Rp1,4 milyar, dan perikanan Rp 20 milyar. Sedangkan pada
kelompok industri pengolahan dan jasa masing-masing membentuk nilai tambah
sebesar Rp 260 milyar dan Rp 157 milyar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dari sisi infrastruktur kelembagaan permodalan, partisipasi
dan akses petani terhadap lembaga keuangan formal (seperti BRI, BNI, dll) di
desa-desa penelitian sangat rendah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal
ini disebabkan oleh dua hal yang tidak atau sulit dicari titik temunya, yaitu:
bank dianggap tidak berpihak kepada petani seperti agunan terlalu ketat, sistem
pengembalian tidak kompatibel dengan petani dll,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sementara itu dari sisi petani, bank
menganggap bahwa komoditas pertanian tidak <i>bankable</i>, melayani petani
secara perseorangan terlalu rijit, dll. Melalui program sertifikasi lahan
petani baik melalui PRONA (kasus Desa Kesumadadi, Kabupaten Pesawaran), Program
sertifikasi melalui DIPA/RKAKL Dinas Pertanian (kasus Desa Gunung Rejo,
Kabupaten Lampung Tengah), maupun upaya penguatan status agunan dari bank (dari
girik menjadi sertifikat), telah mampu meningkatkan aksesibilitas masyarakat
kepada lembaga keuangan formal secara signifikan. Melalui upaya tersebut,
anggapan bahwa petani menjadi nasabah yang rijit dan komoditasnya tidak <i>bankable,
</i>menjadi terbantahkan atau tidak valid.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Sebagian besar
(70%-100%) desa-desa lokasi penelitian, penduduknya sudah menggunakan listrik
yang bersumber dari PLN.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keberadaan PLN
sangat mempengaruhi kehidupan rumah tangga petani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di sektor pertanian,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keberadaan energi listrik dapat memberikan
manfaat langsung diantaranya adalah kegiatan pascapanen dan agroindustri. Di
sektor non pertanian yang berkembang dengan adanya energi listrik adalah
berkembangnya industri konveksi pakaian, perbengkelan las dan industri kusen
dan mebelair. Bengkel las secara tidak langsung juga mendukung jasa perawatan
alsintan. Kegiatan ini melibatkan banyak tenaga kerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;"></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Dibandingkan dengan kondisi sebelum reformasi, peranan
penyuluhan sebagai lembaga perolehan sumber inovasi di bidang teknologi
cenderung menurun.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Seiring dengan
kemajuan di bidang teknologi informasi, alternatif sumber inovasi semakin
beragam. Hal mendesak yang perlu dilakukan adalah adanya suatu pengawasan terhadap
mutu informasi. Selain mengakses teknologi, keberadaan PPL adalah mendampingi
petani mengakses modal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Selama ini modal
dari kredit program dan kredit komersial tersedia, namun petani tidak
mengetahui dan tidak mengerti akibat kurangnya sosialisasi, sehingga banyak
petani yang belum memanfaatkan dana tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Padahal secara finansial usahatani mereka layak dikembangkan dengan dana
perbankan. Sebagai sumber informasi inovasi teknologi keberadaan PPL cukup baik
yang memperlihatkan bahwa PPL merupakan sumber inovasi handalan petani di
sekitar 50 persen desa contoh penelitian.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Dukungan infrastruktur terhadap penyebaran inovasi di desa-desa
penelitian bervariasi dari kurang baik (satu desa), sedang (3 desa), dan baik
(5 desa).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-no-proof: yes;">Kinerja
infrastruktur dalam mendukung peningkatan produksi pangan dan pendapatan petani
dipengaruhi oleh pendayagunaannya, pengoperasiannya, dan sistem pemeliharaan-nya.
Berpijak pada kinerja pemeliharaan yang terjadi saat ini maupun kecenderungan
yang terjadi dalam satu setengah dekade terakhir, program-program yang diarahkan
untuk meningkatkan partisipasi petani dalam pemeliharaan irigasi sangat
diperlukan. Dalam konteks ini, agar program tersebut mencapai sasarannya maka
implementasinya harus disinergikan dengan program rehabilitasi dan atau
pengembangan infrastruktur yang bersangkutan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-no-proof: yes;">Untuk
meningkatkan produktivitas dan produksi gabah serta pendapatan petani
diperlukan pemeliharaan dan perbaikan secara berkelanjutan saluran irigasi
primer, sekunder, tersiser, dan kuarter.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Prioritas yang diperlukan adalah peningkatan layanan distribusi air
melalui peningkatan debit air irigasi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Penurunan debit air irigasi diduga karena adanya pedangkalan di saluran
primer, sekunder, dan tersier. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Berpijak pada kondisi terkini, rehabilitasi sarana irigasi
yaitu saluran air, pintu air dan debit air sangat dirasakan urgensinya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di wilayah perdesaan penghasil padi utamanya
di lokasi desa-desa penelitian, pengembangan dan atau rehabilitasi jalan
usahatani maupun jalan dalam dan antardesa juga diperlukan, namun prioritasnya
berada di bawah infrastruktur irigasi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: 27.0pt; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">8.4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian Alat dan
Mesin Pertanian </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian aspek sosial ekonomi
alat dan mesin pertanian sangat jarang dilakukan di PSE-KP. Penelitian ini
dilakukan sebagai respon cukup ramainya dampak poistif dan negatif alsintan
dalam pembangunan pertanian, termasuk potensinya yang akan menyingkirkan sumber
daya mnanusia. Kekhawatiran ini ramai saat alsintan baru diperkenalkan yakni
awal tahun 1980-an.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian Pranadji <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1985) mendapatkan bahwa tingkat
penggunaan peralatan pertanian mekanis rata-rata masih rendah. Hal ini
disebabkan adalah mahalnya harga dan biaya operasi peralatannya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Thresher</i> bermesin tidak berkembang,
disebabkan karena harganya mahal juga tidak praktis dimana petani penderep
(bawon) lebih senang mempergunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">thresher</i>
sederhana (erekan) dan semakin besarnya mobilitas tenaga penderep mengikuti
lokasi panen yang tidak sama. Produk peralatan pertanian dalam negeri kalah
bersaing dengan produk impor. Untuk mencegahnya diperlukan aturan main dimana
industri kecil memasok kebutuhan industri besar peralatan mesin pertanian,
serta pengawasan impor peralatan pertanian lebih ditingkatkan lagi. Tujuannya
agar mesin impor tersebut tidak membunuh mesin pertanian yang dihasilkan oleh
industri kecil dan menengah dalam negeri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Tahun berikutnya, penelitian Rachmat
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1986) merekomendasikan perlu
adanya wadah formal atau nonformal bagi buruh panen untuk hidup berkelompok.
Pemakaian alat perontok mekanis (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">thresher</i>)
di Sidrap dan sistem kedokan/ ceblokan di Karawang merupakan salah satu
media/wadah dari kelompok buruh panen.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Usaha perbaikan pascapanen termasuk pemakaian dryer, tidak lepas dari
kemampuan lembaga pemasaran. Untuk itu diperlukan kajian lebih lanjut tentang
kemampuan lembaga pemasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">Kustiari
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(2010) mempelajari alsintan pada t</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">eknologi
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">p</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">engolahan
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">h</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">asil</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;"> </span></b><span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;">Masalah fundamental dalam
inovasi teknologi pengolahan hasil adalah ketidakpaduan antara teknologi yang
dikembangkan dengan kebutuhan pengguna. T</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">elah banyak teknologi yang
dihasilkan oleh institusi-institusi yang tergabung menjadi sistem inovasi
teknologi seperti universitas, lembaga penelitian dan BPTP, namun jumlah
teknologi pengolahan dan alsintan relatif terbatas. Studi di 6 kabupaten
menemukan bahwa di lapangan, s</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ecara umum teknologi pengolahan hasil pertanian dan
alsintan yang yang digunakan petani bersumber dari teknologi petani sendiri
secara turun-temurun. Teknologi dari pihak pemerintah dan swasta masih sangat
terbatas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">Selain introduksi teknologi inovasi pengolahan hasil dan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">a</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">lsintan
masih rendah, bantuan yang diberikan pemerintah sering tidak digunakan.
Kendalanya bersifat teknis, yakni belum terampil mengoperasikan dan tidak
sesuai dengan kondisi setempat, serta bantuan yang bersifat parsial. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Bantuan teknologi dan alsintan untuk pengolahan hasil
pertanian dari pemerintah selama ini masih belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat perdesaan karena terkendala oleh masalah teknis, seperti
kemampuan untuk menggunakan alat tersebut dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kesesuaian alat tersebut dengan kondisi sumber daya dan petani di
perdesaan. Selain itu, bantuan alsintan oleh pemerintah kepada masyarakat
perdesaan umumnya belum diberikan secara komprehensif. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">endala
dalam proses akselerasi inovasi teknologi alsintan adalah keterbatasan bahan
baku, keterbatasan teknologi dan alsintan, ketersediaan modal dan pemasaran.
Akibatnya, keuntungan dari kegiatan pengolahan hasil rendah. </span><span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;">Strategi yang dapat dipilih untuk meningkatkan
kinerja sistem inovasi guna meningkatkan kontribusi teknologi dalam upaya
pencapaian ketahanan pangan adalah: [1] </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">s</span><span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;">inkronisasi antara
teknologi yang dikembangkan dengan permasalahan yang dihadapi oleh petani dan
industri pangan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan konsumen domestik; [2] </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">i</span><span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;">nsentif bagi petani dan rangsangan untuk
tumbuh-kembang industri pengolahan pangan yang berbasis teknologi nasional dan
sesuai dengan permintaan pasar domestik maupun internasional; [3] </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">r</span><span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;">eviitalisasi lembaga intermediasi untuk
percepatan proses adopsi teknologi oleh petani dan industri pangan dalam
negeri; dan [4] </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">d</span><span lang="EN-SG" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-SG; mso-bidi-font-family: Arial;">ukungan peraturan
perundang-undangan sebagai landasan hukum untuk memfasilitasi, menstimulasi,
dan mengakselerasi interaksi antar-aktor sistem inovasi teknologi pengolahan
hasil pertanian dan kelembagaan pendukung lainnya.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: 27.0pt; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-fareast-font-family: "Bookman Old Style";"><span style="mso-list: Ignore;">8.5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Manajemen Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm; tab-stops: list 21.3pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Wahyuni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003) dilakukan terhadap padi sawah dan padi ladang, untuk
mempelajari keragaan penerapan teknologi dan faktor-faktor penjelasnya. Untuk
padi sawah, tiga komponen teknologi yang oleh petani dianggap belum pernah ada
perubahan adalah cara tanam, jumlah bibit, dan cara penentuan saat panen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara penggunaan traktor dan perontok (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tresher)</i> sangat bergantung kepada
kondisi topografi lahan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Empat komponen
teknologi yaitu jarak tanam, pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan jenis
varietas; telah diyakini petani sebagai teknologi yang berperan dalam
meningkatkan produksi padi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Temuan juga
menunjukkan bahwa cara tanam legowo telah diterapkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>secara luas.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm; tab-stops: list 21.3pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kendala
utama untuk menerapkan komponen teknologi pemupukan adalah soal permodalan. Untuk
teknologi pengendalian hama penyakit, kendalanya adalah hama yang resisten,
kekurangan modal dan letak kios yang jauh.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Sedangkan kendala dalam mengadopsi varietas baru adalah benih yang tidak
tahan hama penyakit, harga yang mahal , dan karena benih sulit dicari.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara
umum, pertimbangan petani secara berurutan dalam mengadopsi teknologi adalah
kriteria ekonomis, lalu kriteria teknis, sosial budaya, dan terakhir kriteria
berkelanjutan. Bobot prioritas masing-masing adalah 0,47; 0,26; 0,14, dan 0,13.
Khusus untuk pemupukan, kriteria yang dipertimbangkan petani adalah dari sisi
sosial-budaya (0,25), kemudian keberlanjutan (0,23), ekonomis (0,18) dan teknis
(0,17). Tipisnya perbedaan bobot prioritas antarkriteria menunjukkan pentingnya
semua kriteria dalam menerapkan teknologi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Komponen
teknologi pengendalian hama penyakit yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>diperlukan petani adalah yang secara teknis mudah diimplementasikan
dengan bobot prioritas 0,20. Komponen teknologi varietas menuntut kriteria
teknologi yang tepat guna dari semua kriteria baik ekonomis, teknis,
sosial-budaya dan keberlanjutan karena bobot prioritasnya seimbang 0,22;
0,31 ; 0,15 dan 0, 22.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ciri
intrinsik varietas yang diinginkan petani adalah pertama memiliki risiko kecil
(62%), hemat tenaga kerja (24%) hemat biaya (8%), mudah dibudidayakan (3%),
serta mempunyai produksi tinggi (3%).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara,
untuk padi ladang,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>kriteria
teknologi padi yang merupakan preferensi petani diutamakan bersifat ekonomis
dengan bobot prioritas 0,33; berkelanjutan (0,32); teknis (0,23) dan sosial
budaya (0,12). Komponen teknologi padi yang diprioritaskan petani
berturut-turut adalah pemupukan, lalu pengendalian hama penyakit, dan
pascapanen. Masing-masing dengan bobot prioritas 0,24; 0,19 dan 0,13.
Karakteristik teknologi padi ladang yang dibutuhkan petani berupa teknologi: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>, pemupukan yakni biaya yang
rendah (23-60%), tingkat produktivitas tinggi (17-60%), mudah diterapkan
(7-10%), sarana tersedia di pasaran (7%), dan hemat tenaga kerja (3%). <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, pengendalian hama penyakit yakni
perihal biaya yang rendah (20-43%), tingkat produktivitas tinggi (17-50%), dan
sarana tersedia di pasaran (13%). <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tiga</i>,
pascapanen yakni sesuai dengan kebiasaan (27-43%), tingkat kehilangan hasil
rendah atau keuntungan tinggi (26-27%), sesuai dengan ketersediaan alat
(13-24%), tingkat produktivitas tinggi (10-13%), dan cara penanganan telah
dikuasai (7%).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Agropolitan
merupakan salah satu program yang dijalankan secara interdepartemen, yang
mencakup Departemen PU, Perdagangan, Pertanian serta Pemerintah Daerah.
Kegiatan ini telah dijalankan di banyak lokasi, namun dengan keberhasilan yang
variatif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2004) tentang agropolitan mencakup dua kegiatan yaitu
mengevaluasi konsep dan kinerja pelaksanaan program agropolitan. Penelitian
dilakukan di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (basis
hortikultura); Kabupaten Agam, Sumatera Barat (basis sapi potong); dan
Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (basis sapi potong dan jagung). Meskipun
secara umum, Pokja kabupaten telah berfungsi, namun Badan Pengelola Kawasan
Agropolitan (BPKAP) provinsi dan kabupaten yang memegang peranan sentral dalam
sinkronisasi, koordinasi, dan mediator lintas wilayah dan instansi (sektoral)
ternyata belum optimal. Eksistensi dan kinerja pendampingan untuk seluruh
sentra pengembangan agribisnis dengan performa baik. Fasilitas pemerintah untuk
meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat telah ditempuh dengan
pendekatan partisipatif. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masterplan</i> telah dilaksanakan dengan
kinerja relatif baik, demikian pula dengan penerapan prinsip pemberdayaan,
namun kemitraan masih terbatas. Pengembangan sarana dan prasarana fisik dinilai
berhasil dengan baik, sedangkan kelembagaan agribisnis dan rencana tata ruang
wilayah (RTRW) masih membutuhkan pemantapan. Pengembangan agribisnis yang
mencakup sistem usaha, kelembagaan ekonomi, dan kemitraan belum berjalan
seperti yang diharapkan. Belum diperoleh manfaat dalam bentuk perluasan
kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 24.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk
kinerja yang lebih baik, program agropolitan perlu difasilitasi dengan
kebijakan perdagangan yang mampu menjamin stabilitas harga domestik,
mendekatkan pelayanan investasi dasar perdesaan (pasar input dan pengolahan),
penyediaan kesempatan kerja nonpertanian, perluasan pasar produksi, dan
informasi agribisnis. Kebijakan skim modal kerja dalam bentuk kredit program
agropolitan perlu difasilitasi dengan kelembagaan kelompok tani yang mandiri
dan pengembangan kelembagaan pemasaran bersama. Peningkatan pendapatan
dimungkinkan mengembangkan konsolidasi usaha yang kooperatif, pengembangan
diversifikasi usaha, dan pemantapan pemanfaatan tata ruang pengembangan
agribisnis. Fasilitasi oleh pemerintah perlu dibarengi dengan sistem insentif
bagi petugas di lapangan secara tepat dan proporsional, serta penguatan
kelembagaan tani dan agribisnis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Anggaran dari pemerintah daerah
merupakan sumber daya yang penting untuk penyediaan sarana dan prasarana
pertanian. Namun, hasil penelitian Suhaeti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2010) mendapatkan bahwa besaran alokasi anggaran daerah untuk
pembangunan pertanian belum mencerminkan pemihakan kepada sektor pertanian.
Secara umum, komitmen dan keberpihakan pimpinan daerah terhadap pembangunan
pertanian rendah. Selain itu, kompetensi dan penempatan SDM pertanian di daerah
belum mencerminkan adanya penyelenggaraan pembangunan pertanian yang terencana
dengan baik. Sementara, arah dan program pengembangan SDM pertanian belum
memadai dan gagal memberi kontribusi pada pembangunan pertanian setempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Subsidi merupakan salah satu
bentuk dukungan untuk petani. Penelitian Arifin <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1988) berjudul “Implikasi Pengurangan Subsidi Pertanian terhadap
Pertumbuhan Produksi Subsektor Tanaman pangan”.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Kenaikan harga pupuk pada bulan Oktober 1988 memberikan dampak
pengurangan dosis pemupukan bagi ¼ petani responden padi dan kedelai di
Sumatera Barat. Sebaliknya petani responden di Jawa Timur tidak sama sekali
mengurangi dosis. Salah satu penyebabnya adalah kesadaran pemakaian dosis pupuk,
produktivitas usahatani dan intensitas penyuluhan yang lebih tinggi di Jawa
Timur dibandingkan Sumatera Barat. Hasil analisis fungsi logit dampak
pengurangan dosis pemupukan lebih tinggi di tanaman ubi jalar, hal ini
disebabkan tanaman ini kurang ekonomis dan biaya usahataninya lebih rendah
dibandingkan tanaman padi, jagung, atau kedelai. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pemakaian pupuk urea untuk
usahatani padi, kedelai dan jagung sudah melebihi dosis rekomendasi yang
dianjurkan, sehingga penambahan dosis pupuk urea tidak akan menyebabkan akan
meningkatkan produktivitas. Untuk menjaga pertumbuhan produksi tanaman pangan,
maka kebijaksanaan pengurangan subsidi harga pupuk harus diimbangi dengan
kebijakan harga produksi dan pemakaian pupuk secara efisien dan efektif.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-52813990238985853422016-02-10T21:39:00.000-08:002016-02-10T21:39:10.219-08:00Hasil-Hasil Penelitian AGRARIA dan LAHAN Pertanian
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun
Penelitian PSEKP”)</span></i><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB
VII.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">STUDI TENTANG </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">LAHAN </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">PERTANIAN </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">DAN </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">AGRARIA</span></b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 317.4pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sesungguhnya penelitian tentang lahan merupakan
objek utama penelitian-penelitian di kantor ini, terutama pada periode akhir
1970-an sampai awal 1980-an dalam proyek Studi Dinamika Perdesaan(SDP). Objek penelitian
saat itu adalah menghubungkan antara luas penguasaaan lahan pada rumah tangga
petani dengan penggunaan teknologi, penyerapan tenaga kerja, upah, dan
pendapatan petani. Penelitian ini dilakukan secara intensif pada banyak wilayah
terutama di Jawa dengan mengumpulkan data secara series. Periode berikutnya, penelitian
mempelajari fenomena konversi lahan ini, fragmentasi dan degradasi sumber daya
lahan. Hal ini merespon maraknya alih fungsi lahan beririgasi terutama di Jawa
yang mengancam ketersediaan lahan sawah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 317.4pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 317.4pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian dalam konteks agraria baru mulai dijalankan
awal tahun 2000-an. Topik agraria menjadi wacana yang sangat ramai semenjak
beberapa tahun sebelum berakhirnya era Orde Baru. Aksi ini dimotori kalangan
LSM dan kampus, terutama berbentuk seminar dan penulisan buku, sementara
penelitian masih sangat jarang. Penelitian di PSE-KP mulai dari aspek-aspek
teknis yakni konsolidasi lahan, lalu beralih kepada kajian legislasi dan
mempelajari peluang implementasi landreform. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">7.1. Studi Lahan Pertanian <o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Fenomena<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>konversi lahan
menjadi perhatian pokok banyak kalangan di Indonesia mulai periode 1980-an.
Karena itulah, objek ini beberapa kali dipelajari secara serius. Studi tentang
konversi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian pertama dilakukan oleh Pakpahan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1993)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>dalam upaya<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menghitung luas
konversi lahan sawah, karena data yang ada sebelumnya sangat beragam nilainya.
Penelitian ini fokus pada besaran konversi dan dampaknya terhadap pembangunan
pertanian. Dengan menggunakan data deret waktu, maka besarnya dampak konversi
lahan terhadap masalah pangan didekati dari hasil perkalian antara luas
pengurangan lahan pada tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya dengan
produksi padi per satuan lahan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hasilnya,
diperkirakan bahwa produksi padi yang hilang karena konversi lahan selama PJP I
(1969-1994) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sekitar 4 juta ton.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil penelitian ini telah membuka mata banyak pihak, tidak saja di
lingkup Departemen Pertanian, namun juga instansi lain, tentang dampak konversi
terhadap hilangnya kemampuan dalam menyediakan bahan pangan, utamnya beras.
Dari hasil penelitian ini telah dihasilkan beberapa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">policy brief</i> yang dikirim langsung ke Menteri Pertanian dan juga Bappenas.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian lanjutan dilakukan oleh Sumaryanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1995) dengan fokus kepada penyebab dari konversi
lahan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kajian </span><span class="ft"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengungkapkan bahwa laju </span></span><em><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">konversi lahan</span></em><span class="ft"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> sawah di Jawa
rata-rata 23.141 ha per tahun. A</span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">lih fungsi lahan sawah ke nonpertanian (63 persen)
lebih tinggi dibandingkan ke pertanian nonsawah (37 persen). Lebih detail, konversi
sebesar 63 persen tersebut, terbagi untuk 33 persen untuk pemukiman, 6 persen
untuk industri, 11 persen untuk prasarana, dan 13 persen untuk lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Apa penyebab konversi? Hasil uji<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>statistik menunjukkan bahwa kedekatan lokasi sawah dengan pusat ekonomi
sangat nyata mempengaruhi laju konversi. Alasan utama petani melakukan konversi
lahan adalah karena kebutuhan, lahannya berada dalam kawasan industri, harga
lahan yang tinggi, dan karena pajak lahan yang dinilai tinggi. Sebaliknya, rasio
pendapatan nonpertanian terhadap pendapatan total yang tinggi cenderung
menghambat petani untuk melakukan konversi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian lanjutan tentang konversi lahan adalah Perumusan Model
Kelembagaan Reservasi Lahan Pertanian yang dilakukan Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2000). Satu hal yang menonjol
dari hasil penelitian ini adalah untuk mengendalikan konversi lahan pertanian,
pemerintah mengantisipasi dengan membuat peraturan pertanahan. Dari 12
peraturan yang ada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagian besar (9 peraturan)
membahas tentang larangan alih fungsi lahan sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian. Tiga peraturan lainnya membahas tentang lahan subur,
pemanfaatan lahan kosong,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan batasan
luas lahan untuk izin usaha. Secara implisit, seluruh peraturan ini baru
memperhatikan lahan sawah yang beririgasi teknis, namun tidak memasukkan sawah
irigasi sederhana dan tadah hujan. Padahal khusus untuk lahan sawah beririgasi
sederhana, kondisi irigasinya tidak lebih buruk dari sawah beririgasi semi
teknis, sehingga produktivitasnya sebanding dengan sawah beririgasi semi
teknis.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk mengantisipasi konversi lahan sawah beririgasi menjadi lahan sawah
tidak beririgasi dengan cara tidak memfungsikan sistem irigasinya, diantisipasi
dengan peraturan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mengatur izin
pengeringan sawah. Namun hal ini sulit dikontrol, terutama untuk izin pemukiman
individual yang tidak tidak memerlukan izin yang terlalu rumit layaknya jika
diperuntukkan untuk usaha. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari peraturan yang ada, sebagian besar berisi larangan, namun masih ada
celah untuk melakukan melakukan konversi asalkan sesedikit mungkin dan dalam
keadaan terpaksa. Kedua alasan ini terkesan kurang tegas dan sangat relatif,
apalagi tidak ada kejelasan ganjaran atau sanksi yang akan diberikan bagi yang
melanggar. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa alih fungsi lahan
subur masih akan terus berlanjut tanpa kendali, karena peraturan yang ada belum
dilengkapi sanksi bagi pelanggar dan insentif bagi yang patuh. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="Default" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">Dari semua hasil penelitian tentang
konversi lahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang pernah dilakukan PSE</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">-</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">KP hasil utama</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">nya</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">adalah berupa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">policy brief</i> yang
memberikan informasi tentang ancaman konversi lahan pertanian terhadap
keberlanjutan swasembada pangan. </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">Dari a</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">kumulasi pemahaman terhadap isu konversi lahan ini, PSE</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">-</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">KP telah mewarnai dalam penyusunan </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">U</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">ndang-</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">U</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">ndang </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">No </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">41 </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">tahun 2009 </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">tentang</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;"> Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan.</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">Selain dari hasil penelitian, beberapa staf peneliti PSE-KP
terlibat langsung dalam penyusunan naskah akdemis dan draft awal peraturan ini.
Temuan yang diadopsi adalah tentang bagaimana </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">pengendalian alih fungsi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lahan
pertanian, terutama yang terkait dengan pendekatan dalam pengendalian</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;"> yakni berupa </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">penggunaan mekanisme insentif dan disinsentif.</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">
Berbagai kekhawatiran PSE-KP tentang konversi akhirnya diwadahi dalam kebijakan
ini, meskipun sudah lama ditunggu-tunggu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="Default" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">Satu sumbangan yang penting dalam konteks “lahan abadi”
(istilah sebelumnya) adalah penelitin Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">(</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">2000</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">)</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;"> </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">“</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">Pengembangan
Model Kelembagaan Reservasi Lahan Pertanian</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">”.</span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;"> </span><span style="color: windowtext; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">Dari 1879 kecamatan di Pulau Jawa,
penelitian menggunakan data dari 890 kecamatan pada 48 kabupaten. Seluruh
kecamatan dikelompokkan atas empat klasifikasi dengan mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya lahan, sarana pertanian dan ekonomi, karakter rumah
tangga (demografi), serta kinerja usahatani padi sawah. Hasil penelitian mendapatkan
bahwa kawasan lahan pangan yang semestinya dilindungi dari konversi lahan
mencakup 1,46 juta ha yang tersebar pada 510 kecamatan. Seluruh lahan ini mampu
menyumbang 49,6 persen dari total produksi padi di Jawa. Data ini memberikan
sumbangan penting untuk penetapan Lahan dan Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan yang sampai saat ini prosesnya masih berlangsung.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Satu penelitian
yang sedikit berbeda dilakukan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Irawan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2002) berjudul Analisis
Ekonomi Sumber Daya Lahan Pertanian. Penelitian dilakukan pada dua DAS, yaitu
DAS Brantas di Jatim dan DAS Seputih Kampung di Lampung. Konversi lahan telah menghilangkan
nilai ekonomi lahan yang sangat besar, dimana semakin ke hulu nilai ekonomi
lahan sawah semakin tinggi. Jika ada peluang kerja lain di luar pertanian,
apresiasi petani terhadap nilai ekonomi lahan menjadi rendah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Secara umum, manfaat
langsung sawah diapresiasi tinggi oleh masyarakat, terutama dalam fungsinya
untuk menghasilkan pangan. Responden meyakini bahwa lahan sangat bernilai terutama
sebagai sumber pendapatan masyarakat. Hal ini merupakan daya pengikat sehingga
lahan pertanian tidak mudah dikonversi di masa mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dalam konteks yang relatif sejalan, yaitu bagaimana
petani mendayagunakan nilai-nilai ekonomi dari lahan, penelitian Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">2010) </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">di lahan kering di Kabupaten
Blora (Jateng) dan NTT mendapatkan bahwa sumbangan total pendapatan dari
usahatani di lahan kering masih lebih rendah dibandingkan dari lahan sawah. Hal
ini disebabkan karena nilai ekonomi yang diciptakan dari lahan kering belum
mampu mengimbangi lahan sawah. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk mencapai nilai ekonomi yang lebih
tinggi, maka p</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">ola usahatani optimal di lahan kering Blora adalah usaha
tanaman kehutanan (kayu-kayuan) yang dipadukan dengan hijauan pakan ternak dan
palawija dengan komposisi 2 banding 1. Sementara, pengembangan lahan kering di
NTT membutuhkan dukungan teknologi pertanian yang bersifat hemat tenaga kerja,
introduksi alsintan, pengembangan pengolahan hasil peternakan, serta
pengembangan sarana tran</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">s</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">portasi
wilayah.</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">7.2. Studi Terkait Aggraria<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reforma agraria
menjadi wacana dan tuntutan yang banyak disampaikan petani, bahkan melalui
berbagai demonstrasi pada awal tahun 2000-an. Dalam suasana itulah, penelitian Sumaryanto
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2002) mengupas kaitan antara
pembangunan pertanian melalui pengembangan agribisnis dengan pembaruan agraria.
Disimpulkan bahwa reforma agraria sangat dibutuhkan agar kondisi yang kondusif
untuk agribisnis, juga untuk memperbaiki distribusi pendapatan. Selain
dibutuhkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">landreform</i>, reforma
agraria yang berhasil memerlukan penyerapan tenaga kerja di luar pertanian dan
mendorong penduduk ke wilayah yang kurang penduduk terutama di luar Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dalam suasana
euforia wacana tentang reforma agraria ini, berlangsung pula ketegangan antara
beberapa pihak yang mengusung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>konsep
hukum adat dengan hukum nasional. Penelitian Jamal <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2001) yang berjudul Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan pada
Komunitas Lokal menemukan bahwa meskipun masyarakat adat mengagungkan hukum
adat yang bercorak sosialis, namun sebagian prakteknya sudah bercorak kapitalis.
Pada suku Dayak dan Minangkabau, hukum adat tidak mampu menghadang ekonomi
modern. Larangan memperjualbelikan lahan sudah banyak dilanggar, sehingga pola
distribusi ikut berubah, dan jaminan untuk warga adat melemah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada prakteknya,
penggunaan hukum mendua, antara hukum adat dan hukum nasional, sehingga
berlangsung inkosistensi hukum setidaknya dalam persepsi masyarakat.
Implikasinya, disarankan perlunya ada sebuah “otorita khusus lokal” untuk
mengadopsi kedua konteks hukum ini sehingga dapat menguntungkan semua pihak,
termasuk upaya untuk mempertahankan hak ulayat dihadapan investor. Saran ini
sejalan dengan solusi sesui dengan </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 5 tahun 1999
tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, dimana
diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendaftarkan tanah yang merupakan
tanah adat atau tanah ulayat dalam format kepemilikan komunal.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dari penelitian
ini juga ditemukan adanya keselarasan antara hukum adat Dayak dan Minangkabau
dalam penguasaan lahan, meskipun kedua suku tinggal berjauhan dan berbeda
pulau. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Beberapa ciri penguasaan lahan
menurut hukum adat adalah tanah sebagai asset masyarakat yang sangat penting
yang berciri komunal, tidak dikenalnya kepemilikan mutlak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(eigendom</i>), larangan penjualan lahan, dan jaminan kehidupan warga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(social security)</i> berbasiskan lahan
milik adat. Struktur agraria yang berlangsung sejajar dengan perkembangan struktur
sosial ekonomi masyarakat. Melunturnya penggunaan hukum adat dalam penguasaan
lahan berjalan seiring dengan mulai melemahnya konsep komunalitas dalam
kehidupan mereka sehari-hari. <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;"><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Reforma agraria
ramai dibicarakan, namun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">landreform</i>
jalan di tempat, meskipun pada awal tahun 1960-an pernah berhasil dibagikan
sedikit lahan kepada petani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Menghadapi
ini, dijalankan penelitian Studi Prospek dan Kendala Penerapan Reforma Agraria di
Sektor Pertanian (Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>, 2004).
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari penelitian ini ditemukan bahwa k</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">orelasi antara distribusi pemilikan dan penguasaan
tanah dengan distribusi pendapatan ternyata kurang kuat (kurang dari 0,5)</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">,
namun </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">korelasi </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ini </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">cenderung </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">semakin </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">menguat.
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Ini menyiratkan bahwa </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">diversifikasi kerja dan usaha
di perdesaan dengan produktivitas yang tinggi harus dipercepat dan seiring
dengan perbaikan distribusi penguasaan garapan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">emilikan tanah guntai (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">absentee</i>) meningkat dengan pesat</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> di
semua lokasi studi</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">. Untuk pengendalian</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">nya,
</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Arial;">perlu pendataan yang baik dan pengenaan pajak yang
tinggi (reforma pajak) pada tanah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">absentee</i>
tersebut</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. Gejala ini sangat kuat pada wilayah yang terbuka secara ekonomi. Para
petani menjual tanahnya kepada orang kota, namun lalu menyakap dan menjadi
buruh di tanah tersebut, akibatnya pendapatan keluarga menurun drastis.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Menghadapi keragaman dan kerumitan masalah pertanahan ini, maka s</span><span lang="PT-BR" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: PT-BR; mso-bidi-font-family: Arial;">alah satu peluang yang lebih realistis adalah
melaksanakan program <i>landreform </i>secara terbatas, yaitu untuk
wilayah-wilayah yang tekanan penduduk dan konflik pertanahannya masih ringan,
misalnya di luar Jawa. Selain itu, khusus untuk sektor pertanian, maka komponen
reforma agraria di luar komponen <i style="mso-bidi-font-style: normal;">landreform</i>
(asp</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">e</span><span lang="PT-BR" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: PT-BR; mso-bidi-font-family: Arial;">k <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nonlandreform</i>) dapat menjadi fokus perhatian, yaitu misalnya
memperbaiki sistem bagi hasil dalam penyakapan, mengintroduksikan teknologi
baru, bantuan kredit, dan perbaikan pemasaran. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Peluang peranan Departemen
Pertanian dalam reforma agraria antara lain adalah dalam aspek teknis, aspek
hukum</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;"> dan penguatan organisasi
tani.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> Program j</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">angka panjang </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">yang
dibutuhkan adalah<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>p</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">erluasan tanah pertanian produktif, pengembangan
transmigrasi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">p</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">erluasan kesempatan kerja nonpertanian di perdesaan
yang diarahkan pada industri yang berbasis sumber daya perdesaan</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Reforma pajak tanah dapat dilaksanakan dengan
pengenaan pajak yang tinggi pada tanah di atas batas maksimum dan gunta</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">i. </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Arial;">Mempersiapkan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pelaksanaan reforma agraria di lokasi-lokasi yang secara
politik-ekonomi-sosial-budaya adalah layak, diantaranya adalah mempersiapkan
masyarakat dan pengaturan sistem penyakapan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Konsolidasi lahan merupakan bentuk reforma agraria
meskipun terbatas. Konsep ini sudah sering diangkat dan diprogramkan oleh
terutama dari Badan Pertanahan Nasional meskipun kurang berjalan. Dari beberapa
penelitian di PSEK-KP (yakni </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Rusastra
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 1999; Hurun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 2000; Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 2002</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">), ditemukan
bahwa konsolidasi lahan memiliki potensi yang sangat besar untuk mencapai
efisiensi manajemen dan juga meningkatkan produktivitas lahan serta keuntungan
usahatani. Namun, konsolidasi lahan membutuhkan persiapan dan perencanaan yang
cukup, termasuk untuk sosialisasi dan mencapai kesepakatan di antara para
pemilik lahan. Konsolidasi lahan sawah jauh lebih rumit karena penguasaan lahan
sangat sempit namun menyangkut banyak pemilik lahan.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-33011875407645592022016-02-10T21:35:00.002-08:002016-02-10T21:35:50.172-08:00Penelitian Pembiayaan Pertanian
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian
dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun Penelitian PSEKP”)<o:p></o:p></span></i><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">BAB VI. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt; mso-ansi-language: IN;">PENELITIAN PEMBIAYAAN DAN ASURANSI
PERTANIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Salah
satu permasalahan mendasar dalam pembangunan sektor pertanian adalah
keterbatasan modal para pelaku usaha pertanian. Disamping itu, usahatani
termasuk rentan terhadap risiko kegagalan panen akibat iklim yang ekstrim
maupun serangan hama dan penyakit tanaman sehingga memerlukan kehadiran lembaga
asuransi untuk menanggulangi kerugian yang dialami petani. Oleh karena itu,
keberadaan lembaga pembiayaan pertanian serta dukungan kebijakan terkait dengan
asuransi pertanian sangat dibutuhkan. PSE-KP telah melakukan beberapa kajian
terkait kedua aspek tersebut yang menjadi bahan untuk membantu pemerintah
merumuskan kebijakan yang tepat untuk pembangunan pertanian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-fareast-language: IN;">Dalam
bentuk peran langsung, PSE-KP mulai tahun 1989 telah membidani kelahiran serta
memimpin proyek Karya Usaha Mandiri (KUM), sebagai kegiatan yang bergerak dalam
bidang Pelayanan, Konsultansi dan Pengembangan pembiayaan mikro yang ditujukan
khusus bagi rumah tangga miskin di perdesaan Indonesia, dengan menggunakan
pendekatan Grameen Bank. Kegiatan KUM merupakan sebuah proyek penelitian kaji
tindak (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">action reseach</i>), berlokasi di
desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Perintis kaji tindak ini
adalah PSE-KP bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
(LPPI). Pola KUM dengan mengandalkan pada peran perempuan tergolong skim yang
sukses dan akhirnya banyak diadopsi oleh pihak lain, baik dari kementerian lain
maupun LSM. Manajemen skim kredit ini memiliki banyak kesamaan dengan Proyek
Peningkatan Pendapatan Petani Dan Nelayan Kecil (P4K) yang tergolong cukup
berhasil yang telah dijalankan Deptan selama belasan tahun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Dari
serangkaian kajian tentang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pembiayaan
pertanian, terlihat bahwa paradigma yang dianut adalah petani (kecil) dalam
kondisi kekurangan modal serta tidak memiliki aksesibilitas yang memadai pada
lembaga keuangan formal. Dengan argumen ini, maka aspek kajian lebih fokus ke
pembiayaan sektor hulu (tingkat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">on farm</i>).
Demikian juga untuk asuransi, yang lebih ditekankan pada perlindungan pada
petani terutama untuk usahatani padi. Sementara itu, pembiayaan di sektor hilir
tidak terlalu mendapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perhatian karena
memang relatif mudah aksesnya terhadap sumber permodalan, yang tidak terbatas
hanya ditangani oleh Kementerian Pertanian. Aplikasi asuransi pertanian masih
menghadapi sejumlah kendala baik dari landasan peraturan (payung hukum) dan
kebijakan maupun dari aspek penentuan format ideal asuransi pertanian.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">6.1. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt; mso-ansi-language: IN;">Pembiayaan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"> Usaha Pertanian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian tentang pembiayaan
atau sering kali dibahasakan dengan “kredit pertanian” diawali dari sebuah
kajian Kelembagaan dan Rekayasa Sosial Ekonomi di Perdesaan (tahun 1989) yang<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>merupakan kelanjutan dari penelitian
sistem produksi dan sistem konsumsi dari penelitian Patanas. Kajian kelembagaan
difokuskan pada masalah dan keragaan lembaga pelayanan kredit di perdesaan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">. </b>Hasil kajian mengungkapkan bahwa pada
umumnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masyarakat perdesaan dan
khususnya petani kecil memerlukan kredit meskipun dengan tujuan berbeda.
Golongan mampu lebih berorientasi pada usaha nonpertanian, sementara untuk yang
kurang mampu kredit digunakan untuk kebutuhan pembelian sarana produksi dan
sebagian untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Kedua kebutuhan tersebut tidak bisa
dipisah-pisahkan, terlebih saat musim paceklik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Meskipun tingkat pengetahuan
masayarakat terhadap lembaga perkreditan baik formal maupun nonformal relatif
tinggi, namun keterlibatan mereka dalam mengambil kredit relatif rendah. Faktor
penyebabnya antara lain prosedur yang sulit, tidak mempunyai agunan, dan
pengalaman pahit di masa lampau karena ulah berbagai oknum. Satu hal yang
menarik,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>setelah puluhan tahun kemudian,
masalah prosedur dan ketiadaan agunan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">collateral</i>),
masih tetap menjadi kendala yang sulit diurai sampai saat ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dari studi ini, secara umum
petani mengharapkan adanya suatu lembaga perkreditan yang mempunyai prosedur
mudah, sederhana, dan cepat pencairannya. Oleh karena itu disarankan adanya
suatu lembaga kredit yang ke atas bersifat formal dan ke bawah bersifat
nonformal, antara lain memanfaatkan lembaga perkreditan yang telah ada di desa
seperti Lumbuh Pitih Nagari, Kelompok PKK, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Julo-Julo</i>,
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">andel,</i> dan lain-lain. Disamping itu,
diperlukan pula pembinaan dan penyempurnaan kekurangan yang ada seperti
permodalan, pelatihan administrasi, dan perluasan usaha tanpa mencampuri
pengambilan keputusan di dalamnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></b><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>kedua dilakukan oleh<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1990) tentang Pola Pelayanan Kredit untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah di Perdesaan Jawa Barat. Golongan masyarakat miskin
mempunyai kelemahan ganda. Di satu sisi mereka memerlukan modal usaha untuk
meningkatkan produktivitas, sementara di sisi lain kemampuan fisik yang rendah
menyebabkan produktivitasnya juga rendah. Bantuan kredit pada kelompok tersebut
terkadang tidak mampu meningkatkan produktivitas karena digunakan untuk
pemenuhan konsumsi. Oleh karena itu, upaya pemberian fasilitas kredit harus
diikuti dengan usaha memotivasi dan membangkitkan semangat kerja melalui modal
pinjaman agar produktivitas meningkat dan tidak terus menerus terlilit hutang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Program kredit yang pada
mulanya dimaksudkan untuk menjangkau golongan miskin di perdesaan pada
kenyataannya belum dapat mencapai sasaran. Pola pikir kreditor, yakni pemberi kredit,
masih berorientasi pada agunan, penjaminan, tunggakan, dan keamanan kredit.
Padahal dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan kredit dengan
prosedur yang mudah dan syarat perolehan yang ringan banyak diminati oleh
kelompok miskin. Kasus pada program LPK/BKPD, Bank Harian, dan Karya Usaha
Mandiri (KUM) membuktikan hal tersebut, walaupun segmen pasar yang digarap
berbeda di antara ketiga lembaga tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Khusus untuk KUM, nasabah
wanita menunjukkan disiplin yang tinggi yang terlihat dari tingkat pengembalian
dan tingkat kehadiran yang tinggi pada setiap pertemuan untuk pembayaran
pinjaman yang dilaksanakan setiap minggu. Hal ini membuktikan bahwa apabila
diberi kesempatan, peranan wanita perdesaan dapat ditingkatkan dari semula
sebatas kehidupan sosial menjadi pelaku ekonomi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penciptaan model skim layanan
kredit yang ditujukan untuk masyarakat berpendapat rendah (miskin) perlu
memperhatikan ciri-ciri yang melekat pada kelompok sasaran. Di antara ciri
tersebut adalah rendahnya pemilikan aset, produktivitas kemampuan fisik,
produktivitas, pendapatan, pendidikan, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Bagi
kalangan miskin, prosedur yang mudah menjadi syarat utama untuk dapat mengakses
kredit. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Lalu, tim penelitian Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1998), melakukan studi Kajian
Ketersediaan dan Pemanfaatan Skim Kredit untuk Menunjang Agribisnis di Perdesaan.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran secara utuh
tentang kinerja kredit program di Indonesia. Secara khusus penelitian
bertujuan: (a) mengidentifikasi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>komposisi dana, prioritas, dan persyaratan pengambilan KUT/KUK, (b)
mengevaluasi ketersediaan, pemanfaatan, dan tingkat pengembalian kredit, (c)
mengevaluasi distribusi penyerapan dan tunggakan KUT, (d) mengidentifikasi
kinerja sumber-sumber kredit nonprogram, (e) menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh dalam keputusan pemanfaatan kredit program, dan (f) menganalisis
faktor yang mempengaruhi besarnya pengembalian dan tunggakan kredit program.
Penelitian dilaksanakan di provinsi Sumbar, Jabar, Bali dan Sulsel; karena
tergolong besar penyerapan kreditnya dibandingkan yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pemerintah telah banyak
meluncurkan berbagai macam kredit program dengan dana dari dalam negeri (KLBI)
maupun luar negeri (Bank Dunia, ADB) yang umumnya berbunga rendah. Namun
demikian, akses petani masih saja terbatas. Sebaliknya, masih banyak petani
yang terpaksa memanfaatkan kredit informal berbunga tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penggunaan KUT di Bali memiliki
keragaan paling baik dengan tunggakan di bawah 1 persen. Sementara di Jabar,
Sumbar, dan Sulsel; <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tunggakan per
kabupaten masing-masing mulai dari belasan sampai hampir 50 persen dari jumlah
kredit yang diterima. Ketepatan waktu dalam penyaluran kredit sangat
mempengaruhi kemampuan mengembalikan kredit. Pengalaman di Bali menunjukkan bahwa
kredit yang diterima di awal waktu memberikan tingkat pengembalian yang baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kendala yang banyak ditemui
dalam penyaluran KUT antara lain terlambatnya RDKK diterima bank, keterbatasan
tenaga supervisi dan monitoring, pemahaman akan kredit di tingkat petani yang
rendah, moral <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hazard</i> (kelompok fiktif),
dan di beberapa tempat petani yang menerima adalah penyakap sehingga
berpindah-pindah tempat dan menyulitkan penagihan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Manajemen KUD yang relatif lemah serta
kurangnya kontrol, menyebabkan alokasi KUT tidak berjalan semestinya. Hal ini
tercermin dari tidak tersedianya data yang akurat mengenai jumlah kredit yang
telah tersalur maupun tingkat pengembalian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sementara itu, kredit nonformal
dan nonprogram masih menjadi sumber kredit yang penting di perdesaan. Prosedur
yang mudah dan tidak memakan waktu, walaupun dengan bunga tinggi, menjadikan
kredit jenis ini banyak diminanti pelaku usaha agribisnis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Faktor yang mempengaruhi
keputusan petani dalam mengambil KUT adalah umur KK, jumlah anggota rumah
tangga, pengeluaran RT, rasio pendapatan usahatani terhadap total pendapatan,
dan risiko banjir. Sementara faktor yang mempengaruhi besaran nilai kredit
adalah frekuensi kontak petani dengan petugas kredit dan rasio pendapatan
usahatani terhadap total pendapatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Skim kredit yang tersedia sebenarnya
telah cukup memadai dalam menunjang agribisnis di perdesaan. Walaupun demikian,
masih diperlukan pembenahan mekanisme penyaluran dan pengembalian kredit
khususnya KUT di tingkat KUD dan petani. Pembenahan dapat dilakukan dengan cara
pengaturan waktu yang sesuai dalan penyusunan RDKK, perbaikan cara dan tempat
pengembalian kredit, dan peningkatan profesionalisme kerja KUD. Sementara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk kelancaran KUK, perlu ditingkatkan
peranan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">channeling agent</i> pada
bank-bank kecil yang bergerak di perdesaan agar bisa menjangkau para pengguna.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Selanjutnya, kajian Skim Kredit
Usahatani Menunjang Pengembangan IP-Padi 300 di Jawa Barat (Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 1999), bertujuan mengkaji
kekuatan dan kelemahan skim kredit yang diimplementasikan untuk menunjang
inovasi teknologi indeks penanaman tiga kali padi setahun (IP-300) serta
mengkaji persepsi dan perilaku petani terhadap program tersebut. Disamping itu,
juga dikaji faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pengembalian kredit,
terutama KUT. IP 300 adalah salah satu cara mengakselerasi pengembangan
teknologi produksi padi yang memerlukan dukungan, dan salah satunya adalah
keberadaan kredit. Sebagai simpul kritis pembangunan, kredit berfungsi efektif
untuk menunjang perluasan dan penyebaran adopsi teknologi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dari data dan informasi yang terkumpul,
beberapa faktor yang berpengaruh dalam penyaluran KUT di antaranya adalah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tingkat kemudahan akses, ketepatan waktu
penyaluran, bentuk dan cara penagihan, pemahaman petani tentang hak dan
kewajibannya, kemampuan manajerial kelompok dan KUD, serta monitoring yang
dilakukan petugas kredit. Sosialisasi skim kredit dipandang masih kurang,
terbukti dari masih ditemukan petani yang tidak memahami prosedur pengajuan dan
pengembalian kredit. Dampak lain dari kurangnya sosialisasi adalah
kompatibilitas kerja antarlembaga terkait menjadi rendah. Keterbatasan dan
kualitas SDM dalam pengelolaan KUT juga menjadi titik lemah yang menyebabkan
kualitas pengajuan dan monitoring pengembalian kredit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Skim KUT masih memiliki beragam
kendala, sehingga dalam rangka penyempurnaan skim ini perlu komitmen yang
sungguh-sungguh dari semua pihak yang terlibat khususnya dari perbankan.
Komitmen diperlukan dari level nasional hingga tingkat lapangan. Untuk mencapai
komitmen tinggi untuk keberhasilan petani, sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rewards and punishment</i> dan disiplin perlu ditegakkan bagi semua
unsur yang terlibat dalam program KUT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Wacana agar penyaluran KUT
melalui KUD sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ecxecuting agent</i>
perlu dilakukan secara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hati-hati. Harus
dilakukan seleksi yang ketat untuk menilai kesiapan KUD dan Kandekop serta KPM yang
mesti dilakukan secara bertahap. Selain itu, perlu dibuka wacana agar Bank
Pelaksana KUT tidak hanya mengandalkan pada BRI, tetapi dapat melibatkan bank
swasta lainnya seperti BPD, Bukopin, dan lain-lain. Tampaknya baik jika dilakukan
zonasi wilayah ataupun komoditas untuk masing-masing bank. Bahkan seandainya
perbankan yang ada tidak lagi sanggup menangani kredit program di sektor
pertanian, disarankan ada bank khusus sektor pertanian. Bank dimaksud dapat
melayani seluruh pelaku agribisnis dari hulu hingga hilir. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ide Bank Pertanian ini telah bergulir sangat
lama, dan telah pula dilakukan pululan analisis melalui serangkaian diskusi dan
pertemuan, namun belum juga terwujud.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Studi Peningkatan Peranan
Kredit dalam Menunjang Agribisnis dijalankan oleh Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2000). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan memperoleh
informasi mengenai kinerja pemanfaatan kredit usaha pertanian dan pelaku
agribisnis lainnya. Aspek yang dikaji meliputi pemanfaatan kredit usaha
pertanian, tingkat suku bunga, mekanisme penyaluran dan pengembalian kredit,
dan faktor yang mempengaruhi petani dalam memanfaatkan kredit. Penelitian
dilaksanakan di Jawa Barat, Sumatera Barat , dan Sulawesi Selatan. Ditemukan
bahwa kredit program yang disediakan oleh pemerintah hanya dapat dinikmati oleh
sebagian kecil pelaku usahatani (bengkel Alsintan) yang mendapatkannya dari
program kemitraan BUMN. Secara umum, pelaku usaha agribisnis masih saja mengandalkan
modal sendiri serta dari kredit nonprogram dari bank milik pemerintah dan swasta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kendala utama dalam mengakses modal ke bank
adalah ketiadaan agunan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">collateral</i>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Bunga kredit program
bervariasi, mulai dari 10,5 persen pada KUT sampai 14 persen pada KKPA.
Perbedaan penetapan tingkat suku bunga nampaknya kurang dilengkapi dengan
justifikasi yang memadai. Rata-rata besanya bunga kredit dari sumber formal di
Jawa Barat 55,5, di Sumbar 24,0 dan di Sulsel 22,5 persen per tahun.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara, tingkat suku bunga dari lembaga
nonformal berturut-turut sebesar 46, 70 dan 36 persen per tahun. Meskipun
mengenakan suka bunga lebih tinggi, kredit nonformal tetap diminati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena lebih mudah diakses dan tanpa banyak prosedur
dan persyaratan. Sumber kredit nonformal di Sumbar banyak berasal dari kelompok
tani, sementara di Sulsel dari industri pengolahan (RMU), dan di Jawa Barat dari
beragam sumber.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Petani di Jabar dan Sumbar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lebih menyukai kredit dalam bentuk uang
karena penggunaannya lebih fleksibel. Sementara di Sulsel, sebagian petani menginginkan
dalam bentuk kombinasi (uang dan saprotan). Demikian juga untuk pengembalian, petani
lebih memillih dalam bentuk uang, dan hanya sebagian petani di Sulsel (30%)
yang lebih menyukai bentuk pengembalian natura (hasil panen) karena tidak perlu
repot menguangkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Di sisi lain, persepsi pelaku
agribisnis nonpetani terhadap lembaga kredit cukup berbeda. Menurut mereka, bank-bank
pemerintah merupakan penyedia kredit ideal karena mudah, cepat, dan jumlahnya
sesuai kebutuhan. Sementara sumber kredit nonformal berasal dari pedagang kios
saprodi, pelepas uang dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dealer</i>
kendaraan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dengan mempertimbangkan
pengalaman kredit pada masa lampau dan diarahkan pada pembangunan pertanian,
memperhatikan persepsi petani dan pelaku usaha lainnya, maka skim kredit usaha
pertanian seyogyanya memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) skim yang
dirancang harus mengakomodasi besaran kredit yang diperlukan petani dari skala
kecil hingga besar, dengan durasi pinjaman jangka pendek hingga panjang; (2) skim
kredit harus dapat melayani semua subsistem dan mancakup sekaligus usaha
budidaya, pemasaran dan pengolahan hasil; (3) memungkinkan semua pelaku usaha
untuk mengakses dengan mudah sehingga keberadaannya memberikan manfaat yang
besar bagi pelaku usaha pertanian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Tahun 2002,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>tim penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> melakukan Kajian Pembiayaan
Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri di Perdesaan.
Penelitian ini dilaksananakan di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat di wilayah
penghasil padi dan hortikultura. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi
sumber-sumber pembiayaan yang diakses oleh pelaku agribisnis dan agroindustri, serta
mekanisme penyaluran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">delivery)</i> dan
persepsi pelaku agribisnis terhadap skim-skim yang diakses.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani
mendapatkan dana pembiayaan usahatani dari berbagai sumber di antaranya dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bank komersial (melalui kredit program),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>BPR/BPRS, koperasi, BUMN, kios saprodi,
pedagang hasil pertanian dan pelepas uang. Dari aspek durasi, interaksi antara
petani dan lembaga kredit, baik di Jabar maupun NTB menunjukkan bahwa pedagang
hasil pertanian menjadi sumber pembiayaan yang paling lama dibandingkan yang
lain. Nampaknya sudah ada semacam ikatan atau langganan yang sudah terjalin
sejak lama. Sementara untuk pelaku usaha lainnya, yakni pada pelaku perdagangan
input dan output, menjadikan lembaga perbankan komersial sebagai sumber
pendanaan utama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penyaluran kredit mesti melalui
berbagai tahap seleksi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">screening</i>)
yang dilakukan lembaga pembiayaan, dari mulai pemenuhan persyaratan hingga
kunjungan ke lapang. Persyaratan untuk kredit program relatif lebih longgar
dibanding nonprogram. Kendala utama untuk mengakses kredit di lembaga formal
adalah persyaratan agunan yang cenderung kaku harus berupa sertifikat.
Sementara lembaga nonformal lebih menekankan pada aspek nonteknis seperti
kejujuran, kepercayaan, langganan, sudah menjadi anggota (koperasi), kepastian
usaha dan sejenisnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Lembaga pembiayaan juga
menerapkan insentif dan sanksi agar nasabah mau membayar kembali pinjaman dan
tepat waktu. Insentif ini banyak diberikan oleh bank umum. Namun, pola ini juga
diikuti oleh lembaga nonformal yakni pedagang output. Sementara untuk sanksi,
bank umum, dan BPR nampaknya yang paling tegas dalam menerapkan sanksi bagi
nasabah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Persepsi petani terhadap
lembaga pembiayaan, baik formal maupun nonformal sangat beragam. Petani
menyatakan cukup mudah dalam mengakses kredit dari lembaga pembiayaan formal,
karena sedang ada kredit program. Sementara untuk lembaga nonformal, akses
kredit jauh lebih mudah karena persyaratan yang longgar. Umumnya petani lebih menghendaki
bentuk pinjaman dalam bentuk tunai (bukan natura).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Untuk meningkatkan peran kredit
dalam menunjang agribisnis di perdesaan perlu dikembangkan model pembiayaan
yang dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu introduksi model ideal atau pengembangan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">linkage model</i>. Pembedaan kedua jalur
ini didasarkan pada tingkat kematangan dan kemampuan lembaga pembiayaan serta
karakteristik pelaku usaha dalam hal kemampuan untuk membayar kembali, tingkat risiko
usaha, siklus usaha, dan kemampuan menyediakan agunan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Model ideal dirancang
berdasarkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada aspirasi yang
berkembang di kalangan pelaku usaha pertanian, terutama dalam hal <i style="mso-bidi-font-style: normal;">delivery system</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penerapan model ideal tidaklah mudah,
sehingga seringkali ada kesenjangan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">gap</i>)
kepentingan antara pelaku usaha dengan lembaga pembiayaan. Untuk menjembatani
kedua kepentingan ini diupayakan dibentuk Lembaga Pembiayaan Agribisnis (LPA)
yang bersifat independen dan berbasis komersil yang dikelola secara profesional
(tidak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ad-hoc</i>). Untuk mengatasi
kendala agunan, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan
Lembaga Penjaminan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pendekatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">linkage model</i> dapat dilakukan dengan sinergi antara BUMN (Bank
komersial), dana APBN, dan dengan lembaga-lembaga pembiayaan yang ada di
sekitar pelaku usaha.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Seyogyanya dalam
model ini juga dikelola oleh LPA yang independen. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Lingkage model</i> dapat juga dilakukan dengan koperasi, maupun BMT,
atau LPK. Aturan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">linkage model</i>
disusun sedemikian rupa dengan sejumlah persyaratan yang mesti memperhatikan usaha
prioritas yang akan dibiayai, periode pengembalian kredit, bunga kredit,
maksimum kredit, dan lain-lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Penelitian
kredit lain berjudul “Analisis Rekayasa Kelembagaan Pembiayaan Usaha Pertanian
oleh Syukur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003). </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian ini bertujuan
melakukan analisis akses pelaku usaha pertanian terhadap sumber pembiayaan,
serta mekanisme <i style="mso-bidi-font-style: normal;">delivery, </i>kekuatan
dan kelemahan skim pembiayaan yang diakses oleh pelaku usaha pertanian (petani
kebun dan peternak). A<span style="letter-spacing: -0.15pt;">kses petani kebun dan
peternak pada sumber pembiayaan relatif rendah, yang tercermin dari rendahnya
frekuensi pinjam dan nilai pinjaman juga kecil. Sementara itu</span>, pedagang
relatif memiliki akses kredit yang lebih besar dibandingkan petani. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: -36.0pt -27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Akses terhadap sumber pembiayaan berasosiasi positif
dengan sumber daya yang dimiliki oleh petani maupun pedagang, utamanya sumber
daya manusia (pendidikan) dan aset yang dimiliki (lahan, ternak dan aset barang
bergerak). Satu temuan menarik, tidak sebagaimana diduga semula, bahwa
persentase biaya transaksi kredit terhadap jumlah pinjaman relatif kecil. Hal
ini berbeda dengan pendapat umum yang menyatakan bahwa biaya transaksi kredit
relatif besar, terutama kredit program. Ini berarti bahwa dilihat dari aspek
biaya transaksi, mekanisme untuk akses pada lembaga pembiayaan yang ada telah cukup
baik. Hanya saja persoalan yang hingga kini masih menjadi masalah bagi
petani/pedagang adalah aspek <i>screening</i> (seleksi) yang dipraktekkan oleh
lembaga pembiayaan perbankan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: -36.0pt -27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Dilihat dari aspek mekanisme <i style="mso-bidi-font-style: normal;">delivery</i>, praktek-praktek lembaga perbankan konvensional tidak
kompatibel dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki pelaku usaha pertanian.
Inkompatibilitas ini terutama pada sisi prosedur dan syarat aplikasi pinjaman
yang dirasakan terlalu banyak. Akibatnya akses pelaku usaha pertanian pada
perbankan formal sangat terbatas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: -36.0pt -27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;">S</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">umber
pembiayaan perbankan memiliki kekuatan, utamanya dalam menyeleksi calon
peminjam untuk mendapatkan calon peminjam prospektif. Kekuatan ini sebenarnya
juga sekaligus merupakan kelemahan skim perbankan manakala dikaitkan dengan kemampuan
SDM petani dan peternak untuk dapat menyediakan persyaratan aplikasi tersebut.
Kompatibilitas skim pembiayaan perbankan konvensional dengan sumber daya yang
dimiliki petani/peternak dan pelaku usaha pertanian lainnya sangat rendah. Oleh
karena itu, perlu diupayakan model skim lain yang sesuai dengan kemampuan sumber
daya manusia pertanian secara umum. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: -36.0pt -27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sumber
pembiayaan nonperbankan (seperti koperasi), memiliki banyak kekuatan yaitu pada
kesederhanaan prosedur, yang tercermin dari jumlah syarat aplikasi yang lebih
sedikit dan kualitas syarat aplikasi pinjaman yang lebih terjangkau oleh pelaku
usaha pertanian. Dengan adanya inkompatibilitas praktek-praktek lembaga
pembiayaan perbankan dengan kemampuan sumber daya pelaku usaha pertanian, maka
kelembagaan koperasi dan lembaga keuangan mikro (LKM) dipertimbangkan sebagai
pilihan kelembagaan pembiayaan bagi usaha pertanian. Pola ini tentu saja
memerlukan beberapa persyaratan dasar terutama SDM pengelola yang berkualitas
dan sumber dana yang cukup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: -36.0pt -27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pengembangan
kelembagaan pembiayaan bagi sektor pertanian secara umum dapat ditempuh melalui
integrasi sektor pembiayaan perbankan dengan kelembagaan nonperbankan skala
mikro melalui aliansi strategis dengan cara membentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pooling fund </i>bagi lembaga pembiayaan nonperbankan tersebut, yaitu
koperasi dan LKM lainnya. Hal ini perlu ditempuh untuk mensinergikan kekuatan
dan sekaligus kelemahan dari kedua bentuk lembaga pembiayaan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: -36.0pt -27.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Agar
model kelembagaan pembiayaan pertanian yang direkomendasikan dapat diaplikasikan
secara lebih luas, perlu dilakukan uji coba dalam suatu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pilot project</i> dalam cakupan wilayah yang terbatas. Untuk itu
dukungan kongkrit para <i style="mso-bidi-font-style: normal;">stakeholder</i>
masyarakat pertanian dan pemerintah daerah (Pemda) sangat diperlukan. Bentuk
dukungan Pemda seyogyanya tidak hanya terbatas pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">local political policy</i>, tetapi lebih dari itu adalah kebijakan
operasional yang nyata dalam mengalokasikan anggaran (dana) khusus melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung operasionalisasi
model tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">Dengan
cakupan dan objek yang relatif serupa, penelitian “Analisis Sistem Pembiayaan
Mikro dalam Mendukung Usaha Pertanian di Perdesaan”<b> </b>oleh<b> </b>Nurmanaf
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006)<b> </b>menemukan<b> </b>informasi
yang serupa, yaitu akses petani yang rendah, persyaratan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">perbankan sulit dipenuhi
petani, rendahnya aset petani untuk agunan, dan minimnya pengetahuan petani tentang
perbankan. Ada temuan baru yang menarik, dimana penilaian petani terhadap
tingkat bunga sangat relatif. Kesediaan memberikan pinjaman lebih diartikan
sebagai “bantuan” dalam memecahkan kesulitan pembiayaan, sedangkan keharusan
membayar bunga yang lebih tinggi dianggap sebagai balas jasa dan tidak
memberatkan. Petani lebih akrab dengan sumber-sumber pembiayaan nonformal, dan
mempersepsikan mereka sebagai “lebih mengerti” kondisi dan kebutuhan petani.
Buktinya adalah mereka bersedia memberi pinjaman tanpa agunan dan prosedurnya
sederhana. Petani juga memanfaatkan kredit dari LKM yang prosedurnya lebih
sesuai bagi petani.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm; tab-stops: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Terhadap pembiayaan kredit
mikro (skim program),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>petani merasakan
bahwa prosedur memang lebih mudah, tetapi realisasi penyalurannya sangat
lambat. Hal ini terkait dengan aturan, prosedur, dan sasaran yang harus jelas.
Petani merasa sangat mudah menjadi peserta kredit program, karena segala sesuatunya
diselesaikan oleh ketua dan pengurus kelompok. Pada dasarnya, pengembangan
pelayanan pembiayaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pertanian harus
memperhatikan sifat dan karakteristik usaha dan pelaku sektor pertanian.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pola pembiayaan formal (perbankan) belum
dapat diakomodasi secara baik oleh petani karena masalah sulitnya memenuhi
persyaratan.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pelayanan pembiayaan mikro
perlu diintegrasikan dengan berbagai komponen strategis dari sektor keuangan
secara sinergis untuk mengembangkan potensi pasar keuangan perdesaan. Untuk itu
diperlukan perubahan aturan-aturan dan kerangka kerja untuk memfasilitasi
lembaga keuangan mikro pertanian dan memperkuat keterkaitan antara lembaga
pembiayaan mikro dengan jaringan kerja pembiayaan komersial. </span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sejalan dengan spirit otonomi
daerah, sistem pembiayaan perdesaan harus fokus pada penciptaan Lembaga
Pembiayaan Mikro yang dilahirkan dari komunitas petani sendiri dan dengan
mendorong partisipasi masyarakat. Pembangunan lembaga harus didasarkan pada
kebutuhan komunitas dan sinkron dengan keinginan mereka pula. Untuk itu,
peningkatan kualitas SDM dan penciptaan lingkungan kebijakan yang kondusif
sangat dibutuhkan, paralel dengan upaya sosialisasi yang intensif, terarah dan
lebih kreatif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada tataran kebijakan, penelitian
Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian (Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., 2007) menunjukkan bahwa anggaran pertanian nasional tidak
hanya dikelola oleh Departemen Pertanian tetapi tersebar di berbagai departemen
dan instansi pemerintah lainnya. Pada tahun 2007, misalnya, total anggaran
pembangunan pertanian sebesar Rp 23,2 trilyun. Anggaran paling besar (Rp 8,8
trilyun) dikelola oleh Departemen Pertanian, sedangkan anggaran kedua terbesar
(Rp 7,6 trilyun) dialokasikan untuk Departemen Perhubungan, PU, Kimpraswil, dan
ESDM. Selanjutnya pengelola angaran pembangunan pertanian adalah Departemen
Dalam Negeri (Rp 1,2 trilyun), Departemen Kesehatan (Rp 0,99 trilyun), dan Depnakertrans
(Rp 0,93 trilyun). Selebihnya anggaran dikelola oleh Departemen maupun instansi
lainnya yang jika dijumlah maka nilainya relatif signifikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Secara relatif, rata-rata
tertinggi pengelola anggaran pembangunan pertanian selama periode 2002-2007
adalah Departemen Perhubungan, PU, Kimpraswil, dan ESDM (38,9%) dan diikuti
oleh Departemen Pertanian (27,1%). Sementara Depdagri, Depnakertrans dan BPPT
beserta kelompoknya juga ikut mengelola dengan besaran 3 sampai 7 persen. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Data ini menunjukkan adanya distribusi peranan
dan tanggung jawab, dimana <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>departemen
dan instansi di luar Departemen Pertanian (serta Dephut dan DKP) juga ikut mengurusi
sektor pertanian. Anggaran untuk pembangunan sektor pertanian yang tersebar di
beberapa departemen ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki <i style="mso-bidi-font-style: normal;">coverage</i> yang luas dan tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan perdesaan. Kondisi ini membutuhkan koordinasi yang baik
secara lintas sektoral agar dapat saling bersinergi. Harus ada visi dan misi
yang sama di antara instansi, dan harus dijaga agar tidak terjadi tumpang
tindih program.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 24.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Program pembiayaan KKP sangat
membantu petani pangan maupun peternak. Walaupun demikian, jangka waktu
pengajuan terlalu lama dan jangka waktu pengembalian dianggap terlalu pendek.
Sementara, besarnya agunan, biaya notaris, serta NPWP masih merupakan hambatan
bagi petani. Hanya petani yang berkelompok dan ada penjaminnya, misalnya petani
tebu yang bisa memanfaatkan KKP secara optimal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 24.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Skim pembiayaan SP3 umumnya
hanya diminati usaha skala mikro, sementara usaha kecil I dan II yang
memanfaatkan kredit tersebut relatif sedikit. Proses pengajuan dan pencairan
kredit dianggap terlalu lama serta persyaratan agunan dinilai memberatkan
petani kecil. Demikian pula jangka waktu pengembalian kredit dirasakan relatif
pendek. Masyarakat pertanian di sektor hulu relatif sedikit yang memanfaatkan
SP3 dibanding penerima kredit yang bergerak di sektor hilir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 24.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Ada satu program yang kelahirannya
disiapkan di PSE-KP, yakni program Pemberdayaan Lembaga yang Mandiri dan
Mengakar pada Masyarakat (LM3). Dari hasil studi, ditemukan bahwa bantuan dana
LM3 berpotensi menggerakkan perekonomian perdesaan. Namun, penilaian proposal
hendaknya dilakukan lebih cermat agar tidak terkesan sangat mudah diperoleh
serta sangat mudah dipertanggungjawabkan. Komunikasi antarlembaga calon
penerima bantuan LM3 dengan dinas terkait setempat perlu dibina untuk
menyiapkan proposal yang layak dan sesuai dengan program pembinaan yang sedang
berjalan di daerah. Pemberian dana LM3 yang berasal dari dua atau tiga sumber
untuk satu lembaga model perlu ditinjau kembali. Di lapangan terbukti bahwa tidak
semua lembaga bisa mengelola dana LM3 dengan baik. Disamping itu, hal tersebut
juga menimbulkan rasa cemburu bagi lembaga lainnya yang tidak pernah menerima
bantuan sejenis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Strategi yang ditempuh
pemerintah dalam kebijakan perkreditan untuk sektor pertanian dengan
mengarahkan pada keterlibatan perbankan formal (misal KKP) sebagai pelaksana (<i>executing
agency</i>) merupakan langkah yang cukup positif. Dengan kebijakan tersebut,
pelaku pertanian akan memiliki pengalaman berhubungan dengan lembaga pembiayaan
formal. Namun, kebijakan pemerintah tersebut perlu diimbangi dengan upaya yang
lebih sungguh-sungguh dalam membantu petani untuk meningkatkan skala usaha,
kemampuan manajerial, maupun aksesibilitas petani terhadap perbankan formal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Ketersediaan modal secara
berkelanjutan dan mudah diakses oleh pelaku usaha pertanian merupakan syarat
untuk pembangunan pertanian. Pemerintah hendaknya mendirikan lembaga keuangan
khusus untuk sektor pertanian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang
berfungsi untuk menangani seluruh program pembiayaan pembangunan pertanian agar
penyalurannya dapat lebih terarah dan tepat sasaran, termasuk untuk menghindari
adanya penerima yang memperoleh modal dari dua sumber program pembiayaan yang
berbeda padahal kegiatannya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Terakhir, pada tahun 2010,
dilakukan studi tentang peningkatan </span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">a</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">kses petani terhadap berbagai sumber
pembiayaan usahatani (Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>.,
2010). Hasil penelitian menunjukkan kondisi yang belum berubah sebagaimana
puluhan tahun lalu. Jenis-jenis pembiayaan formal cukup banyak tersedia, tetapi
hanya beberapa yang bisa diakses<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>petani
(terbatas pada skim KKP-E dan KUR). Satu hal yang ironis, meskipun penyerapan
KKP-E dan KUR di tingkat nasional berjalan baik, namun sebagian besar penerima
bukanlah petani kecil. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebagaimana
temuan-temuan sebelumnya, pembiayaan nonformal masih merupakan alternatif
pembiayaan penting bagi petani dengan alasan yang juga masih sama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Beberapa faktor yang menghambat
petani mengakses kredit formal adalah pendidikan yang rendah sehingga petani
sulit mengikuti prosedur yang ditetapkan bank, petani tidak menjadi anggota
kelompok tani, dan kesulitan memenuhi agunan. Bagi petani yang sudah
berpengalaman meminjam ke bank, akan mempermudah akses untuk memperoleh kredit berikutnya.
Berkaitan dengan perbankan, permasalahannya adalah kurangnya sosialisasi dari
perbankan, lokasi perbankan yang jauh dari pemukiman petani, dan peraturan
perbankan yang relatif rumit bagi petani. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pemerintah secara bertahap
perlu mengupayakan agar petani bisa mempunyai agunan untuk bank, misalnya
pembuatan sertifikat tanah secara mudah apalagi gratis. Penyaluran KKP-E dan
KUR yang cukup baik serta NPL yang rendah tidak menjamin petani bisa akses
kredit tersebut. Sosialisai kredit perlu dilakukan secara ekstensif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dapat pula dipilih opsi lain,
misalnya pemerintah membantu sumber pembiayaan nonformal dengan cara mempermudah
pedagang input dan output<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>pertanian
untuk akses pada kredit. Mempermudah persyaratan pinjaman disertai dengan
pengawasan ketat serta sangsi yang tegas dan insentif, diharapkan dapat pula meningkatkan
akses petani terhadap pembiayaan formal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">Dari
sejumlah penelitian di atas, terlihat bahwa dari masa-masa ke masa permasalahan
yang dihadapi relatif tidak berubah. Berbagai hasil evalusasi dan temuan
penelitian tidak mampu memperbaiki kinerja pembiayaan pertanian di Indonesia.
Setelah lebih dari 50 tahun, kredit untuk usaha pertanian masih saja sulit
diakses petani, dimana penyebabnya pun masih sama yakni prosedur yang sulit,
ketiadaan agunan, dan rendahnya kepercayaan perbankan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-fareast-language: IN;">Sejarah kredit pertanian diawali dengan adanya kredit program untuk Padi
Sentra pada tahun 1963 dan dilanjutkan dengan program Bimas pada tahun 1966,
dan tahun 1969 berubah menjadi Bimas Gotong Royong. Pada tahun 1985 Kredit
Bimas diganti dengan <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Kredit Usaha Tani
(KUT) dengan </span>tujuan pokok menunjang pelaksanaan program intensifikasi
padi. Kredit sektor pertanian pada umumnya adalah kredit program yang bersifat
kredit masal atau bersifat kelompok dengan dana dari Kredit Likuiditas Bank
Indonesia. Proses pengucuran kredit program dimulai dari petani yang tergabung dalam
kelompok tani yang menyusun Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-fareast-language: IN;">Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha tani, tahun 1999 kembali
digulirkan Kredit Usaha Tani (KUT), dimana pengucurannya harus melalui KUD atau
LSM. semua kredit program yang bersumber dari KLBI dihapuskan mulai tahun 2000,
dan sebagai penggantinya diluncurkan skim Kredit Ketahanan Pangan (KKP). Lalu,
tahun 2004 digulirkan skim baru yakni Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha
Ekonomi Perdesaan (DPM-LUEP) untuk mengurangi kejatuhan harga gabah saat panen.
Tahun 2007 digulirkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), dan terakhir
mulai tahun 2008 pemerintah menggulir skim <span style="mso-font-kerning: 18.0pt;">Kredit
Usaha Rakyat <span style="text-transform: uppercase;">(KUR</span></span>). KUR
merupakan kredit untuk pembiayaan usaha produktif ukuran mikro, kecil, menengah,
dan koperasi yang layak namun belum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bankable</i>.
Secara konseptual, skim ini memiliki persyaratan yang sangat ringan bahkan
sering disebut tidak perlu agunan. Namun, kenyataannya pihak perbankan tetap
saja mensyaratkan agunan, sehingga masih tetap sulit diakses petani kecil. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">6.2.
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">Asuransi</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
untuk Usaha Pertanian</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-fareast-language: IN;">Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.2 tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian. Namun, untuk pertanian, meskipun sudah sering dibicarakan,
program asuransi untuk usaha-usaha pertanian tidak pernah terwujud. Undang
Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Menurut ketentuan Pasal
1 butir (1), yang dimaksud dengan asuransi adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima uang premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Kajian awal sekali tentang
asuransi dilakukan oleh Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2000) tentang Studi Kebutuhan Asuransi Pertanian pada Pertanian Rakyat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemilihan topik kajian dilatarbelakangi bahwa
di Indonesia asuransi pertanian rakyat (khususnya padi) belum terbentuk.
Meskipun, sebenarnya sejak tahun 1982-1998 telah tiga kali (1982, 1984, dan
1985) dibentuk Pokja Persiapan Pengembangan Asuransi Pertanian, tetapi tidak
berlanjut. Asuransi dimaksudkan untuk mengantisipasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>risiko kegagalan yang diakibatkan oleh
bencana alam baik kekeringan, banjir, serangan OPT, maupun becana alam lain.</span><br />
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Asuransi pertanian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(padi) dipandang sangat dibutuhkan, walaupun
secara tradisional petani telah mengembangkan berbagai pendekatan praktis untuk
beradaptasi dengan bencana baik secara individual maupun kelompok. Dalam
menghadapi r</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">i</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">siko, strategi yang diterapkan
antara petani dengan petani lainnya bervariasi. Secara garis besar, petani
menerapkan satu atau kombinasi dari beberapa strategi, diantaranya malalui
strategi produksi, pemasaran, maupun finansial. </span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Jika asuransi akan diterapkan,
maka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada tiga prinsip yang harus
diterapkan yaitu: (1)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">risk spreading</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">risk pooling</i>, (2) <i style="mso-bidi-font-style: normal;">surable
risk</i>, dan (3) <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rational for buying
insurance</i>. Walaupun menggunakan pendekatan yang cukup komprehensif,
penelitian ini masih terbatas pada identifikasi faktor-faktor yang
mengindikasikan bahwa asuransi pertanian untuk usahatani padi sangat
dibutuhkan. </span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Kajian selanjutnya tentang
asuransi pertanian, adalah </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Penelitian Analisis Kelayakan dan Perspektif Pengembangan Asuransi
Pertanian pada Usahatani Padi dan Sapi Potong</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Nurmanaf <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al</i>., 2007). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kemungkinan
dibangunnya lembaga asuransi pertanian dengan penekanan pada komoditas
prioritas, yakni usahatani padi dan sapi potong. Secara umum</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">,</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> asuransi pertanian khususnya usahatani padi
diperlukan untuk menanggulangi kerugian petani akibat gagal panen. </span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Bentuk skim
asuransi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">yang </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">dipandang lebih sesuai adalah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">dengan mempertimbangkan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">risiko produksi dengan
pendekatan area, namun dalam pelaksanaannya walaupun secara individu tapi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">berada </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">dalam wadah kelompok tani.
Partisipasi dalam asuransi hendaknya bersifat sukarela, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">bukan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">merupakan kewajiban.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Unsur-unsur kunci dalam pembentukan asuransi
pertanian, perlu dibedakan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">berdasarkan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">komoditas
yang diusahakan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">,</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> karena tingkat risiko, besar
biaya produksi dan nilai produk yang spesifik. Pada dasarnya, komoditas-komoditas
yang memerlukan penjaminan risiko adalah komoditas-komoditas yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi, risiko produksi tinggi, dan tingkat harga yang
berfluktuatif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Bentuk asuransi untuk usahatani
padi yang sesuai adalah bila dijalankan oleh pemerintah (BUMN) dengan
partisipasi yang bersifat sukarela. Pendekatan yang sesuai untuk unit
pengelolaan adalah berdasar unit administrasi (kabupaten, provinsi). Mayoritas
petugas lapangan masih mungkin mengalokasikan waktunya untuk melaksanakan tugas
tambahan yang berkenaan pelaksanaan asuransi dengan imbalan berupa biaya
transport dan insentif disesuaikan dengan volume pekerjaan dan jumlah
binaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Keinginan peternak sapi potong yang
akan mengasuransikan usahanya diprediksikan sangat rendah. Hal ini terkait
dengan kecilnya kemungkinan terjadinya risiko kerugian dari usaha tersebut.
Jadi, mengikuti program asuransi bagi peternak sapi potong bukan merupakan
prioritas, bahkan belum pernah terpikirkan, khususnya untuk asuransi kematian
ternak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kalaupun ada program asuransi
untuk usaha ternak sapi potong yang saat ini diperlukan adalah asuransi
kesehatan ternaknya. Dengan permodalan yang terbatas para peternak sangat
membutuhkan biaya pengobatan pada saat sapi-sapi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terserang penyakit. Disamping itu, hal lain
yang dinilai perlu ditangani adalah kerugian peternak akibat ketidakpastian
harga. Oleh karena itu, jika ada skim asuransi yang dapat mengantisipasi
masalah harga tersebut, tentunya sangat bermanfaat bagi peternak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Jika asuransi usaha ternak sapi
potong akan dikembangkan, mayoritas peternak berharap hendaknya dilakukan
dengan pendekatan individual (perorangan) dan bukan secara berkelompok.
Disamping itu, keikutsertaan dalam asuransi tersebut disarankan secara sukarela
dan tidak merupakan kewajiban. Sementara pengelolaan asuransi seyogyanya
dilaksanakan oleh pemerintah, bukan oleh swasta. Besarnya premi asuransi
diharapkan tidak melebihi 10 persen dari nilai biaya produksi, dan mereka juga berharap
adanya subsidi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Asuransi pertanian masih
dipandang sebagai sesuatu yang baru oleh petani dan perlu tidaknya sangat
tergantung dari persepsi petani terhadap risiko usaha yang dijalankannya.
Dengan demikian, masih diperlukan kajian lebih mendalam untuk memperoleh format
yang tepat untuk sektor pertanian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Mengingat peran strategis
komoditas beras, maka usahatani padi perlu menjadi prioritas dalam usaha
asuransi. Risiko usahatani yang layak diasuransikan adalah kegagalan panen
akibat kekeringan, kebanjiran, dan serangan organisme pengganggu tanaman.
Pendekatan yang layak adalah area (hamparan) dan jika keikutsertaan didasarkan
atas sukarela, harus ada upaya yang memungkinkan tingkat partisipasinya
mendekati tingkat partisipasi wajib. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Usaha asuransi pertanian untuk
usahatani<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>padi hanya layak secara
finansial jika ada subsidi dari pemerintah. Terkait dengan itu, badan usaha
yang mungkin lebih sesuai adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terdapat
beberapa skim subsidi yang layak dipilih, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan basis perhitungan pada besaran nilai
pertanggungan yang akan dibayarkan kepada petani dan tingkat risiko usahatani. Mengingat
asuransi pertanian melibatkan banyak sekali faktor-faktor teknis, faktor-faktor
manajerial,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan faktor-faktor sosial
kelembagaan; maka pengembangan asuransi pertanian harus didahului dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pilot project</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Asuransi pertanian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dapat dikembangkan jika dan hanya jika
pemerintah meletakkannya sebagai bagian integral dari pembangunan pertanian,
khususnya usahatani padi. Mengingat bahwa era perubahan iklim telah terjadi,
maka di masa mendatang risiko dan ketidak pastian usahatani padi cenderung
meningkat. Karena itulah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">political will</i>
dan konsistensi kebijakan pemerintah di bidang pengembangan asuransi pertanian
sangat diperlukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian Pilot Project Sistem
Asuransi untuk Usahatani Padi<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>dijalankan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2009). Hasil analisis statistik menunjukkan selama periode
2000-2008 telah terjadi kehilangan hasil produksi padi akibat faktor
ketidakpastian yang mengakibatkan gagal panen seperti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>banjir, kekeringan, dan serangan OPT.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada tahun 2008 kehilangan hasil akibat
banjir sebesar 997.332 ton GKG, kekeringan sebanyak 984.188 ton GKG dan karena
serangan OPT 352.323 ton GKG. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kesediaan petani mengikuti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pilot project</i> asuransi di lokasi
penelitian di Kabupaten Simalungun menunjukkan bahwa 90 persen responden
menyatakan kesediaannya, dan sisanya 10 persen tidak bersedia dan ragu-ragu.
Sementara di Kabupaten Tabanan menunjukkan 72,5 persen bersedia, 10 persen
tidak bersedia dan hanya 17,5 persen yang masih ragu-ragu. Hasil dari kegiatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Focus Group Discussion</i> (FGD) mengisyaratkan
bahwa untuk tindak lanjut pelaksanaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pilot
project</i> masih diperlukan perangkat penyelia dan penghubung antara
kepentingan pihak petani dengan perusahaan asuransi dan instansi terkait.
Selain itu juga diperlukan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) asuransi
pertanian, dengan anggota dari berbagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">stakeholder</i>
terkait yang dikukuhkan oleh SK Bupati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Sesuai dengan nilai input dan
harga-harga terakhir, jika program asuransi akan dijalankan, maka besaran premi
yang dibutuhkan tidak besar yakni hanya diperkirakan sebesar Rp 132.000 per ha
per musim. Kesungguhan dari berbagai pihak serta koordinasi yang baik akan
menjadi kunci kesuksesan yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi petani
ketika menghadapi risiko kegagalan panen. Dalam tahap awal, pemerintah diharapkan
dapat menanggulangi sebagian pembayaran premi dan biaya operasional di
lapangan. Secara bertahap biaya untuk asuransi usahatani dapat diintegrasikan
ke dalam biaya input usahatani. Partisipasi lembaga keuangan dan pembiayaan
juga secara bertahap diharapkan dapat mendukung sistem asuransi usahatani padi
sehingga di masa mendatang sistem asuransi pertanian dapat menjadi bagian dari
kegiatan lembaga keuangan di perdesaan.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Pilot project</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> asuransi pertanian harus
didukung juga dengan program-program pemerintah daerah setempat, termasuk dalam
pengusulan anggararan APBD maupun dana dekonsentrasi, dalam upaya menumbuhkan
penguatan kelelmbagaan ekonomi dan keuangan daerah bagi kegiatan pertanian di
perdesaan. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">K</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">aitan dengan hal tersebut maka aspek
legal-formal perlu diperhatikan diiringi dengan penyusunan pedoman umum dan
teknis yang lebih operasional dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">aplicable</i>
di lapangan.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Penelitian </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">asuransi lanjutan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN;">telah
dijalankan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasaribu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">. (</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">2010). Kehilangan hasil akibat
banjir, kekeringan, maupun serangan OPT pada usahatani padi pada beberapa kasus
telah menyebabkan puso. Meskipun tingkat variasi serangan kekeringan rendah,
namun menyebabkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Kekeringan merupakan
jenis risiko penyebab puso tertinggi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">(</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">72,53 persen</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">)</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> dibanding risiko lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Petani responden menunjukkan
kesediaan untuk menanggung premi yang harus dibayarkan meskipun besarannya
bervariasi. Sebagian besar (90,24 persen) petani bersedia menanggung sebagian
premi, sisanya bahkan bersedia menanggung seluruh premi. Dari jumlah petani
yang bersedia menanggung sebagian premi, 95 persen petani sanggup menanggung 50
persen premi, sementara lainnya sampai 70 persen dari premi. Artinya, animo
petani sangat besar untuk terlibat dalam asuransi ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Perlindungan terhadap kepentingan
kepada petani melalui asuransi pertanian, sesungguhnya tidak hanya
menguntungkan petani secara ekonomi. Lebih dari itu, perlindungan ini akan
positif secara psikologis. Petani<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan
merasa aman jika terjadi bencana alam atas usahataninya. Meningkatnya ketidakpastian
berusaha tani akhir-akhir ini akibat perubahan iklim seharusnya menjadikan
asuransi padi menjadi pilihan terbaik dan mendesak untuk dilaksanakan.
Antusiasme petani dalam program asuransi pertanian perlu direspon secara baik
oleh pemerintah (pusat/ daerah) dengan menunjukkan adanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">political will</i> yang kuat untuk melindungi petani dari kerugian
akibat bencana alam.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com106tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-85208502105375625352016-02-10T20:47:00.000-08:002016-02-10T20:47:02.588-08:00Hasil-Hasil Penelitian Agroindustri<span style="font-family: Bookman Old Style;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian
dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun Penelitian PSEKP”)<o:p></o:p></span></i><br />
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB V.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">PENELITIAN AGROINDUSTRI<o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengertian agroindustri dekat dengan pengertian
agribisnis, bahkan dalam GBHN 1993 kata agroindustri digabungkan dengan
agribisnis. Pengertian agroindustri dapat dikategorikan menjadi dua, yakni
agroindustri hulu dan hilir. Agroindustri hulu berkaitan erat dengan industri
yang menghasilkan produk-produk berupa alat dan mesin pertanian, sarana
produksi pertanian, dan bahan-bahan yang diperlukan oleh sektor pertanian.
Sedangkan agroindustri hilir merupakan industri yang mengolah komoditas
pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk akhir (<em><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">finish
product</span></em>) maupun produk antara (<em><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">intermediate product</span></em>). Menteri
Pertanian dalam Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 bulan Oktober 2012 di
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyatakan bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agroindustri penting diangkat ke permukaan
karena kondisi pertanian kita kini masih terpusat di kegiatan hulu dengan daya
saing komoditas primer yang relatif lemah. Tantangan ke depan adalah
meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan ekspor komoditas pertanian di sektor
hilir. <o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Selanjutnya berkembang konsep “agroindustri
berkelanjutan” yang muncul bersamaan dengan banyaknya fenomena dimana usaha
agroindustri yang baru didirikan sering tidak berumur panjang, terjadi baik
pada skala usaha besar, menengah</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-bidi-font-family: Arial;"> maupun kecil. Pembangunan agroindustri
berkelanjutan merupakan pembangunan agroindustri yang mendasarkan pada konsep
berkelanjutan, serta dibangun dan dikembangkan dengan mempertimbangkan
aspek-aspek manajemen dan konservasi sumber daya alam. Teknologi yang digunakan
serta kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan diarahkan untuk
memenuhi kepentingan manusia masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Pengembangan agroindustri terpadu dan berkelanjutan diperlukan untuk
meningkatkan produksi, nilai tambah</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-bidi-font-family: Arial;"> dan daya saing komoditas pertanian untuk
mewujudkan kemandirian pangan. Lebih lanjut, agroindustri mempunyai kontribusi
penting dalam proses industrialisasi dan peningkatan pendapatan petani,
terutama di wilayah perdesaan. Pengembangan agroindustri tidak saja ditujukan
untuk peningkatan jumlah pangan dan jenis produk pangan di pasar, namun
sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekonomi daerah. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kajian-kajian tentang agroindustri pada umumnya
dilakukan dengan dua pendekatan, yakni pendekatan makro dan mikro. Pendekatan
mikro lebih menekankan pada pencapaian efisiensi, optimasi alokasi dan
penggunaan sumber daya, serta memaksimalkan keuntungan atau kesejahteraan
pelaku usaha. Di sisi lain, pendekatan makro lebih mendasarkan kajiannya pada hubungannya
dengan ekonomi nasional, yakni hubungannya dengan produk domestik bruto,
peningkatan pendapatan nasional, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan
distribusi pendapatan, dan peningkatan ekspor serta hubungannya dengan
komponen-komponen ekonomi makro lainnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian dengan topik agroindustri telah dilakukan
oleh Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) sejak kurun waktu
1980-an, baik kajian yang bersifat agroindustri hulu hingga hilir, namun dengan
frekuensi yang semakin menurun dan jarang dilakukan. Terakhir kegiatan
penelitian tentang agroindustri dilakukan oleh Supriyati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006) yang difokuskan pada pengembangan agroindustri untuk
peningkatan nilai tambah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Peran peneliti PSE-KP dalam kegiatan penelitian
maupun kajian tentang agroindustri tidak hanya sebatas internal kegiatan
penelitian di lingkup PSE-KP saja, namun juga berkontribusi dalam kegiatan
penelitian yang dilakukan oleh instansi/lembaga lainnya. Pada tahun 2008
misalnya, peneliti PSE-KP diminta sebagai narasumber oleh Bappenas dalam </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN;">Kajian Penyusunan Strategi Pengembangan Industri
Pertanian Melalui Peningkatan Sistem Pelayanan Agribisnis</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. Narasi
berikut memaparkan hasil-hasil studi PSE-KP tentang agroindustri pada kurun
waktu mulai tahun 1980-an hingga 2006.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">5.1.
Prospek dan Pengembangan Agroindustri<o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian awal tentang agroindustri oleh PSE-KP
dimulai oleh Colter <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (1985)
yang menguraikan tentang prospek dan pengembangan industri pertanian. Studi ini
mendapatkan bahwa perkembangan beberapa komoditas pertanian saat itu telah
diikuti dengan pembangunan pabrik-pabrik pengolahan khususnya pada komoditas
yang menunjang ekspor, sedangkan industri pengolahan hortikultura belum
berkembang dan berproduksi di bawah kapasitas. Permasalahan yang dihadapi
menyangkut manajemen perusahaan, kualitas bahan baku, dan terbatasnya pemasaran
hasil, serta panjangnya rantai pemasaran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Lokasi pengusahaan produksi buah-buahan dan sayuran
masih menyebar sehingga sulit untuk memilih jenis dan lokasi pabrik pengolahan.
Penanganan lepas panen tidak dilakukan oleh petani, dimana sebagian dilakukan
oleh pelaku pemasaran sehingga keuntungan yang diperoleh petani sangat kecil.
Masalah yang dihadapi petani adalah biaya pemasaran tidak efisien sehingga
sebagian masih mengandalkan sistem penjualan ”tebasan”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari studi ini disarankan bahwa produksi hortikultura
masih perlu ditingkatkan terutama untuk kebutuhan bahan baku dan konsumsi
masyarakat dalam bentuk segar. Hal tersebut perlu didukung dengan peningkatan
penyebaran bibit unggul. Untuk pengembangan industri pengolahan diperlukan kerja
sama antara pemerintah dengan swasta. Untuk pemasaran produk seharusnya lebih berorientasi
pasar dengan pengawasan mutu sesuai permintaan luar negeri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Objek studi yang relatif serupa dilakukan tahun
berikutnya, sebagaimana terlihat dari penelitian Sugiarto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (1986) untuk komoditas hortikultura dan penelitian Waluyo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1986) untuk tanaman palawija. Komoditas
hortikultura yang dikaji oleh Sugiarto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (1986) difokuskan pada asparagus dan nenas. Komoditas asparagus belum
banyak dikenal baik oleh petani maupun oleh konsumen karena memerlukan syarat
tumbuh yang khusus dan relatif tidak dapat bertahan lama serta konsumsinya
masih terbatas pada kalangan tertentu. Pengusahaan asparagus cukup menguntungkan
dengan nilai B/C adalah 1,82. Permasalahan yang dihadapi oleh industri
pengolahan asparagus adalah pemasaran dan modal usaha, sehingga produksinya
masih kecil. Disamping itu asparagus impor masih menjadi saingan berat dalam
negeri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara pengusahaan nenas juga cukup
menguntungkan dengan B/C sebesar 1,62 dan 2,31, berturut-turut untuk di Jawa
Barat dan Jawa Timur. Pemasaran dalam negeri lebih banyak berupa nenas segar, sedangkan
nenas kalengan untuk kebutuhan ekspor. Industri pengolahan nenas perlu
ditingkatkan dengan mengusahaan nenas oleh pabrik pengolahan maupun dengan pola
PIR dengan mengikutsertakan petani. Selain itu, pembinaan diperlukan bagi
industri kecil dan rumah tangga karena masih berprospek tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Studi ini menyarankan agar dilakukan integrasi yang
menyeluruh dari berbagai pihak yang telibat dalam sistem agroindustri tanaman
holtikultura. Perlu pula dipertegas kebijakan ekpor dan impor, meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi, serta pembinaan dan bimbingan terutama bagi
industri kecil dan meningkatkan pelayanan informasi. Industri pengolahan asparagus
perlu pengembangan pasar, baik dalam dan luar negeri. Sedangkan industri nenas
masih perlu pembinaan terutama bagi industri rumah tangga. Untuk pengadaan
bahan baku industri kedua komoditas tersebut, dapat ditempuh penanaman pada lahan
HGU atau pengembangan pola PIR. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di sisi lain, penelitian Waluyo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1986) dipusatkan pada pada
integrasi antara usahatani di tingkat petani (bahan baku), pemasaran bahan
baku, dan industri pengolahan bahan baku yang difokuskan pada komoditas jagung
sebagai bahan baku industri makanan ternak. Provinsi Jawa Timur dipilih sebagai
lokasi penelitian karena merupakan sentra industri jagung, Jawa Barat sebagai
sentra pabrik pengolahan dan sentra ternak unggas, sedangkan Provinsi Lampung
dipilih karena lebih banyak berperanan sebagai pensuplai jagung ke Pulau Jawa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terlihat hubungan yang sehat antara
petani jagung sebagai produsen bahan baku, dan industri pengolah jagung menjadi
makanan ternak. Hal ini ditandai oleh besarnya peran pedagang jagung yang
begitu berkuasa mengatur harga di tingkat petani. Penguasaan petani terhadap
pasar masih rendah, dan petani tidak secara sadar memproduksi jagung untuk
diarahkan bagi keperluan industri makanan ternak. Dengan kata lain, integrasi
antara petani (“pertanian”) dan industri pengolahan (“industri”) belum
menampakkan keserasian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penggunaan jagung sebagai bahan makanan pokok sudah
jauh berkurang, tapi sebagai bahan baku industri makanan ternak, roti (kue),
dan kopi justru meningkat. Telah diduga dari studi ini bahwa penggunaan jagung
untuk industri-industri tersebut akan semakin pesat, terutama untuk makanan
ternak. Namun hal ini belum diimbangi oleh usaha peningkatan produksi dan mutu
mengingat jagung masih dianggap sebagai tanaman sekunder, setelah padi. Masalah
efisien, alih teknologi, permodalan, dan manajemen masih merupakan kelemahan
primer di tingkat usahatani jagung dan industri makanan ternak skala
kecil/rumah tangga. Untuk itu, dalam rangka meletakkan usahatani jagung dalam
sistem agroindustri, maka masalah peningkatan teknik budidaya, pengadaan benih
unggul, sekaligus perbaikan pascapanen perlu mendapat perhatian yang seimbang.
Hal ini berkaitan dengan besarnya potensi industri berbahan baku jagung untuk
mendukung pengembangan komoditas nonmigas dan gizi masyarakat. Selain itu juga
diperlukan pembinaan di bidang manajemen pemasaran. Hal ini dikaitkan dengan
usaha mengintegrasikan peran petani dalam sistem agroindustri pengolahan
jagung. Peran pemerintah dalam membina organisasi petani serta pihak lainnya
seperti KUD, PUSKUD, Dolog, dan lainnya; perlu ditingkatkan kualitasnya untuk
mendukung hubungan yang sehat antara petani dan industri pengolah berbahan baku
palawija.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">5.2.
Kebijakan Agroindustri dan Mekanisasi Pertanian<o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selanjutnya penelitian PSE-KP yang berkaitan dengan
kebijakan industri pengolahan dan mekanisasi pertanian juga telah dilakukan,
antara lain oleh Simatupang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(1988),<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Irawan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1989) dan Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (1990). Penelitian Simatupang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (1988) tentang kebijakan industri pengolahan tanaman pangan cukup
menarik. Dari segi pembagian nilai tambah antara pekerja dan pemilik modal
ternyata subsektor agroindustri lebih buruk dari subsektor lainnya pada sektor
industri pengolahan. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar produksi
agroindustri dikuasai oleh perusahaan berukuran besar dan sedang, sedangkan
penyerapan tenaga kerja justru paling banyak pada industri kecil. Oleh karena
itu menjadi relevan untuk membatasi ukuran perusahaan agro industri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Permintaan ubi kayu, jagung dan kacang kedelai oleh
industri pengolahan diperkirakan akan terus meningkat. Namun, industri
pengolahan belum terikat secara baik dengan petani penghasil bahan bakunya,
baik dari segi harga maupun dari segi komoditas. Hal tersebut dapat menyebabkan
pengembangan industri pengolahan tidak banyak manfaatnya bagi peningkatan
produksi pertanian dan pendapatan petani penghasil bahan baku. Disamping itu,
produksinya masih bersifat musiman karena ketergantungan terhadap iklim yang
cukup tinggi dan kenyataan bahwa tanaman tersebut hanyalah tanaman prioritas
kedua setelah padi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Investasi pada industri pengolahan gaplek dan
tapioka sangat dipengaruhi oleh ketersediaan kredit perbankan. Sedangkan
kebijaksanaan harga yang paling efektif untuk mendorong investasi adalah dengan
meningkatkan harga produk hasil olahan dan penurunan harga kapital. Namun, hal tersebut
bertentangan dengan tujuan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Oleh
karena itu, untuk mendorong penggunaan tenaga kerja dapat dilakukan dengan
menurunkan harga bahan baku. Meskipun perlu dicermati bahwa kebijakan ini tentu
bertentangan dengan usaha peningkatan pendapatan petani. Permintaan terhadap
bahan baku lebih responsif terhadap perubahan harga dibanding dengan penawaran
hasil barang olahan, sehingga dampak penyesuaian investasi dari setiap perubahan
harga ternyata cukup besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kebijakan untuk meningkatkan harga produk hendaknya
disertai dengan kebijakan kemudahan kredit dan penurunan tingkat bunga. Untuk
meningkatkan stabilitas dan kontinuitas produksi dapat diusahakan dengan
mengembangkan Pola Inti Rakyat (PIR) dan mendorong terjadinya spesialisasi
produksi berdasarkan keuntungan komparatif menurut petani. Selain itu, mutu
produksi palawija perlu ditingkatkan agar dapat dipakai secara langsung dalam
industri pengolahan. Ukuran pabrik skala besar perlu dibatasi, sedangkan
industri skala kecil perlu diarahkan dan ditata sedemikian rupa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Irawan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1989) tentang agroindustri
dan mekanisasi pertanian difokuskan pada komoditas palawija. Pada industri
pengolahan ubi kayu, hasil penelitian menemukan bahwa pertumbuhan produksi ubi
kayu di Provinsi Lampung dan Jawa Barat cenderung lambat, namun jumlah
perusahaan tepung tapioka di Kabupaten Lampung Tengah, Ciamis, dan Bogor justru
menunjukkan kenaikan. Pada umunya, profitabilitas usaha tersebut cukup rawan
dan memiliki skala usaha ekonomi yang bersifat konstan. Selain itu, elastisitas
permintaan masukan pada usaha tersebut pada umumnya bersifat elastis. Pada penawaran
tepung tapioka, perubahan harga hasil produksi memiliki pengaruh lebih besar
dibandingkan pengaruh perubahan harga masukan. Umumnya perusahaan tepung
tapioka belum berproduksi sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, yang
terkendala oleh belum terpenuhinya volume, kontinyuitas, dan kualitas ubi kayu
yang dihasilkan petani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Industri pengolahan gaplek di Provinsi Lampung
ternyata memiliki profitabilitas yang lebih baik dibandingkan industri tepung
tapioka. Salah satu faktor pendorong berkembangnya gaplek pada kurun ini disebabkan
oleh berkembangnya permintaan ekspor. Rantai pemasaran ubi kayu dari petani ke
perusahaan tepung tapioka di Ciamis dan Bogor lebih pendek dibandingkan di
Lampung Tengah. Demikian pula dengan jangkauan fasilitas kredit melalui bank
yang lebih meluas di Kabupaten Ciamis dan Bogor dibanding Lampung Tengah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Berdasarkan hasil studi tersebut untuk meningkatkan
harga hasil produksi dapat dilakukan melalui pembinaan teknis yang dapat
meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Kebijaksanaan untuk mengembangkan
industri pengolahan gaplek perlu lebih digalakkan guna meningkatkan permintaan
bahan baku ubi kayu. Untuk mempertahankan kontinuitas pengadaan ubi kayu bagi
industri pengolahan, kemungkinan pengembangan tanaman ubi kayu dengan pola PIR
perlu dikaji lebih mendalam. Melalui pendekatan tersebut mungkin dapat merubah
perilaku petani yang memperlakukan ubi kayu sebagai tanaman sekunder. Perkembangan
perusahaan tepung tapioka skala besar perlu lebih dikendalikan dan diarahkan
pada perusahaan-perusahaan yang tidak terlampau besar namun berlokasi lebih
menyebar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk industri pengolahan kedelai, khususnya
industri tahu dan tempe, dari waktu ke waktu cenderung meningkat dengan laju
yang relatif tinggi, sehingga keuntungan industri tahu dan tempe masih berada
pada kondisi yang mampu merangsang peningkatan produksi. Wadah pemasaran
bersama dimaksudkan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk, baik dari segi
jarak maupun golongan pembeli. Industri ini menghadapi pentingnya alternatif
kebijakan yang mampu mendorong peningkatan produksi sekaligus jumlah kedelai
yang diolah perhari. Dalam jangka panjang pengurangan kedelai impor mutlak
diperlukan tetapi harus disesuaikan dengan laju produksi kedelai dalam negeri
dengan memperhatikan sisi penawaran dan kualitasnya. KOPTI harus mampu berperan
sebagai ujung tombak dengan cara membiasakan anggotanya untuk lebih menggunakan
kedelai lokal sebagai bahan baku. Apabila fluktuasi harga kedelai lokal
diasumsikan mencerminkan naik turunnya suplai di pasaran, maka temuan dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa sisi penawaran kedelai lokal tidak stabil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Di sisi lain, penelitian Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1990) yang dilakukan di Provinsi
Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Utara fokus pada perkembangan mekanisasi
pertanian di lokasi kajian, pola pemilikan alat mekanis, pengoperasian alat
mekanis dan dampak mekanisasi. Alat mekanis yang berkembang pada ketiga
provinsi tersebut umumnya adalah alat pengolahan tanah (traktor), terutama traktor
tangan. Khusus di Provinsi Sumatera Utara, selain traktor juga berkembang alat
mekanis pascapanen, yakni alat perontok. Sedangkan di Provinsi Jawa Barat, alat
mekanis pascapanen kurang berkembang. Di Provinsi Lampung, berkembangnya
mekanisasi pertanian adalah karena kelangkaan tenaga kerja, berkembangnya
irigasi berikut sistem pengelolaannya serta penerapan pola tanam serempak yang
terkait dengan program Supra Insus. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian ini mengungkapkan bahwa penggunaan
traktor telah membantu mengatasi kelangkaan tenaga kerja, baik pengolahan tanah
maupun pascapanen. Pendayagunaan alat mekanis, seperti traktor dirasakan cukup
ekonomis dan hal ini dimungkinkan oleh keterbukaan antarwilayah dalam menerima
kedatangan traktor dari luar wilayah dan didukung oleh perbedaan waktu
pengolahan tanah antardaerah. Di sisi lain, berkembangnya mekanisasi telah pula
memberikan kesempatan kerja di sektor pertanian. Dengan berkembangnya alat
mekanis, terbuka pula kesempatan berdirinya perbengkelan dan usaha las di perdesaan.
Berkaitan dengan kelembagaan perdesaan, tidak dijumpai dampak penggunaan
traktor yang serius baik dari pola penguasaan lahan dan sistem gotong royong. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dengan masuknya alat mekanis di perdesaan,
terbentuk suatu lembaga baru, yakni perantara atau agen penyewaan traktor.
Perantara ini bertanggung jawab terhadap pencarian lahan garapan traktor di
lokasi di luar wilayah tempat tinggal pemilik traktor. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada program pengembangan alat mekanis, diperlukan
strategi pengembangan yang dianggap tepat, diantaranya: (1) pengembangan alat
mekanis harus dilakukan secara selektif menurut daerah yang memerlukan,
mengingat beragamnya kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja antar daerah; dan
(2) rancang bangun alat harus dibuat sederhana dan praktis. <o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">5.3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengembangan Agroindustri untuk Peningkatan
Daya Saing dan Ekspor<o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengembangan agroindustri untuk peningkatan daya
saing dan ekspor telah cukup banyak dikaji, antara lain oleh Drajat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1995), Supriyati et al. (2006),<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Agustian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003), dan Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2005). Penelitian Drajat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(1995) tentang agroindustri perkebunan menunjukkan bahwa pada tahun 1990-an ekspor
kelapa sawit mampu menggeser ekspor minyak kedelai hingga tinggal 16 persen
dari keseluruhan ekspor minyak nabati. Pertumbuhan pasar minyak kelapa sawit tersebut
ditandai dengan lebih cepatnya pertumbuhan produksi dibandingkan konsumsi dan
ekspor dibandingkan impor. Namun, pangsa pasar minyak kelapa sawit Indonesia
masih belum mampu mengungguli minyak kelapa sawit Malaysia. Implikasi dari
situasi persaingan di pasar impor tersebut adalah perlunya penyusunan strategi
yang tepat dalam mengembangkan pasar ekspor minyak kelapa sawit Indonesia.
Selain itu juga diperlukan strategi peningkatan daya saing pada kegiatan pemasaran.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Berkaitan dengan peranan agroindustri terhadap
ekspor, Supriyati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006)
menyatakan bahwa walaupun nilai ekspor <span style="mso-no-proof: yes;">sektor
agroindustri lebih kecil dibandingkan dengan non agroindustri namun pangsanya
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sektor </span>pertanian. Disamping itu, <span style="mso-no-proof: yes;">sektor agroindustri mempunyai keterkaitan ke belakang
(ke sektor pertanian) yang lebih besar dibandingkan non-agroindustri</span>.
Kondisi ini menunjukkan bahwa <span style="mso-no-proof: yes;">sektor
agroindustri masih mempunyai peluang untuk lebih dikembangkan pada waktu yang
akan datang.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam Drajat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (1995) disarankan agar strategi peningkatan daya saing dan pengembangan
pasar ekspor kelapa sawit Indonesia tidak hanya mengacu pada peluang pasar yang
dapat dimanfaatkan di pasar Internasional, tetapi harus juga memperhatikan
situasi pasar domestik dan peranan pemerintah dalam mengendalikan pasar minyak
kelapa sawit. Strategi peningkatan daya saing ditekankan pada upaya efisiensi
biaya pemasaran dan peningkatan mutu produk dari minyak kelapa sawit kasar
(CPO) menjadi minyak kelapa sawit olahan (PPO). Strategi pengembangan pasar
perlu diikuti dengan melakukan riset pemasaran dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pasar dan pemasaran kelapa sawit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Masih pada subsektor perkebunan, penelitian
Agustian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003) tentang
agroindustri perkebunan menyatakan bahwa sektor pertanian yang didukung
subsektor agroindustri telah menunjukkan ketangguhan yang cukup baik di saat
terjadinya krisis ekonomi. Peranan beberapa produk agroindustri perkebunan
semakin menonjol terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi. Pengembangan
komoditas kopi di Lampung dapat ditempuh dari dua sisi, yaitu: (1) manajemen
usahatani dengan perbaikan sistem usahatani, penggunaan pupuk yang berimbang
dan penerapan teknologi pembibitan, dan (2) manajemen pascaproduksi yaitu peningkatan
mutu di tingkat petani dan pengolahan kopi bubuk pada skala industri rumah
tangga. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Permasalahan yang dihadapi petani dari sisi
produksi adalah rendahnya harga biji kopi. Sedangkan pada sisi pascaproduksi
adalah terkendala oleh pemasaran hasil produksi. Hasil analisis menunjukkan
bahwa kopi masih memiliki daya saing yang relatif lebih tinggi berdasarkan
harga sosialnya. Ekspor produk olahan kopi menjadi salah satu jawaban untuk
lebih meningkatkan volume sekaligus nilai ekspor dari komoditas kopi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan
yang memiliki peran penting dalam menyumbang perolehan devisa ekspor nasional.
Salah satu permasalahan penting yang dialami pada usahatani adalah sulitnya mendapatkan
tenaga kerja untuk panen. Sementara itu, industri pengolahan kelapa yang
potensial untuk dikembangkan antara lain industri pengolahan kopra, industri
kelapa parut kering (DESCO), industri minyak kelapa (CCO), industri arang
aktif, dan industri kecil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nata de coco</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kebijakan yang diperlukan untuk pengembangan
agroindustri kopi, antara lain dengan dukungan kebijakan pemerintah dalam
pengembangan baik pada level usaha tani maupun level pengolahan dan melaukan
pembinaan perbaikan mutu produk. Upaya pengembangan produk industri pengolahan
kelapa dilakukan dengan penganekaragaman melalui pengembangan teknologi, bantuan
modal dan peralatan. Peningkatan daya saing komoditas tersebut merupakan bagian
penting dalam peningkatan daya saing komoditas pertanian secara umum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>penelitian
Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005) tentang prospek
agroindustri menemukan bahwa untuk peningkatan produktivitas dan kualitas bahan
baku produk agroindustri berbasis lada, kelapa dan teh, diperlukan program
peremajaan yang diarahkan pada peningkatan produktivitas dan kualitas bahan baku
untuk industri. Untuk menggairahkan pengusaha dalam meningkatkan produksi dan
ekspor produk agroindustri ketiga komoditas ini, maka pemerintah perlu
memberikan insentif ekspor dalam bentuk keringanan dan pembebasan pajak (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tax insantive</i>). Salah satu cara untuk
meningkatkan ekspor produk agroindustri berbasis lada, kelapa, dan teh di
Indonesia adalah dengan melakukan promosi ekspor dalam bentuk diversifikasi
negara ekspor. Selain itu, untuk meningkatkan ekspor produk agroindustri
berbasis lada, kelapa dan teh, pemerintah perlu mendorong peningkatan ekspor
produk agroindustri yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi serta
mengembangkan produk berdasarkan pohon industri.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">5.4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Agroindustri untuk Peningkatan Nilai Tambah
dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan<o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai
tambah, menciptakan devisa dan pengembangan ekonomi perdesaan juga telah
dilakukan oleh Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005)
dan Supriyati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006). Sayaka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005) mengungkapkan bahwa bahan
baku agroindustri berbasis pangan lokal tersedia dalam jumlah yang cukup di
tiap wilayah penelitian (Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua) walaupun
ada fluktuasi suplai antarmusim setiap tahun. Usahatani ubi kayu dan jagung
masih menguntungkan walaupun nilainya agak kecil. Sedangkan penebangan sagu
selain memberikan persediaan makanan pokok bagi rumah tangga, juga merupakan
sumber penghasilan untuk membeli keperluan rumah tangga lain. Suplai bahan baku
untuk agroindustri sagu dalam jangka panjang bisa berkurang jika jumlah usaha
agroindustri meningkat atau skala usaha yang ada diperbesar. Penyebabnya adalah
karena sagu hanya dipanen dari hutan, upaya budidaya sagu masih relatif
sedikit, sedangkan permintaan untuk konsumsi penduduk sebagai makanan pokok
masih tetap tinggi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sebagian besar rumah tangga mengkonsumsi ubi kayu
dan jagung sebagai makanan pokok pencampur beras. Sementara itu, sagu
dikonsumsi dalam bentuk tunggal. Jenis makanan olahan yang menggunakan bahan
baku ubi kayu, jagung, dan sagu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang
dimasak oleh rumah tangga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai
makanan selingan relatif banyak, namun<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>cara masaknya masih bersifat tradisional (dikukus, direbus, digoreng)
dan tidak ada jenis makanan baru yang diolah. Rumah tangga juga jarang membeli
makanan olahan yang menggunakan bahan baku ketiga komoditas tersebut. Pada
rumah tangga perkotaan telah terjadi perubahan preferensi konsumsi pangan pokok
dari pangan lokal (ubi kayu, jagung dan sagu) ke beras yang didorong melalui
mekanisme Raskin dan tunjangan beras PNS.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara nasional ragam produk olahan dari ubi kayu,
jagung dan sagu cukup banyak, bahkan juga digunakan untuk industri nonpangan.
Walaupun demikian bentuk olahan pangan lokal di wilayah penelitian relatif
lebih sedikit dibanding potensi yang ada secara nasional. Hal ini terutama
terkait dengan selera penduduk setempat. Produk agroindustri yang bisa
digunakan sebagai makanan pokok adalah tiwul instan dari Trenggalek dan tepung
sagu untuk membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">papeda</i> dari
Jayapura. Produk agroindustri lainnya dikonsumsi sebagai makanan tambahan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Agroindustri berbasis pangan lokal sesungguhnya
cukup menguntungkan tetapi sulit untuk ekspansi karena keterbatasan permintaan
pasar. Persaingan antarprodusen dari kabupaten lain untuk agroindustri di
Trenggalek, serta mahalnya biaya transportasi untuk produk agroindustri dari
NTT dan Papua, membuat agroindustri berbasis pangan lokal sulit berkembang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Teknologi pengolahan bahan pangan di tingkat rumah
tangga merupakan teknologi yang bersifat tradisional. Demikian pula teknologi
untuk pengolahan agroindustri masih banyak yang bersifat manual, dan hanya
sedikit yang menggunakan peralatan mekanis. Skala produksi yang relatif kecil
belum mendorong para pengusaha agroindustri untuk menggunakan teknologi moderen
walaupun teknologi tersebut mudah diperoleh baik dari pemerintah maupun swasta.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari segi fluktuasi harga, fluktuasi harga ubi kayu,
jagung dan sagu lebih besar daripada beras. Harga bahan pangan lokal, kecuali
beras, sangat dipengaruhi mekanisme pasar sehingga jumlah suplai sangat
mempengaruhi harga jual karena permintaannya relatif tetap. Agroindustri
berbasis ubi kayu berada dalam posisi putar haluan, yaitu bagaimana caranya
mengatasi kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia.
Sedangkan agroindustri jagung dan sagu berada dalam posisi defensif, yaitu
bagaimana cara mengatasi kelemahan dan ancaman untuk bisa bertahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Penelitian Supriyati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006) menyatakan bahwa peranan
sektor agroindustri dalam penciptaan nilai tambah dan devisa <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">masih lebih rendah</span> dibandingkan dengan
sektor non-agroindustri.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> Ada indikasi bahwa pertumbuhan output atau nilai
tambah pada sektor <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> tidak
diikuti oleh pertumbuhan penyerapan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
misi agroindustri sebagai salah satu peluang kesempatan kerja yang diharapkan
mampu mengurangi beban penyerapan tenaga kerja sektor pertanian yang masih
terlalu besar belum tercapai. Hal ini disebabkan karena agroindustri belum
dianggap menjadi <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">satu kesatuan sistem,<b>
</b></span>sehingga belum ada kebijakan yang komprehensif dari penyediaan bahan
baku sampai dengan pemasaran. Kebijakan juga masih terkotak-kotak menurut
subsistem, dan kebijakan Departemen Perindustrian masih bias ke non-<span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Peranan menurut skala usaha pada
usaha agroindustri menunjukkan bahwa industri skala besar yang jumlahnya kurang
dari 1 persen, dengan tingkat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penyerapan
tenaga kerja sekitar 19 persen, menguasai nilai tambah sekitar 84 persen. Hal
ini menunjukkan bahwa industri skala besar bersifat padat modal. Sementara itu,
industri skala sedang, kecil, dan rumah tangga yang penyerapan tenaga kerja
mencapai 81 persen hanya mampu menciptakan nilai tambah sebesar 14 persen. Hal
ini menunjukkan bahwa industri skala sedang, kecil, dan rumah tangga bersifat
padat tenaga kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Sektor agroindustri yang mempunyai
perspektif untuk dikembangkan berdasarkan indikator penyerapan tenaga kerja
disertai peranannya dalam penciptaan devisa, dan kemampuan menghela dan
mendorong industri hilirnya adalah agroindustri </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">kapuk bersih, benang
dan tekstil; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> daging, jeroan
dan sejenisnya; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> beras; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> tembakau olahan dan rokok; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> minyak hewani dan minyak nabati; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> hasil pengolahan kedelai; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> gula; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> kopi giling dan kupasan; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> pakan ternak; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span>
roti, biskuit dan sejenisnya; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span>
makanan lainnya; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> minuman tak
beralkohol; <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri</span> mie, macaroni,
dan sejenisnya. Namun, a<span style="mso-no-proof: yes;">da kompentensi usaha
yang sama antara industri skala besar dengan industri sedang, kecil dan rumah tangga,
terutama pada industri makanan dan industri makanan lainnya. Dalam konteks ini,
industri skala sedang, kecil dan rumah tangga tentunya tidak mampu bersaing
dengan industri skala besar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Analisis
kasus agroindustri kopi, pisang dan ITTARA menunjukkan bahwa nilai tambah ditemui
pada semua mata rantai nilai, dari bahan baku sampai dengan pemasaran dengan
banyak instansi yang terlibat. Namun, nilai tambah pada ketiga kasus tersebut
belum optimal dan peranan instansi juga masih terbatas pada mata rantai nilai
yang sesuai dengan mandatnya (tupoksinya). Belum terlihat koordinasi yang kuat
antarlembaga dalam pengembangan agroindustri. Kecuali pada agroindustri kopi,
dimana sudah berlangsung koordinasi antara kegiatan penelitian dan
pengembangan, pemerintah daerah dan eksportir. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Simpul kritis agroindustri perdesaan
berada pada aspek pemasaran. Akses petani rendah untuk mencarikan pasar bagi
produknya, kecuali untuk agroindustri kopi dimana<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pasar produk sudah jelas. Namun demikian,
pelaku agroindustri kurang akses ke pasar tersebut. Ke depan, peningkatan nilai
tambah agroindustri di perdesaan dapat dilakukan pada aspek: </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(1) permintaan
pasar; (2) faktor produksi; (3) strategi, struktur dan persaingan usaha; (4) institusi
dan industri pendukung; serta (5) kelembagaan pemerintah. Hal ini memerlukan
keberpihakan yang kuat dari pemerintah, untuk menjadikan <span style="mso-no-proof: yes;">agroindustri sebagai kesatuan sistem yang perlu
dikembangkan secara bersama-sama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Untuk itu, apabila pemerintah
menganggap agroindustri merupakan sektor yang akan dikembangkan untuk mengatasi
masalah ketenagakerjaan dan kemiskinan, harus ada keberpihakan yang kuat dari
pemerintah, dengan menempatkan agroindustri sebagai </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">satu kesatuan sistem<b>. </b></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Implikasi
dari hal ini adalah<b> </b>pengembangan agroindustri memerlukan keterkaitan
erat antarsentra produksi pertanian sebagai penyedia bahan baku, pusat-pusat
yang ditetapkan sebagai pusat promosi dan pemasaran serta layanan bisnis
sebagai kawasan inti, dan wilayah-wilayah sumber bahan baku dan penolong dari
produk-produk hasil industri seperti pupuk, bibit, kemasan, BBM, dan alat dan
mesin pertanian dan pengolahan hasil pertanian serta layanan bisnis lainnya.
Disamping itu, selain harus memperhatikan hubungan pusat dan daerah, upaya
peningkatan nilai tambah juga perlu dilakukan dalam kerangka kerja sama antarkawasan
inti dalam upaya menjaga keseimbangan pembangunan antarwilayah dan upaya untuk
mengembangkan jaringan pasar hingga internasional.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Upaya peningkatan nilai tambah sesuai kerangka
model yang telah disusun memerlukan rangkaian satu kesatuan sistem selain
pentingnya kerja sama antarkawasan inti, kapasitas dan kemampuan lembaga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang berperan sebagai fasilitator, mediator
dan advokasi serta bimbingan teknis dan teknologis secara kontinyu, ciri khas
produk dan citarasa yang dapat ditingkatkan melalui inovasi teknologi,
konsistensi mutu dan kontinuitas produksi, perbaikan mutu olahan, cita rasa,
kemasan dan merk serta jaringan kemitraan usaha antarpengusaha. Semua ini
merupakan faktor kunci keberhasilan peningkatan nilai tambah komoditas
pertanian.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">Adanya kompentensi usaha yang sama
antara industri skala besar dengan industri skala lainnya serta penciptaan
nilai tambah yang sangat timpang yang bias pada industri skala besar,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membutuhkan pengembangan kemitraan yang
sinergis antara industri besar dan industri skala sedang, kecil, dan rumah
tangga. Kemitraan ini ditujukan agar terjadi redistribusi nilai tambah yang
proporsional antara industri skala besar<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan industri skala lainnya. Pemerintah harus mampu merumuskan dengan
tegas, pada tahap mana industri skala besar boleh beroperasi. Sebaiknya
industri skala besar tidak boleh bergerak dalam pengolahan langsung dari bahan
baku primer, namun mulai dari pengolahan bahan baku setengah jadi, yang dipasok
oleh industri skala sedang, kecil dan rumah tangga. Pengembangan agroindustri
perlu diprioritaskan pada industri makanan dan industri makanan lainnya yang
menggunakan produk sektor pertanian lokal dan berlokasi di sentra produksi (perdesaan),
pada skala sedang, kecil dan rumah tangga. Pengembangan agroindustri di perdesaan
ini harus menjadi komitmen pemerintah, dalam bentuk dukungan penuh dari
pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">P</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">emerintah dapat
membantu para pengusaha mempercepat keberhasilan usaha sejumlah agroindustri di
berbagai daerah. Usulan ini merupakan konsekuensi logis dari model pengembangan
usaha dalam format klaster agroindustri. Klaster agroindustri yang berpijak
pada pengelompokan sejumlah industri yang mempunyai misi dan tujuan yang sama
ini saling bekerja sama dan berkolaborasi untuk mencapai keberhasilan yang
lebih tinggi. Untuk keperluan tersebut, suatu organisasi antarinstansi perlu
dibentuk dengan satu tujuan, yaitu mengawal berbagai instrumen kebijakan
pengembangan agroindustri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam usaha agroindustri terdapat sejumlah kalangan
yang berkaitan dan berkepentingan (<i>stakeholders</i>) yang kontribusinya
sangat penting dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan. Oleh karena itu,
organisasi yang diusulkan ini sebutlah namanya sebagai “forum klaster
agroindustri”,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjadi gudang pemikir
dan pelaksana kebijakan di lapangan serta bertanggung jawab terhadap
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kebijakan dimaksud. Dengan demikian,
berhasil tidaknya pengembangan usaha agroindustri ini sangat erat kaitannya
dengan kuat lemahnya keputusan dan kebijakan yang ditempuh. Direktorat Jenderal
P2HP bekerja sama dengan Badan Litbang Pertanian dinilai sangat layak untuk
menjadi pemrakarsa sekaligus pelaksana kebijakan pengembangan klaster
agroindustri di Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">5.5.
Agroindustri dalam Perspektif Kelembagaan <o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada level makro untuk aspek kelembagaan, dalam
rangka peningkatan nilai tambah, Supriyati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2006) mengusulkan model pengembangan usaha dalam format klaster
agroindustri. Sedangkan aspek kelembagaan di level mikro diungkapkan dalam
penelitian Taryoto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1994)
tentang kelembagaan penunjang agroindustri di Provinsi Jawa Timur. Hasil
penelitian ini mendapatkan bahwa untuk menghubungkan sektor pertanian dan
sektor industri, harus ada bentuk-bentuk kelembagaan yang mampu memacu
tumbuhnya agroindustri. Peluang pengembangan mangga di Jawa Timur (Kabupaten
Pasuruan dan Probolinggo) dari sisi permintaan untuk pasar mangga segar masih
cukup menjanjikan. Dalam hal ini ada tiga pola pengusahaan dalam usahatani
mangga, yaitu pola pekarangan, pola kebun perorangan, dan pola perkebunan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penanganan panen dan pascapanen mangga tidak lagi
menjadi tanggung jawab petani pemilik mangga, karena pada umumnya mereka menjual
dengan sistem tebasan. Di Jawa Timur belum ada pabrik pengolahan mangga karena
harga mangga yang terlalu tinggi, sementara <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>teknik pengolahan mangga juga belum dikuasai
untuk dapat menghasilkan produk dengan penampilan yang menarik. Demikian pula
dengan nenas, agroindustri yang mengolah atau memanfaatkan nenas rakyat sebagai
bahan baku utama belum ada. Selama ini nenas rakyat dipasarkan dalam bentuk
segar semata. Agroindustri nenas yang selama ini ada hanya melakukan integrasi
vertikal, dimana mulai dari usahatani, pengolahan, dan pemasarannya dilakukan
oleh pihak perusahaan sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">KUD sebagai titik simpul yang dapat berperan sebagai
mata rantai tata niaga nenas mulai dari petani sampai ke pengolah, belum
berfungsi secara baik. Dilain pihak, peran pedagang nenas terhadap ekonomi
nenas Lampung sangat penting mengingat pedagang pengumpul ataupun pembeli di
pasar lokal merupakan satu-satunya tujuan pemasaran nenas rakyat. Pada kasus
mangga di Jawa Timur dan nenas di Lampung, peran Pemda masih terbatas karena
belum dianggap sebagai komoditas yang diprioritaskan dan diunggulkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara keseluruhan, hasil-hasil kajian PSE-KP
tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan agroindustri di atas menunjukkan
bahwa pengembangan agroindustri mempunyai arti strategis bagi perekonomian
rakyat karena diharapkan dapat memberikan peningkatan nilai tambah hasil pertanian
melalui pemanfaatan teknologi pengolahan hasil dan mekanisasi pertanian,
peningkatan daya saing dan ekspor, serta pengembangan ekonomi perdesaan. Namun
demikian, kajian tentang pengembangan agroindustri yang terpadu dan
berkelanjutan masih sangat jarang dilakukan oleh peneliti PSE-KP. Ke depan, hal
ini perlu mendapat perhatian dengan porsi yang lebih besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">*****<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; letter-spacing: -0.15pt;"><o:p><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman;">
</span></span><br />DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-44888120782833256042016-02-10T20:41:00.001-08:002016-02-10T20:41:52.758-08:00PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian dari Buku: PSEKP. 2013. “37 Tahun Penelitian PSEKP”)<o:p></o:p></span></i><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">BAB
IV.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">PENELITIAN
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div align="left" class="MsoTitle" style="margin: 6pt 0cm 0pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">Pangan adalah kebutuhan paling hakiki yang menentukan kualitas sumber daya
manusia bangsa dan stabilitas sosial politik suatu negara. Di negara dimana
pangsa pengeluaran pangan penduduknya tergolong besar, selalu dijumpai </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">potensi
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">masalah kekurangan pangan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt;">. Pengalaman
sejarah menunjukkan bahwa ketahanan pangan memiliki kaitan erat dengan
ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik dan keamanan atau
ketahanan nasional.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dengan peranan yang sangat strategis
tersebut, topik “ketahanan pangan” selalu menjadi isu yang menarik untuk
dikaji. Kajian tentang ketahanan pangan nasional<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam sudut pandang makro di PSE-KP dimulai pada
tahun 1992 di bawah judul “Penelitian tentang Ketahanan Pangan Masyarakat Berpendapatan
Rendah”. Pada tahun-tahun sebelumnya, kajian terkait ketahanan pangan lebih
bersifat parsial terutama pada kinerja konsumsi di daerah perdesaan (1985),
permintaan pangan dan pola konsumsi (1987) dan juga pola konsumsi dan profil
rumah tangga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan konsumsi energi di
bawah standar (1988, 1989, 1990) bekerja sama dengan Direktorat Bina Gizi
Masyarakat, Departemen Kesehatan. Seiring dengan dinamika lingkungan strategis
baik di tataran domestik maupun internasional, kajian tentang ketahanan pangan pada
tahun-tahun berikutnya (terutama tahun 2000-an) lebih banyak dikaitkan dengan
antisipasi maupun adaptasi terhadap sejumlah isu strategis seperti perdagangan
global, otonomi daerah, krisis pangan, ekonomi, dan finansial dan isu lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-fareast-language: IN;">Pada
hakekatnya, penelitian tentang pangan di PSE-KP berkait erat dengan beberapa
topik khusus di antaranya adalah ragam dan nilai konsumsi pangan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ketahanan pangan, dan kerawanan pangan.
Persoalan pangan juga dikaitkan dengan kemiskinan, perdagangan, dan bagaimana
kebijakan pemerintah dalam penanganannya. Dalam konteks yang terakhir ini,
dinamika peran Bulog begitu penting sebagai salah satu pelaku dan instrumen
pemerintah dalam mengendalikan harga dan stok pangan pokok nasional.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-fareast-language: IN;">Peranan
Bulog diawali tahun<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>1969 saat Bulog
diberi tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, serta sebagai pengelola
cadangan pangan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">buffer stock</i>) dalam
rangka mendukung upaya nasional untuk meningkatkan produksi pangan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dua tahun berikutnya, tugas Bulog diperluas
dan ditunjuk menjadi importir tunggal gula pasir dan gandum dan distributor
gula pasir serta tepung terigu. Tahun-tahun berikutnya tanggung jawab Bulog
diperluas lagi dengan tambahan untuk mengelola beberapa komoditas pangan yaitu untuk
daging, mengawasi impor kedelai, menerapkan kebijaksanaan harga dasar untuk
jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berikutnya, tahun 1978, tugas pokok Bulog adalah
membantu persediaan dalam rangka mengendalikan harga gabah, beras, gula pasir,
tepung terigu, dan bahan pangan lainnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bahkan tahun 1993, tanggung jawab Bulog
diperluas mencakup koordinasi pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi
pangan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perubahan penting terjadi tahun
2003, dimana berdasarkan PP No. 7 tahun 2003 Bulog yang semula Lembaga
Pemerintah Non-Departemen (LPND) berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum). Dalam
status sebagai BUMN, Bulog diharapkan menjadi andalan ketahanan pangan dan
tetap menyelenggarakan tugas pelayanan publik sesuai kebijakan pangan nasional,
disamping kegiatan usaha yang dilaksanakannya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Terakhir, tahun 2012 peran Bulog kembali
diwacanakan untuk diperluas untuk berbagai komoditas pangan penting sekaligus,
yakni setidaknya untuk beras, gula, jagung, kedelai, dan minyak goreng.<o:p></o:p></span></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span></b><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">4.1.
Membangun Data Dasar Konsumsi Pangan <o:p></o:p></span></b><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian awal tentang pangan dijalankan oleh Hermanto <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1985) dengan judul “Pola
Konsumsi di Daerah Perdesaan Jawa Timur” yang merupakan bagian dari penelitian
Patanas. Tujuan penelitian adalah: (1) melihat pola konsumsi masyarakat perdesaan,
kaitannya dengan perilaku rumah tangga petani dalam mengalokasikan sumber
pendapatan yang terbatas seoptimal mungkin, (2) menghitung elastisitas konsumsi
bahan makanan terhadap harga dan pendapatan, dan (3) menghitung elastistias
konsumsi komoditas penting, subtitusi, dan komplemen serta tingkat pendapatan
rumah tangga. Selanjutnya Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(1987) melakukan kajian dengan judul “Prospek Permintaan Pangan dan Pola
Konsumsi Rumah Tangga di Perdesaan Jawa Barat”. Walaupun tujuan penelitian ini
masih<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seputar pola konsumsi dan menghitung
elastistas beberapa komoditas pangan utama, namun sudah berusaha
mengidentifikasi faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap konsumsi tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Lebih lanjut, tiga tahun
berturut-turut , yaitu tahun 1988, 1989, dan 1990; dilakukan kerja sama
penelitian dengan Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Pembinaan Kesehatan
Masyarakat, Departemen Kesehatan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Judul
Profil Rumah Tangga dengan Konsumsi Kalori dan Protein di Bawah Kecukupan dijalankan
tahun 1988, lalu dilanjutkan Pola Konsumsi Pangan, Proporsi dan Ciri Rumah
Tangga dengan Konsumsi Energi di Bawah Standar Kebutuhan (1989), dan Studi
Pengkajian Pola Konsumsi Rumah Tangga Defisit Energi dan Protein (1990).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kajian pada tahun 1988 dan 1989 memiliki
tujuan yang sama yaitu: (1) memperkirakan proporsi rumah tangga yang
mengkonsumsi energi dan protein kurang dari 80 dan 60 persen dari waktu ke
waktu, (2) mempelajari karakteristik sosial ekonomi dan demografis rumah tangga
dari kelompok tersebut, dan (3) mencari alternatif garis kemiskinan. Sementara
kajian tahun 1990, masih berkaitan dengan identifikasi ciri-ciri rumah tangga
defisit energi dan protein dan perubahan pola konsumsi tetapi berdasarkan
klasifikasi fungsional. Disamping itu, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga
dikaji tentang batas pengeluaran berbagai jenis kebutuhan dasar dan konsumsi
jenis pangan tertentu untuk tingkat konsumsi energi pada batas kecukupan
minimal.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian lebih makro
dilakukan Pakpahan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1992) yang
mengkaji tentang Ketahanan Pangan Masyarakat Berpendapatan Rendah di Jawa
Tengah (Sragen dan Cilacap) dan NTB (Lombok Tengah). Kajian ini dimaksudkan
untuk memperoleh pengetahuan, data dan informasi tentang ketahanan masyarakat
berpendapatan rendah dan berbagai lembaga yang berperan dalam pemenuhan pangan.
Dilihat dari sumber perolehannya, konsumsi pangan rumah tangga contoh sebagian
besar diperoleh dari dibeli (60-80%). Hal ini karena pada kelompok masyarakat
berpendapatan rendah, pemilikan aset produktifnya (lahan) terbatas, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak dapat dipenuhi dari hasil pertanian
rumah tangga. Masyarakat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berpendapatan
rendah yang diamati ternyata tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan pangan
sepanjang tahun. Usaha yang dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan
penggunaan tenaga kerja, meminjam, menjual, menggadaikan harta kekayaan, dan
mencari barang di alam bebas.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dalam mengatasi masalah
kekurangan pangan, pemerintah telah berupaya untuk menangani masalah konsumsi
ini dengan mengembangkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Sistem ini
diharapkan memberikan isyarat dini terhadap pemerintah untuk mengetahui
daerah-daerah yang diduga akan mengalami kasus rawan pangan. Penanganan lain
yaitu melalui Departemen Transmigrasi, Bulog, Depnaker, Departemen Sosial,
Departemen Kesehatan, dan LSM.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">4.2.
Gambaran Makro Konsumsi Pangan<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Peran beras yang sangat dominan
dalam pola konsumsi penduduk Indonesia, mendorong Erwidodo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (1996) secara khusus mengkaji tentang Telaahan Trend
Konsumsi Beras di Indonesia dengan menggunakan data Susenas tahun 1990 dan
1993. Temuan yang cukup menarik adalah bahwa di provinsi dimana beras secara
tradisional telah merupakan sumber utama karbohidrat, khusus untuk tahun 1993,
tingkat konsumsi per kapita di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di
perkotaan. Sebaliknya, di provinsi dimana beras secara tradisional bukan sumber
utama karbohidrat, tingkat konsumsi beras per kapita di perkotaan lebih tinggi
daripada di perdesaan. Hasil kajian juga memperkirakan bahwa secara nasional
tingkat konsumsi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beras per kapita di
masa mendatang akan semakin menurun. Namun diperkirakan juga bahwa produk mi
merupakan sumber karbohidrat penting setelah beras dalam diet masyarakat
Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Perkiraan ini semakin kuat
terbukti dari waktu ke waktu. Pada tahun 2012 ini, konsumsi mi instan
masyarakat Indonesia menduduki posisi kedua di dunia setelah negara Korea,
dimana diperkirakan total konsumsi Indonesia 15 milyar bungkus, sementara tahun
2011 mencapai 12 milyar bungkus. Artinya, rata-rata setiap orang mengkonsumsi
60 bungkus mi instan per tahun, belum termasuk produk mi yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Masih dengan menggunakan data Susenas,
kajian konsumsi yang lebih spesifik terkait sumber protein hewani juga menjadi
fokus penelitian Erwidodo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>
(1998) yang melihat Perubahan Pola Konsumsi Sumber Protein Hewani di Indonesia<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">.</b> Selama 1987-1993 perubahan pangsa
pengeluaran pangan hewani terhadap pengeluaran pangan relatif kecil. Ini
merupakan kemajuan, karena secara agregat pangan hewani menduduki prioritas
kedua setelah makanan pokok (karbohidrat). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pangsa konsumsi sumber protein
hewani sangat jelas dipengaruhi oleh wilayah serta kelompok pendapatan. Pada
kelompok berpendapatan rendah dan wilayah desa, ikan merupakan jenis pangan
hewani yang pangsanya meningkat paling cepat. Sementara pada masyarakat kota
dan penduduk berpendapatan sedang dan tinggi, jenis pangan hewani yang dominan
adalah telur dan susu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Secara umum
terlihat bahwa tingkat konsumsi pangan hewani meningkat seiring dengan semakin
tingginya pendapatan. Perbedaan musin (panen/paceklik) juga sangat berpengaruh
terhadap konsumsi pangan hewani, dimana pada musin panen konsumsi pangan hewani
meningkat, dan sebaliknya di musim paceklik.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kajian dengan penggunaan data Susenas
dilanjutkan kembali pada tahun 1999 oleh Erwidodo<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> et al.</i> dengan judul “Pengkajian Diversifikasi Konsumsi Pangan
Utama di Indonesia. Dari hasil kajian diungkapkan bahwa tingkat diversifikasi
konsumsi rata-rata rumah tangga kota lebih tinggi daripada di desa. Selain itu,
semakin tinggi pendapatan akan semakin beragam pola konsumsinya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pencapaian skor PPH di perkotaan mencapai
79,5 persen (dari skor ideal 93), sementara di perdesaan mencapai 74,6 persen.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap diversifikasi konsumsi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pangan adalah tingkat pendapatan rumah
tangga, jumlah anggota rumah tangga dan karakteristik wilayah (desa-kota).
Pendapatan RT berpengaruh positif terhadap diversifikasi konsumsi, jumlah
anggota RT berpengaruh negatif, sementara<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tingkat diversifikasi konsumsi RT perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada tahun 2000, Ariani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> melakukan kajian tentang
“Analisis Kebijaksanaan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berpendapatan Rendah di Perdesaan”.
Kajian ini dilatarbelakangi oleh kejadian krisis moneter tahun 1997/98, yang
mengakibatkan harga pangan dan nonpangan menjadi mahal, tingkat pengangguran
meninggi, dan jumlah penduduk miskin dan rawan pangan meningkat. Walaupun
dampak krisis dialami oleh berbagai segmen rumah tangga, namun diduga dampak
terberat dialami oleh rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Hasil kajian menunjukkan bahwa
krisis ekonomi telah menurunkan ketahanan pangan rumah tangga berpendapatan
rendah. Indikasi penurunan terlihat minimal dari 2 hal yaitu: (1) menurunnya
konsumsi pangan dan pangan (baik kuantitas maupun kualitas), dan (2) penurunan
pendapatan rumah tangga sehingga daya beli melemah. Jumlah rumah tangga yang
tahan pangan menurun baik di kota maupun di desa yang berarti terjadi
peningkatan kerawanan pangan. Sebagai gambaran, di Jawa Tengah dari 86,7
menjadi 63,3 persen (di kota) dan dari 85 menjadi 70 persen (di desa). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Namun demikian, kategori apa
yang disebut dengan “Tahan Pangan” lebih fokus pada pemenuhan pangan pokok
beras. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa kuatnya peran beras sebagai pangan
pokok, sehingga menjadi indikator ketahanan pangan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">4.3.
Kinerja dan Permasalahan Ketahanan Pangan<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Selanjutnya Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2001) melakukan kajian dengan
judul “Analisis Ketahanan Pangan Tingkat Rumah Tangga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan Regional”. Kajian ini berangkat dari
hipotesis bahwa persediaan pangan yang cukup secara nasional tidak menjamin
adanya ketahanan pangan tingkat regional maupun rumah tangga atau
individu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hasil kajian menunjukkan bahwa
walaupun di tingkat regional status ketahanan pangan wilayah (provinsi)
tergolong tahan pangan, namun di masing-masing provinsi yang dianalisis
(Kalbar, Lampung, D.I.Y, dan Sulut) masih ditemukan rumah tangga tergolong
rawan pangan yang cukup besar yaitu 21-33 persen dari total rumah tangga. Aspek
distribusi dan akses (ekonomi) rumah tangga terhadap pangan menjadi faktor
kunci di tingkat rumah tangga. Pendapatan rumah tangga untuk bisa akses secara
ekonomi terhadap pangan merupakan faktor dominan penentu ketahanan pangan rumah
tangga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Aspek manajemen ketahanan
pangan dianggap cukup penting terutama dengan terjadinya perubahan status tata
kelola pemerintahan yang sudah dilimpahkan ke daerah melalui Otda<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan berubahnya status Bulog menjadi Perum.
Untuk melihat dinamika terebut, Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2004) melakukan kajian dengan judul “Manajemen Ketahanan Pangan Era
Otonomi Daerah dan Perum Bulog”. Secara umum tujuan penelitian ini adalah
menganalisis kebijakan pengelolaan ketahanan pangan (khususnya beras) dikaitkan
dengan era otonomi daerah dan perubahan lembaga penyangga pangan nasional dari
Bulog menjadi Perum Bulog. Sementara aspek kajian meliputi instrumen kebijakan
stabilisasi harga, kinerja pengelolaan cadangan pangan, alternatif program
untuk kondisi darurat pangan, serta sejauh mana koordinasi antarinstansi
pusat-daerah dalam pengelolaan cadangan pangan dan kajian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>model peranan pemerintah pusat dan daerah
dalam pengelolaan stok beras.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Hasil kajian menunjukkan bahwa
Harga Dasar Pembelian Pemerintah (HDPP)<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sebagai instrumen pokok kebijakan stabilisasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harga masih efektif dalam menopang
stabilisasi harga jual gabah produsen, walaupun efektifitasnya menurun dengan
melemahnya kontrol pemerintah terhadap pasar beras. Namun denikian, dalam
perspektif peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, kebijakan HDPP
tersebut tidak efektif dengan argumen: (1) ada tekanan faktor eksternal
penurunan harga beras dunia, (2) depresiasi rupiah, dan (3) infrastruktur
produksi dan pemasaran yang kurang memadai yang mengakibatkan disparitas harga
sehingga margin yang diterima petani relatif rendah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 18.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Tradisi masyarakat petani
melakukan cadangan pangan secara kolektif dalam bentuk lumbung pangan cenderung
melemah. Sementara koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam
pengelolaan cadangan pangan masih sangat terbatas, karena hanya berupa
penyaluran stok beras untuk keadaan darurat. Belum ada pembagian tugas antara
pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan cadangan pangan, baik ditinjau
dari jenis bahan pangan maupun jenis stok berasnya. Untuk itu, disarankan
pemerintah pusat tetap mengelola cadangan beras, sedangkan pemerintah daerah
mengelola cadangan pangan nonberas yang disesuaikan dengan makanan pokok
masyarakat setempat. Program Raskin dengan beberapa penyempurnaan masih valid
untuk dijadikan salah satu instrumen penting dalam mewujudkan ketahanan pangan
di tingkat rumah tangga, utamanya dalam penanganan kelompok rawan pangan kronis
maupun akut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 1.0cm 287.4pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kajian ketahanan pangan dari
aspek yang agak berbeda dilakukan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Saliem
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005), melakukan penelitian
tentang “Analisis Diversifikasi Usaha Rumah Tangga dalam Mendukung Ketahanan Pangan
dan Penanggulangan Kemiskinan”. Kajian ini melihat pada tingkat makro terkait
perubahan diversifikasi usaha dan struktur perekonomian wilayah. Pada ranah
mikro, studi ini bertujuan (1) menganalsis struktur, distribusi, dan ragam
sumber pendapatan rumah tangga, (2) menganalisis keterkaitan antara
diversifikasi usaha rumah tangga, ketahanan pangan, pendapatan, dan kemiskinan,
serta (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat diversifikasi
pertanian dan usaha rumah tangga. Hasil kajian secara makro menunjukkan bahwa
perkembangan diversifikasi kegiatan ekonomi pada sektor pertanian lebih rendah
dibandingkan dengan sektor nonpertanian. Hal ini disebabkan secara umum karena
sektor pertanian memiliki kaitan ke depan dan ke belakang (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">backward and forward lingkage</i>) yang lebih rendah dibanding
nonpertanian. Walaupun demikian, sektor pertanian masih merupakan penyedia
lapangan kerja terbesar, meskipun kemampuan penyediaan lapangan kerja cenderung
menurun sejak tahun 1991.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 1.0cm 287.4pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Telah terjadi perubahan struktur
pendapatan rumah tangga yang cukup bervariasi tidak hanya menurut lokasi
(desa-kota), tetapi juga menurut kelas pendapatan, sumber mata pencaharian
utama KK maupun agrosistem wilayah. Di semua kelompok pendapatan terlihat bahwa
indeks diversifikasi pendapatan di desa lebih tinggi dibandingkan kota.
Disamping itu, rumah tangga dengan mata pencaharian utama kepala keluarganya di
sektor pertanian, juga cenderung memiliki ragam sumber pendapatan yang lebih
tinggi dibanding kelompok lainnya. Karena rendahnya tingkat pendapatan RT dari
pertanian, mendorong petani melakukan diversifikasi usaha. Sementara itu,
selain tingkat pendapatan, peubah penting yang mempengaruhi peluang
diversifikasi usaha adalah pekerjaan utama KK, tingkat pendidikan KK, umur KK,
serta jumlah anggota RT. Tingkat diversifikasi lebih tinggi terjadi pada RT
yang pekerjaan utama kepala keluarganya adalah petani, dengan tingkat
pendidikan relatif tinggi, berumur muda, dan anggota RT yang semakin sedikit. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 1.0cm 64.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dengan adanya krisis finansial di beberapa negara
tahun 2008,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2009),<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan kajian tentang
“Kebijakan Mengantisipasi Dampak Krisis Pangan-Energi-Finansial (PEF) terhadap
Ketahanan Pangan dan Kemiskinan”. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara makro
dampak negatif krisis PEF terhadap ketahanan pangan nasional ternyata mampu
ditanggulangi yang diindikasikan oleh positifnya arah laju peningkatan
produksi, ketersediaan</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
dan konsumsi pangan rumah tangga. Tingkat ketergantungan pangan terhadap impor
untuk jenis-jenis pangan strategis secara proporsi mengarah ke perbaikan.
Khusus untuk konsumsi terigu, perlu mendapat perhatian ekstra mengingat
ketidakseimbangan laju peningkatan konsumsi dengan kapasitas domestik untuk
menghasilkan bahan pangan tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Walaupun dari sisi ketersediaan mampu dilakukan namun dalam jangka
panjang hal ini akan makin menguras devisa negara.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Pada
tataran wilayah provinsi dan di empat kabupaten penelitian,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dampak negatif krisis PEF terhadap produksi
pangan strategis juga dapat diredam yang ditunjukkan oleh laju peningkatan
produksi beberapa komoditas pangan utama yang positif. Bahkan untuk komoditas
tertentu seperti padi gogo, jagung</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">
dan kedelai; meningkat cukup signifikan terutama didukung oleh peningkatan luas
areal panen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perkembangan harga komoditas
pangan pada selang waktu 2007-2009 relatif stabil, namun demikian terjadi
ketidaksempurnaan dalam transmisi harga di tingkat pedagang besar dengan harga
di tingkat petani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini ditunjukkan
oleh laju <i style="mso-bidi-font-style: normal;">trend</i> perubahan harga
komoditas di tingkat petani yang relatif kecil dibanding laju perubahan harga
di tingkat pedagang besar.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Antisipasi
kebijakan global yang ditawarkan dalam merespon dampak krisis tersebut adalah
pengembangan pertanian skala kecil dalam perspektif pertumbuhan dan pemerataan
yang mencakup tiga aspek kebijakan sebagai berikut: (a) </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">emantapan stabilitas
makro ekonomi dan anggaran pembangunan sektor pertanian dan pengembangan
infrastruktur perdesaan; (b) </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">engembangan
produksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbasis potensi pasar yang
dipadukan dengan perbaikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sistem dan
efisiensi pemasaran produk pertanian; dan (c) </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN;">p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">engembangan inovasi kelembagaan
dan sistem insentif dalam mendukung ketersediaan dan akses sarana produksi
utama dan jasa pelayanan pengembangan usahatani skala kecil.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dukungan
inovasi teknologi terhadap ketahanan pangan menjadi salah satu kajian Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al. (</i></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">2010) dengan judul </span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">”Akselerasi
Sistem Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil dan Alsintan dalam Mendukung
Ketahanan Pangan”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari kajian ini ada
beberapa temuan yang perlu mendapat perhatian seluruh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">stakeholder</i>, diantaranya: (1) Selain introduksi teknologi inovasi
pengolahan hasil dan Alsintan masih rendah, bantuan yang diberikan pemerintah
sering tidak digunakan. Kendalanya bersifat teknis, yakni belum terampil
mengoperasikan dan tidak sesuai dengan kondisi setempat, serta bantuan yang
bersifat parsial. (2) Kendala dalam proses akselerasi inovasi teknologi
pengolahan hasil dan Alsintan adalah keterbatasan bahan baku, keterbatasan
teknologi dan alsintan, ketersediaan modal</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">,</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">
dan pemasaran. Akibatnya, keuntungan dari kegiatan pengolahan hasil
rendah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(3) </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-no-proof: yes;">Untuk
mengakselerasi inovasi teknologi pengolahan hasil disarankan kepada pemerintah
melalui instansi terkait untuk memperkuat struktur permodalan dan akses
industri pengolah hasil pertanian di perdesaan terhadap sumber modal,
meningkatkan penguasaan teknologi di tingkat rumah tangga atau industri kecil,
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam industri
pengolah hasil pertanian agar dapat menjadi pengrajin produk pertanian yang tangguh.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 287.4pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">4.4.
Kerawanan Pangan<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Penelitian<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Ariani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006)
tentang “Analisis Wilayah Rawan Pangan dan Gizi serta Alternatif
Penanggulangannya”, melakukan pengelompokkan 100 Kabupaten Rawan Pangan dan
Gizi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kronis. Temuan penelitian ini cukup
penting, dimana disebutkan bahwa pengelompokan kabupaten rawan pangan dan gizi
kronis dalam kuintil berdasarkan 10 indikator tidak menunjukkan pola sebaran
nilai yang unik (khas). Indikator yang digunakan untuk memetakan rawan pangan
dan rawan gizi kronis yang dilakukan oleh Dewan Ketahanan Pangan dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">World Food Program</i> masih mengandung
kelemahan yang perlu disempurnakan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Catatan penting dari studi ini adalah
mengingatkan kalangan birokrasi untuk memperhatikan dua hal, yaitu: (1) penggunaan
istilah “rawan pangan” tampaknya kurang tepat karena indikator yang digunakan
lebih luas kearah konsep kemiskinan; (2)<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ketersediaan pangan hanya menghitung produksi padi, jagung, ubi kayu dan
ubi jalar, namun belum memasukkan sagu atau keladi yang banyak dikonsumsi oleh
rumah tangga Kawasan Timur Indonesia; (3) indikator yang digunakan seharusnya
mencerminkan potensi wilayah secara komprehensif; (4) perlu fleksibilitas
pengukuran indikator disesuaikan dengan potensi wilayahnya; dan (5) diperlukan
peningkatan keakuratan data dan perhitungannya. Khusus untuk mengukur
ketersediaan pangan, selain menerapkan perhitungan rasio normatif,
seharusnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penjumlahan serealia tidak
dalam kuantitas kilogram tetapi dalam bentuk zat gizi (energi) dan dibagi
dengan energi dari beras.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Disarankan agar indikator yang
digunakan untuk pemetaan rawan pangan dan gizi kronis tingkat kecamatan
disesuaikan dengan ketersediaan data dan potensi wilayahnya, sehingga akan
berbeda untuk masing-masing wilayah. Penggunaan indikator tersebut lebih mampu
mendeteksi kecamatan rawan pangan dan gizi secara baik. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Diingatkan juga bahwa pemecahan
masalah ketahanan pangan dan kemiskinan tidak dapat hanya ditangani oleh sektor
pertanian, walaupun jumlah penduduk miskin dan rawan pangan umumnya berada di perdesaan.
Upaya pemantapan ketahanan pangan atau mengatasi kerawanan pangan dan
penanggulangan kemiskinan memerlukan kerja sama, koordinasi, dan sinergitas
dari berbagai dinas dan instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat, swasta
dan partisipasi aktif masyarakat setempat. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dari dana penelitian Kementerian Ristek, PSE-KP melakukan
kajian terkait pangan</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">,</span><span lang="SV" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: SV;">
baik yang menyangkut sistem kelembagaan cadangan pangan maupun aspek
diversifikasi konsumsi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">Rachmat
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i></span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif";"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">(2010) melakukan kajian dengan judul “S</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">istem
Kelembagaan Cadangan Pangan Masyarakat Perdesaan untuk Mengurangi 25 </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">ersen
Risiko Kerawanan Pangan”. </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT;">Lokasi studi di 6 kabupaten di provinsi Banten, Kalbar,
dan NTT.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari kajian ini ditemukan
sejumlah informasi menarik, di antaranya bahwa secara umum, terkikisnya
eksistensi lumbung pangan di tingkat masyarakat merupakan akibat dari ekspansi
ekonomi pasar serta kebijakan pemerintah yang melemahkan daya hidup kolektif
hidup berkomunitas masyarakat. Pada saat penelitian ditemukan bahwa keberadaan
lumbung kolektif dan lumbung desa masih pada tingkatan sederhana dan
berorientasi sosial, dan hanya lumbung modern yang sudah berorientasi bisnis<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT;">Selain itu, k</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">eberadaan lumbung terbukti
mampu berperan mengatasi kerawanan pangan khususnya di wilayah dengan
aksesibilitas terbatas dan sumber daya kurang. Dengan demikian, melihat
kemampuan dan dukungan potensinya lebih jauh,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lumbung desa harus dikembangkan menjadi lumbung modern yang mampu
memainkan peran sebagai lembaga ekonomi perdesaan</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">4.5. Perdagangan Pangan<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: list 36.0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dengan semakin intensifnya arus
liberalisasi perdagangan dunia, yang juga memasuki ranah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pangan, maka tim penelitian Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(2003) mempelajari dampak liberalisasi perdagangan terhadap ketahanan
pangan nasional<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">. </b>Tujuan studi adalah
mengkaji kinerja ketersediaan dan kemandirian pangan nasional, menganalisis
dampak liberalisasi perdagangan terhadap kinerja ketahanan pangan nasional, dan
merumuskan alternatif kebijakan dalam upaya pemantapan ketahanan pangan
nasional. Hasil kajian mengungkapkan bahwa kinerja ketersediaan pangan nasional
(secara agregat) yang diukur dalam satuan energi (Kkal/kap/hari) selama tiga
dekade (1969-2001), menunjukkan peningkatan dengan laju pertumbuhan sebesar 4,3
persen per<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tahun. Demikian juga kinerja
ketersediaan pangan dari masing-masing kelompok komoditas (tanaman pangan,
hortikultura, peternakan, dan perikanan) yang juga menunjukkan pertumbuhan
positif. Disimpulkan juga bahwa tingkat kemandirian pangan nasional masih
tergolong aman. Namun yang perlu dicatat bahwa walaupun secara persentase rasio
ketergantungan ketersediaan pangan nasional terhadap pangan impor secara umum
relatif rendah, tetapi ada kecenderungan adanya peningkatan dari waktu ke
waktu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan jumlah penduduk Indonesia
yang besar, berarti ketergantungan impor bangan secara kuantitas cukup besar
sehingga perlu diantisipasi penanganannya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Dampak negatif penurunan maupun
kenaikan harga beras, jagung maupun kedelai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>di pasar dunia terhadap derajat ketahanan pangan khususnya di
tingkat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rumah tangga dan individu akan
terasa dampaknya jika: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>,
persentase penurunan harga beras, jagung, maupun kedelai di pasar dunia jauh
lebih tinggi dibandingkan persentase kenaikan nilai tukar (persentase
depresiasi nilai tukar) atau persentase kenaikan beras, jagung, maupun kedelai
di pasar dunia jauh lebih tinggi dibandingkan persentase penurunan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nilai tukar (persentase apresiasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nilai tukar). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">Kedua</span></i><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">, indeks keterkaitan antara
pasar beras, jagung dan kedelai dunia dengan pasar domestik masuk ke dalam
kategori agak kuat atau kuat. Sementara itu, peningkatan tarif impor beras
mampu meningkatkan kemandirian pangan beras. Ini merupakan hal yang
menguntungkan dilihat dari aspek ketahanan pangan nasional.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara itu, liberalisasi perdagangan
berdampak pada penurunan kemandirian pangan beras. Dengan demikian, dilihat
dari aspek ketahanan pangan, kondisi ini tidak menguntungkan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">Kajian
pangan yang dihubungkan dengan aspek perdagangan pangan dilakukan lagi oleh Saliem
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2010) dengan judul ”Kajian </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">eterkaitan
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">roduksi,
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">erdagangan
dan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">onsumsi
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">U</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">bi
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">J</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">alar
untuk </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">M</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">eningkatkan
30 </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">ersen
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">artisipasi
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">onsumsi
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">M</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">endukung
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">rogram
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">eanekaragaman
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">P</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">angan
dan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">G</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">izi”.
Studi dilakukan di provinsi Jawa Barat dan Papua. Dari kegiatan penelitian ini
diperoleh informasi sebagai berikut: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Hasil analisis data produksi
menunjukkan, rata-rata nilai LQ ubi jalar pada periode tahun 1999-2009 jauh
lebih tinggi di provinsi Papua (19,98 – 55,94)<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dibandingkan dengan Jawa Barat (1,35 – 1,57). Wilayah yang memiliki
nilai LQ besar di Papua adalah </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">abupaten
Jayawijaya dan Yahukimo, sedangkan di Jabar adalah </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">abupaten
Kuningan dan Banding.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt; tab-stops: 18.0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">Kedua,</span></i><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;"> tingkat partisipasi konsumsi ubi jalar umumnya lebih
rendah pada masyarakat kota dan berpendapatan tinggi. Namun, tingkat
partisipasi di Kabupaten Jayawijaya mencapai 100 persen dan di Kuningan 63,3
persen. </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif";">K</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">etiga,</span></i><span lang="FI" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: FI;">
faktor kunci untuk mendorong peningkatan konsumsi ubi jalar ke depan adalah
peningkatan produksi serta pendapatan riil per kapita, yang disinergikan dengan
peningkatan promosi dan edukasi, serta advokasi tentang keunggulan-keunggulan
yang dikandung ubi jalar.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 6pt 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma;">****<o:p></o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-40054485777952057202016-02-10T20:37:00.000-08:002016-02-10T20:37:23.213-08:00Hasil-Hasil Penelitian tentang Perdagangan Hasil Pertanian
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(Bagian
dari Buku: <strong>PSEKP. 2013. “37 Tahun Penelitian PSEKP</strong>”)<o:p></o:p></span></i><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">BAB
III. PENELITIAN TENTANG PERDAGANGAN HASIL-HASIL PERTANIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Studi-studi tentang perdagangan di PSE-KP dimulai
dari isu perdagangan lokal antardaerah di pasar domestik, sampai dengan
perdagangan internasional dengan membahas aturan dan kesepakatan, serta dampak
dan konsekuensi kerangka perdagangan yang ada. </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">Disamping itu, dikaji juga aspek terkait di</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">luar perdagangan</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> misalnya peraturan daerah dalam rangka otonomi. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">S</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">tudi tentang perdagangan domestik </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">dimulai
tahun 2003, </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">pascapenerapan sistem otonomi
daerah</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> di Indonesia. Sementara, kajian perdagangan internasional dimulai pada
tahun 2005 sejak ditandanganinya kesepakatan perdagangan bebas di kawasan ASEAN
yang dikenal dengan AFTA.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kajian terhadap perdagangan komoditas umumnya
sehubungan dengan sifat komoditas yang strategis atau prospek pengembangannya.
Disamping itu, kajian perdagangan komoditas juga dilakukan sebagai dampak dari implementasi
peraturan atau kesepakatan yang tidak dikaji kelayakannya sebelumnya. Namun
sayangnya, tindak lanjut dari berbagai hasil kajian ini agak sulit ditelusuri,
meskipun kajian yang dilakukan sudah berdasarkan pada analisis data sekunder
maupun primer yang dilakukan secara kuantitatif, kualitatif, dan deskriptif. Sampai
saat ini isu perdagangan di tingkat domestik dan internasional terus
berkembang, misalnya dengan semakin banyaknya pencapaian kesepakatan
perdagangan di ranah internasional. Dengan demikian, tampaknya ke depan objek
ini akan terus mendapat perhatian dan sangat menantang.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">3.1.
Perdagangan Domestik<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Mengingat komoditas tembakau mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi dan menjadi sumber pendapatan petani, menyerap banyak
tenaga kerja dari usahatani sampai dengan industrinya; maka dipandang penting
mempelajari pola perdagangan tembakau antarwilayah untuk meningkatkan keragaan
komoditas melalui pemahaman pembentukan harga. Disamping itu, karena sifatnya
yang strategis, pola perdagangan kedelai antarwilayah juga telah dipelajari.
Struktur produksi, konsumsi, dan pasar kedelai yang erat kaitannya dengan arus
globalisasi juga telah dikaji, karena kedelai ketersediaannya lebih banyak
didatangkan dari impor. Oleh karena itu, pada tahun 1993, Santoso <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> dan Zulham <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> masing-masing mengkaji pola perdagangan wilayah untuk
tembakau dan kedelai.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Santoso <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (1993) menyimpulkan bahwa pembentukan harga tembakau terjadi melalui
transaksi implisit kontrak dan transaksi bebas. K</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">edua transaksi tersebut dilakukan melalui tata niaga yang
panjang dimulai dari petani sampai dengan industri. Kontrak implisit dillakukan
antara pemberi modal dengan proses tawar-menawar dengan pedagang besar,
pedagang pengumpul, pengolah sampai dengan petani setelah dikurangi
ongkos-ongkos pemasaran oleh setiap pelaku tata niaga. Transaksi bebas dilaku</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">k</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">an oleh seluruh pelaku tata niaga dalam transaksi
implisit tanpa disertai dokumen kontrak. Petani merupakan pihak dengan posisi
tawar paling lemah diantara pelaku ekonomi lain. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Guna membenahi
permasalahan tersebut, direkomendasikan untuk mengatur luas areal tanam dan
membatasi perdagangan daun tembakau segar (hijau). Pengaturan luas areal tanam
bertujuan untuk menjaga stabilitas harga tembakau di pasar terutama tujuan
ekspor. Disamping itu juga dibutuhkan perbaikan dan standarisasi mutu tembakau
yang dihasilkan petani. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sementara,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>penelitian
kedelai oleh Zulham <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (1993)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menyimpulkan bahwa dalam dua dasawarsa
terjadi kecenderungan yang berbeda. Selama 1970-1980 luas areal dan produksi
cenderung meningkat karena faktor peningkatan produktivitas. Namun dalam
periode 1980-1990 impor kedelai justru meningkat tajam. H</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">al ini mengindikasikan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">bahwa </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">produksi domestik tidak </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">mampu
</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">mencukupi permintaan di dalam negeri. Peningkatan
produksi yang bertumpu pada perluasan areal tanam dinilai berdampak positif
pada kuantitas penjualan kedelai antarwilayah, terutama dari Luar Jawa
(surplus) ke Jawa (defisit). Guna mengantisipasi fluktuasi harga, pemerintah
menyerahkan pengaturan distribusi kepada Bulog. Hal ini dilakukan karena petani
masih enggan meningkatkan produktivitas meskipun harga yang diterima di atas
biaya produksi. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Disarankan pula agar p</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">ada bulan November-Januari </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">di setiap tahun </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">direkomendasikan untuk mengantisipasi defisit yang
besar</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">. Khusus untuk bulan Mei-Juli perlu pengaturan surplus dengan
memanfaatkan Jaringan Usaha Koperasi (JUK). Jaringan ini dapat dijadikan sumber
informasi bagi pedagang kedelai antarwilayah dan meningkatkan intensitas
ekonomi petani kedelai dan pedagang. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Perdagangan domestik antarwilayah memasuki babak
baru semenjak era otonomi daerah yang efektif dilaksanakan per 1 Januari 2000.
Mulai di saat itu bermunculan kebijakan perdagangan daerah sebagai respon
pemberian keleluasaan pemerintah daerah mengurus potensi dan menyelesaikan
permasalahan di daerah. Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2003)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>memberi fokus kajian pada
kebijakan daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari berbagai
sumber yang memungkinkan, termasuk dari aktivitas perdagangan komoditas
pertanian yang mengalir melintasi antardaerah dengan peraturan yang beragam. Temuan
lapangan mendapatkan bahwa efisiensi perdagangan dan dampak bagi produsen
maupun konsumen tidak dipertimbangkan oleh pemerintah daerah dalam menyusun
berbagai kebijakan yang bertujuan terbatas untuk menghimpun PAD.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hasil penelitian pada empat komoditas (kopi, ubi kayu,
tembakau dan sapi potong) di dua provinsi (Lampung dan Jawa Timur) menunjukkan
bahwa peraturan daerah yang mengatur perdagangan komoditas pertanian dalam era
otonomi daerah banyak berdampak pada pedagang dan pengusaha skala besar.
Peraturan saling tumpang tindih terutama dalam hal pungutan selama pengangkutan
komoditas antarwilayah. Hal ini mengakibatkan biaya tinggi dan menekan daya
saing komoditas dalam perdagangan antardaerah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Lebih lanjut Mayrowani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menyebutkan
bahwa ada hambatan dasar dalam perdagangan komoditas antardaerah, yaitu (1) keseimbangan
penawaran dan permintaan akibat skala usaha yang tidak efisien, (2)
restrukturisasi kelembagaan pascaotonomi daerah menurunkan pembinaan kualitas
komoditas pertanian, (3) kebijakan ekonomi global, dan (4) iklim usaha yang
tidak kondusif untuk investasi pascaimplementasi otonomi daerah. Pembenahan
kebijakan otonomi daerah perlu dilakukan secara sistematis dan dikoordinasikan
antarwilayah, sehingga dicapai perbaikan substansi peraturan terutama formula
kebijakan. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kesalahan dan perbedaan
penafsiran peraturan, sehingga menimbulkan inefisiensi ekonomi di lapangan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="Bodytext-1" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">3.2. Dampak Kebijakan Perdagangan Internasional<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Penelitian tentang perdagangan internasional
condong pada analisis dampak atas kesepakatan perdagangan bilateral, regional,
maupun internasional. Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2002) mengkaji perdagangan internasional komoditas pertanian pascakrisis
ekonomi 1997 dan kesepakatan perdagangan dunia terhadap permintaan komoditas
pertanian Indonesia yang mengalami penurunan daya saing karena diekspor secara
tradisional dan bersifat substitusi impor. Dari studi ini ditemukan bahwa
komoditas kelapa sawit merespon kenaikan harga ekspor akibat depresiasi rupiah
terhadap dolar AS dan pascakrisis ekonomi dengan peningkatan luas areal tanam
dan produksi minyak sawit. Volume dan nilai ekspor melonjak drastis sehingga
pangsa ekspor Indonesia naik. Komoditas karet juga merespon kenaikan harga di
pasar dunia dengan peningkatan luas areal, produksi serta volume dan nilai
ekspor. Produk utama komoditas karet adalah SIR-20 yang dihasilkan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">crumb rubber</i>.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Komoditas kopi pun menunjukkan kinerja yang sama
sebagaimana minyak sawit dan karet. Kopi Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif dan kompetitif namun mengalami kendala pada sisi produksi karena
peningkatan harga input. Komoditas lada menunjukkan daya saing komparatif dan
kompetitif pascakrisis ekonomi. Produksi lada tumbuh baik meskipun dengan dukungan
pemerintah yang rendah, namun ke depan perlu dukungan dan bantuan dana untuk pengembangannya.
Tidak berbeda dengan lada, tiga komoditas lain pun perlu didukung pemerintah
dengan pemberian bantuan kredit dengan subsidi bunga bagi para petani. Dari
sisi pascapanen petani perlu didampingi teknologi yang lebih baik untuk
menghasilkan produk yang standar. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tahun berikutnya,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003)
mempelajari dampak liberalisasi perdagangan terhadap daya saing komoditas
perkebunan dengan sampling di Lampung dan Jawa Tengah. L</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">uasan tanam kopi yang ditanam petani lebih responsif
dibandingkan perkebunan swasta maupun nasional. Namun dari sisi produksi</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> perkebunan swasta jauh lebih responsif
dibandingkan perkebunan negara dan rakyat. Penguatan rupiah terhadap dolar AS
berimbas pada peningkatan harga jual komoditas ekspor, sehingga mendorong pekebun
memperluas tanamannya</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Khusus untuk komoditas tembakau, yang mempunyai
rantai pemasaran yang panjang, petani tidak menikmati kenaikan harga dari
kenaikan harga ekspor tembakau dan produk tembakau di pasar dunia. Karena respon
produksi yang rendah ini, maka direkomendasikan penggunaan varietas komoditas
unggul untuk meningkatkan produksi dan mendorong peningkatan pendapatan pekebun
ketika terjadi kenaikan harga di pasar.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tim penelitian Saliem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003) pada saat yang sama mendalami dampak liberalisasi
perdagangan pada kinerja ketahanan nasional, berdasarkan tiga indikator
kemandirian pangan. Berdasarkan ketersediaan pangan dalam bentuk energi
disimpulkan bahwa pascaliberalisasi perdagangan kemandirian pangan nasional
masih dalam kondisi aman. </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">Kriteria aman diukur dari
rasio ketergantungan impor pangan. Namun, rasio ketergantungan impor pangan
cenderung akan naik dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan
volume impor pangan yang meningkat setiap tahunnya selama peride analisis,
sehingga perlu tindakan antisipatif untuk menangani ancaman ketergantungan
impor pangan ini. Berdasarkan tingkat kerentanan, keragaman, dan stabilitas
dalam jangka panjang</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">;</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> diketahui bahwa secara
agregat keberlanjutan ketahanan pangan nasional stabil dan cukup terjamin
dengan mengandalkan produksi dan ketersediaan pangan nasional. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Di lain pihak, apabila
persentase penurunan harga beras, jagung dan kedelai di pasar dunia lebih besar
daripada persentase kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, maka akan
berdampak negatif pada derajat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan
individu. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dampak
negati</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">f</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> ini akan lebih besar
apabila</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> indeks keterkaitan
antara pasar beras, jagung, dan kedel</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">ai domestik dengan dunia kuat</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Hal ini menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan
berdampak pada penurunan harga komoditas di pasar dunia, sehingga konsumen
mengalami penambahan kesejahteraan karena harga lebih murah namun menurunkan
kesejahteraan produsen. Sebaliknya, penguatan rupiah terhadap dolar AS dan
pengendalian pasar yang kuat oleh pemerintah dalam era liberalisasi perdagangan
</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">akan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">berdampak pada peningkatan kesejahteraan produsen.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Dalam cakupan kawasan perdagangan yang lebih
sempit, implementasi kesepakatan ASEAN <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Free
Trade Agreement</i> (AFTA) dikaji oleh<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Hadi
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003). Hasilnya menunjukkan
bahwa nilai perdagangan baik ekspor maupun impor di internal kawasan ASEAN
hanya mencapai 25 persen dari total perdagangan ASEAN dengan seluruh negara di
dunia. </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">Artinya, sebagian besar nilai
perdagangan diperoleh dari ekspor dan impor antara negara anggota ASEAN dengan
negara lain di dunia. Diantara 24 kelompok komoditas yang diperdagangkan, hanya
enam kelompok komoditas dominan diperdagangkan dalam kerangka AFTA, yaitu</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">
minyak nabati dan hewani (</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">terutama </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">CPO)</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">;</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;"> serealia (</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">terutama
beras</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">)</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">;</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">
tembakau dan produk turunannya</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">; </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">produk
perikanan</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">; </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">gula</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">; serta </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">kopi, teh </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">dan
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">rempah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pasca-AFTA, Indonesia merupakan satu-satunya negara
yang mempunyai daya saing positif setelah menurun dalam periode 1999-2001. Thailand
dan Filipina berhasil memperbaiki daya saing produk pertaniannya dan berpotensi
menjadi pesaing Indonesia disamping Vietnam dan Malaysia, sedangkan Vietnam justru
sebaliknya menurun daya saingnya. Meskipun positif, namun Indonesia masih
menghadapi permasalahan di tingkat usahatani, pengolahan, dan pemasaran yang
berdampak pada inefisiensi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Setelah mengkaji dampak
liberalisasi pada dua komoditas ekspor, pada tahun 2005 tim penelitian
Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> kembali mengkaji
dampak kesepakatan perdagangan bebas regional dan multilateral serta modalitas
perjanjian-perjanjian perdagangan tersebut. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam perdagangan bebas,
skema yang selalu muncul adalah penurunan tarif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">. O</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">leh karena itu</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (200</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">4</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">) memberi perhatian lebih
pada dampak pemberlakuan tarif nol persen dalam kerangka AFTA terhadap
kesejahteraan produsen dan konsumen komoditas pertanian di dalam negeri.
Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (200</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">4</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">) menunjukkan bahwa produsen komoditas ekspor utama
kehilangan surplus pascaimplementasi AFTA, terutama produsen kelapa, minyak
kelapa, cerutu, kakao dan jagung.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Liberalisasi perdagangan
antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN hanya memberi keuntungan kepada
konsumen di dalam negeri dan tidak <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">efektif
bagi peningkatan perekonomian Indonesia secara agregat. Hal ini memperkuat
temuan Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003) bahwa pasca-AFTA
</span>Indonesia menghadapi inefisiensi di tingkat usahatani, pengolahan, dan
pemasaran<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">. Negara yang meraih
keuntungan dari liberalisasi perdagangan di kawasan ASEAN adalah Malaysia,
Brunei Darussalam, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara, AFTA tidak berarti
sama sekali bagi Laos, Thailand, dan Myanmar.</span></span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">Lebih lanjut Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(200</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">4</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">) menegaskan bahwa k</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">ebijakan liberalisasi </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">perdagangan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">menyebabkan peningkatan harga dunia</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;"> dengan
tingkat p</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">erubahan harga </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">yang </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">cenderung sama</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">, mengakibatkan kenaikan harga
di negara pengimpor, termasuk Indonesia, dan hanya menguntungkan produsen yang
berasal dari negara pengekspor. Oleh karena itu, </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">tim studi
ini </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">merekomendasikan perbaikan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">kinerja
perdagangan</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;"> melalui peningkatan mutu dan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">jumlah produksi </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">di </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">dalam negeri</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;"> untuk mengurangi ketergantungan impor pangan dan
komoditas pertanian</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;"> lain</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT;">.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">Lalu,
tiga tahun berikutnya, </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2007) mengkaji dampak kesepakatan perdagangan Indonesia-China dan
AFTA. Melalui analisis simulasinya tim ini menunjukkan bahwa implikasi AFTA
adalah tarif nol persen untuk sebagian besar produk ekspor pertanian dari
negara mitra. Apabila China dan semua negara ASEAN menerapkan pemotongan tarif
secara bersamaan dengan besaran yang sama, maka akan berdampak positif terhadap
produksi, ekspor bersih, PDB, dan kesejahteraan Indonesia. Namun, perdagangan
bebas bilateral Indonesia-China memberi peningkatan jauh lebih besar daripada
perdagangan bebas regional AFTA yang ditunjukkan oleh ekspor, tingkat
kesejahteraan, PDB, dan bahkan impor. </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">AFTA
memberi peningkatan produksi yang lebih besar dibandingkan bilateral
Indonesia-China</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span></i><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">Secara agregat Indonesia memperoleh tambahan devisa dari
ekspor komoditas pertanian unggulan. Disamping itu, Indonesia perlu
memperhatikan pemenuhan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">kebutuhannya di dalam negeri. Gejolak harga dunia
harus dijadikan patokan dalam memprakirakan komposisi ekspor dan konsumsi dalam
negeri terhadap suatu produk, untuk menghindari gejolak pasar dalam negeri yang
mengakibatkan peningkatan harga yang sangat tajam untuk kebutuhan-kebutuhan
pokok.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalLinespacing15lines" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Azas hati-hati perlu diterapkan dalam memberi
rekomendasi komoditas yang diusulkan dalam skema penurunan atau penghapusan
tarif, dan harus berdasar analisis pesaing lingkup ASEAN maupun kawasan lain;
agar tidak membatasi ruang pengembangan ekspor komoditas dan pengembangan
agroindustri di dalam negeri. Informasi berkelanjutan tentang keragaan
perdagangan bebas bilateral antara Indonesia dengan mitra sangat diperlukan
dalam pengambilan saran kebijakan dan keputusan posisi perundingan perdagangan
bebas yang konsisten dan menguntungkan pihak Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalLinespacing15lines" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">Menjawab
lebih detail dampak perdagangan terhadap produsen utama komoditas pertanian di
Indonesia yang umumnya petani dengan skala kecil, Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2008) </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">mempelajari
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">tentang respon </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">usahatani skala kecil </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">terhadap </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";">liberalisasi perdagangan. Dalam kajian ini Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2008)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>menemukan bahwa</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Arial Unicode MS";"> p</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">erubahan rezim perdagangan </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">tidak </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">berdampak langsung </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">pada
</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">rantai pasok dan nilai jagung </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">maupun sistem agribisnis
jagung</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">,</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> karena bea masuk impor telah rendah dan sebagian
besar produsen jagung adalah petani kecil</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalLinespacing15lines" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">Di lain pihak, pasar kakao dalam negeri merespon
liberalisasi perdagangan dengan peningkatan volume sekaligus nilai ekspor,
terutama dengan tujuan </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">ke China </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">dan negara-negara </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">ASEAN</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">, seperti Malaysia dan Singapura. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Kebijakan insentif tidak dapat direspons secara maksimal karena petani
kakao yang berskala kecil menghadapi kendala modal dan teknis</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">, yaitu serangan hama penyakit</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">. Demikian juga petani pisang Mas Kirana yang
kesulitan menghadapi permintaan pasar domestik maupun ekspor. Mereka tidak
menguasasi teknologi penghambat kematangan buah. Potensi pasar yang ada
dipenuhi secara terbatas dengan produksi kakao maupun pisang yang dihasilkan
dari teknologi yang ada. Di lain pihak, liberalisasi perdagangan yang berlangsung
telah mampu mendekatkan produsen dengan konsumen dan mendorong petani untuk
menghasilkan produk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">healthy food </i>dari
usahatani yang ada karena tuntutan standarisasi dan kualitas di pasar dunia<span style="mso-bidi-font-style: italic;">. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">3.3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Penelitian untuk Penyusunan Strategi Ekonomi
Nasional untuk Menghadapi Perdagangan Global<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Sejak Indonesia bergabung dengan Organisasi
Perdagangan Dunia atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">World Trade
Organization (WTO)</i>, banyak konsekuensi ekonomi dan sosial bagi sektor
pertanian Indonesia secara keseluruhan, yaitu usahatani, pendapatan petani,
serta terhadap pasar dan kesejahteraan konsumen. Sebagai anggota, Indonesia
berkewajiban melakukan notifikasi dan usulan modalitas dalam Putaran
Perundingan WTO yang telah memasuki masa kedua, yaitu Putaran Doha setelah
Putaran Uruguay berakhir. Implikasi dari hasil-hasil penelitian ini menekankan
betapa pentingnya penguatan dan peningkatan produksi dalam negeri, konsumsi
produk domestik, maupun diversifikasi pangan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tim studi<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Hadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2004)
mempelajari strategi dan kebijakan perdagangan pertanian pascakesepakatan
pertanian dalam WTO terhadap beras dan tebu. Tim ini menyimpulkan bahwa
penghapusan salah satu atau kedua kebijakan proteksi yang telah ditempuh
pemerintah Indonesia untuk kedua komoditas ini berdampak negatif, yaitu menurunkan
harga produsen, jumlah produksi, surplus produsen dan pendapatan petani, serta
meningkatkan jumlah impor kedua komoditas tersebut secara signifikan.
Penghapusan salah satu kebijakan, apalagi keduanya, akan menyebabkan usahatani
padi dan tebu dan pabrik gula hancur, sehingga tingkat ketergantungan Indonesia
pada pasar dunia yang tipis akan makin besar. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dampak pada komoditas gula akan lebih serius
dibanding pada beras. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyText2" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Khusus untuk kakao, kebijakan tarif saja atau
kebijakan nontarif saja tampaknya tidak cukup untuk melindungi pertanian padi
dan gula nasional. Ekspor kakao cenderung meningkat tetapi tetap didominasi
oleh produk kakao biji, bukan kakao olahan. Ada kecenderungan pangsa volume
ekspor kakao olahan meningkat tetapi belum siginifikan, sehingga perkembangan
industri pengolahan (<i>grinding</i>) nasional juga lambat berkembang. Faktor
penyebabnya adalah adanya eskalasi tarif impor di negara-negara tujuan ekspor
dan adanya PPN 10 persen yang dikenakan terhadap kakao biji sebagai bahan baku
industri pengolahan. Ini menyebabkan harganya menjadi mahal. </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Strategi defensif dan strategi ofensif masih tetap
perlu ditempuh oleh pemerintah Indonesia di masa depan. Strategi defensif
diperlukan untuk melindungi pertanian dalam negeri yang masih lemah terhadap
ancaman dari luar sekaligus memperkuat daya saing di pasar dalam negeri,
sedangkan strategi ofensif diperlukan untuk memperkuat daya saing guna
mendorong ekspor komoditas pertanian yang mempunyai keunggulan komparatif dan
peluang pasar yang besar. Kebijakan yang diperlukan untuk pengembangan
pertanian komoditas beras dan gula adalah dengan mempertahankan kebijakan
proteksi yang selama ini ditempuh, yaitu pengenaan tarif impor sebesar Rp
430/kg untuk beras, Rp 550/kg untuk gula mentah, dan Rp 700/kg untuk gula putih.
</span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ini perlu dikombinasikan
dengan kebijakan non-tarif berupa pengaturan, pengawasan dan pembatasan impor.
Khusus untuk tebu dan gula, pemberian bantuan kredit kepada petani perlu
dilanjutkan. Peningkatan efisiensi yang signifikan pada agribisnis beras dan
gula akan dapat memperkuat daya saing kedua komoditas tersebut di pasar
domestik guna menangkal serbuan produk impor. Kebijakan proteksi tidak mungkin
dilakukan secara terus-menerus dalam jangka panjang karena tuntutan
globalisasi.</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pada tahun yang sama, Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2004) menyiapkan bahan advokasi
yang lebih spesifik untuk perundingan perdagangan multilateral. Tujuannya agar
pemerintah Indonesia menjadi tegas dalam berunding karena didasarkan atas hasil
kajian dan analisis akademis yang kuat. Tim ini menyarankan mekanisme
perlindungan dari serbuan impor. Apabila volume impor berada di atas nilai
trennya atau harga berada di bawah nilai trennya, maka salah satu opsi dapat
dipilih, yaitu: (1) bea masuk tambahan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">surcharge</i>)
diberlakukan pada impor komoditas yang bersangkutan dan besarnya bea masuk
tambahan ditetapkan paling tinggi sebesar 50 persen dari tarif yang berlaku;
atau (2) besarnya volume yang dapat diimpor paling tinggi sebesar 50 persen
dari rata-rata volume impor selama tiga periode di atas nilai tren volume
impor. Sementara, apabila volume impor berada di bawah nilai trennya atau harga
berada di atas nilai trennya, maka bea masuk tambahan atau pembatasan impor
tidak perlu diberlakukan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Selain itu, tim juga mengusulkan beberapa komoditas
hasil penyaringan dengan menggunakan indeks Daya Penyebaran dan Derajat
Kepekaan yang terkait dengan tenaga kerja di tiap sektor produk pangan.
Hasilnya direkomendasikan ke dalam 10 kelompok produk yaitu d<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">aging, </span>s<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">usu, </span>b<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">eras, </span>g<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">ula, </span>j<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">agung, </span>b<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">uah-buahan dan
sayur-sayuran, </span>k<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">edelai, </span>m<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">akanan lainnya</span>, un<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">ggas dan hasil-hasilnya, dan</span> t<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">epung lainnya. Kesepuluh produk ini perlu
dilindungi dan diusulkan untuk mendapatkan perlakuan khusus dalam skema
penurunan tarif. </span>Indonesia disarankan agar tidak hanya memasukkan beras,
gula, kedelai, dan jagung sebagai produk khusus yang perlu dilindungi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Selain itu, kebijakan
kuota tarif untuk beras dan gula </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">direkomendasikan pula untuk memperbaiki neraca
perdagangan. Sedangkan kuota tarif untuk susu kurang efektif karena cenderung
merugikan konsumen selama impor susu masih tinggi. Indonesia disarankan tetap
memakai Rumus Putaran Uruguay dalam menghitung besaran penurunan tarif di
masing-masing kelompok tarif dam mengelompokan penurunan tarif berturut-turut
30 persen, 25 persen, 20 persen, dan 15 persen dan memilih alternatif dengan
koefisien yang moderat, masing-masing sebesar 80; 65; 50; dan 35. Untuk produk
khusus, koefisien cukup ditetapkan sebesar 95 atau paling rendah adalah 85. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Selanjutnya Malian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>. (2005) mendalami prospek pengembangan agroindustri di
Provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Disimpulkan
bahwa dalam sistem </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">pemasaran lada putih, sistem informasi harga berlangsung
satu arah dan petani hanya berperan sebagai penerima harga. Menghadapi pesaing
Brazil dan India, kinerja ekspor lada Indonesia menunjukkan elastisitas harga
positif dengan negara tujuan Singapura dan Belanda. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">Sementara, untuk komoditas kelapa, produk agroindustri berbasis kelapa
menunjukkan angka negatif untuk elastisitas harga, substitusi, dan pendapatan.
Namun untuk tujuan ekspor Uni Emirat Arab,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>diperoleh angka positif untuk elastisitas harga dan substitusi. Produk
agroindustri berbasis teh hanya berelastisitas positif untuk harga dan
pendapatan dengan negara tujuan Pakistan, sedangkan untuk tujuan ekspor lainnya
bertanda negatif. Rekomendasi untuk pengembangan prospek ekspor agroindustri
perkebunan ini adalah berupa pemberian insentif ekspor dalam bentuk keringanan
dan pembebasan pajak (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tax incentive</i>).
<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Berbagai tantangan liberalisasi melatarbelakangi
studi Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006)
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan analisis notifikasi dalam
kerangka modalitas perjanjian pertanian Indonesia dalam WTO. Berdasarkan hasil
simulasi, diperoleh bahwa penurunan subsidi domestik negara maju sesuai dengan
usulan yang diajukan kelompok negara 20, AS dan UE serta hasil Hongkong.
Ditunjukkan pula bahwa harga-harga komoditas pertanian akan mengalami
peningkatan, khususnya yang berasal dari negara maju, sehingga impor akan turun
dan konsumen cenderung memilih komoditas domestik. Permintaan komoditas di
tingkat rumah tangga juga akan turun terutama pada komoditas jenis biji-bijian
yang mengandung minyak. Pemotongan tarif impor tidak serta-merta menunjukkan
arah yang sama dampaknya terhadap produksi komoditas pertanian di Indonesia dan
negara berkembang kelompok negara 33. Hampir semua produksi komoditas pertanian
Indonesia akan turun<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">. </span>Akibat
penurunan produksi ini, semua skenario penurunan tarif menunjukkan bahwa
permintaan atau penggunaan masukan, terutama lahan, tenaga kerja tidak terdidik,
dan modal akan menurun pula bagi komoditas-komoditas ini. Penurunan produksi
beberapa komoditas pertanian di Indonesia menyebabkan defisit neraca
perdagangan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Tim ini merekomendasikan agar negara berkembang
mendesak negara maju untuk memberi data yang sebenarnya, dan agar juga
mendisiplinkan bantuan domestik agar tidak dengan mudah memindahkan subsidi
dari satu kotak ke kotak yang lain. <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Penurunan
bantuan domestik dan subsidi ekspor </span>memiliki perbedaan dari berbagai
macam akibat yang mencerminkan bahwa negara maju mudah melakukan
tekanan-tekanan di berbagai sektor, sehingga pemerintah Indonesia harus waspada
terhadap perubahan-perubahan usulan yang diinginkan kelompok negara maju.
Seluruh skenario yang diusulkan mereka bermuara pada peningkatan produksi dalam
negeri yang tidak berbasis pada kelayakan lahan, seperti gandum. Menghadapi
ini, pemerintah dapat mensosialisasikan diversifikasi pangan lokal agar tidak
tergantung dengan produk pangan impor. Hal ini tidak terletak pada tanggung
jawab Kementerian Pertanian saja tetapi pada lintas kementerian yang dipimpin
oleh Menteri Koordinator. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Lebih khusus, Sawit <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006) merumuskan fleksibilitas penerapan mekanisme
perlindungan khusus komoditas pertanian Indonesia apabila terjadi serbuan
banjir impor, dan juga mengkaji ulang kebijakan bantuan domestik serta usulan
produk khusus dalam kerangka WTO. Tim ini mengedepankan perlunya melindungi
produk khusus di negara berkembang terutama karena skema penurunan tarif
komoditas pangan dan masa penurunan tarif tidak mempertimbangkan bahwa produk
khusus tersebut merupakan komoditas pangan yang kegiatan budidaya sampai dengan
pascapanennya kuat kaitannya dengan pembangunan perdesaan, ketahanan pangan,
dan ketahanan rumah tangga perdesaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Fleksibilitas bagi negara berkembang untuk
menerapkan mekanisme perlindungan khusus dari sebuan impor adalah dua metode
pendeteksi tekanan harga di pasar domestik sebagai akibat dari serbuan impor
dan harga jatuh, yaitu pemicu volume (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">volume
trigger</i>) dan pemicu harga (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">price
trigger</i>). Usulan ini merupakan usulan Indonesia yang didasarkan pada kajian
yang menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami serbuan impor dan kejatuhan
harga dalam periode 1996-2005 untuk semua komoditas pangan terpilih tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Lonjakan impor yang besar terjadi pada komoditas
beras (84%), jagung (72%), gula (50%), daging sapi (85%), pisang (161%), dan
daging unggas (121%). Mekanisme perlindungan yang seharusnya diterapkan adalah
menaikkan tingkat tarif sesuai dengan pengelompokan kejatuhan harga. Namun,
tindakan atas lonjakan impor baru bisa dilakukan setelah terbukti terjadi
serbuan impor tahun sebelumnya. Ini merupakan aksi yang sudah terlambat untuk
mengatasi serbuan impor, sehingga harga pasti akan tertekan. Tindakan atas
kejatuhan harga sebenarnya dapat lebih segera dilakukan, karena yang dilihat
data bulanan. Pemakaian data harga lebih realistis, dan dapat terhindar dari
data yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">underestimate</i>. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-weight: bold;">Perhitungan pengeluaran
untuk Kotak Hijau (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Green Box</i>) sebagai
bagian penting dari bantuan domestik Indonesia ternyata telah mengabaikan peran
Pelayanan Umum (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">General Services/</i>(GS).
Padahal GS mampu membuat petani sempit dan miskin dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi, sehingga membuat daya saing menjadi kuat.
Pengeluaran GS jumlahnya terkonsentrasi pada bimbingan dan penyuluhan, dan
hanya sedikit pengeluaran untuk infrastruktur, penelitian dan pengawasan serta
promosi dan pemasaran. Pola yang sama juga dilakukan oleh Pemda. Data
menunjukkan hanya 29 persen dana APBD yang dipakai untuk keperluan GS, dimana
yang terbanyak dialokasikan untuk infrastruktur, bimbingan dan penyuluhan,
serta promosi dan pemasaran.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kebuntuan perundingan multilateral mendorong
kesepakatan perdagangan kawasan yang lebih sempit secara regional atau
bilateral. Hutabarat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2009)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>melihat prospek kerja sama perdagangan
pertanian Indonesia dengan Australia dan Selandia Baru. Disebutkan oleh tim ini
bahwa produk pertanian yang dominan diekspor ke Australia dan Selandia Baru
hampir sama, yaitu kopi, minyak kelapa sawit, kakao, dan karet. Pesaing utama
Indonesia di kedua pasar tersebut juga sama, yaitu Malaysia dan Thailand.
Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk mengkonsentrasikan ekspor di
Australia untuk industri pertanian, industri plastik dan karet, serta tekstil dan
produk tekstil. Indonesia belum tampak mengonsentrasikan pada industri khusus
di pasar Selandia Baru, tetapi kecenderungan yang terjadi mirip dengan
konsentrasi industri di pasar Australia. Australia dan Selandia Baru merupakan
sumber impor ternak dan produknya serta susu dan produk susu bagi Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kesepakatan perdagangan bebas
ASEAN-Australia-Selandia Baru dan Indonesia-Australia-Selandia Baru memberi
kesadaran baru bagi Indonesia bahwa ada potensi pasar domestik yang sangat
besar dan prospektif bagi produsen susu segar domestik untuk digali lebih
lanjut. Produksi domestik memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dari
segi kesegaran dan jarak produksi-konsumsi yang menjadi faktor penting dalam
mutu susu dan produk susu, dibandingkan dengan produksi yang berasal dari
Australia dan Selandia Baru. Perdagangan dengan Australia dan Selandia Baru
diperkirakan akan berdampak merugikan petani serta peternak domestik bila tidak
dilakukan upaya pembatasan impor dan perlindungan. Ketergantung Indonesia terhadap
impor produk pertanian dari Australia dan Selandia Baru tidak terlalu besar,
masing-masing hanya 5 persen dan 0,6 persen dari impor total Indonesia dalam
masa 1996-2007. Namun kedua negara tersebut semakin mendominasi sumber impor
pangan Indonesia. Kedua negara tetangga ini tidak hanya paling dekat dengan
Indonesia, tetapi juga mampu menghasilkan produk pangan yang bermutu dengan
harga bersaing, didukung industri hilir yang kuat. Diperkirakan impor pangan
dari kedua negara tersebut akan terus meningkat bila kesepakatan perdagangan
bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru dan Indonesia-Australia-Selandia Baru
dijalankan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">3.4. Penentuan Komoditas Unggulan<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Komoditas unggulan merupakan salah satu konsep
strategi pengembangan agribisnis di Kementerian Pertanian. Komoditas
dikembangkan berdasarkan prospek ekonomi dan dukungan agroekosistem dan unsur
teknis komoditas. </span><span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">Penentuan komoditas unggulan
di beberapa provinsi dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Siregar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2003) melakukannya dengan sistem
peringkat produksi dan volume perdagangan di pasar domestik. Sedangkan Syafa’at
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005) dan Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> </span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">(2009) melakukannya
dengan teknik proyeksi permintaan dan penawaran komoditas. Hasil kajian ini berupa
sekelompok komoditas yang mempunyai pangsa pasar domestik dan ekspor yang
tinggi dan tidak mengalami defisit perdagangan luar negeri. Komoditas unggulan
banyak didominasi oleh komoditas tanaman hortikultura, yaitu sayur-sayuran dan
buah-buahan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Siregar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2003) yang mengkaji komoditas unggulan menyebutkan bahwa lima
peringkat tertinggi komoditas hortikultura unggulan nasional secara
berturut-turut adalah bawang merah, kubis dan sejenisnya, kacang-kacangan, cabe
merah, dan kentang. Kelima komoditas unggulan tersebut mempunyai wilayah sentra
yang berbeda-beda. Komoditas bawang merah adalah Jawa Timur. Jawa Barat
mempunyai beberapa sentra tanaman hortikultura unggulan, yaitu bawang merah,
kubis, dan kentang di Kabupaten Bandung, serta kacang-kacangan dan cabe di
Kabupaten Garut. Untuk Sumatera Utara adalah bawang merah dan kacang-kacangan
di Kabupaten Simalungun, sedangkan untuk komoditas kubis dan sejenisnya, cabe,
dan kentang adalah Kabupaten Karo. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Pengembangan komoditas sayuran di Jawa Barat
menghadapi hambatan dalam aspek sumber daya manusia. Sedangkan di Sumatera
Utara lima aspek bersifat mendukung pengembangan agribisnis, yaitu sumber daya
manusia, teknologi, pemasaran, pelayanan pemerintah, dan koordinasi integrasi;
sedangkan permodalan, kebijakan dan peraturan regional, serta pengadaan input bersifat
membatasi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Syafa’at <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2005) yang menggunakan model permintaan dan penawaran menemukan bahwa produksi
padi (setara beras) diproyeksikan akan meningkat lebih tinggi dibandingkan
konsumsi beras, sehingga memberi optimisme bahwa Indonesia akan mengalami
surplus beras sepanjang tahun. Produksi jagung dan ubi kayu diproyeksikan akan
tumbuh naik lebih cepat daripada tingkat konsumsi, sehingga akan dicapai
surplus. Namun produksi kedelai diproyeksikan tumbuh 20 kali lebih rendah
dibandingkan konsumsinya, sehingga defisit akan terus meningkat. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Komoditas bawang merah, kentang, dan pisang
diproyeksikan meningkat lebih cepat daripada konsumsinya, sehingga diproyeksikan
akan terjadi surplus dan tercapai swasembada. Namun cabai dan jeruk akan
mengalami penurunan surplus. Produksi minyak kelapa sawit, kakao, kakao, kopi,
dan teh pun diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan konsumsinya, sehingga
komoditas tersebut akan mengalami surplus. Namun, pertumbuhan produksi gula
diproyeksikan lebih rendah daripada konsumsinya, sehingga terjadi peningkatan
defisit dan perlu dilakukan penggunaan bibit unggul baru dengan produktivias
tinggi, pemupukan, bongkar ratoon dan rehabilitasi pabrik-pabrik gula yang
sudah tua. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Produksi daging sapi, daging ayam, dan daging
kerbau diproyeksikan meningkat dengan laju lebih rendah daripada laju
pertumbuhan konsumsi, sehingga ketiganya akan mengalami penurunan surplus.
Namun, produksi daging babi dan telur ayam diproyeksikan akan meningkat lebih
cepat daripada konsumsi, sehingga akan terjadi peningkatan surplus produksi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-font-family: Arial;">S</span><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">ecara
umum, komoditas pertanian utama mengalami surplus kecuali kedelai, gula, cabai,
dan jeruk. Namun demikian hasil proyeksi tersebut masih di bawah angka target
dalam Renstra Departemen Pertanian. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2009) menggunakan proyeksi jangka pendek dan panjang model permintaan
dan penawaran untuk komoditas yang telah dikaji Syafa’at <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005) dan hasilnya masih konsisten dan sejalan dengan
temuan sebelumnya. Kustiari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i>
(2009) lebih menekankan bahwa dalam rangka ketahanan pangan, maka perlu
swasembada berkelanjutan untuk bahan pangan utama. Khusus untuk kedelai
diperkirakan mengalami kenaikan harga menjelang tahun 2014, sehingga cara
mengatasinya adalah pengembangan areal dan produksi. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">3.5.
Penelitian Rantai Pasok<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial;">Mempelajari suatu komoditas
tidak cukup hanya dari sisi keunggulan dan pasarnya, namun juga siapa saja yang
terlibat dalam setiap mata rantai pemasaran dimulai dari petani sampai dengan
konsumen akhir. Kuantitas dan bentuk barang yang diperdagangkan pun telah
dikaji secara mendalam untuk komoditas unggulan daerah. Kelembagaan pemasaran,
permodalan serta masalah dan faktor pendukung pengembangan komoditas lengkap
disajikan dalam tiap temuan penelitian rantai pasok komoditas pertanian. Hasil
kajian menunjukkan bahwa pola usaha kecil yang didominasi oleh rakyat menjadi
pola umum dalam kelembagaan usaha tani dan ternak serta pemasarannya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Arial;">Saptana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et
al.</i> (2006) mendalami rantai pasok hortikultura di Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Bali yakni pola kemitraan perdagangan umum dan pola kontrak dalam pemasaran
kentang. Tim ini menemukan struktur pasar kentang adalah monopsoni berhadapan
dengan monopoli. Hal ini menimbulkan ketidakberdayaan petani kecil. Dalam
rantai pasok semangka dan melon, harga dibentuk berdasarkan harga pasar tujuan
utama pemasaran (induk). Pola kemitraan dengan pasar modern hanya menawarkan
jenis transaksi penjualan kolektif, dimana posisi kelompok tani adalah sebagai
“himpunan petani penjual”. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">Rusastra <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2006) yang
mempelajari rantai pasok komoditas peternakan menyimpulkan bahwa kelembagaan
usaha ternak sapi potong ada dua jenis, yaitu rakyat dan perusahaan. Sedangkan
untuk industri pengolahan berbahan baku daging sapi, ada tiga skala yaitu skala
besar, sedang, dan skala rumahtangga. Semakin besar skala usahanya maka akan
muncul dokumen kontrak tentang volume, ketepatan waktu, mutu, harga, dan
persyaratan kesehatan. Keterkaitan fungsional maupun institusional kelembagaan
terkait dengan industri pengolahan bersifat positif dan memberi keuntungan
proporsional, sehingga tidak memerlukan kelembagaan baru. Peternakan unggas
berpeluang dikembangkan melalui peningkatan produksi ayam ras pedaging. Namun,
pembatasan lalulintas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">broiler</i> untuk
mencegah wabah flu burung telah mempersulit pengembangan usaha ternak broiler.
Sementara, adanya surplus dan defisit tidak dapat dimanfaatkan untuk menjaga
stabilitas harga antara daerah produsen dan konsumen. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="NormalArial" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 11pt; mso-ansi-language: IN;">Fluktuasi harga dalam perdagangan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">broiler</i>
hidup bersifat bulanan, mingguan, bahkan harian. Struktur pasar telur di pasar
konvensional adalah persaingan sempurna antara para pelaku agribisnis. Pola
usaha ternak ayam ras petelur sama seperti sapi potong, yaitu pola rakyat dan
perusahaan. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: Tahoma;">****<o:p></o:p></span></div>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7832321301862726085.post-47115425632858372562016-02-10T20:20:00.000-08:002016-02-10T20:20:02.953-08:00Analisis usahatani KEDELAI di Jabar
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 144pt; text-indent: -144pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;">Analisis biaya usahatani kedelai di provinsi </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">J</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;">awa</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;"> B</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;">arat</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;"> tahun</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"> 2014 (</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt;">per </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;">1 ha)<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin: auto auto auto 4.65pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border: 1pt solid windowtext; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="bottom">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: solid none; border-width: 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="bottom">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: solid none; border-width: 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="bottom">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Uraian <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: windowtext black windowtext windowtext; border-style: solid; border-width: 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="bottom">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Volume <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="bottom">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Satuan (Rp) <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: windowtext windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="bottom">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jumlah (Rp)<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PENGELUARAN<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">A.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tenaga Kerja<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengolahan Tanah/Persiapan lahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- Pria<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">500,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- wanita<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKW<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">80,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penanaman<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- Pria<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">10<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">250,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- wanita<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">8<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKW<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">160,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pemeliharaan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- Penyiangan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKW<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">400,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- Pemupukan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">125,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKW<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">100,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 13;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- Perlintan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">100,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 14;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Panen<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 15;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- memanen, merontok, mengangkut<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">18<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">450,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 16;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">- mengeringkan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HKW<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">20,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">80,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 17;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jumlah A<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,245,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 18;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">B.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sarana Produksi (Saprodi)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 19;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Benih/bibit<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">40<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">kg<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">10,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">400,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 20;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pupuk (Anorganik)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 21;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">-<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Urea <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">75<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">kg<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1,600<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">120,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 22;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">-<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">KCL<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">50<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">kg<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,500<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">125,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 23;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">-<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">TSP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">100<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">kg<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">200,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 24;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">-<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PPC<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">lt<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">40,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">40,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 25;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pupuk Organik/Kandang/Hijau<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">kg<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,000,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 26;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jumlah B<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,885,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 27;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">C.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lain-lain Pengeluaran<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 28;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sewa lahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ha<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,000,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,000,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 29;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Iuran P3A/HIPPA<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ha<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">200,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">200,000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 30;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jumlah C<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,200,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 31;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Total Pengeluaran/ Biaya Produksi (I=A+B+C)<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7,330,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 32;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PENERIMAAN / OUTPUT<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 33;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Nilai Produksi/Penerimaan (II)<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1,574<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">kg<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">9,444,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 34;">
<td colspan="3" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">ANALISIS BIAYA USAHA TANI<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 35;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Keuntungan (U) = II-I<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2,114,000<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 36;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">R/C ratio =<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(II/I)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1.29 <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 37;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">B/C ratio = (U/I)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.29<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 38;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">d.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Keuntungan per bulan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>528,500 <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 39;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">e.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td colspan="2" nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Keuntungan per kg<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1,343<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 40;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">f.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">BEP<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 41;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">harga<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="color: black; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>4,657 <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 1pt; mso-yfti-irow: 42; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext; border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">produksi<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: 0px 0px 1pt 1pt; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td nowrap="" style="background-color: transparent; border-color: rgb(0, 0, 0) windowtext windowtext rgb(0, 0, 0); border-style: none solid solid none; border-width: 0px 1pt 1pt 0px; height: 1pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt;">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 10pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1,222 <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
DR. Syahyuti (sosiologi pertanian)http://www.blogger.com/profile/17091908416024317011noreply@blogger.com0