Senin, 16
November 2015
Padang, (AntaraSumbar)
- Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Bakorluh)
Provinsi Sumatera Barat membutuhkan 1.772 penyuluh pertanian, sehingga target
produksi 3 juta ton padi pada 2017 dapat tercapai.
Kepala
Sekretariat Bakorluh Sumbar Yeflin Luandri di Padang, Senin, mengungkapkan saat
ini total tenaga penyuluh pertanian tercatat sebanyak 1.515 orang yang tersebar
di 19 kabupaten/kota di daerah tersebut. Dari jumlah tersebut, jelasnya, 718
orang merupakan penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), sisanya non PNS yaitu 628
orang berstatus tenaga harian lepas (THL) dan sejumlah 168 orang lainnya adalah
penyuluh swadaya yang merupakan pelaku utama usaha pertanian.
"Idealnya
setiap desa memiliki satu orang penyuluh," ujarnya. Ia mengatakan, jumlah
desa dan jorong (dusun) di Sumbar sebanyak 3.765 sehingga sebagai gantinya
diarahkan pada pengangkatan penyuluh non PNS yang sementara diajukan sebanyak
1.772 karena Bakorluh tidak punya kewenangan mengangkat penyuluh PNS.
Menurutnya
keberadaan penyuluh terhadap program swasembada pangan, utamanya pencapaian
target produksi gabah kering giling di Sumbar sangat penting. Tak hanya dari
sisi teknis pemilihan bibit dan pola tanam saja, tenaga penyuluh pertanian juga
berfungsi mengedukasi petani dalam menggunakan alat mesin pertanian. Selama
ini, tambahnya, sebagian besar para petani di Sumbar belum menggunakan
teknologi untuk pasca panen. Akibatnya, losses (kerugian) pasca panen menjadi
tinggi.
Selain itu,
para penyuluh juga membutuhkan satu rumah penyuluh atau Balai Penyuluh
Kecamatan (BAK) untuk setiap kecamatan, sehingga dapat bekerja lebih optimal. "Dari
total 176 kecamatan, baru ada 154 BAK. Sisanya dibangun menggunakan dana
alokasi khusus penyuluhan dari APBD kota/kabupaten," katanya. Sementara,
Anggota Komisi II DPRD Sumbar Rahmat Saleh menyampaikan pada tahun anggaran
2015 pihaknya mengalokasikan anggaran Rp250 miliar untuk Dinas Pertanian.
Sedangkan untuk
tahun 2016, DPRD telah merencanakan alokasi anggaran sektor pertanian sebesar
8-10 persen dari APBD Sumbar. (cpw)
(sumber: http://hp.antarasumbar.com/berita/163141/sumbar-kekurangan-1772-penyuluh-pertanian.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar