MATARAM – 07 Oktober 2015
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) memberi edukasi keuangan bagi puluhan penyuluh pertanian,
perikanan dan kelautan serta lurah/kepala desa di Provinsi NusaTenggara Barat
di Hotel Santika, Kota Mataram, Rabu (7/10). Selain itu edukasi keuangan yang
digelar OJK tersebut juga melibatkan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) asal
NTB.
Sebanyak
110 orang peserta dari penyuluh pertanian,perikanan, dan kehutanan ikut dalam
kegiatan yang diprakarsai oleh OJK bekerjasama dengan pemerintah daerah Nusa
Tenggara Barat. Kegiatan ToT yang dihadiri Pelaksana Jabatan (Penjabat)
Walikota Mataram, Hj. Putu Selly Andayani, Anggota Komisi XI DPR RI, H. Wilgo
Zainar,Kepala Sekretariat Bakorluh Provinsi NTB, Hj. Husnanidiaty Nurdin dan
Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, OJK, Lasmaida S. Gultom, bertujuan
memberikan pemahaman kepada tenaga penyuluh dan CTKI mengenai manfaat, resiko
produk jasa keuangan serta hak dan kewajiban sebagai konsumen keuangan.
Kepala
OJK Provinsi NTB, Yusri menyebut, berdasarkan hasil survey nasional tahun 2013,
diketahui bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia hanya sebesar 21,84%
dengan tingkat inklusi sebesar 59,74%. Sementara itu di negara tetangga
seperti Singapura pemahaman tentang lembangan keuangan itu sudah mencapai 98
persen. Untuk menunjang kegiatan ini, OJK mengundang pakar keuangan dari FPSB (Financial
Planning Standard Board). Financial Planner ini memberikan materi
perencanaan keuangan dan simulasi pengelolaan uang sehari-hari.
Berdasarkan
data dari BNP2TKI penempatan tenaga kerja luar negeri Indonesia 25
abupaten/kota terbesar berdasarkan kabupaten kota periode (1 Januari – 30
September 2015) terdapat pada Kabupaten Lombok Timur sebanyak 19.931 TKI.
Provinsi
Nusa Tenggara Barat juga mencatatkan sebagai pemasok TKI terbesar ketiga yaitu
sebanyak 39.872 TKI. Kegiatan Edukasi Keuangan Calon Tenaga Kerja Indonesia
diharapkan terwujudnya TKI yang “well literate” sehingga mendorong para
TKI dalam mengelola penghasilan yang diterima selama bekerja di luar negeri.
Pemahaman
mengenai pengelolaan keuangan dan kewirausahaan tersebut dapat menjadi bekal
bagi TKI sekembalinya ke Tanah Air. Kegiatan edukasi tersebut bertujuan
untuk memperkenalkan OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK), serta produk dan jasa
keuangan sesuai kebutuhan di bidang perbankan, perasuransian, lembaga
pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, dan pergadaian, seperti memanfaatkan
jasa remitensi perbankan.
Sejak tahun 2013, kegiatan
edukasi bagi TKI telah diimplementasikan dengan target calon TKI di dalam
negeri dengan baik. Melihat animo TKI ditahun 2013 dan 2014 yang cukup tinggi
serta fakta akan rendahnya tingkat literasi keuangan yang ditandai dengan
kondisi ekonomi TKI yang belum membaik, maka di tahun 2015 ini OJK berkomitmen
untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi TKI khususnya,
perihal perencanaan keuangan dan keterampilan berwirausaha.
(Sumber: http://bisnisntb.com/berita-417-ojk-beri-edukasi-keuangan-bagi-penyuluh-pertanian-dan-calon-tki-ntb.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar