SURYA Online, MEDAN – 8 April 2014
Indonesia memerlukan 23.000 orang
tenaga penyuluh pertanian
dan itu diharapkan bisa terpenuhi hingga tahun 2015 dan terus ditambah pada
tahun-tahun selanjutnya untuk meningkatkan hasil dan kualitas produksi
pertanian nasional. "Tahun ini jumlah penyuluh
bisa ditambah sebanyak 10.000 orang lagi dan sisanya atau 13.000 orang direkrut
pada tahun depan," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Medan,
Senin.
Wakil Menteri berada di Medan
dalam acara Apel Siaga Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan serta
Penyerahan Kontrak Kerja Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL TB) Penyuluh
Pertanian 2014 di Lapangan Bola Sejati Pangkalan Manshur Medan. Menurut dia, jumlah penyuluh
sangat diperlukan untuk menyampaikan dan mengajarkan petani segala sesuatu
tentang pertanian terkait peningkatan produksi dan kualitas hasil panen tanaman
petani.
Sebagai orang yang terdekat
dengan petani, tentunya peran penyuluh sangat besar menginformasikan semua
perkembangan kemajuan teknologi untuk peningkatan hasil tanam. "Kalau teknologi maju dan
benih semakin unggul, tetapi tidak diketahui sehingga tidak dimanfaatkan
petani, sama saja dengan bohong. Karena itu Pemerintah memerlukan tenaga
penyuluh," katanya.
Untuk peningkatan kualitas
penyuluh , kata dia, pemerintah berupaya tidak membedakan penyuluh yang
berstatus pegawai negeri sipil atau THL TB Penyuluh Pertanian. Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho
mengakui hingga kini Sumut kekurangan penyuluh. Sekarang ini baru tersedia
3.298 orang yang berada di 5.876 desa/kelurahan.
Dari jumlah itu terperinci 1.246
orang penyuluh di bidang pertanian, 100 orang di bidang perikanan dan 105 orang
di bidang kehutanan. "Jumlah penyuluh masih
kurang. Meski demikian sektor pertanian memberikan kontribusi besar dalam
Produk Domestik Regional Bruto yakni 21 persen," katanya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar